Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
JATUH CINTA, APAPUN ARTINYA (SKENARIO)
Suka
Favorit
Bagikan
3. PART 3: RONALD
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

8 EXT. LAPANGAN SMA - DAY (2007)

Kartika remaja, 15, dan Bayu remaja, 15, satu sekolah lagi di sebuah SMA Negeri unggulan.

Ini adalah hari terakhir OSPEK dan diadakan beberapa pertunjukan. Bayu menjadi salah satu performer, menyanyi dan bermain gitar.

Bayu menyanyikan lagu sebuah kisah klasik dari Sheila On 7. Dia terlihat sangat menikmati kepopulerannya, bergaya seperti Duta Sheila On 7 dan disoraki dengan riuh oleh penonton.

Kartika remaja awalnya memperhatikan Bayu remaja yang sedang tampil, tapi kemudian teralihkan oleh seorang kakak kelas berbadan tinggi dan kurus yang bermain bass.

Kartika remaja tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Kakak kelas itu.

Seorang murid perempuan peserta OSPEK menyenggol tangannya.

Murid perempuan

Eh, lu satu sekolah sama si Bayu yang lagi nyanyi ini, ya?

KARTIKA REMAJA

Iya.

Murid perempuan

Dia keren, ya.

KARTIKA REMAJA

Hah????? Gak salah liat??

Murid perempuan

Enggak, emang keren, kok.

KARTIKA REMAJA

Oh gitu. Yaudah, keren, hehe.

Pertunjukkan selesai, semua orang yang berkumpul di lapangan memberi tepuk tangan meriah.

Mata Kartika terus mengikuti gerak gerik kakak kelas pemain bass itu. Kakak kelas itu duduk di pinggir lapangan bersama teman - temannya.

CUT TO

9 EXT. LORONG SMA - DAY (2007)

Kartika remaja dan Bayu remaja berjalan berdampingan. Beberapa orang berusaha menyapa Bayu dengan sangat ramah. Ditanggapi dengan ramah juga oleh Bayu yang tersipu malu.

KARTIKA REMAJA

Populer ya lu, Bay.

BAYU REMAJA

YOI!!

KARTIKA REMAJA

Tadi anak yang duduk sebelah gua sampe terpesona ama lu. Merinding jijik gua dengernya, hih!

BAYU REMAJA

Memang gua amat sangat pantas buat diidolakan, kok! Ramah, pintar, baik hati, tampan, dan juga menggemaskan.

KARTIKA REMAJA

Yeuh! Mandi lu, Bay!

KARTIKA REMAJA (CONT'D)

Eh, kakak kelas yang tadi main bass siapa, sih?

BAYU REMAJA

(Menatap Kartika dengan curiga)

KARTIKA REMAJA

Kenapa lu??

BAYU REMAJA

Cika, cika, gak ada kapoknya ya lu.

KARTIKA REMAJA

Kenapa harus kapok? Patah hati sejuta kali juga gak mungkin bikin gua kapok jatuh cinta, lah.

BAYU REMAJA

Apaan sih lu, sinetron banget.

Ronald, 16, kakak kelas yang tadi bermain bass menghampiri Bayu.

RONALD

Bayu, mau gabung band musik sekolah, gak?? Untuk posisi vokalis, gitarnya udah ada.

BAYU REMAJA

(Ragu)

RONALD

Gak mau, ya?

KARTIKA REMAJA

Ikut aja, Bay. Kan suara lu bagus, tuh. Iya, kan, kak? Suara dia bagus, kan?

(tersenyum centil pada Ronald)

RONALD

Iya, suara lu bagus, kok.

BAYU REMAJA

Boleh, deh.

RONALD

Yaudah, besok gua kabarin soal latihan, ya. Bye!

KARTIKA REMAJA

(Melambaikan tangan pada Reyhan dengan antusias)

BYE, kak!!!

KARTIKA REMAJA (CONT'D)

Bay, Bay, band ini udah punya manager belom, ya? Ah, gua gak bisa main alat musik, sih. Suara juga, amit - amit, gua aja geli denger gua nyanyi.

BAYU REMAJA

Ckckck, saran gua lu gak usah deketin Kak Ronald, deh. Feeling gua gak bagus soal dia. Nanti juga kaya yang udah - udah.

KARTIKA REMAJA

Gak akan tau kalo belom dicoba. Kalo ada latihan, gua boleh ikut, ya? Boleh, dong, ikut aja. Lu kan sahabat gua.

BAYU REMAJA

Yaudah, kalo patah hati lagi jangan ngadu ke gua. Males, capek gua dengerin lu nangis mulu.

KARTIKA REMAJA

(Bercanda sambil merangkul Bayu)

Sahabat macam apa anda ini?

BAYU REMAJA

(Melepas rangkulan Kartika)

Ih, udah ayo cepetan jalannya, gua laper.

10 INT. RUANG LATIHAN MUSIK DI SEKOLAH - DAY (2007)

Kartika remaja dan Bayu remaja sudah menunggu di ruang latihan pada keesokan harinya, seusai pulang sekolah.

Bayu memainkan gitar, Kartika memainkan drum dengan asal dan malas.

BAYU REMAJA

Cika, lu serius mau nungguin kita latihan?

KARTIKA REMAJA

Iya, gak boleh, ya?

BAYU REMAJA

(Arogan)

Gua sih, boleh - boleh aja, gak tahu ya kalo yang lain nanti gimana.

KARTIKA REMAJA

(Acuh)

Halah, pasti boleh.

Ronald dan dua murid lainnya masuk ke dalam ruang latihan.

RONALD

Hai, Bayu, udah nunggu lama ya?

BAYU REMAJA

Enggak kok, kak.

RONALD

(Melihat ke arah Kartika dengan bingung)

Siapa, ya?

KARTIKA REMAJA

(Menghampiri Ronald dan langsung menjulurkan tangan)

Hai, kak, aku Kartika, BFF-nya Bayu. Aku disini karena nungguin dia, biasanya kita selalu pulang bareng.

RONALD

(Canggung)

Oh, ya?

BAYU REMAJA

Kalo dia gak boleh disini, usir aja, kak. Pulang sendiri juga bisa.

RONALD

(Tertawa canggung)

Ya gak gitu juga, lah. Cuma kaget aja, ini siapa. Boleh kok, lu boleh nungguin Bayu disini. Jangan bosen ya.

RONALD (CONT'D)

(Membalas uluran tangan Kartika)

Ngomong - ngomong, gua Ronald, kelas XI C - IPS.

RONALD (CONT'D)

Ini dua orang member lainnya, ada Fadil, yang sekelas sama gua, posisinya drum. Ada juga Ardian, XI A - IPA, posisinya gitar. Dan gua sendiri posisinya bass.

Kelima orang itu saling bersalaman dan menyebutkan nama masing - masing dengan agak canggung.

RONALD

Oke, mulai aja yuk. Kita coba sama lagu yang kemarin kita tampilin buat OSPEK hari terakhir.

RONALD (CONT'D)

Kartika...

KARTIKA REMAJA

CIka aja, kak.

REYHAN

Oke, Cika, kamu bisa main alat musik?

KARTIKA REMAJA

Gak bisa, kak. Tapi kalo disuruh main kecrekan juga aku mau, kok, kak.

RONALD

(Tersenyum ramah)

Waduh, kita gak buka posisi buat kecrekan sayangnya. Yaudah, kamu jadi tim hore aja disni, ya. Kamu boleh komentar sejujurnya tentang band ini, ya. Mau bagus, mau jelek, komen aja.

KARTIKA REMAJA

(Centil)

No problem.

Bayu melihat hal itu dengan jijik, dia melakukan mimik seperti orang mau muntah untuk Kartika yang dibalas dengan juluran lidah.

Latihan berlangsung selama 2 jam. Band yang baru saja terbentuk ini belum menentukan nama dan hanya memainkan musik dari beberapa band yang sudah terkenal.

Selama latihan, Kartika tidak henti memandangi Ronald. Sesekali dia berpura - pura membaca novel yang dia selundupkan di dalam tas sekolah.

RONALD

Latihannya sampe sini dulu aja, ya. Udah jam 3, jam 4 gua ada les.

ARDIAN

Iya, gua juga ada les jam 4.

RONALD

Tukeran nomor handphone dulu, ya, biar gampang buat koordinasinya kalo ada latihan.

Anggota band saling bertukar nomor handphone. Ronald menyodorkan handphone-nya pada Kartika.

RONALD

Cika, boleh minta nomor lu juga?

KARTIKA REMAJA

(Agak kaget)

Oh, boleh.

RONALD

Thanks. Dah, yuk, pulang.

11 I/E. BAJAJ - DAY (2007)

Dalam perjalanan pulang, Kartika tidak berhenti tersenyum dan mengacuhkan semua hal yang dibicarakan oleh Bayu.

BAYU REMAJA

(Kesal dan menjetikkan jari di depan wajah Kartika)

Cika, sadar, dia cuma nanya nomor hp lu, bukannya nembak lu.

KARTIKA REMAJA

(Tersenyum)

Bayu, ini adalah sebuah permulaan. Awalnya cuma nanya nomor handphone, lama - lama nanya yang lain. Lu tuh pesimis banget jadi orang.

BAYU REMAJA

Lu tuh, kebanyakan makan micin kali, ya? Apa kebanyakan baca novel? Mending kurang - kurangin, deh, daripada lu kecewa nantinya.

KARTIKA REMAJA

Gua yakin kali ini gak akan kecewa.

BAYU REMAJA

(Mengangguk)

Oke, kalo itu keyakinan lu, gua bisa apa. Tapi gua kasih tau aja, ya, gua punya firasat buruk soal Kak Reyhan.

Di dalam bajaj yang berguncang dan bersuara bising itu, Kartika tidak bisa berhenti tersenyum. Dia yakin kalau Kak Ronald adalah orang yang ditakdirkan untuknya.

Bayu cukup khawatir pada temannya. Dia melihat Kartika yang sedang mabuk cinta dengan tatapan prihatin.

12 INT. KAMAR KARTIKA - NIGHT (2007)

Kartika adalah seseorang yang cukup ambisius. Meja belajarnya selalu dipenuhi buku, entah buku pelajaran atau bacaan lainnya. Dan dia selalu mengulang pelajaran yang didapatkan dari sekolah tiap malam.

Malam ini juga sama, Kartika sedang duduk dan mengulang pelajaran yang dia dapatkan. Lalu sebuah pesan masuk.

TRING!

Kartika menatap layar handphone tidak percaya. Dia langsung membuka pesan itu dengan antusias.

SMS RONALD

Hai Cika.

Kartika tidak langsung membalas pesan itu. Dia berusaha menenangkan dirinya terlebih dahulu. Berusaha meyakinkan diri juga bahwa ini adalah kenyataan, bukan mimpi.

SMS KARTIKA

Hai kak, ada apa, ya?

Kartika menaruh handphonenya kembali, menunggu dengan was was. Dia kembali berusaha untuk berkonsentrasi pada bukunya.

Gagal, matanya selalu melirik pada handphone yang ada di hadapannya. Akhirnya dia mengambil handphone itu dan memeganginya dengan penuh harapan.

SMS RONALD

Ganggu gak? Gua mau nanya sedikit.

SMS KARTIKA

Engga kak, tanya aja.

SMS RONALD

Penampilan band tadi, udah cukup oke, belom, sih?

SMS KARTIKA

Aku gak terlalu paham musik, kak. Tapi kalo menurut aku, ya bagus - bagus aja.

SMS RONALD

Gitu, ya, hehe. Nanya lagi, dong. Lu punya pacar, gak?

SMS KARTIKA

(Antusias)

Gak punya, kak.

SMS RONALD

Mau jadi pacar gua, gak? Tapi kita backstreet, ya, di sekolah juga pura - pura biasa aja. Gua soalnya gak boleh pacaran sama Ortu gua, takutnya ada yang ngadu.

SMS KARTIKA

Hah? Serius, kak?

SMS RONALD

Serius. Kalo bisa, sih, Bayu juga jangan sampe tahu. Dia ember gak, sih, orangnya?

SMS KARTIKA

Aku gak boleh kasih tau Bayu? Dia gak ember, kok, orangnya.

SMS RONALD

Iya, kalo bisa sih, jangan.

SMS KARTIKA

Oh, yaudah, kalo gitu. Berarti ini hari pertama kita jadian, ya?

SMS RONALD

Iya.

SMS KARTIKA

Wah, kakak kenapa suka sama aku?

SMS RONALD

Suka aja. Suka kan gak harus ada alesan, Cik.

SMS KARTIKA

Iya, sih.

SMS RONALD

Cika, udah dulu, ya. Aku mau tidur. Night, luv u.

SMS KARTIKA

Night kak, luv u 2.

Kartika senang bukan main. Dia melemparkan dirinya ke atas kasur, mencium handphonenya dan tersenyum dengan bahagia.

Kartika hampir saja mengirimkan pesan pada Bayu tapi langsung teringat janjinya pada Ronald dan mengurungkan niatnya.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar