Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
24. INT. RUMAH PAK HASAN. RUANG UTAMA– MALAM
Vino membela kerumunan yang mengerubuti pintu rumahnya. Tampak dua orang tuanya sedang terbaring.
VINO
(cemas)
Ada apa ini, Bu?
WARGA
Ibumu pingsan setelah menyelamatkan adikmu yang mau di hakimi masa sore tadi!
Vino langsung mendekat dan memeluk ibunya yang setengah sadar. Vino melihat ke arah Bian dan Riko. Tak lama Vino juga mendekati Pak Hasan yang juga sedang terbaring.
VINO
Pak, ada apa?
Entah kenapa hari itu Pak Hasan membungkam.
VINO
(tampak emosi)
Bian, ada masalah apa sebenarnya?
BIAN
Tadi Riko hampir di amuk masa setelah Ibu menyelamatkannya. Riko kedapatkan mengambil HP temannya?
VINO
(Memandang penuh amarah kepada Riko)
PAK HASAN
Vin. Riko tidak salah. Bapak yang salah tidak bisa memberikan kalian kemewahan. Bapak juga salah membesarkan kalian dalam jerat kemiskinan.
BU EMI
(baru siuman usai mendengar suaminya berbicara)
Tapi kami tidak pernah mengajari kalian mencuri atau melakukan perbuatan untuk merugikan orang lain.
VINO
Iya, Bu. Aku juga sudah janji untuk berubah lebih baik lagi.(menunduk penuh penyesalan)
Beberapa warga yang dikomando oleh RT setempat langsung membubarkan diri, hingga menyisahkan mereka berlima. Riko yang masih ketakutan, keluar dari kamarnya dan memeluk Bu Emi.
Baik Vino, Riko ataupun Bian merasa berada di titik terendah mereka.Vino berusaha menceritakan soal pemecatannya.
PAK HASAN
Sesusah apapun kehidupan kita, haruslah saling menjaga dan tetap kompak satu sama lain.
PAK HASAN
(CONT.D)
Jangan putus asa soal perkara dunia. Semua sudah ada takarannya.
Semua mendengar penuh hikmat, hingga malam menjadi sunyi.
FADE IN
Pagi-pagi buta, Vino kedatangan temannya secara bersamaan. Mereka hendak mengajak Vino untuk operasi lagi malam ini. Vino menatap Pak Hasan. Lalu tegas menolak permintaan mereka.
TEMAN VINO
Kalau, Lu, masih sakit hati dengan Pak Jarwo. Kita selesaikan malam ini, bila perlu kita habiskan muatan sopirnya malam ini juga!
VINO
(Vino beranjak dari tempat duduknya sambil memegang kerah temannya)
Eh, Siapa yang sakit hati? Justru aku terima kasih kepada Pak Jarwo yang mau memaafkan kita! Kalau tidak bisa dipenjara lagi kita semua! (beat)
Paham kalian!
Teman-teman Vino langsung pergi meninggalkannya, beberapa dari mereka tetap menyeletuk.
TEMAN VINO
Ah, sudahlah. Gak asyik lagi, Lu. Bilang aja karena cewek bernama Mawar itu, kan!
(Lalu mereka semua pergi meninggalkan Vino).
CUT TO.