Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Di Bawah Langit yang Sama
Suka
Favorit
Bagikan
34. Scene 34

34. INT. RUMAH SAKIT.RUANG PERAWATAN – SORE

DI Sebuah rumah sakit. Pak Hasan tengah terbaring di salah satu kamar VIP. Hidungnya tengah terpasang selang infus yang terhubung dengan selang di nadinya. 

PAK HASAN

Bu, kalau umur Bapak tidak lama lagi. Tolong sampaikan salam sayang Bapak kepada anak-anak. Maaf juga selama ini belum bisa memberikan mereka kebahagiaan

BU EMI

Bapak jangan ngomong gitu. Bapak akan segera sehat, kok. Bapak kuat, yah.

Bu Emi beberapa kali terlihat ingin menangis. Dalam kondisi seperti ini mereka berdua memang membutuhkan perhatian dari anak-anaknya.

Tak lama sopir kepercayaan Pak Hasan tiba di rumah sakit untuk membawa berita. 

SOPIR PAK HASAN

Pak Maaf, pesan bapak sudah saya sampaikan ke asisten anak-anak bapak. Saya juga sudah berapa kali ke rumah mereka. Tapi mereka sedang tidak berada di rumah.

Sopir Pak Hasan terlihat tidak enak dan beberapa kali hanya menunduk.

PAK HASAN

(batuk)

Hukhuk … Tugas kamu sudah benar, Pak. Jangan merasa bersalah begitu.

 

Tak lama seorang perawat dan dokter masuk ke ruangan VIP mereka dirawat. Setelah tegur sapa, Sang Dokter langsung melakukan tugasnya yaitu memeriksa keadaan Pak Hasan.

DOKTER

Pak Hasan. Sepertinya kesehatan bapak kian hari kian memburuk. Kalau tidak dilakukan operasi kami takut semakin memburuk.(beat). Tapi operasi juga bukan salah satu solusi. Semoga ada jalan kebaikan bagi Pak Hasan.

Pak Hasan dan Bu Emi saling pandang. Cukup lama mereka saling pandang bersamaan air mata Bu Emi yang juga keluar.

BU EMI

Baik, Dok. Tapi sebelum operasi apa kami boleh menunggu anak-anak kami dulu?

DOKTER

Emang anak-anak Ibu Bapak ada di mana? Di luar Jakarta?

Pak Hasan dan Bu Emi semakin saling pandang pilu. Sang Sopir yang daritadi ada di ruangan tersebut juga tak urung meneteskan air mata.

BU EMI

Gak, Kok, Pak. Mereka ada di Jakarta dan akan segera datang.

Sang Sopir merasa terharu dan tidak tahan lagi, dia keluar ruangan dan menumpahkan air mata mendengar ucapan dari Bu Emi.

DOKTER

Baiklah kalau gitu, sebelum kita operasi dan menunggu anak-anak ibu bapak datang. Kami periksa dan persiapkan dulu yah ruang operasinya.

 

CUT TO.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar