Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. MOBIL DEWI - MORNING
Chandra nyetir, Dewi di depan, BAGAS memeriksa hasil lab.
DEWI
Gimana?
BAGAS
Aku kurang pasti.
Nanti kita cocokkan dengan hasil lab besiku.
CHANDRA
Di mana?
BAGAS
Di tempat tinggalku.
DEWI
Siapa Belut Beruang?
BAGAS
Dia temanku.
Aku akan mengenalkan padamu,...
CHANDRA
Ketika kita bertemu dengannya.
EXT. BARAK 18 - DAY
Dewi dan BAGAS mendekati WAWAN.
WAWAN
Hai. Kalian datang.
BAGAS
WAWAN, senang bisa melihatmu.
WAWAN
Aku lihat di berita katanya kau sudah mati.
BAGAS
Hehe,...orang pintar tidak pernah percaya info di media yang umum WAWAN.
WAWAN
Dewi, kau kelihatan lesu, kan ada Bagas.
DEWI
Apa maksudmu WAWAN?
BAGAS menepuk pundak WAWAN.
BAGAS
WAWAN, sudah saatnya memberitahu dia.
Dewi kaget, memandang WAWAN dan BAGAS. BAGAS melangkah pergi. WAWAN mengangguk, menunduk.
DEWI
K-kau?
WAWAN mengangguk.
DEWI (CONT’D)
Aku tidak percaya ini! Kau ...?
WAWAN
Ya, kau baru tahu. Jadi dia belum cerita banyak.
Aku tahu dia bisa dipercaya.
DEWI
Selama ini kau yang jadi Algojo?
WAWAN
Yah begitulah
DEWI
Aku akan menangkapmu WAWAN!
WAWAN
Yah, lakukanlah Dewi. Aku sudah siap.
Dewi terngiang.
FLASH BACK
INT. MOBIL DEWI – NIGHT
BAGAS
Bukan, bukan dia. Aku percaya dia tidak melakukannya.
Lagian dia ada di penjara.
CHANDRA
Penjara mana?
BAGAS
Aku tidak akan memberitahu kalian.
Aku hanya minta, kau jangan menganggu dia ketika nanti bertemu dengannya.
Ya Dewi? Dia sudah banyak mengalami tekanan.
BACK TO:
EXT. BARAK 18 - DAY
Dewi dan WAWAN berhadapan. Dewi menggelengkan kepala.
DEWI
Kenapa kau melakukan semua ini WAWAN?
WAWAN
Aku kira kau sudah faham,
Semua korban Algojo adalah penjahat-penjahat yang tidak bisa disentuh polisi.
Makanya aku memutuskan untuk menghukum mereka.
DEWI
Kau bermain hakim sendiri, WAWAN!
WAWAN
Aku melakukan apa yang sistem ini harusnya lakukan Dewi.
Menegakan keadilan!
DEWI
Kau, ah! Kau gila Wan!
WAWAN
Ya kita sibuk mencari siapa yang gila,
sementara para kriminal masih bebas berkeliaran.
Dan kau selalu mengelak ketika kutanya
“Kenapa dia mengakui aksi Algojonya kepadamu Dewi?”
Wawan menghela nafas.
WAWAN (CONT’D)
Sebenarnya lebih tepatnya,
kenapa dia mengakui perbuatan yang dia tidak pernah lakukan?
DEWI
Maksudmu?
WAWAN
Dia selama ini hanya menemaniku saja.
Aku yang melakukan semua pembunuhan.
Dia membantu bersih-bersih dan mengawasi.
DEWI
Kau sakit! Aku akan mengurusmu!
Dewi berbalik melangkah pergi.
WAWAN
Dia sudah dipenjara dua tahun.
Apa sebenarnya yang dia cari Dewi?
.
