Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
29 INT. RUMAH KRESNA DAN MIRANTY - DAY
Miranty menarik kopor travel dengan satu tangan. Tangan sebelahnya memegangi tanaman sebesar botol sirup. Beberapa helai daunnya kecoklatan. Ia membawa tas ransel besar di punggungnya. Tas cangklong kulit kecil menggantung dari bahunya. Ia berjalan ke ruang depan rumahnya.
Ia berhenti di depan pintu keluar yang tertutup. Dua kardus ukuran besar bertumpuk di dekat pintu. Ia mengeluarkan HP dari tas kecilnya.
Miranty menekan tombol HP-nya.
PERCAKAPAN TELEPON MIRANTY/BOBBY.
MIRANTY
BOBBY
Miranty mematikan panggilan telepon dengan wajah datar.
Kresna berjalan ke ruang depan. Miranty membuka pintu rumah, bersandar di ambang pintu sambil melihat keluar. Kresna menghampirinya, memerhatikan barang-barang yang akan dibawanya.
KRESNA
MIRANTY
KRESNA
MIRANTY
Kresna menyerah.
KRESNA
MIRANTY
KRESNA
Kresna mulai beranjak.
MIRANTY
Kresna memandangi Miranty, yang menatap lurus ke jalan depan rumah mereka.
MIRANTY
Sebuah mobil mewah berhenti di depan rumah mereka. BOBBY (30-an), adik Miranty, gagah dan bergaya, turun dari mobil.
Bobby berjalan menghampiri kakaknya. Ia langsung mengambil koper dari tangan kakaknya. Miranty menolaknya, menunjuk ke arah kardus yang ada di balik pintu.
Kresna mengangguk ke arah Bobby.
KRESNA
Bobby tak menggubrisnya, langsung masuk dan mengambil salah satu kardus, berjalan ke mobil. Berbarengan dengan Miranty berjalan ke mobil.
Cut to:
Bobby menutup pintu bagasi.
Cut to:
Bobby masuk ke mobil, duduk di kursi pengemudi. Ia memeluk Miranty yang duduk di kursi sebelahnya. Sambil merangkul Miranty, Bobby mengeluarkan HP-nya dan mengangkatnya untuk mengambil gambar mereka berdua. Miranty segera melepaskan diri dari Bobby.
MIRANTY
BOBBY
Bobby menyalakan mesin mobil.
30 EXT. RUMAH KRESNA DAN MIRANTY - DAY
Mobil Bobby menjauh dari rumah Kresna dan Miranty.
MIRANTY (O.S.)
Cut to:
Miranty duduk di kursi penumpang, memangku pot tanamannya. Bobby berdecak. Miranty memerhatikan interior mewah mobil Bobby.
MIRANTY
Miranty tergelak. Bobby cengengesan.
MIRANTY
BOBBY
Bobby melirik tanaman yang dipegangi Miranty.
BOBBY
MIRANTY
BOBBY
MIRANTY
Miranty memainkan daun-daun tanamannya.
MIRANTY (O.S.)
Mobil berhenti di perempatan lampu merah yang ramai.
BOBBY
Mobil berjalan lagi.
MIRANTY
BOBBY
MIRANTY
BOBBY
MIRANTY
Bobby tertawa.
BOBBY
Miranty terdiam.
Bobby melirik Miranty.
BOBBY
Mbak.
Miranty menoleh.
BOBBY
Miranty menepak lengan Bobby keras-keras.
MIRANTY
BOBBY
Temen di Instagram?
Miranty mengeplak lengan Bobby lagi.
MIRANTY
MIRANTY
BOBBY
BOBBY
MIRANTY
BOBBY
MIRANTY
Bobby mengangguk-angguk dengan ekspresi meledek.
BOBBY
Bobby menatap Miranty sesaat sebelum kembali melihat ke jalan.
MIRANTY
BOBBY
MIRANTY
31 INT. WARUNG - DAY
Samiah berdiri di depan meja kasir sebuah warung kelontong. Si kasir, perempuan usia duapuluhan, seperti baru mengenal kalkulator. Ia menghitung dengan kalkulator dan menuliskan struk belanja secara manual.
KASIR
Si Kasir menghitung ulang di kalkulator.
KASIR
Si Kasir mengecek kembali hitungannya.
KASIR
Samiah membuka dompet pouch-nya, lusuh dan pudar. Samiah mengeluarkan beberapa lembar uang yang terlipat jadi satu. Ia membuka lipatan uang itu. Memilah lembar demi lembar. Dua ribuan, lima ribuan, sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, seratus ribu. Samiah tidak tahu lembar mana yang harus diberikan.
SAMIAH
KASIR
(sambil membungkus belanjaan ke dalam kantung plastik)
Samiah terdiam, memandangi uang di tangannya. Ia mencuri pandangan Si Kasir, yang memandanginya kebingungan.
Samiah kembali sibuk memilah-milah lembaran uang. Ragu, ia menyerahkan dua lembar uang. Sepuluh ribu dan seratus ribu.
KASIR
Samiah hanya mengangguk sambil memandang Si Kasir.
Koh Gun, pemilik warung, memerhatikan Samiah dari duduknya di sudut warung.
Samiah menaruh uangnya di meja.
Koh Gun menghampiri meja kasir. Wajah dan suaranya ramah.
KOH GUN
(pada Samiah)
Samiah terhenyak. Membalas senyum Koh Gun sambil mengangguk. Tangannya masih menggenggam lembaran uang kertas.
Koh Gun mengambil uang yang tadi ditaruh Samiah di meja kasir, membuka laci meja berisi uang.
KASIR
KOH GUN
Koh Gun menaruh uang dari Samiah ke dalam laci. Ia mengambil selembar uang limapuluh ribu dan selembar limaribu, diserahkannya pada Samiah.
KOH GUN
Koh Gun mengambil kantung berisi belanjaan Samiah.
KOH GUN
SAMIAH
KOH GUN
Samiah meninggalkan warung. Si Kasir memandangi Samiah yang berjalan keluar warung.
KASIR
KOH GUN
32 EXT. JALANAN KOMPLEK - DAY
Perumahan rumah-rumah lama yang tidak seragam. Rumah-rumah besar dan sederhana berdampingan. Jalan kompleknya bisa dilewati tiga mobil sekaligus. Samiah berjalan sambil membawa kantung belanjaan. Keringatnya bercucuran di kening. Ia berhenti di perempatan. Memandang sekelilingnya. Menengok belokan ke kanan dan kiri. Pelan, ia melangkah ke kiri.
Samiah berjalan sambil memandangi rumah-rumah di kanan kirinya. Ia tidak mengenal jalan itu. Ia berjalan sampai ke ujung jalan.
Samiah melewati lapangan kosong. Rumput liar tumbuh disana. Samiah berhenti berjalan. Napasnya terengah. Semakin basah keringat. Ia memandangi lapangan itu.
BEGIN FLASHBACK
Layangan-layangan di langit. Di lapangan yang sama, anak-anak dan orang dewasa ramai bermain layangan. Miranty kecil dan Irwan kecil masing-masing memegang benang layangan, tertawa-tawa sambil memandang ke atas. Samiah membantu Miranty memegangi benang layangannya.
Sebuah mobil berhenti di sisi lapangan. Jendela mobilnya membuka pelan. POV dari dalam mobil. Anita muda melambaikan tangannya keluar jendela. Samiah menyadari isyarat itu, memandang ke arah mobil, dan perempuan yang ada di dalamnya, semakin kencang menggerakkan tangannya.
Samiah mengajak Irwan dan Miranty ke mobil. Seketika raut wajah kedua anak itu berubah. Tidak rela berhenti bermain sekarang.
Cut to:
33 INT. MOBIL ANITA - DAY
Samiah, Miranty kecil dan Irwan kecil duduk di kursi belakang mobil. Mereka berhenti mengeluh begitu masuk ke dalam mobil. Masih dengan wajah cemberut.
Anita melihat Samiah dari spion depan ketika supir menghentikan mobil di depan rumah.
ANITA
SAMIAH
ENDING FLASHBACK.
Cut to:
34 EXT. LAPANGAN KOMPLEK - DAY
CLOSE UP SAMIAH.
SATPAM (O.S.)
Samiah menoleh. Seorang laki-laki sebayanya, memakai seragam satpam, berdiri di dekatnya sambil memegangi sepeda tua. Samiah memandanginya tanpa menjawab. Gagal mengenalnya.
SATPAM
(menunjuk ke arah yang berlawanan dengan arah Samiah tadi berjalan)
Samiah menoleh ke arah yang ditunjuk satpam itu. Samiah melihat ke satpam lagi. Ia mengangguk. Samiah berbalik badan. Berjalan ke arah yang ditunjuk satpam. Satpam menunggu Samiah berjalan lebih jauh, menaiki sepedanya, dan mengayuhnya di belakang Samiah.
Cut to:
WIDE SHOT.
Samiah berjalan cepat. Beberapa meter di belakangnya, Satpam mengayuh sepedanya perlahan.
35 INT. RUMAH KELUARGA AHMAD - day
Anita duduk di meja makan bersama menantunya, IRINE (28), hamil tua. Anita memotong apel dengan pisau di atas piringnya. Irine menambahkan potongan ayam ke piringnya. Anita meliriknya, tidak berkomentar.
ANITA
Irine menghentikan kunyahannya.
IRINE
ANITA
IRINE
Irine mengetik di HP-nya. Menggeser-geser layarnya. Irine menyodorkan HP-nya pada ibu mertuanya.
IRINE
Anita mengambil HP Irine. Memeriksa akun yang ditunjukkan Irine. Anita mengangguk-angguk. Menyodorkan kembali HP Irine, dan kembali pada potongan apelnya.
ANITA
Irine menuangkan air minum ke gelasnya. Menyisakan sedikit air di botol.
ANITA
(berteriak)
Endah muncul dengan cepat.
ANITA
(menunjuk botol air di meja)
ENDAH
Endah mengambil botol air dari meja.
ANITA
ENDAH
ANITA
(menghela napas)
ENDAH
ANITA
Endah melihat jam dinding.
ENDAH
ANITA
ENDAH
36 EXT. RUMAH KELUARGA AHMAD - day
Mobil Bobby berhenti di depan pagar rumah. Miranty turun dari mobil, memencet bel rumah. Ia memencet bel sekali lagi sebelum berjalan kembali ke mobil.
Miranty baru akan membuka pintu mobil, matanya menangkap dua orang yang berbaris aneh di kejauhan. Satu berjalan kaki, satu naik sepeda. Ia menyipitkan mata ke arah dua orang itu.
MIRANTY
(pada dirinya sendiri)
Suara pagar dibuka dari dalam. Miranty masih memerhatikan kedua orang tadi. Mereka semakin dekat ke arahnya.
Pagar sudah terbuka sepenuhnya. Miranty memberi isyarat pada Bobby untuk masuk duluan.
Miranty berdiri sambil berkacak pinggang.
MIRANTY
(berteriak)
Cut to:
Samiah berhenti berjalan. Satpam berhenti berjalan. Samiah melihat Miranty berteriak memanggilnya. Miranty melambai-lambaikan tangannya. Samiah berjalan lagi. Satpam kembali naik sepeda, berputar ke arah ia datang.
Cut to:
MIRANTY
Miranty memeluk Samiah erat-erat. Samiah termenung sesaat sebelum membalas pelukan Miranty. Miranty melepas pelukannya. Samiah memandangi wajah Miranty.
SAMIAH
SAMIAH
Hodung Miranty kembang kempis. Ia melipat Ia menggeleng. Samiah menengok ke mobil yang baru masuk ke halaman rumah.
SAMIAH
Miranty menggeleng.
MIRANTY
SAMIAH
Miranty menggeleng. Samiah mengelus pipi Miranty.
37 INT. KAMAR MIRANTY - afternoon
Miranty merebahkan diri di tempat tidur. Kamarnya tidak banyak berubah sejak ia tinggalkan setelah menikah dengan Kresna. Foto-foto lama masih ada di sana-sini. Boneka-boneka masih berbaris diatas lemari pakaian, terbungkus plastik.
Korden menutup jendela yang mengarah ke halaman belakang. Miranty beranjak dan membuka korden, dari jendela, ia bisa melihat Samiah menyiram tanaman dibawah. Samiah tidak beranjak dari satu titik. Menatap dan menyiram tanaman yang sama selama beberapa menit.
Suara pintu diketuk. Miranty menoleh cepat ke pintu.
Cut to:
Pintu terbuka pelan-pelan. Kepala Bobby muncul sedikit demi sedikit dari celah pintu, mencari-cari dimana Miranty. Matanya menemukan Miranty di dekan jendela.
BOBBY
(manja)
MIRANTY
Miranty menghampiri Bobby dan memeluknya.
BOBBY
MIRANTY
Bobby melepaskan pelukannya.
MIRANTY
BOBBY
Bobby keluar dari kamar Miranty. Miranty berjalan ke kamar mandi di dalam kamarnya. Membiarkan pintunya terbuka. Terderngar suara keran dinyalakan dari kamar mandi. Pintu kamar dibuka. Anita masuk membawa bungkusan di tangannya dan duduk di tepi tempat tidur.
