Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
122 EXT. RUMAH SAMIAH DI DESA - DAY
Mobil Bobby tiba di jalan setapak menuju perkarangan luas. Motor Sutris berhenti di depan pagar halaman rumah.
Miranty memandang rumah joglo besar itu dengan takjub. Bangunan itu berdiri gagah. Halamannya yang semua tanah, ditumbuhi tanaman-tanaman liar. Pintu rumah terbuka. Seorang laki-laki dan perempuan duduk di lantai terasnya. Mereka memandangi motor dan mobil yang baru saja tiba.
BOBBY
Miranty menoleh ke arah pandangan Bobby. Diluar sisi jendela Bobby, bukit kecil menghampar, menyambung ke lapang luas. Sawah dan pohon-pohon kelapa berjajar di sana. Biru langit dan putihnya awan kontras diatas pemandangan itu. Di jalan setapak yang membagi sawah menjadi dua bagian, tumbuh tanaman dan bunga-bunga liar. Mata Miranty menikmati itu semua.
Mobil berhenti di depan pagar. Mereka turun dari mobil. Samiah berdiri di depan pagar rumahnya, memandangi rumahnya. Ia menoleh ke arah bukit, melangkah ke sana. Berhenti sebelum tanah di pijakannya menurun. Samiah melemparkan pandangannya ke tanah lapang di sebelah sawah.
Miranty menyusul di sampingya. Samiah menunjuk tanah lapang itu.
SAMIAH
Miranty mengangguk.
MIRANTY
ASIH (o.s.)
Samiah dan Miranty menoleh ke belakang.
Asih setengah berlari menghampiri Samiah. Ia memeluk Samiah. Samiah membalas pelukannya dengan kikuk. Setelah sesaat, Asih melepaskan pelukannya.
SAMIAH
ASIH
Samiah melongo. Asih mengulang-ulang namanya. Bicara dalam bahasa Jawa. Asih menoleh pada Miranty.
ASIH
Asih menunjuk ke sebuah rumah yang tampak kecil dari tempat mereka berdiri. Diantara rumah itu dan tempat mereka berdiri ada jalan berkelok dan semak rumput di sana sini. Miranty mengangguk-anguk, mulutnya membentuk "O".
MIRANTY
ASIH
Miranty menuntun Samiah. Mengikuti Asih yang sudah berjalan duluan.
Asih menoleh ke belakang sambil beranya pada Miranty.
ASIH
Miranty tertegun. Menghentikan langkahnya.
Cut to:
Bobby berdiri di depan rumah Samiah. Mengambil gambar bagian-bagian rumah Samiah dan perkaranganya.
Ia memeriksa hasil foto-fotonya di telepon genggamnya. Asih, Miranty dan Samiah tiba di halaman. Melewati Bobby. Asih mengajak Bobby masuk ke rumah.
Bobby mengiyakan. Bobby menahan Miranty saat ia lewat di dekatnya.
BOBBY
Bobby menunjukkan foto-foto rumah Samiah dan pemandangan sekitarnya.
BOBBY (CONT'D)
Miranty berdecak.
MIRANTY
BOBBY
Miranty mengamati foto-foto di telepon genggam Bobby. Bobby mengalihkan pandangannya ke pemandangan sekitar.
MIRANTY
Miranty mengalihkan pandangannya ke arah pandangan Bobby.
MIRANTY
Bobby menoleh. Tersenyum sedih.
MIRANTY
(beat)
(beat)
Miranty bertatapan dengan Bobby. Mata Miranty basah. Bobby merangkul Miranty.
BOBBY
WIDE SHOT.
Miranty dan Bobby masuk ke rumah Samiah.
Joko sudah menunggu di teras, menyalami Miranty dan memersilakannya masuk.
123 INT. RUMAH SAMIAH DI DESA - NIGHT
Samiah, Miranty, Bobby, Joko dan Asih duduk di atas tikar di lantai rumah. Wadah makanan dan piring gelas ada diatas tikar. Sebagian besar sudah kosong.
JOKO
Joko menyodorkan sebuah amplop besar tebal pada Samiah. Samiah menatap amplop itu, lalu menatap Joko. Joko menaruhnya di dekat Samiah.
JOKO
(beat)
Samiah menangis.
SAMIAH
(beat)
JOKO
Asih membereskan piring gelas kotor diatas tikar, membawanya ke belakang.
Samiah menahannya.
SAMIAH
Asih tidak menuruti Samiah, terus membawa piring gelas kotor ke belakang untuk dicuci. Samiah menyusulnya. Masih terus berdebat siapa yang akan mencuci piring.
124 INT. RUMAH SAMIAH, KAMAR TIDUR - DAY
Miranty terbaring di dipan. Di latar belakang, jendela terbuka. Langit gelap, sedikit warna ungu kemerahan menghias di ufuk. Miranty memandang keluar. Angin berembus meniup kain tirainya. Miranty merapatkan sweaternya.
CLOSE UP ke mata Miranty. Perlahan terpejam.
125 EXT. HALAMAN RUMAH SAMIAH - DAY
Samiah, Miranty, Bobby berdiri berhadapan di depan pagar rumah Samiah. Joko dan Asih berdiri di belakang Samiah.
Bobby memeluk Samiah.
BOBBY
Samiah menangis. Bobby tak bisa menahan air matanya.
BOBBY
(terisak seperti anak kecil)
Miranty mengusap-usap punggung adiknya.
Cut to:
Miranty dan Bobby berpamitan pada Joko dan Asih.
MIRANTY
Joko dan Asih serentak mengiyakan.
Bobby dan Miranty masuk ke mobil. Bobby duduk di kursi kemudi dan Miranty di kursi penumang depan. Bobby menyalakan mesin mobil. Mereka semua saling melambaikan tangan. Mobil Bobby meninggalkan area rumah Samiah.
126 EXT. DESA SAMIAH - DAY
Mobil berjalan di jalan dengan pemandangan indah di samping kanan dan kirinya. Kaca jendela mobil bagian depan terbuka dua-duanya. Miranty terus tersenyum sambil memandangi suasana desa.
Mobil melambat di depan sebuah terminal bis, yang ramai dengan calon penumpang dan para pedagang. Beberapa orang memakai ransel besar berdiri menunggu kendaraan umum.
Bobby memarkir mobilnya. Ia menoleh pada kakaknya. Miranty membalas pandangannya.
BOBBY
Miranty mengangguk pasti. Bobby membalik, membuka pintu, tapi menutupnya lagi.
Ia tercenung sesaat.
BOBBY
(beat)
(beat)
Miranty menatap adiknya, mulutnya terbuka tapi tidak ada yang terucap. Ia mengangkat bahu pelan, sambil menggeleng.
Bobby menunduk dan mengangguk. Keluar dari mobil. Miranty menyusul keluar.
Mereka berdiri berhadapan di depan mobil Bobby.
Mereka berpelukan erat.
MIRANTY
Miranty mengusap-usap kepala adiknya.
BOBBY
Mereka melepaskan pelukan.
Bobby mencangklong ranselnya.Ia mengangkat satu tangan, jari-jari tangan itu memegangi gantungan kunci mobilnya. Kunci mobil berayun-ayun ditangannya.
Miranty meraih kunci mobil itu. Bobby berbalik, berjalan, lalu berbalik lagi.
BOBBY
Miranty tertawa sambil menghapus air matanya. Bobby melambai dan membalikkan tubuhnya, berjalan menuju pintu terminal.
Miranty membuka pintu kemudi mobil dan masuk ke dalamnya. Ia menyalakan mesin mobil dan membawa mobil pergi dari area terminal.
WIDE SHOT.
Mobil Bobby berjalan di jalan desa.
Fade out.
TAMAT