EXT. JALAN BARAK 18 - DAY
Chandra membaca beberapa dokumen di kap mesin. BAGAS berdiri menyandarkan tubuhnya ke mobil. Dewi dengan wajah setengah cemberut datang dengan jalan cepat, masuk ke mobil. Chandra memandang heran, lalu memberesi dokumen, masuk ke mobil. BAGAS juga ikut masuk mobil jok belakang.
CHANDRA
Gimana?
Dewi diam. Chandra menjalankan mobil, sesaat semua diam, suasana hening.
CHANDRA (CONT’D)
Ada yang mau kau ceritakan Kapten?
Dewi menepuk dashoard.
DEWI
Stop! Hentikan mobilnya.
Chandra kaget, menghentikan mobil. Dewi keluar dari mobil, membuka pintu belakang.
DEWI (CONT’D)
Keluar!
BAGAS keluar, memandang Dewi tajam. Chandra ikut keluar, berdiri memandang Dewi dan BAGAS dengan wajah heran.
DEWI (CONT’D)
Ada yang mau kau ceritakan BAGAS? Apa sebenarnya maksudmu?
Dewi mengeluarkan senjatanya menodongkan ke BAGAS. Chandra heran.
CHANDRA
Heh apa yang terjadi?
BAGAS menatap Dewi dengan wajah tenang.
BAGAS
Aku ingin cintamu Dewi.
DEWI
Bull shit. Apa yang kau lakukan padaku?!
Dewi mendekatkan senjatanya ke kepala BAGAS.
CHANDRA
Heh heh apa apaan ini? Kapten?!
DEWI
Kau ingin membuatku merasa bersalah?!
Kau ingin aku menghancurkan hidupku?
BAGAS menoleh ke Chandra.
BAGAS
Aku yang dipenjara dan dia bilang aku menghancurkan hidupnya?
Dewi menyarungkan pistolnya, lalu mendorong BAGAS hingga badanya terpojok ke Mobil.
DEWI
Kau membuat aku nyaris gila, kau membuat hidupku berantakan!
SFX: HP ringgtone.
Chandra mengangkat hpnya.
CHANDRA
Iya halo? Apa?!
BAGAS dan Dewi menoleh ke Chandra.
CHANDRA (CONT’D)
Santi dan keluarganya diserang perampok, sekarang masuk rumah sakit.
Dewi Chandra dan BAGAS heran, cepat masuk mobil.
.
INT. RUANG ICU - DAY
Santi berbaring di ranjang putih, koma. Dewi memandangnya sendu. 3 polisi mendampinginya.
POLISI #1
Anak dan suaminya meninggal.
POLISI #2
Sepertinya perampokan.
Dewi menghampiri Santi, mengusap pipi Santi sambil menunduk, wajah sedih. Kemudian berbalik, lalu melangkah pergi keluar degan bergegas.
.
INT. BASEMEN RS - DAY
Chandra duduk di mobil. Dewi mendekatinya.
DEWI
BAGAS mana?
CHANDRA
Katanya masuk sebentar.
Dewi mondar-mandir, wajah pusing.
CHANDRA (CONT’D)
Gimana kondisinya?
DEWI
Dia koma. Anak dan suaminya tidak selamat.
BAGAS datang menggendong Santi. Chandra dan Dewi melihat BAGAS heran.
DEWI (CONT’D)
Hei apa yang kau lakukan?
BAGAS
Aku menyelamatkannya.
BAGAS meletakkan Santi di jok belakang dibantu Chandra.
DEWI
Apa apaan ini BAGAS?!
BAGAS
Kalian tidak bisa melihatnya?
Dewi dan Chandra heran.
BAGAS (CONT’D)
Lihat. Ayah Santi, Pak Seno mati, aku yakin dibunuh.
Sekarang suami dan anaknya juga mati.
Kau pikir “mereka” akan membiarkan Santi hidup?
CHANDRA
Siapa “mereka”?
BAGAS
Aku tidak tahu siapa “mereka”.
Yang penting kita selamatkan Santi dulu.
CHANDRA
Mereka mengira Santi membawa kotak birunya.
DEWI
Santi dijaga polisi di RS ini.
CHANDRA
Dijaga polisi?
Tapi dia bisa bawa santi ke sini?
(menuding Bagas)
Bagas melihat Dewi, menuding ke Chandra.
BAGAS
Masih percaya sama polisi?
Oke coba lihat. Algojo yang baru ini, dia modus eksekusinya sangat mirip dengan aku.
Diantara manusia di seluruh dunia, siapa yang faham tentang MO Algojo?
Hem?
CHANDRA
Kau.
BAGAS
Ya aku. Terus siapa lagi?
WAWAN! Kalian tahu aku dan WAWAN tidak melakukannya.
CHANDRA
Kapten Dewi!
BAGAS
Dia juga tidak melakukannya.
Semuanya terdiam sejenak berpikir.
BAGAS
Kau kira wartawan bisa tahu MO Algojo?
Siapa lagi yang tahu MO Algojo?
CHANDRA
Polisi...?
BAGAS
Nah kan. Dia cerdas hari ini.
Info MO algojo tersimpan di arsip kepolisian.
Hanya polisi yang tahu MO Algojo.
Dan profil korbannya, adalah penjahat kelas teri yang sudah diincar polisi.
Dewi dan Chandra saling berpandangan. Bagas menatap Dewi.
BAGAS (CONT’D)
Masih ingat Santos kan?
Dewi memandang Bagas heran.
CHANDRA
Jadi Polisi yang melakukan pembunuhan Algojo ini?
Ini semakin rumit saja. Hmm siapa Santos?
BAGAS
Polisi yang aku percaya cuma kalian berdua dan WAWAN.
DEWI
Oke cepat! Kita bawa kemana?
BAGAS
Ke tempatku.
.
INT. VILA BAGAS - DAY
Dokter memeriksa Santi yang berbaring tidak sadar. Memasang oxygen dan infus. MANG UDIN mendampingi dokter. Dewi berdiri di sampingnya wajah sendu.
BAGAS datang membawa dua arsip, membandingkan, lalu menghampiri Dewi mengulurkan arsipnya, tapi dibatalkan, lalu arsip diserahkan ke Chandra.
Chandra memeriksa 2 arsip, bergantian. BAGAS menghampiri Santi, menatapnya tajam.
BAGAS
Dia lah "Si Malaikat" yang mengeluarkan aku dari penjara.
Dewi dan Chandra heran, menatap Bagas.
DEWI
Santi? Kok bisa?
BAGAS melangkah keluar ruangan diikuti Dewi dan Chandra.
CHANDRA
Kenapa dia mengeluarkan kamu?
BAGAS
Santi prihatin melihat kehidupanmu Dewi.
Kehidupan yang mengenaskan, terobsesi dengan kerjaan, karir.
DEWI
Pembual!
BAGAS
Santi sedih melihatmu kesepian, menjalani hari yang hampa,
gersang, sering melamun, nongkrong sendirian, insomnia,
memikirkan, entah memikirkan aku atau siapa.
DEWI
Sudah hentikan!
BAGAS
Santi meminta bantuanku untuk menolongmu Dewi.
Dan tentu saja aku,.. Dia tak perlu minta bantuanku untuk itu.
DEWI
Kau yang dari awal menghancurkan hidupku!
Saat kau mengaku-aku Algojo, kau membuatku dalam posisi yang sangat rumit!
Aku jadi hampir gila! Aku polisi dan kau psikopat pembunuh!
Bayangkan apa yang terjadi denganku Huh?!
BAGAS
Kau jadi pusing dan gila.
Itu berarti kau memang mencintai aku.
DEWI
Kau lebih enak! Hidup di penjara, tanpa beban, bebas dengan nilai moral,
tidak ada tekanan sosial,
tidak ada lingkungan yang memelototi kamu,
tidak ada rongrongan wartawan,...
