Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
105 INT. RUMAH KELUARGA AHMAD - DAY
Ruang tengah sudah ditata sehingga tidak ada perabot yang menghalangi di tengah. Kursi-kursi sewa berjajar rapi. Semua menghadap ke halaman belakang rumah. Sebagian diduduki tamu-tamu. Di area halaman belakang, ada panggung rendah kecil dihiasi balon dan tanaman artificial. Hiasan serupa memenuhi latar belakang panggung.
Beberapa orang berkemeja putih dan celana hitam hilir mudik sambil membawa baki berisi makanan dan minuman. Sesekali menghampiri tamu yang terlihat tidak memegang makanan dan minuman.
Anita dan Ahmad berada di bagian terdepan barisan kursi, mengbrol dengan sepasang tamu.
Irine, duduk di sofa besar yang sudah dipindah dari tempat biasanya. Kakinya berselonjor ke bawah, ia memegang sebuah kipas besar dan mengipasi wajah dan lehernya dengan cepat. Di sampingnya, dua orang perempuan sebayanga duduk sambil mengobrol dengannya.
Miranty menoleh ke kanan dan kiri. Ia melihat Samiah tengah mengatur gelas-gelas minuman di meja panjang. Samiah mengenakan kebaya model sederhana dan kain jarik longgar. Miranty bergegas menghampirinya.
Seorang wanita sebaya Anita berjalan ke meja panjang, MERRY, riasan wajah tebal dan rambut disasak tinggi, mengambil gelas minuman. Ia menoleh pada Samiah di dekatnya, memerhatikannya sebentar sebelum menyapanya.
MERRY
(lantang, suaranya cempreng)
Samiah tersentak dan menoleh pada Merry. Samiah menarik ujung bibirnya, mengangguk. Terus memandangi perempuan itu. Perempuan itu menaruh satu tangannya di dada.
MERRY
Mulut Samiah membentuk "O". Ia mengangguk-angguk.
MERRY
Miranty sampai beberapa langkah di belakang Merry. Ia menghentikan langkahnya, membalikkan badan dan mulai melangkah ke arah berlawanan.
MERRY
Samiah melihat ke arah Miranty dan menunjuknya.
SAMIAH
Merry menoleh cepat ke arah Miranty.
MERRY
Miranty meringis dan memejamkan matanya rapat-rapat sebelum mengganti ekspresi wajahnya dan membalikkan badan pelan-pelan. Menghadap ke arah Merry. Ujung bibirnya ditarik paksa. Miranty berjalan canggung, menghampiri Merry. Merry merentangkan kedua tangannya.
MERRY
Merry memeluk Anty.
MIRANTY
Merry mengamati wajah Miranty.
MERRY
(memegang pipi Miranty)
MIRANTY
SAMIAH
Di sisi ruangan lain, Anita melihat mereka bertiga. Ia pamit pada tamu di hadapannya dan berjalanke arah mereka bertiga.
MERRY
Merry mengeluarkan telepon genggam dari tas kecilnya.
MIRANTY
Merry mendongak, matanya melebar.
MERRY
ANITA
Merry menoleh ke arah Anita.
MERRY
Anita tersenyum lebar.
ANITA
Samiah mengangkat dua gelas setengah terisi di meja dan berjalan meninggalkan mereka.
MERRY
(lebih pelan)
ANITA
Merry menoleh pada Miranty. Tanganya mengelus lengan Miranty.
MERRY
Dua tamu, perempuan, sebaya dengan Anita dan Merry, menghampiri mereka. Saling menyapa dan berpelukan.
ANITA
(menunjuk Miranty)
Mereka menyapa Miranty. Miranty mengangguk. Tersenyum kikuk. Miranty melemparkan pandangannya ke arah pintu dapur.
MIRANTY
Merry memegangi lengan Miranty.
MERRY
MIRANTY
MERRY
MIRANTY
Merry membuka mulutnya lebar-lebar.
MERRY
MIRANTY
Mulut Merry membentuk "O". Ia mengangguk-angguk, tidak sesemangat sebelumnya.
MERRY
(beat)
By the way, suamimu yang mana ya, tante agak lupa, maaf. Udah lama banget nggak ketemu, kan. Terakhir pas nikahan Irwan kayanya, deh.
Anita cepat-cepat menyahut.
ANITA
MERRY
Tatapan Merry beralih pada perut Miranty. Ia mengelus lembut perut Miranty. Miranty tersentak.
MERRY
(suaranya lebih pelan)
Mulut Miranty terbuka, tapi tak ada kata-kata yang terucap. Tanpa sadar ia menahan napas.
ANITA
MERRY
Miranty menatap ibunya. Mulutnya mengerut. Ia menoleh tegas pada Merry.
MIRANTY
Miranty tersenyum lebar, mengangguk pada Merry, dua tamu lainnya, dan Anita, yang terbelalak.
MIRANTY
Miranty segera membalikkan tubuhnya, dan melenggang ke dalam. Merry dan dua tamu itu menatap Anita yang terdiam canggung.
106 INT. RUMAH KELUARGA AHMAD - DAY
Miranty membuka kamar Samiah. Kosong. Ia menutup pintu kamar. Di area cuci seterika, Samiah keluar dari kamar mandi. Miranty datang menghampiri.
MIRANTY
SAMIAH
MIRANTY
SAMIAH
(beat)
MIRANTY
Samiah kembali masuk ke kamar mandi. Terdengar suara siraman air dari dalam kamar mandi.
MIRANTY
SAMIAH (O.S.)
Samiah keluar dari kamar mandi.
MIRANTY
Samiah menepis.
SAMIAH
Samiah berjalan lebih dulu menuju ke dalam. Miranty menyusul di belakangnya, masih berusaha membujuk Samiah.
107 INT/EXT. RUMAH KELUARGA AHMAD, PANGGUNG ACARA - DAY
Seorang MC memegang mic di tangannya, berbicara lantang diantara Irwan dan Irine di panggung. Para tamu tertawa menonton si MC.
Anita, Ahmad dan kedua orangtua Irine duduk di barisan kursi paling depan.
Jauh terpisah dari tamu, Miranty, Bobby dan Samiah duduk. Samiah ikut tersenyum-senyum melihat kelucuan si MC. Miranty dan Bobby sibuk dengan telepon genggam masing-masing.
Di panggung, MC masih berkelakar. Irwan dan Irine tertawa-tawa. MC memberikan sebuah kotak besar pada Irwan dan Irine. Mereka berdua memegangnya.
CLOSE UP SAMIAH. Mata Samiah berbinar melihat Irwan dan Irine jauh di depan. Mengangkat lehernya karena terhalang tamu-tamu di depannya.
Miranty melirik Samiah. Ia melihat ke arah panggung. Kamera bergerakdari Samiah ke panggung sejenak sebelum kembali sibuk dengan telepon genggamnya.
CLOSE UP ke kotak yang dipegang Irwan dan Irine.
MC memberi aba-aba.
MC
SLOW MOTION
Irwan dan Irine cepat-cepat membuka kotak. Balon-balon berwarna merah muda terbang keluar dari dalamnya. Tamu-tamu bertepuk tangan, sebagian menjerit dan bersorak senang.
Irine tertawa lebar sambil menitikkan air mata. Irwan memeluknya erat.
Kamera bergerak mengikuti balon yang terbang semakin tinggi.
CLOSE UP wajah Samiah. Pupil matanya bergerak keatas. Samiah beranjak dari duduknya. Berjalan maju pelan.
Miranty dan Bobby masih fokus pada layar telepon genggam mereka masing-masing.
Cut to:
Balon merah muda di langit. Balon mulai bergeser keluar frame. Menyisakan tali balon yang bergerak mengikuti. Semakin tinggi.
Cut to:
POV belakang kaki telanjang Samiah melangkah di lantai, kain jarik menutup hingga mata kakinya.
Cut to:
Tali balon melayang di langit. Perlahan berganti menjadi benang layangan. Kamera bergerak ke ujung tali, menampilkan layangan putih. Bergerak-gerak di langit. Kontras di langit biru terang.
Cut to:
EXTREME CLOSE UP ke kedua mata Samiah.
Cut to:
POV Belakang kaki Samiah.
CLOSE UP ke kedua kakinya. Semakin cepat melangkah. Mulai menginjak bagian lantai teras.
Cut to:
Miranty menengok ke sampingnya. Kursi di sampingnya kosong. Miranty menengok ke kiri dan kanan. Ia berdiri.
Cut to:
Anita menoleh ke samping. Samiah melewatinya sambil memandang ke balon-balon yang terbang di langit.
Cut to:
Samiah sampai di tepi lantai teras, beberapa meter dari panggung. Kamera bergerak ke kaki Samiah. Ke lantai, tempat kedua kaki Samiah menapak.
Cut to:
CLOSE UP ANITA. Anita membuka mulutnya. Matanya melebar, panik.
Tamu-tamu di dekatnya melihat ke arah yang sama. Kamera mengikuti arah pandang mereka. Ke lantai teras. Ke tempat Samiah berdiri.
Cairan mengalir dari kaki Samiah ke lantai. Keluar dari balik kain jariknya.
CLOSE UP ANITA. Anita merapatkan bibirnya. Matanya melotot. Ia berdiri dan menoleh ke belakang.
Cut to:
Miranty berlari ke arah Samiah. Melewati tamu-tamu yang melihat ke arah Samiah sambil menutup mulut, berbisik-bisik.
Miranty sampai di samping Samiah. Wajahnya pucat. Ia merangkul Samiah dan menuntunnya lewat samping taman, ke pintu belakang.
Anita mengawasi mereka.