Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Hilangnya Juru Masak Bebek Peking
Suka
Favorit
Bagikan
3. Sayembara

12. EXT.DEPAN RESTORAN PANDU RASA – SORE

Cika sudah berada di depan restoran Pandu Rasa. Pagar tertutup, pintu di gembok, plang nama pudar, dan tong sampah lusuh yang besar. Tapi, di samping bangunan restoran ada sapu lidi dan sekop berisi daun-daun kering, tergeletak di bawah pohon. Tanah yang bersih setelah disapu.

                    CIKA
Permisi... Permisi... (Cika mengetuk pagar menggunakan kunci mobil)


Muncul seorang wanita paruh baya, SI IBU paru (50 tahun, bertubuh gemuk dan mengenakan daster) dari arah belakang bangunan restoran, dengan langkah cepat lalu membuka pagar.

                      CIKA
            Sore Bu, Om Hansen ada?

 

                     SI IBU
Pak Hansen sekeluarga sudah satu tahun      di luar negeri, di sini saya ditugaskan sebaga penjaga dan bersih-bersih.
Maaf, Embak siapa? dan ada keperluan apa?

                     CIKA
Saya Cika bu, anak Pak Heri. Pemilik restoran Dinasti Oriental.
Nomor Om Hansen sudah tidak aktif dan ada hal penting yang mau disampaikan papa saya.

                   SI IBU
Hem... Dinasti Oriental tempat Pak Hansen bekerja dulu ya!
Ya sudah tunggu sebentar, saya ambil kan kartu nama Pak Hansen yang terbaru ya. Silakan masuk embak...

                    CIKA
Ya buk, saya tunggu di sini saja (halaman).


Beberapa menit kemudian, Si Ibu menyerahkan selembar kartu nama ke Cika dan Cika pamit pulang.

                                                     CUT TO:


13. INT. DEPOT SIAP SAJI – SIANG

Setelah keributan yang terjadi di Warteg Pak Eman, Depot  Siap Saji menjadi ramai, Cika turut membantu di dapur.    Memotong-motong sayuran, bawang, menakar bumbu-bumbu dan   mencicipi masakan. Bersama dengan tiga orang koki lainnya. Tampak beberapa deret menu yang harus mereka olah. Ayam karamel, cah kangkung, tongseng, kepiting saus    padang, cumi-cumi telur asin, capcay, ikan goreng kakap merah, ayam rica-rica, tahu bom, tempe mendoan dan beberapa jenis minuman.

                     CIKA
Lulu... piring nya kalau sudah dicuci langsung dikeringkan ya.
Terus ambil lagi yang kotor-kotor di meja. Oh iya, itu ada yang sudah kosong meja nya. Di bersihkan sekalian ya Lu...

 

                     LULU
Iya embak... (Dengan cekatan, Lulu melakukan tugasnya).


    Hari itu, Nita juga sibuk mencatat pesanan dan menjadi kasir.


                 JUAN
Embak, kita kehabisan nasi. Sisa sedikit lagi. Kalau tunggu matang, masih lama.

 

                    CIKA
Waduh, bagaimana ini? lagi ramai banget...

 

                  ANJAR
Embak beli di WARTEG Pak Eman. Nasi putihnya saja (sambil mengaduk masakan di wajan).

 

                    GUNTUR
 Ya sudah, gue yang beli nasi ke Pak Eman.

 

                     CIKA
Enggak usah-enggak usah. Oke, gue ke sana. Kalian tangani sebentar ya.

 

                GUNTUR, JUAN, ANJAR
Oke...

                                                CUT TO :

                            

14. INT.WARTEG PAK EMAN – SIANG

WARTEG Pak Eman sepi sejak kejadian ada kecoak di nasi campur. Pak Eman datang dan menegur Sabdo yang tampak murung. Ratih sedang asyik dengan telepon genggam nya.

 

                   PAK EMAN
Eh Do! kok murung, kenapa?

 

                    RATIH
Barusan, mas Sabdo habis beli kecap dan lewat restoran nya Cika. Ramai pak, tempat parkir sampai penuh... sedangkan kita sepi... gara-gara kecoak!

 

                    SABDO
Saya enggak percaya kalau ada kecoak. Ditambah ada pasir dan mati lampu.
Orang itu, juga baru pertama kali ke sini kan?

 

                    RATIH
Sama! aku juga enggak percaya mas! Atau... jangan-jangan kita di jebak. Ada yang iri, karena WARTEG laris!

 

                    PAK EMAN
Hus! Kamu itu Tih, jangan asal menuduh! Siapa tahu memang ada kecoak yang sedang terbang terus masuk ke panci, jadi ikut direbus juga kecoak nya...

              

RATIH
Waduh Pak, aku kok jadi jijik ya. Bayangkan! Berarti kemarin kita makan sayur campur kecoak... HUUUEEEEEKKKK...


                   SABDO
Enggak mungkin! saya bertanggung jawab penuh atas masakan yang saya buat. Dapur terjaga dengan baik, pencahayaan bagus, semua perabotan tertata.

 

                    RATIH
Nah itu dia pak! Mas Sabdo itu kalau masak cepat, bersih, potong-potong nya rapi...
Sudah seperti Master Chef. Kemarin itu kok malah ada kecoak, campur pasir juga!


                   PAK EMAN
Sudah Ratih, Sabdo... tidak apa-apa, mungkin ini memang waktunya warung sepi. Kita akan tahu pelakunya jika memang di jebak. Tetap berikan yang terbaik untuk para konsumen. Rezeki sudah diatur oleh Sang Maha Kuasa.

 

Tiba-tiba ada suara motor yang datang. Cika turun dari motornya dengan tergesa-gesa.

 

                    CIKA
Pak Eman...Pak Eman... saya mau beli nasi...

 

    Sabdo dan Ratih langsung saling berpandangan, heran.

 

                    PAK EMAN
Iya, boleh... Mau berapa bungkus?

 

                    CIKA
Satu panci pak. Kami kehabisan nasi... Nasi saja pak.


                  PAK EMAN
             Wah! lagi rame ya Cik...

Cika mengangguk cepat.

                   PAK EMAN
Ya sudah, ambil saja yang termos biru. Ditemani Sabdo ya.
Termos nya besar, berat juga.

 

                   CIKA
I... Iya pak.


Cika mendatangi Pak Eman dan menyerahkan uang.

 

                    PAK EMAN
Sabdo, temani Cika ya. Bawakan termos nya!


Sabdo langsung beranjak dari bangku dan menuruti perintah pak Eman. Tanpa mengucapkan apa-apa, Sabdo dan Cika langsung jalan. Sabdo di bonceng Cika, karena dia membawa termos besar.

                                                     CUT TO:

 

15. EXT.PARKIRAN DEPOT SIAP SAJI – SIANG

Sabdo dan Cika sudah tiba. Sabdo turun dari motor, diikuti Cika. Sekilas, Cika menatap Sabdo.

 

                   CIKA(V.O)                             (jantungnya berdebar)
Duh, gue kok deg-degan? Ya Tuhan... sejak kapan dia jadi ganteng?

 

                     SABDO
(sambil menunjuk termos)Ini taruh di mana? (lengang sejenak) Woi Cik! Termos nya taruh di mana?

                  CIKA(kikuk)
Oh, iya. Itu... Itu... taruh di sini saja, biar karyawan gue yang bawa ke dalam. Terima kasih ya Do...


                   SABDO
Sama-sama.

 

                                                     CUT TO:

16. INT.RUMAH CIKA - MALAM            

Cika dan Papa nya sedang duduk bersama di teras. Cika mengamati wajah papa yang sangat serius. Papa memulai pembicaraan.

                   PAPA CIKA
Cik, Papa sudah hubungi Hansen.
Dia sedang menjalani pengobatan di Amerika. Dan sudah menetap juga di sana bersama anak-anaknya.


                     CIKA
Bagaimana kalau Cika saja yang bikin? Kan sudah ada resep nya di mana-mana.
Bebek peking bisa di bikin siapa pun...


                  PAPA CIKA
Kamu itu, masak bebek peking buat papa saja ya!
Ini permintaan khusus dan cuma Hansen yang bisa dengan cita rasa kerajaan.
Resep memang sudah tersebar di seluruh dunia, tapi tidak semua bisa menghasilkan rasa yang otentik.


                    CIKA
Ya... terus bagaimana pa? Kan Om Hansen sendiri enggak bisa ke sini. Siapa lagi yang bisa?


                   PAPA CIKA
karyawan nya Hansen ada yang bisa.
Tapi Pandu Rasa sudah tutup dan kita pun juga tidak tahu, siapa-siapa saja yang menjadi koki nya.

 

                    CIKA
kok pada lost contact begitu sih? Coba deh papa telepon Om Hansen lagi, siapa orang tersebut dan Cika yang bakal cari dia.

 

                                                     PAPA CIKA 
(menggeleng)
Kemarin itu, Papa telepon Hansen.
Dari Suaranya saja, papa sudah terdengar kalau dia sedang sakit. Bahkan kesakitan.
Papa enggak tega bicara banyak ke Hansen.


Lengang sejenak...

             PAPA CIKA(CONT’)
Karena waktu terus berjalan dan papa juga sudah memikirkan hal ini matang-matang, papa putuskan untuk mengadakan sayembara.
Pertandingan memasak Bebek Peking.

 

                    CIKA
Apa? pertandingan? Wah! kalau begitu, Cika juga mau ikut pa! HAHAHA...

 

                  PAPA CIKA
Iya ikut saja, toh papa yang tahu cita rasa bebek peking Hansen.
Besok diumumkan dan akan disebarkan brosur juga. Hadiah nya 500 juta.

 

                  CIKA
Lihat saja nanti, Cika bakal buktikan ke papa!
Bebek Peking buatan Cika yang paling lezat.

    

Cika langsung beranjak ke kamar dan mencari resep bebek peking ala kerajaan.

                                                     CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar