Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
6 INT. DI DALAM KELAS VIII B - EVENING (2005)
Kartika remaja, 13, sedang berdiri di depan seorang kakak kelas berwajah oriental, Andrew, 14. Kartika remaja membawa sebuah kado.
Bayu remaja, 13, dan beberapa teman dari kakak kelas ini mengintip mereka berdua dari luar jendela.
Kartika remaja itu sedang mengalami puber, termasuk wajahnya. Ada banyak jerawat yang membuat dia terlihat tidak menarik, seperti remaja pada umumnya.
KARTIKA REMAJA
(menyodorkan kado yang dia bawa)
Kak, aku ada hadiah
ANDREW
Lu suka sama gua, ya?
KARTIKA REMAJA
(Tersenyum dan mengagguk malu)
ANDREW
Idih, geli! Ngaca woy! Emang kita setara?! (keluar dari kelas)
KARTIKA REMAJA
(freeze)
DI LUAR KELAS
ANDREW
Temen lu pd banget, Bay!
Kakak kelas itu pergi sambil tertawa keras, diikuti dengan teman - temannya.
DI DALAM KELAS
Bayu remaja masuk ke dalam kelas dan menghampiri Kartika remaja yang badannya terlihat gemetar.
BAYU REMAJA
Cika...
Kartika remaja menangis, wajahnya dipenuhi air mata. Bayu remaja mencoba mencairkan suasana, mengambil kado yang ada di tangan Kartika remaja.
BAYU REMAJA
Kadonya buat gua aja, deh, kalo dia gak mau! Padahal isinya barang mahal. Udah susah - susah lu nyari barang ini padahal!!
KARTIKA REMAJA
Bay, gua seburuk rupa itu, ya?
Bayu remaja terdiam dan mendengarkan Kartika remaja menangis sampai puas.
KARTIKA (O.S)
Itu adalah patah hati terburuk yang pernah gua alamin saat remaja. Untung ada Bayu yang selalu menemani setiap saat. Sungguh persahabatan bagai kepompong.
7 INT. KAMAR KARTIKA - NIGHT (2005)
Kartika remaja sedang belajar dan Mama masuk ke dalam kamar dengan ceria.
MAMA
Cika, lagi ngapain?
KARTIKA REMAJA
Belajar, biar pinter.
MAMA
Tadi, di sekolah kenapa?
KARTIKA REMAJA
Si Bayu pasti, deh, ngadu sama Mama. Dasar gendut!
MAMA
Eh, Bayu, tuh baik, loh. Barusan dia khawatir banget pas telpon Mama, nanyain kamu.
KARTIKA REMAJA
Emang caper aja dia anaknya. Di sekolah juga gitu, biar ditunjuk jadi Ketua OSIS, biar disukain sama guru - guru juga. Biar nilainya bisa bagus juga, penjilat.
MAMA
Hush, gak boleh gitu.
KARTIKA REMAJA
(Diam, sadar udah ngomong keterlaluan)
MAMA
(Mengelus rambut anaknya)
Cika, inget ya, kamu itu cantik. Jangan dengerin apa kata orang.
KARTIKA REMAJA
Cantik dari Hongkong!
MAMA
Serius! Udah cantik, pinter, baik. Walaupun males dan tukang ngambek.
KARTIKA REMAJA
(Merengek)
Mah, jerawat aku gak bisa ilang, apa ya? Dulu aku gak jerawatan begini, deh.
MAMA
Namanya juga puber, ya biasanya emang kayak gitu. Mama juga dulu gitu.
KARTIKA REMAJA
Tapi temen aku banyak yang gak jerawatan.
MAMA
Ya, beruntung aja kalo gitu.
KARTIKA REMAJA
Berarti aku gak beruntung, ya?
MAMA
Jenis kulitnya beda. Kulit kamu butuh perawatan ekstra karena berminyak. Eh, ngomong - ngomong, emang anak cowok yang kamu tembak tadi kaya apa, sih?
KARTIKA REMAJA
Halah, biasa aja! Cakepan juga si Fahri anak gang sebelah, yang pas SD pernah aku taksir itu. Emang belagu aja, dasar!
MAMA
Ih, ada ya, anak kaya gitu? Gak diajarin ngomong sopan pasti sama orang tuanya.
LATAR MUSIK LEMBUT.
Suara Kartika remaja dan Mama ngobrol seru terdengar samar - samar.
KARTIKA REMAJA
Kayaknya sih gitu, Mah. Tau gak sih, Mah, menurut gosip yang beredar dia tuh ternyata cakep tapi blo'on dan tulalit.
MAMA
Masa?
KARTIKA REMAJA
Iya, kata temen sekelasnya yang aku kenal. Dia bilang gitu sama aku.
MAMA
Ih, untung kamu gak jadi sama dia, deh. Nanti ketularan blo'on.
KARTIKA REMAJA
Iya juga, ya.
KARTIKA (O.S)
Well, bukan cuma Bayu yang selalu mendukung apapun yang gua lakukan.