Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hilangnya Juru Masak Bebek Peking
Suka
Favorit
Bagikan
4. Bikin Konten

17. EXT. PASAR – PAGI

Pagi-pagi Cika sudah berada di pasar. Ia membeli dari satu pedagang ke pedagang yang lain. Cika melihat Sabdo sedang berbelanja. ketika Sabdo hendak membayar, di cegah oleh Cika. Cika membayar semua belanja Sabdo.

                  CIKA
Ini Pak Uangnya... (Cika menyerahkan uang ke penjual)


Sabdo kaget dengan hadirnya Cika dan dia langsung menoleh ke Cika.

 

                    SABDO                   (terkejut)
             Eh Cik!

                

             CIKA
Eh Do! ada yang mau gue bicarakan sama elu.
Di sana (menunjuk suatu tempat)


Sabdo dan Cika sudah beranjak dari keramaian pasar. Mereka jalan berdua membawa kantong belanjaan sendiri-sendiri.

                    SABDO
Mau bicara apa? tadi total belanja saya berapa?

 

                    CIKA
Gue minta maaf sudah bikin lo rugi.
Tadi itu, ganti rugi atas belanjaan yang pernah tumpah gara-gara gue. Masih kurang ya?

 

                    SABDO
Enggak-enggak... sudah cukup! Sebenar nya, itu sudah saya lupakan.
Terima kasih (senyum).

 

                    CIKA
Sama-sama...
Lo enggak ditemani Ratih lagi? Kemarin-kemarin, ke pasar sama Ratih kan?

                            

SABDO
Kalau kemarin-kemarin kan saya masih baru, jadi harus ditemani. Sekarang saya sudah bisa sendiri.

                           

CIKA
oh.... (angguk-angguk sambil senyum).

 

                    SABDO
Cik, saya balik ke WARTEG dulu ya. Keburu siang.

                          

   CIKA
Oke Do, hati-hati di jalan...

 

                                                     CUT TO:

18. INT. WARTEG PAK EMAN – PAGI

Sabdo datang dari pasar dan melihat ada dua buah tripod di dapur, satu kamera dan satu smartphone yang sudah terpasang. Ratih dan Pak Eman langsung mengajak Sabdo duduk bersama.

                    RATIH
Mas Sabdo, sini! kita diskusi sebentar.


Sabdo meletakkan kantong belanjanya dan duduk bersama Pak Eman dan Cika. Sabdo mendengarkan.

                   PAK EMAN
Jadi begini, sejak kejadian kecoak warung menjadi sepi.
Jadi, bapak enggak mau kalau seperti ini terus.
Kepercayaan masyarakat turun terutama dalam hal kebersihan makanan.


                    RATIH
Padahal selama mas Sabdo di dapur benar-benar bersih. Rapi banget, sikapnya seperti koki di restoran ternama. Masaknya jago, rasanya lezat, good looking pula.
Lihat mas Sabdo masak, seperti melihat atraksi. Mata enggak mau kedip... 

                         

   SABDO
Ih! Kamu lebay banget Tih... HAHAHA...

             

                   PAK EMAN
(melihat ke Sabdo)
Nah, oleh karena itu... kami punya rencana supaya WARTEG kembali seperti semula.

 

                   SABDO
Rencana apa?

                            

RATIH
Kita bikin konten... pakai ini (Ratih menunjukkan Kamera, ponsel dan tripod).


Sabdo tercengang melihat benda-benda tersebut.

                   PAK EMAN
Saya akui bahwa kita juga harus mengikuti perkembangan zaman.
Mulai dari sarana dan prasarana WARTEG, hingga proses mengolah makanannya hingga tersaji.
Setelah itu, ya... konten-konten promosi saja. Oke?

                            

SABDO
Ya, saya sih oke-oke saja pak. Tapi jujur, saya enggak bisa bikin-bikin video seperti itu. Bisa kalau belajar, tapi kan ...
            
RATIH
Itu mah gampang! Sudah aku siapkan semua. Sebenarnya sudah dari dulu mau bikin konten, tapi belum ada waktu yang pas. Kebetulan juga, sekarang sudah ada mas Sabdo...

 

                     SABDO
Hem... Oke. Terus kita mau mulai kapan?

 

              RATIH dan PAK EMAN
Sekarang.

 

Sembari Sabdo bersiap-siap, Ratih mengambil gambar keadaan Warteg diikuti Pak Eman yang sedang berpose sebagai pemilik warteg. Lalu Ratih mengambil gambar bagian depan warteg yang bertulisan “Warteg Pak Eman” Berdiri sejak 2016, lalu ke ruang makan yang dipenuhi dengan perabotan tertata apik.

Sabdo sudah siap, Ratih mulai mengambil gambar keadaan dapur yang tertata dan bersih.

Ratih mulai merekam gerakan Sabdo, mulai dari membersihkan sayur-sayuran, daging, dan segala macam bahan masakan.

Setelah itu, Sabdo merajang bawang-bawang dengan sangat cepat dan menghasilkan suara khas pisau dan talenan beradu. Ada beberapa rempah yang Sabdo uleg ada pula yang dimasukkan ke dalam blender.

Bumbu-bumbu sudah siap, Sabdo pun mengambil wajan serta Panci untuk mengolah bahan-bahan tersebut menjadi masakan  yang lezat. Proses memasak, hingga penyajian di piring.

Di Tutup dengan sebuah nasi campur yang sudah di atur sedemikian rupa oleh Sabdo hingga menggugah selera orang yang melihatnya. Sabdo tersenyum dan itu membuat Ratih tak berkedip seketika.

Ratih mengedit nya dan meng-upload ke berbagai sosial media.

                                                     CUT TO:


19. INT.DAPUR DEPOT SIAP SAJI – SIANG

Juan, Anjar dan Guntur sedang memasak pesanan para pembeli. Juan menggoreng, Anjar mengaduk sayur dan Guntur membuat minuman.

                   JUAN
Jar, Tur... Kalian tahu Dinasti Oriental?

                            

ANJAR
Iya tahu, itu restoran Papa nya Cika. Kenapa?


                    JUAN
Mereka mengadakan lomba masak! Bebek peking...


                   GUNTUR
Wah! Gue bisa bikin itu... kapan lomba nya?


                    JUAN
Pendaftarannya sudah dibuka. Ini brosur nya!(Juan membagikan brosur ke Anjar dan Guntur).


                   GUNTUR
Masih ada waktu satu bulan, gue ikut!


                    ANJAR
Hadiah nya mantap... iya gue juga ikut!


                    GUNTUR
Cika kok enggak kasih tahu kita ya kalau keluarganya adakan lomba begini?


                   ANJAR
Sudahlah Tur, biar saja... lomba nya bebas! siapa pun bisa ikut kok.

                            

GUNTUR
Eh, gue tinggal antar minuman ya!


                     JUAN
Njar, Memang lo bisa? Masak bebek peking...


                     ANJAR
Ya belajar cara bikin nya, sampai dapat rasa yang pas. Bisa itu mah...


Guntur kembali dari mengantarkan minum pesanan  pelanggan. Dan ia membuka telepon genggam, melihat kabar terbaru dari WARTEG Pak Eman.

                    GUNTUR
WOW... keren! WARTEG Pak Eman bikin konten. Eh, ini tukang masaknya kok kayak enggak asing ya?


Juan dan Anjar ikut mengeluarkan telepon genggam dan membuka media sosial.    

                                                CUT TO:

             

20. INT.KAMAR IBU/RUMAH SABDO – MALAM

Sabdo usai memberikan obat ke Ibunya. Tampak wajah Sabdo yang letih dan sedih, tapi tersenyum ke ibunya.

                     SABDO
Saya minta maaf ya buk, belum bisa dapat pekerjaan yang bagus seperti di Pandu Rasa.
Mulai besok, saya akan coba untuk cari pekerjaan di tempat lain.

                            

IBU SABDO
Kamu enggak ada salah, untuk apa minta maaf Do...
Ibu bersyukur ada kamu, kalau tidak,ibu sakit sendirian.
Enggak usah cari kerja, tadi ibu ketemu ini(brosur).


Sabdo mengambil Brosur dan tertera tulisan "LOMBA MASAK BEBEK PEKING". Hadiah 500 juta. Diadakan oleh Restoran Dinasti Oriental”.

 

                  SABDO                                     (terkejut)
Bebek... Peking... Wah... buk...

 

                  IBU SABDO
(tersenyum)
Iya, Bebek Peking. Anak ibu jago sekali memasak itu... Bebek Peking ter lezat, ya buatan Sabdo.


                    SABDO
             (menggeleng)
Pak Hansen bu... Pak Hansen yang mengajarkannya ke saya.


                  IBU SABDO
Iya, ibu tahu. Pak Hansen itu,orang yang menyenangkan dan kamu jadi orang kepercayaannya.
Telepon Pak Hansen Do! sudah lama tak mendengar kabarnya.


                    SABDO
Nomor nya sudah enggak aktif bu. sudah dicoba berkali-kali.
Terakhir ketemu waktu kami perpisahan. Pak Hansen sering sakit dan dia ikut anak-anaknya menetap di luar negeri, pada akhirnya Pandu Rasa tutup.

 

                  IBU SABDO
Oh... jadi begitu ceritanya. Mudah2an kita bisa ketemu lagi dengan Pak Hansen ya DO.
Kita doakan juga yang terbaik untuk Pak Hansen.
Dan kamu, ikuti lomba nya! Ini kesempatan.


                    SABDO
Amin...
Baik bu, saya ikut lomba nya.

                                                     CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar