Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Detektif Partitengil
Suka
Favorit
Bagikan
2. ACT 1.2.

8. EXT. KANTOR POLISI - SIANG

ESTABLISHING SHOT: Kantor polisi, mobil polisi, motor polisi dan POLISI-POLISI. 

9. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - SIANG

AMING dan TORA duduk di kursi meja interogasi. Aming gelisah tapi berusaha untuk tetap tenang, sedangkan Tora terlihat sangat ketakutan. 

TORA

Ming, nanti lo belain gue, ya... 

AMING

Iya... 

TORA

Jelasin sama polisi, yang musti ditangkep itu Si Jontor... 

AMING

Iya. 

TORA

Trus nanti... 

AMING

(memotong)

Tenang Tor, bikin ayam mati itu nggak ada pasalnya...

TORA

Pasal apaan, Ming? 

AMING

Undang-undang.

TORA

Kondangan? 

AMING

Aturan. Hukum. 

(gemas)

Lo gimana sih? Gitu aja kagak tahu?!

TORA

Sori Ming, sebenarnya gue tahu, tapi lupa... 

AMING

Ganteng boleh, bego jangan! 

TORA

I-iya, Ming... gue juga nyesel jadi cowok ganteng... 

(berdoa)

Ya Tuhan, aku rela Kau ambil kegantenganku asal Kau berikan aku kepintaran... tapi jangan kayak Aming, ya... 

Pintu dibuka dari luar, POLISI #1 dan POLISI #2 masuk. Polisi #1 duduk di kursi seberang Aming dan Tora sambil menyimpan map di atas meja. 

POLISI #1

Kalian tahu kenapa kami tangkap? 

Polisi #1 menatap tajam wajah Tora yang ketakutan lalu melihat ke arah Aming. 

TORA

Ming... 

Aming terlihat tenang, tapi tiba-tiba ia berlutut di lantai sambil menyembah dan menghiba. 

AMING

...yang bunuh Sitem itu ayamnya Tora, pak... dia yang tanggung jawab, bukan saya... jangan penjarain saya pak, penjarain aja Si Tora... bebasin saya, pak... pliss... 

(menangis palsu)

Huwaaa... 

TORA

(kaget)

Kok lo gitu sih, Ming? 

POLISI #1

Sudah, tenang. Kalian nggak akan masuk penjara karena bunuh ayam. 

TORA

(senang)

Yeah! Bebas euy... 

Aming menghentikan tangis palsunya lalu kembali duduk di kursi. 

AMING

Trus, kenapa kita ditangkap? 

Polisi #1 membuka map lalu mengeluarkan beberapa foto dan menyimpannya di meja depan Aming dan Tora. 

POLISI #1

Kalian kenal Bu Didu, kan...? 

INSERT: Beberapa FOTO BU DIDU dan COWOK SELINGKUHAN BU DIDU dalam kondisi tergeletak mati di lantai/karpet hotel berlumuran darah. 

AMING

Inalilahi...

TORA

Haha... Bu Didu iseng amat sih, tidur-tiduran di lantai... 

AMING

(kesal)

Ini bukan lagi gogoleran, Tora... 

TORA

Trus, ini ngapain? 

AMING

Meninggoy! Wafat! Mati! 

TORA

(heran)

Kok bisa mati? 

(ke Polisi)

Kenapa pak? 

POLISI #1

Kalian yang membunuh Bu Didu dan pasangannya, kan? 

Aming dan Tora luar biasa kaget. 

AMING + TORA

AAPPAA?!

TORA

Apa katanya Ming? Maksudnya apa, Ming... jelasin Ming... 

10. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - MOMENTS LATER

TORA dan AMING menghiba berusaha meyakinkan POLISI #1 dan POLISI #2.  

TORA

Pak, ampun pak, kita nggak pernah bunuh orang pak... jangankan ngebunuh, dibunuh aja kita belum pernah... 

AMING

..kalo nusuk orang sampe masuk rumah sakit mah pernah pak, itu juga udah lama, waktu saya masih jadi jeger di Cicadas, Bandung... 

POLISI #1 mengeluarkan dua lembar foto lainnya dari map. 

POLISI #1

Ini kalian di lobby Hotel Mawar sebelum pembunuhan terjadi, kan? 

INSERT: FOTO-FOTO AMING dan TORA yang sedang berada di lobby hotel dan lift hotel hasil tangkap layar CCTV. 

TORA

Kok gue jelek banget, ya? 

AMING

Bego!

TORA

Oh iya, sori... 

POLISI #2

Kalian kenal orang ini? 

Polisi #2 memperlihatkan foto SI KRIBO pada layar HP-nya. 

TORA

Nah, ini dia orangnya, Si Kribo, yang ayamnya mati diadu Si Jontor... 

POLISI #2

Dia bersaksi bahwa kalian datang ke hotel untuk mengikuti Bu Didu... 

POLISI #1

Udah, ngaku aja... 

Aming menutup muka dengan kedua tangannya sambil menarik napas dalam-dalam dan berpikir, lalu... 

AMING

Jadi gini kejadiannya, pak... 

(beat)

Saya ceritain dari awal, ya... 

(beat)

Waktu itu saya lagi jaga di pos, trus Pak Didu, suaminya Bu Didu, datang... 

POLISI #1

Hari apa itu? 

TORA 

Oh, ini yang waktu Pak Didu nangis itu kan, Ming? 

AMING

Iya bener, hari apa itu ya, Tor? 

TORA

Gue inget, hari senin. 

AMING

Bukan. 

TORA

(meyakinkan)

Senin Aming, gue inget banget, waktu itu kan kita baru pulang jumatan... 

AMING

(gemas)

Hari jumat, belegug... 

11. EXT./INT. GERBANG, POS KAMLING - SIANG (FLASHBACK)

AMING dan TORA sedang santai ketika PAK DIDU datang. Pak Didu tampak sedih, wajahnya kaku, seperti orang stress lalu bicara dengan nada yang datar. 

PAK DIDU

Ming, saya mau minta bantuan boleh? 

AMING

Eh, Pak Didu... boleh atuh pak, mau dibantu apa? Ngawal ke bank lagi? Bawa uang hasil jual tanah?  

TORA

Siap Pak Didu... seperti kemaren aja, nggak usah bayar, cukup transfer gopay aja...

Tiba-tiba Pak Didu menangis. 

PAK DIDU

(terisak)

Uhuk... 

AMING

Lho? Kok malah nangis? 

TORA

Gopaynya kosong ya, pak? Ya udah, nggak usah transfer... 

PAK DIDU

Isteri saya selingkuh, Ming... huwaaa... 

AMING

Waduh... 

TORA

Bukan gue, bukan gue... 

AMING

Lagian siapa yang nuduh, lo?!

12. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - SIANG

AMING dan TORA melanjutkan ceritanya pada POLISI #1 dan POLISI #2. 

AMING

Kita diminta bantuan sama Pak Didu untuk mastiin bahwa isterinya bener-bener selingkuh, pak... 

TORA

Iya bener, pak... kita berdua diminta untuk melenyidiki, eh medinyiliki, eh menyelidiki Bu Didu... 

13. EXT. GERBANG KOMPLEK - SIANG (FLASHBACK)

TORA dan AMING sedang berdiri menjaga gerbang ketika MOBIL BU DIDU (perempuan 35 th, cantik, genit) mendekat. 

AMING

Selamat siang Bu Didu... jalan-jalan, nih? 

BU DIDU

Belanja, Ming... biasa... 

TORA

Bu Didu, kalo ada sisa skin care-nya boleh, ya... 

Mobil Bu Didu melaju melintasi gerbang. 

AMING

(ke Tora)

Buruan, Tor! Ambil motor, Tor!

Tora naik motornya, Aming duduk di boncengan. 

TORA

Kuncinya mana, Ming? 

AMING

Lha?! Tadi kan lo sakuin?! 

Tora merogoh sakunya lalu menemukan kuncinya. 

TORA

Oh ini dia... 

AMING

Buruan!

Tora menyalakan motornya tapi tidak nyala. 

TORA

Bensinnya abis, Ming! 

AMING

Goblok!

14. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - SIANG

AMING dan TORA bertengkar. POLISI #1 dan POLISI #2 tampak kesal. 

TORA

Itu motornya Aming pak, jadi kalo abis bensin, dia yang salah... 

AMING

Tapi yang make sehari-hari Si Tora, pak... dia yang musti ngisi bensin... 

POLISI #1

STOP!

(beat)

Ceritainnya yang penting aja... 

TORA

Iya pak, iya... 

AMING

Tapi untungnya Si Maman tukang ojek datang... 

TORA

Kita boncengan bertiga ngikutin Bu Didu. Untung nggak ada polisi. Mana nomor motornya bodong lagi... belum bayar pajak... 

(beat)

Tapi kalo ditangkep polisi juga gampang kok, kita udah siapin cebanan... 

Polisi #1 dan Polisi #2 saling berpandangan. 

15. EXT. JALANAN - SIANG (FLASHBACK)

TORA dan AMING dibonceng MAMAN OJEK (lelaki 30 th). Tora di belakang, Aming di tengah dan Maman Ojek pegang stang. Tora melihat MOBIL BU DIDU sedang berbelok. 

TORA

(menunjuk)

Itu mobil Bu Didu, Ming!

AMING

(menepuk bahu Maman Ojek)

Man, ikutin Man... 

Motor yang ditumpangi Maman Ojek, Aming dan Tora mengikuti mobil Bu Didu. 

TORA (O.S.)

Kita ikutin Bu Didu sampai ke Hotel Mawar... di sana ketemu sama Si Kribo... 

16. EXT. HOTEL MAWAR - SIANG (FLASHBACK)

AMING dan TORA menghampiri SI KRIBO yang sedang bertugas sebagai satpam hotel. 

AMING

Bo!

TORA

Kri!

Aming dan Tora ber-fist bump dengan Kribo. 

KRIBO

Ngapain ke sini? Mau ngamar lo berdua? 

AMING

Bo, lo lihat cewek ini, nggak? 

Aming memperlihatkan foto di layar HP-nya yang menayangkan foto Bu Didu. 

17. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - SIANG

AMING dan TORA melanjutkan ceritanya pada POLISI #1 dan POLISI #2. 

TORA 

Jadi gitu pak... kita sama Si Kribo itu sebenernya ce-esan... 

POLISI #1

Jadi Si Kribo ngasih informasi tentang Bu Didu dan kamarnya? 

TORA 

Ya nggak lah, pak... privasi, katanya... tapi Si Aming emang jago nego... berapa Ming, lo kasih dia? Gocap, ya? 

(beat)

Eh, ngomong-ngomong kalo nyogok gitu ditangkep polisi nggak, sih? 

Aming menyiku perut Tora. 

TORA (CONT’D)

AW!

AMING

Diem! 

(beat)

Si Kribo bilang, Bu Didu baru aja masuk sama cowok... 

TORA 

Trus, kita buru-buru kejar! 

AMING

Jadinya foto ini... 

Aming menunjuk foto Aming dan Tora di lobby hotel yang tergeletak di atas meja. 

AMING (CONT’D)

Trus kita naik ke lantai tiga pakai lift... 

TORA

..yang ini fotonya... rada cakep yang ini mah... 

Tora menunjuk foto Aming dan Tora di lift. 

18. INT. HOTEL MAWAR, KORIDOR - SIANG (FLASHBACK)

Pintu lift terbuka, AMING dan TORA keluar, melihat ke kiri, kanan lalu depan. 

TORA

Itu Bu Didu, Ming!

AMING

Foto-foto! 

Tora mengeluarkan HP lalu memotret Aming. 

AMING (CONT’D)

Yang itu yang difoto... 

Aming gemas sambil menunjuk BU DIDU dan SELINGKUHAN BU DIDU yang sedang berjalan membelakangi dan menjauh. Tora memotretnya. 

TORA

Dapet Ming! Masukkin facebook, Ming? 

AMING

Jangan! Itu buat bukti ke Pak Didu... 

19. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - SIANG

AMING dan TORA melanjutkan ceritanya pada POLISI #1 dan POLISI #2. 

AMING

Jadi begitu pak, kita cuma foto Bu Didu sama selingkuhannya aja... 

POLISI #1

Trus kalian ikutin mereka sampai masuk kamar, trus kalian ngebunuh mereka? 

TORA

Nggak pak, kita langsung pulang. 

AMING

Kalau nggak percaya, lihat aja CCTV lantai tiga... 

Polisi #1 dan Polisi #2 saling berpandangan. 

AMING (CONT’D)

Ada nggak foto CCTV lantai tiga? 

Aming mencari-cari foto di atas meja tapi tidak ada. 

POLISI #1

CCTV lantai tiga rusak. 

AMING

(kecewa)

Yaa... 

20. INT. RUMAH PAK DIDU, RUANG TAMU - SIANG

Ruang tamu terlihat kosong, karena kursi-kursi, meja dan lemari sudah dipindah ke teras dan garasi. Hanya ada hamparan karpet yang dipersiapkan untuk meletakkan jenazah yang belum datang dari rumah sakit. 

PAK DIDU duduk diapit PAK RT dan PAKDE INDRO juga BEBERAPA LELAKI dan PEREMPUAN lain. Wajah Pak Didu tampak kaku sehingga sangat sulit untuk dibaca apakah sedang sedih karena isteri tercintanya meninggal atau malah senang karena isteri sialnya yang tidak setia sudah mati. 

PAKDE INDRO

Saya keluar sebentar... 

Pak Didu tak bereaksi, tapi Pak RT mengangguk. Pakde Indro berdiri lalu berjalan menuju pintu. 

21. EXT. RUMAH PAK DIDU, DEPAN - SIANG

BEBERAPA ART dan BABY SITTER tampak sedang memanjangkan leher melihat ke ruang tamu rumah Pak Didu yang pintu dan jendelanya terbuka lebar. 

PAKDE INDRO yang baru keluar pagar, langsung diserbu ART dan Baby Sitter. 

ART #1

Pakde, jenazah Bu Didunya kapan dibawa ke sini?  

PAKDE INDRO

Belum tahu, masih diotopsi, katanya... 

ART #2

Jadi bener ya, Bu Didu di bunuh di kamar hotel sama selingkuhannya...? 

PAKDE INDRO

Tahu dari mana? 

BABY SITTER #1

Pakde, yang bunuh, Aming sama Tora, ya? 

LELAKI JAKET HITAM (LJH, 25 th) yang masih mengenakan helm tampak mencuri dengar. 

ART #1

Kayaknya kalo Tora nggak mungkin deh, dia kan ganteng...

ART #2

Iya, pasti Aming yang bunuh... 

BABY SITTER #1

Gue benci banget deh, sama Si Aming... 

ART #2

Iya, nggak nyangka ya, dia bisa bunuh orang... 

ART #1

Dia kan emang mantan preman Bandung yang kabur ke Jakarta... tanya aja sama Pakde... 

Pakde Indro menghela napas panjang. 

PAKDE INDRO

Mereka itu sebenarnya sudah insyaf... 

ART #2

Sekarang Aming sama Toranya di mana, Pakde? 

PAKDE INDRO

Masih di kantor polisi... 

LJH berjalan menuju tempat motornya diparkir, naik, lalu pergi. 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar