Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Di Bawah Langit yang Sama
Suka
Favorit
Bagikan
1. Scene 1

1. EXT. DALAM GANG. POS RONDA. SORE

Di salah satu gang di kota Jakarta. Vino bersama teman-temannya sedang asyik bernyanyi diiringi gitar. Sesekali salah satu dari mereka menghampiri pejalan kaki yang masuk ke gang tersebut dan memalaknya.

VINO

Eh, anak mana, Lu? Kalau mau lewat, sini uang Lu.

PEJALAN KAKI

Gakda, Bang, aku cuma mau antar paket ini.

Vino melihat nama di paket tersebut dan langsung merampasnya.

VINO

Udah, pergi sana. Biar aku yang nganter paket ini.

Tanpa perlawanan lalu si pangantar paket langsung pergi dengan mendongkol.

Vino melihat paket tersebut dan terpampang nama seorang cewek yang sudah sangat ia kenal.

CUT TO.

Di salah satu sudut rumah beberapa anak sedang berkumpul sambil mendekatkan ponsel pintar mereka, termasuk Riko adik bungsu VINO.

VINO

Eh, gimana? Kencang gak WiFi rumah Pak Haji?

ANAK-ANAK

Kencang dong, ini kan awal bulan, Pak Haji baru bayar tagihan. (Ucap mereka kompak).

Vino berjalan lagi lalu melihat kerumunan emak-emak yang sedang antri pembagian sembako dari orang kaya di lorong tersebut.

BU EMI

Untung kau disini! Sudah! Jangan diam saja, bantu emak masuk antrian mereka.

VINO

Tapi, Mak. Aku mau pergi.

BU EMI

Udah, bantu Mak, sebentar. (Saat Bu Emi menoleh, Vino sudah pergi).

CUT TO.

FADE IN

EXT. DALAM GANG. DEPAN RUMAH PAK HAJI. SORE.

VINO

Shalsa!! (teriaknya)

PAK HAJI

Eh, ngapain Lu ke sini. Pegi kagak? Nanti aku siram, nih! (Sembari memegang selang air hendak menyiram tanaman, Pak Haji Marah sesampainya Vino di depan rumahnya).

VINO

Eh, sabar, Pak. Aku cuma mau ngantar paket buat Shalsa. (Vino cengengesan sambil melambaikan tangan kepada Marni yang sudah berada di depan pintu).

PAK HAJI

Yaudah, sini, mana paketnya! Kamu pergi, dah. (Masih menampakan wajah marah).

Vino tetap bergeming sembari menatap wajah ayu Shalsa.

PAK HAJI

Eh, Pergi kagak! Aku siram benaran, yah! (Ancam Pak Haji lagi)

VINO

Ehehehe Iya ... iya saya pergi, Pak. (Vino sembari menunjukan lambang hati kepada Shalsa melalui kedua tangannya sembari pergi)

Shalsa tersenyum, namun Pak Haji tetap berang.

PAK HAJI

Dasar pengangguran. Gakda hormat sama orang tua. Awas kamu dekat-dekat anak itu (nasehat kepada Shalsa).

SHALSA

Si Bapak, gak boleh atuh menghina orang. (Shalsa langsung berlalu usai mengambil paket dari Bapaknya).

CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar