Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
50. EXT. GUDANG KOSONG, HALAMAN - MALAM
AMING dan TORA sedang duduk bersender di dinding karena kelelahan, kehausan dan kelaparan. Motor trail terparkir di dekat mereka. Aming melamun, berpikir, sedangkan Tora mengetikkan sesuatu di HP-nya.
AMING
TORA
Aming langsung rebut HP Tora lalu mematikannya.
TORA (CONT’D)
(kesal)
AMING
TORA
AMING
TORA
Tora hendak mengambil HP-nya dari tangan Aming.
AMING
Aming mengantongi HP Tora di saku belakang celananya.
TORA
PAKDE INDRO datang membawa tas kresek dan jeriken bensin kecil, Tora senang.
TORA (CONT’D)
PAKDE INDRO
Pakde Indro memberikan jeriken pada Tora yang lalu mengambilnya dan mengisikan bensin ke motor.
TORA
Pakde Indro mengeluarkan nasi bungkus dan plastik teh tawar lalu membagikannya pada Aming.
AMING
PAKDE INDRO
AMING
Tora selesai mengisi bensin motor lalu bergabung dengan Aming dan Pakde Indro sambil mengambil bungkus jatah nasi padangnya.
PAKDE INDRO
Pakde Indro, Aming dan Tora mulai makan sambil ngobrol.
TORA
AMING
PAKDE INDRO
TORA
AMING
PAKDE INDRO
TORA
Aming berhenti menyuapkan nasi padang ke mulutnya lalu berpikir keras.
AMING
TORA
Aming berdiri lalu jalan mondar-mandir seperti Sherlock Holmes sedang berpikir.
PAKDE INDRO
AMING
TORA
PAKDE INDRO
AMING
Pakde Indro dan Tora berhenti menyuapkan makanan ke mulutnya lalu diam, berpikir.
PAKDE INDRO
TORA
AMING
TORA
(menyesali)
AMING
(memotong, marah)
(beat)
TORA
Aming mengeplak-ngepak kepala Tora.
AMING
TORA
AMING
Aming melompat ke punggung Tora agar bisa meniup kepala Tora. Tora memutar tubuh sehingga membuat Aming terputar pusing.
AMING (CONT’D)
Pakde Indro tertawa melihat keakraban Aming dan Tora.
PAKDE INDRO
Tora menghentikan putarannya, Aming turun dari punggung Tora.
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA
AMING
Tora dan Aming menyerang Pakde Indro lalu berusaha untuk meniup ubun-ubunnya. Pakde Indro menghindar sambil teriak-teriak kegelian.
PAKDE INDRO
(beat)
Tora, Aming dan Pakde Indro bercanda, tertawa dan bahagia seolah sudah lupa dengan masalah yang ada.
Tiba-tiba terdengar SIRINE MOBIL POLISI meraung-raung.
SFX
Aming, Tora dan Pakde Indro kaget.
AMING
Aming, Tora dan Pakde Indro bergegas menuju motornya masing-masing. Aming naik di motor trail-nya, Tora duduk di boncengan. Pakde Indro naik di motor vespanya. Mereka menyalakan motornya masing-masing.
BEBERAPA MOTOR dan MOBIL POLISI berdatangan untuk menyergap.
Aming memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Ketika maju ke depan, ada mobil polisi yang menghalangi, Aming putar motornya 360 derajat, kembali ke arah semula lalu memacu motornya menuju balik gudang.
Beberapa motor dan mobil polisi mengejar motor Aming dan Tora. Aming memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Tapi halaman gudang tidak semulus jalan biasa. Ada lubang-lubang, ada tumpukan tanah, ada benda-benda penghalang.
Untungnya Aming terampil mengendalikan motor, sehingga segala bentuk halangan bisa dilibas. Sedangkan motor polisi berjatuhan karena terpeleset, terperosok dan menabrak gundukan pasir.
Motor Aming dan Tora berhasil memutari gudang hingga akhirnya berhasil mencapai gerbang menuju jalan. Tidak ada lagi motor polisi yang mengejar. Tora sempat melihat ke belakang.
TORA
(sedih)
TORA’S P.O.V.: Pakde Indro yang berusaha kabur dengan motor vespanya tampak berhasil dihadang polisi. Pakde Indro turun dari motor sambil mengangkat tangan tanda menyerah di tengah todongan pistol beberapa polisi.
51. EXT. JALAN SEPI - MALAM
AMING melajukan motornya dengan kecepatan sedang. TORA diam melamun seolah sedang merenungkan nasib Pakde Indro yang menderita karena ditangkap polisi.
Aming tampak terisak sedih. Tora menghapus air mata yang membasahi pipinya.
Motor Aming terus melaju menyusuri jalan panjang yang lurus dan membosankan menuju luar kota.
52. EXT. JALAN LUAR KOTA - MALAM
AMING menghentikan motornya di dekat saung butut yang tak terawat. TORA turun lalu berjalan menjauh dari Aming seolah kesedihannya tak ingin terlihat.
Tora duduk di saung, Aming menghampirinya. Tiba-tiba Tora meraung, menangis seperti anak kecil.
TORA
(menangis)
Aming berusaha untuk tetap tenang.
AMING
TORA
AMING
Aming duduk di samping Tora lalu memeluk kepalanya sehingga Tora bisa melampiaskan kesedihannya di dadanya.
TORA
(beat)
(beat)
(beat)
Tora mendorong tubuh Aming.
TORA (CONT’D)
Tora memeluk tubuh Aming lagi.
TORA (CONT’D)
AMING
(beat)
TORA
AMING
TORA
(ragu)
AMING
Tora menghela napas berat dan panjang.
TORA
Aming memajukan kepalan tangannya, lalu Tora menyambutnya untuk fist bump dengan sedih.
53. INT. KANTOR POLISI, RUANG INTEROGASI - MALAM
PAKDE INDRO duduk di kursi meja ruang interogasi. POLISI #1 dan POLISI #2 duduk dan berdiri di sekitar.
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
Polisi #1 menyentuh map yang tergeletak di atas meja.
PAKDE INDRO
Pakde Indro sedikit emosi.
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
Pakde Indro tidak langsung bereaksi, menghela napas, lalu mencoba untuk tenang.
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
(ke POlisi #2)
POLISI #2
Polisi #2 menghormat lalu keluar ruang.
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
PAKDE INDRO
POLISI #1
(memotong)
54. EXT. KANTOR POLISI, SEBERANG JALAN - MALAM
AMING yang membonceng TORA menghentikan motornya di seberang jalan kantor polisi.
AMING
TORA
Aming mengambil HP Tora dari saku belakang celananya.
AMING
TORA
Tora bicara di hadapan HP-nya.
TORA (CONT’D)
(beat)
Tora mematikan HP-nya.
Terlihat MOBIL POLISI memasuki halaman kantor polisi. Aming memperhatikan bayangan penumpang (tahanan) dalam mobil tersebut.
AMING
TORA
Mobil polisi berhenti, dari pintu depan, turun polisi yang lalu membuka pintu belakang. PAK DIDU turun dengan tangan diborgol lalu digiring ke kantor polisi.
AMING
TORA
Tiba-tiba dari pintu kantor polisi keluar POLISI #4 dan POLISI #5. Mereka berlari melintasi halaman sambil menunjuk ke arah Aming dan Tora.
POLISI #4
Aming dan Tora yang melihat dua polisi berlari ke arah mereka langsung bereaksi.
TORA
Tora menepuk bahu Aming yang lalu menyalakan motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, BRUUM-NGEEENG.
Polisi #4 dan Polisi #5 sampai di tengah jalan menatapi motor Aming yang menjauh.
55. EXT. JALAN LURUS - MALAM
AMING memacu motornya dengan kecepatan tinggi. TORA yang duduk di boncengan melihat ke belakang.
AMING
TORA
AMING
(lega)
Aming mengurangi kecepatan motornya. Tora mengingat sesuatu.
TORA
AMING
TORA
AMING
Motor Aming dan Tora menjauh, tapi suara perdebatan mereka masih terdengar lalu sayup-sayup mengecil dan akhirnya menghilang tak terdengar.
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA
AMING
TORA