CHANDRA
Hmm,...
BAGAS
Kau tahu, aku sering berangan-angan kau datang membebaskanku dari penjara,
kemudian kita berdua hidup bersama,
bahagia selamanya, saling mencinta,
walau mungkin menjadi buron.
DEWI
Kenapa kau mengakui perbuatan yang tidak kau lakukan?
Kenapa kau tidak bisa menjadi BAGAS saja,
tanpa perlu mengaku jadi Psikopat Algojo......
BAGAS mengambil 2 langkah mendekati Dewi.
BAGAS
Dewi, kau terobsesi dengan Algojo.
Tiap kita bersama, kau selalu membicarakan tentang Algojo.
Aku ingin menghentikan obsesimu.
Aku ingin kau hidup tenang.
Lagipula aku tidak bisa menjaga rahasia seperti itu dari kamu.
CHANDRA
Hmm,..Guys,...
DEWI
Aku capek BAGAS,...
BAGAS
Ya Tuhan, bibirmu memang menggiurkan sekali,
BAGAS mengambil 2 langkah mendekati Dewi.
DEWI
Kau sering bilang seperti itu tapi kau belum pernah mencium bibirku.
BAGAS
Yah, tiap kali aku ingin mencium bibirmu kau bicara tentang Algojo.
Terus aku jadi cemburu, lalu,...
DEWI
Kau cemburu dengan Algojo?
BAGAS
Yah sebenarnya bukan cemburu yang gimana gitu,
tapi hasrat menciummu menjadi seperti hilang,...
Bagas menghela nafas, memandang Dewi.
BAGAS (CONT’D)
Lagipula kau belum pernah mengijinkan aku menciummu.
DEWI
Kau tidak pernah minta.
BAGAS
Aku ingin memegang tanganmu Dewi.
Dewi mengangguk. BAGAS memegang tangan Dewi.
CHANDRA
Hmm,..Guys, Guys...!
BAGAS
Mungkin sekarang saatnya aku minta ijinmu untuk mencium bibirmu.
DEWI
Sepertinya begitu.
BAGAS
Tapi kita belum nikah, jadi sekarang aku sedang
menghadapi dilema besar yang sangat mengguncang jiwaku.
CHANDRA
That’s it! Guys please!
BAGAS
Apa dia selalu mengesalkan seperti ini?
CHANDRA
Sorry, menganggu acara kalian.
Ini kolonel menelepon, ada yang sangat penting.
Kapten, kau ditunggu di kantor Kolonel, katanya sekarang.
BAGAS
Sebaiknya kau segera pergi.
Dewi menunduk, menghela nafas, menatap Bagas.
Bagas mengangguk. Dewi lalu dengan enggan melangkah pergi.
BAGAS menatap tajam Dewi yang melangkah pergi. Lalu BAGAS melihat Chandra.
CHANDRA
Ini sama, BAGAS.
Paku yang digunakan Algojo ini sama punya kamu, sama.
BAGAS
Aku tahu, aku sudah melihatnya tadi.
Chandra kaget melihat BAGAS memegang pistol.
Chandra merogoh ke sarungnya, pistolnya sudah tidak ada.
BAGAS (CONT’D)
Jadi apa yang terjadi Chandra?
CHANDRA
Kau algojonya?
BAGAS tersenyum menggeleng.
BAGAS
Di mana ada besi yang sama persis dengan yang aku gunakan?
CHANDRA
Hmm,...di gudang penyimpanan bukti.
BAGAS
Ya di kepolisian.
CHANDRA
MO Algojo yang tahu detailnya adalah polisi.
Dan Paku Algojo juga ada di kepolisisan.
Algojonya adalah polisi!
Bagas mengangguk.
BAGAS
Chandra, saatnya kau memenjarakan Dewi !
CHANDRA
Apa?
Chandra ekspresi heran menatap tajam ke Bagas.