MIRANTY (o.s.)
Suara keran air berhenti. Miranty keluar dari kamar mandi.
MIRANTY
Miranty berhenti di tempat. Berdiri canggung di depan pintu kamar mandi, menunduk.
Hening.
Anita memandang anaknya. Menunggu. Miranty tetap diam.
ANITA
Anita menaruh bungkusan itu diatas tempat tidur.
ANITA
Miranty menatap bungkusan itu. Tidak menjawab. Anita mengambil kembali bungkusan itu dan membukanya, mengeluarkan kain tule berwarna ungu muda dan menghamparkannya diatas tempat tidur. Anita menoleh pada Miranty, menunggu komentarnya. Miranty memandangi kain itu.
MIRANTY
Miranty berjalan ke meja rias dan duduk di kursinya. Mengeluarkan isi dompet kosmetiknya dan menatanya di atas meja rias.
ANITA
MIRANTY
ANITA
MIRANTY
MIRANTY
ANITA
MIRANTY
(kesal)
ANITA
Miranty diam.
ANITA
MIRANTY
ANITA
MIRANTY
ANITA
Miranty selesai menata meja riasnya. Ia mengambil salah satu botol serum dan memain-mainkannya di tangan.
Anita beranjak dan berjalan ke pintu.
ANITA
Miranty memandang kain seragam di tempat tidur dari cermin meja rias.
38 INT. HALAMAN RUMAH KELUARGA AHMAD - NIGHT
Bobby berpapasan dengan Samiah saat akan masuk ke mobilnya.
BOBBY
SAMIAH
BOBBY
SAMIAH
BOBBY
SAMIAH
Samiah berlalu masuk ke rumah.
39 INT. TANGGA RUMAH - NIGHT
Samiah menaiki tangga menuju kamar Miranty. Ia berhenti melangkah ketika sampai di puncak tangga. Tercenung. Ia mengerutkan keningnya, melihat ke sekeliling, dan kembali menuruni tangga.
40 INT. RUANG MAKAN - NIGHT
Endah mondar-mandir dari dapur ke meja makan. Membawa piring atau mangkuk berisi makanan.
Anita dan Irine duduk di meja makan. IRWAN (40), santai, memakai kaus polos dan celana selutut, keluar dari kamarnya dan berjalan ke meja makan. Irwan duduk di sebelah Irine.
IRWAN
IRINE
IRWAN
(pada ibunya)
Anita mengangkat bahunya.
IRWAN
(pada istrinya)
Irwan beranjak dari kursinya. Anita memerhatikan Irwan yang berlalu keatas. Samiah masuk ke ruang makan, membawa botol air. Ia menaruhnya di meja. Ia melihat ke arah Irine dan mengangguk sambil tersenyum padanya. Samiah mendekat ke Anita. Berbisik.
SAMIAH
ANITA
Anita menatap Samiah. Ia langsung mengerti.
ANITA
Samiah menoleh ke Irine pelan-pelan.
ANITA
(santai, menuangkan air minum ke gelasnya)
Samiah memandangi Irine.
IRINE
(menaruh tangannya di dada)
Samiah mengangguk, kembali ke dapur.
Irine dan Anita saling pandang. Anita mengangkat alisnya sambil menghela napas.
41 INT. LANTAI ATAS - NIGHT
POV Bagian luar pintu Miranty. Tangan Irwan mengetuk pintu.
MIRANTY (O.S.)
IRWAN
Pintu dibuka dari dalam. Miranty muncul di ambang pintu. Ia langsung kembali masuk ke kamar, membiarkan pintu kamar terbuka.
Irwan masuk ke kamar.
Cut to:
42 INT. KAMAR MIRANTY - NIGHT
Miranty merebahkan diri di tempat tidur. Irwan merebahkan diri di samping Miranty. Keduanya memandang langit-langit.
IRWAN
MIRANTY
Irwan menoleh ke adiknya.
Cut to:
CLOSE UP bantal menutup wajah Miranty. Miranty memberontak.
Cut to:
WIDE SHOT.
Irwan menutup wajah Miranty dengan bantal. Miranty menendang Irwan. Irwan melepaskan cengkeramannya sambil terbahak, menjatuhkan diri ke tempat tidur di sebelah Miranty terbaring. Miranty menarik napas dalam-dalam setelah terbebas dari bekapan bantal. Ia memukuli kakaknya dengan bantal itu. Irwan semakin terbahak. Miranty ikut tertawa, kembali merebahkan diri di tempat tidur. Tawa mereka reda.
IRWAN
MIRANTY
Irwan memandang adiknya. Miranty menatap langit-langit. Irwan bangun dari tempat tidur.
IRWAN
Miranty membalikkan tubuhnya, memunggungi kakaknya. Irwan menarik memegangi pergelangan salah satu kaki Miranty dan menariknya. Miranty menjerit.
43 INT. RUANG MAKAN - NIGHT
AHMAD (60-an), sudah duduk di meja makan saat Miranty dan Irwan tiba di ruang makan. Miranty mencium tangan ayahnya sebelum mengambil tempat duduk jauh dari ibunya.
AHMAD
MIRANTY
AHMAD
MIRANTY
AHMAD
Miranty tidak langsung menjawab. Ia bertukar tatapan dengan Kresna sesaat.
MIRANTY
AHMAD
Miranty diam. Semua diam. Ahmad mengisi piringnya.
AHMAD
MIRANTY
AHMAD
MIRANTY
Semua mulai mengambil nasi dan lauk setelah Ahmad mulai menyendok.
AHMAD
Irine menyodorkan botol air minum pada Miranty sambil tersenyum.
MIRANTY
(pada Irine)
(pada Ahmad)
Ahmad menatap Miranty. Kembali pada makanannya. Irine menuangkan sisa air di botol ke gelasnya. Irine beranjak membawa botol kosong itu ke dapur.
Terdengar suara ribut Samiah dan Endah di dapur, disusul suara sesuatu pecah.
ENDAH (O.S.)
Irwan bergegas ke dapur. Miranty menyusul cepat-cepat.
44 INT. DAPUR - night
Irine berdiri di ambang pintu dapur. Samiah duduk di lantai, sementara Endah berjongkok di sebelahnya, memunguti pecahan kaca ke atas kain pel. Sebagian kecil lantai basah, pecahan kaca bertebaran. Samiah meratap.
SAMIAH
ENDAH
(lembut)
MIRANTY
Endah mendongak, tersenyum sungkan pada Miranty dan Irwan.
ENDAH
Irwan memegang lengan Irine yang masih berdiri membawa botol kosong, mengajaknya kembali ke meja. Miranty berjongkok di samping Samiah.
MIRANTY
Miranty memegangi kedua lengan Samiah, menuntunnya untuk berdiri. Endah cepat-cepat berdiri dan mengambil alih Samiah.
ENDAH
Endang memegangi lengan Samiah. Miranty melepaskan Samiah. Endah menuntun Samiah ke kamarnya.
SAMIAH
Endah melepaskan Samiah, tapi tetap berjalan di sampingnya. Miranty memerhatikan Endah dan Samiah menjauh;
45 INT. RUANG MAKAN - night
Miranty kembali ke tempat duduknya di meja makan.
AHMAD
IRWAN
AHMAD
IRINE
IRWAN
Irine mengiyakan.
ANITA
Miranty menyimak percakapan keluarganya. Merasa asing.
MIRANTY
Semua menoleh pada Miranty. Baru ingat kembali ada orang yang bukan penghuni rumah itu.
IRWAN
ANITA
IRINE
(memandang Miranty)
Anita
Miranty menyimak tak percaya.
AHMAD
ANITA
IRINE
ANITA
MIRANTY
ANITA
MIRANTY
ANITA
Endah datang membawa botol berisi air minum dan menaruhnya di meja. Anita berhenti bicara sampai Endah pergi.
ANITA (CONT'D)
Miranty ternganga. Ia menoleh pada Irwan. Irwan membalas tatapannya, mengerti. Irwan kembali menaruh perhatian pada makanannya.
MIRANTY
ANITA
MIRANTY
Anita menatap Miranty. Tajam. Anita baru akan membuka mulutnya, Ahmad menahannya dengan menaruh tangannya di lengan Anita.
AHMAD
AHMAD
MIRANTY
ANITA
CLOSE UP MIRANTY
ANITA (O.S.)
Hening. Irwan dan Irine menunduk, menatap piring masing-masing. Miranty membalas tatapan ibunya.
MIRANTY
Miranty beranjak dari duduknya.
AHMAD
Miranty berhenti bergerak. Perlahan kembali ke posisi duduknya.
AHMAD (CONT'D)
Miranty menahan kekesalannya dengan diam. Ia mengangguk dan pergi meninggalkan ruang makan dan piring bersih.