Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
82. EXT. KANTOR POLISI, HALAMAN - SORE
Di depan pintu kantor polisi tampak BEBERAPA WARTAWAN sedang menunggu.
Mobil pejabat polisi memasuki halaman lalu berhenti tepat di depan kantor polisi. Pintu belakang mobil dibuka dari dalam, lalu POLISI #3 turun. Beberapa Wartawan mewawancarinya (door stop).
WARTAWAN #1
POLISI #3
POLISI #1 dan POLISI #2 yang baru keluar dari kantor polisi mengawal proses wawancara.
WARTAWAN #2
POLISI #3
WARTAWAN #3
WARTAWAN #1
Tiba-tiba di halaman terlihat MOTOR yang dikendarai TORA dan diboncengi AMING datang dengan kecepatan tinggi, lalu ngepot dan berhenti dalam keadaan jatuh.
SFX (O.S.)
Untungnya Tora dan Aming sudah siap dengan “pendaratan” ekstrim tersebut sehingga mereka jatuh dalam kondisi berdiri. Tora dan Aming mendekati kerumunan wartawan dan Polisi.
TORA
Wartawan dan Polisi kaget melihat Tora dan Aming mendekat.
POLISI #1
POLISI #2
POLISI #3
Polisi #1 dan Polisi #2 sigap melaksanakan perintah dengan menangkap Tora dan Aming. Wartawan memanfaatkan kesempatan ini untuk mewawancarai Aming dan Tora.
WARTAWAN #1
AMING
WARTAWAN #2
TORA
Saat yang sama, di gerbang kantor polisi, datang beberapa motor ITEM BLACK dan beberapa motor WHITE COLOR. Geng Item Black dipimpin oleh LELAKI JAKET HITAM (LJH), TEMAN LJH dan IB #1 (bermotor hitam dengan nomor 1313 dan helm fullface yang tidak pernah dibuka), sedangkan geng White Color dipimpin oleh KETUA WHITE COLOR (Ketua WC) dan LELAKI TAMPANG BENGIS (LTB).
LJH dan Ketua WC kaget, mereka baru sadar sedang berada di mana.
LJH
KETUA WC
Tiba-tiba mata Aming tertuju pada motor yang ada di samping LJH, yaitu motor IB #1 yang berwarna hitam dengan nomor 1313. IB #1 mengenakan helm fullface yang tidak pernah dibuka.
Polisi #1 dan Polisi #2 menggiring Aming dan Tora ke kantor polisi tapi terhambat oleh kerumunan wartawan yang ingin mewawancarai Aming dan Tora.
WARTAWAN #3
(ke Aming)
Aming masih diam, berpikir keras, sehingga Tora terpaksa menjelaskan.
TORA
(beat)
Aming yang masih menatapi IB #1 tiba-tiba teriak.
AMING
Semua orang terdiam, termasuk polisi yang tadinya hendak membawa Aming dan Tora masuk ke kantor polisi.
AMING (CONT’D)
Aming menunjuk IB #1.
AMING (CONT’D)
Pernyataan Aming mengagetkan LJH dan IB lainnya.
LJH
Ketua WC tersenyum sinis atas pernyataan Aming.
KETUA WC
WC + IB
AMING
KETUA WC
LJH
Polisi #1 dan Polisi #2 mendorong Aming dan Tora menuju pintu.
POLISI #1
Tiba-tiba Aming teriak lagi.
AMING
Polisi #3 memberi kode kepada Polisi #1 dan Polisi #2 agar membiarkan Aming bicara.
AMING (CONT’D)
(menunjuk IB #1)
83. EXT. GUDANG KOSONG, HALAMAN - MALAM (FLASHBACK)
Setting waktu adegan ini adalah antara SCENE #1 dan SCENE #2 setelah adegan sabung ayam (judi).
AMING (O.S.)
SI KRIBO sedang membuka kunci jok motornya ketika AMING dan TORA (membawa JONTOR dalam tas ayam rotan) melintas.
TORA
SI KRIBO
AMING
SI KRIBO
Terlihat plat nomor motor Si Kribo bernomor 1313.
BACK TO SCENE:
Aming menunjuk IB #1.
AMING
LJH memberi kode pada Teman LJH yang lalu memaksa dan membantu IB #1 untuk membuka helmnya. Lalu terlihat rambut kribo Si Kribo mengembang setelah terlepas dari jepitan helm.
AMING (CONT’D)
Polisi #1 dan Polisi #2 mengangguk-anggukkan kepala seolah menyetujui omongan Aming.
WARTAWAN #1
WARTAWAN #2
AMING
84. EXT. HOTEL MAWAR - SIANG (FLASHBACK)
AMING keluar dari lobby hotel sambi mencari-cari. Ia terlihat gugup dan panik karena baru saja melihat dua mayat di kamar Bu Didu.
AMING (O.S.)
Aming menghampiri DOORMAN yang sedang berjaga di depan pintu.
AMING (CONT’D)
Doorman mengangkat bahu. Aming semakin gelisah. Ia ingin melakukan sesuatu, tapi ragu, hingga akhirnya ia berniat untuk pergi.
AMING (O.S.) (CONT’D)
Tapi sewaktu saya mau pergi, Si Kribo muncul...
SI KRIBO menghampiri Aming sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.
SI KRIBO
Aming menatapi Si Kribo dengan ekspresi penasaran, penuh tanda tanya.
BACK TO SCENE:
Semua menunggu kelanjutan cerita Aming.
AMING
WARTAWAN #3
AMING
WARTAWAN #1
AMING
TORA
BEBERAPA IB
IB #2
AMING
Tapi dia ganti baju...
TORA
Aming kesal dengan celetukan Tora lalu bicara dengan suara hampir berbisik.
AMING
TORA
AMING
(beat)
KETUA WC
LJH kaget mendengar komentar Ketua WC yang sebelumnya ia kira membela Item Black.
LJH
WARTAWAN #1
POLISI #3
(ke Polisi #1 dan #2)
WARTAWAN #3
AMING
85. EXT. GUDANG KOSONG, HALAMAN - MALAM (FLASHBACK)
Setting waktu adegan ini adalah antara SCENE #1 dan SCENE #2 setelah adegan adu sabung ayam. Setelah SCENE FLASHBACK dua scene dari scene ini.
TORA ajak AMING pergi.
TORA
AMING
TORA
AMING
Aming melihat SI KRIBO yang mengeluarkan PISAU BELATI dari bagasi motornya.
AMING (CONT’D)
SI KRIBO
Si Kribo memperlihatkan SITEM ayam jagonya yang mati karena kalah diadu beberapa waktu yang lalu.
BACK TO SCENE:
Aming melihat Si Kribo yang mulai gelisah.
AMING
(beat)
Polisi #3 memberi kode kepada Polisi #2 untuk melaksanakan permintaan Aming.
Polisi #2 menghampiri Si Kribo yang lalu dipaksa turun dari jok motornya. Polisi #2 memutar kunci bagasi motor lalu membuka bagasinya, memasukkan tangannya ke dalam bagasi, lalu mengangkat PISAU BELATI dengan menggunakan ujung telunjuk dan jempolnya agar tidak merusak barang bukti.
Semua orang terkejut melihat hal ini.
LJH tak dapat menyembunyikan kemarahannya.
LJH
LJH hendak menghajar Si Kribo, tapi Teman LJH, dan IB lainnya mencegah dengan memegangi tubuh dan tangan LJH.
Beberapa Polisi segera berlari untuk menghampiri dan mengamankan LJH yang emosi dan terutama Si Kribo yang hendak kabur.
86. INT. KANTOR POLISI, RUANG TAHANAN - SORE
PAKDE INDRO dan PAK DIDU sedang duduk, tiba-tiba pintu dibuka dari luar, dari balik jeruji, tampak POLISI #3 dan POLISI #4 mengawal AMING dan TORA yang lalu di masukkan ke ruang tahanan.
TORA
(sedih)
Tora bersujud di kaki Pakde Indro.
TORA (CONT’D)
Pakde Indro menepuk-nepuk bahu Tora yang lalu menangis.
TORA (CONT’D)
Aming duduk di samping Pak Didu yang menyambutnya dengan pelukan sedih.
87. INT. KANTOR POLISI, RUANG PENGAMATAN - MALAM
POLISI #3 sedang mengamati POLISI #1 dan POLISI #2 yang sedang meng-interogasi SI KRIBO di ruang interogasi melalui kaca besar satu arah.
88. EXT. KANTOR POLISI - PAGI
ESTABLISHING SHOT: Kantor polisi, mobil polisi, motor polisi dan POLISI-POLISI.
89. EXT./INT. GERBANG KOMPLEK, POS KAMLING - PAGI
TFC (Tora Fans Club yang terdiri dari ART #1, ART #2, ART #3, BABY SITTER #1 BABY SITTER #2) sedang menonton TV di pos kamling.
ON TV: PEMBACA BERITA membacakan berita hari itu.
PEMBACA BERITA (V.O.)
(beat)
INSERT: SI KRIBO sedang digiring POLISI dengan tangan terikat.
WARTAWAN #1
SI KRIBO
(lemah)
WARTAWAN #1
SI KRIBO
(emosi)
ART #3
ART #1
WARTAWAN #1
SI KRIBO
PEMBACA BERITA (V.O.)
INSERT: Adegan AMING di halaman kantor polisi ketika menuduh SI KRIBO di depan banyak orang termasuk wartawan.
AMING
CUT TO:
AMING (CONT’D)
CUT TO:
AMING (CONT’D)
CUT TO:
POLISI mengangkat PISAU BELATI dengan menggunakan ujung telunjuk dan jempolnya agar tidak merusak barang bukti.
ART #1
BABY SITTER #1
PEMBACA BERITA (V.O.)
ART #2
BABY SITTER #1
ART #2
TFC berlari ke lima arah yang berbeda. Tak berapa lama, TFC datang lagi dalam keadaan bingung.
BABY SITTER #1
90. EXT. KANTOR POLISI, HALAMAN - PAGI
AMING, TORA, PAKDE INDRO dan PAK DIDU keluar dari pintu kantor polisi.
TORA
Tora mengangkat tangan tinggi-tinggi, Aming dan Pakde Indro tersenyum melihatnya.
Pak Didu tampak terharu lalu memeluk Aming, Pakde Indro dan Tora bergantian.
Tiba-tiba Aming, Pakde Indro dan Tora bersamaan memeluk Pak Didu yang terlihat sangat bahagia, meskipun dalam hatinya masih ada sedikit rasa duka.
91. EXT. GERBANG KOMPLEK - SIANG
TFC tampak bosan menunggu.
ART #3
ART #2
BABY SITTER #2
ART #1
BABY SITTER #1
ART #1
ART #2
TAKSI ONLINE berhenti di depan gerbang. Pintunya dibuka dari dalam lalu TORA turun.
ART #1
TORA
AMING, TORA, PAKDE INDRO dan PAK DIDU turun dari mobil. TFC histeris lalu berlari ke arah Tora.
Tora merentangkan tangan, tapi ternyata TFC malah memeluk dan mencium Aming yang ada di belakang Tora.
ART #2
Tora heran karena TFC mengabaikannya.
TORA
ART #2
ART #2 membuka gulungan poster yang bertuliskan “AFC, AMING FANS CLUB”.
AFC terus-terusan mengelu-elukan Aming, sementara Tora hanya bengong.
ART #1
ART #2
ART #3
Baby Sitter #1 (Tutri) mendekati Aming. Tora terlihat cemburu.
TORA
BABY SITTER #1
(ke Aming)
Tora semakin kesal dan cemburu melihat semua orang mengelu-elukan Aming.
Pakde Indro dan Pak Didu tersenyum melihat semua ini.
92. EXT./INT. GERBANG KOMPLEK, POS KAMLING - SIANG
TORA sedang baca komik Detektif Conan ketika AMING datang.
AMING
TORA
AMING
Aming mengambil novel-novel tebal dari laci meja.
AMING (CONT’D)
Aming memberikan beberapa novel Sherlock Holmes dan Hercule Poirot (Agatha Christie) ke Tora.
TORA
(bingung)
AMING
FADE OUT.