Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
43. INT. RUMAH LASTRI- RUANG TAMU – DAY
Pak Tejo mondar-mandir di ruang tamu. Ia kesal dan sedang memikirkan sesuatu. Bi Ipah hanya ikut menggerakan kepala mengikuti arah gerak suaminya. Sementara Bu Ratna dan Mbah Piah hanya duduk dan terdiam menyaksikan gelagat Pak Tejo.
Bi Ipah
Mas, sudah Toh! Jangan musing sana musing sini!
Pusing kepalaku ini!
Pak Tejo
Aku tuh lagi mikir, dek!
Piye toh si Lastri bisa begitu!
Dan aku lagi nyari cara gimana biar dia enggak menolak.
Anak sampean, mbak...
(menunjuk bu Ratna)
Keterlaluan!
Tiga kali, ingat! Tiga kali sudah dia menolak laki-laki yang datang kesini.
Malu aku sama pak Sugeng, Pak Broto sama... pak...pak...,
(mengingat)
aduhh lupa aku siapa namanya.
Mbah Piah
Piye toh! Mau jodohin cucuku tapi nama orangnya saja ndak tahu. Jangan-jangan latar belakang mereka saja kamu ndak tau, Jo!
Mbah Piah hanya menggeleng, lalu bangun dari duduknya.
Pak Tejo
Lho, ibu mau kemana?!
Mbah Piah
Ke kamar! Mau istirahat!
Capek aku!
Bu Ratna
Dek, aku juga mau ke kamar.
Bangun dan pergi. Pak Tejo dan bi Ipah bingung.
Pak Tejo
Lho, lho, kenapa ini?!
Eh, ndak bisa begini! Ini masalah keluarga lho, harus sama-sama kita selesaikan.
Bu, bu!
Mbak!!
Aduhh!!
Mbah Piah dan bu Ratna tidak menghiraukan pak Tejo. Mereka masuk ke kamar masing-masing. Pak Tejo duduk di kursi ruang tamu dengan raut yang cukup susah. Tiba-tiba Cahyono dan Lasmini masuk ke rumah.
Pak Tejo
Ini lagii, gimana toh kamu, Las, Las.
Lagi lamaran adekmu, kok kamu lari.
Lasmini
Ndak, pak lek.
(melihat ke arah anaknya)
Nok, masuk ke kamar ganti baju ya,
Trus istirahat. Ibu mau masak dulu, nanti baru kita makan.
Cahyono
Iya, bu.
Cahyono berjalan menuju ke kamarnya.
Pak Tejo
Bibimu mana, nok?!
Cahyono
Ndak tau, kung!
Pak Tejo
Lho, dia ndak ngajar ke sekolah?
Cahyono
Endak, besok!
Cahyono membuka knop pintunya dan masuk ke dalam kamar. Ia menutup pintu kamar.
Lasmini
Permisi, pak lek, Bu lek!
Aku mau masak dulu.
Pak Tejo
Yowis, silakan!
Lasmini meninggalkan pak Tejo dan bi Ipah di ruang tamu. Tiba-tiba mbah Piah keluar lagi. Ia melihat Lasmini yang sudah turun ke dapur untuk memasak. Ia melihat pak Tejo dan bi Ipah yang masih ada di rumah dan tidak pulang.
Mbah Piah
Lho, kamu ndak pulang sama istrimu?
Udah siang ini!
Pak Tejo
Sebentar, bu. Saya tunggu Lastri pulang.
Mbah Piah
(mengangguk)
Oh!
(melihat ke arah bi Ipah)
Pah, kamu apa ndak masak buat suamimu?
Mau makan gratis lagi?!
(sinis)
Bi Piah tersinggung dengan ucapan ibu mertuanya. Dengan wajah yang manyun dan langkah tergopoh-gopoh ia keluar dari rumah Lastri.
Pak Tejo
I..bu!!
(menoleh ke arah Istrinya)
Dek!! tunggu dek!!!
Pak Tejo ikut pergi meninggalkan rumah Lastri dan mengejar istrinya. Mbah Piah tersenyum puas.
FADE OUT:
FADE IN :
44. INT. RUMAH LASTRI – RUANG MAKAN – THE NEXT DAY
Lastri dan keluarganya sedang sarapan pagi bersama. Mereka menikmati makanananya dengan tenang.
Mbah Piah
Nduk, gimana toh program mengajar ibu-ibu disini?
Lastri
(mengunyah dan menelan makanannya)
Lancar, mbah. Yang mau belajar juga banyak.
Kemarin bi Ijah juga udah ikut.
Ya semoga nantinya lancarlah, mbah!
Las juga lagi nyiapin kader-kader untuk melanjutkan program ini nantinya, kalau-kalau Las jadi berangkat untuk S2.
Mbah Piah
(mengangguk)
Jadi Toh berangkat S2?
Lastri
Insya Allah jadi, Mbah.
Mbah Piah
Trus kerja kamu yang dikota gimana?
Kapan kamu balik kesana?
Enam bulan lho kamu disini.
Lama-lama uangmu habis lho, nduk kalau kamu nggak kerja.
Lastri
(tersenyum)
Ndak, mbah. Lastri nggak kerja lagi disana.
Lastri kan sudah mengundurkan diri. Dan kebetulan ada temen Lastri yang nawarin Lastri untuk bikin program ini di kampung, makanya Lastri masih punya uang.
Mbah Piah
Oooohh...
Jadi nggak kerja lagi, toh.
Kenapa toh? Ndak enak disana kerjanya?
Lastri
Bu..bukan,mbah. Enak kerja disana.
Enak banget!
Mbah Piah
Lha, kalau enak kenapa kamu keluar?
Lastri
(tersenyum dan menggeleng)
Nok, kamu udah selesai makannya?
Berangkat bareng bibi, yuk!
Cahyono
Iya, bi.
Lastri mengambil tasnya dan berdiri.
Lastri
Bu, Mbah, Mbak, Las pergi dulu, ya!
Yuk, nok!
Cahyono mengambil tas dan mengenakannya. Ia menyalami satu persatu orang yang ada di rumah itu, dimulai dari Lasmini, mbah Piah dan bu Ratna. Ia mengikuti Lastri menuju pintu depan. Lasmini, mbah Piah dan Bu Ratna membersihkan perkakas sisa makanan.
CUT TO :