Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. MOBIL DEWI - NIGHT
BAGAS masuk di jok belakang, Dewi duduk di depan, Chandra nyetir.
DEWI
Jalan Can.
CHANDRA
Oke.
BAGAS
Ini teman barumu? Di mana WAWAN?
DEWI
Bukan urusanmu!
BAGAS melihat Dewi.
BAGAS
Aku heran kenapa kau yang marah-marah?
Mustinya aku yang marah.
Aku kekasihmu dan kau menjebloskan aku ke penjara.
DEWI
Kau kriminal, kau membunuh orang, BAGAS.
BAGAS
Aku kira cinta itu tidak mengenal perbedaan status pekerjaaan,
status sosial, masa lalu.
Oke aku kriminal, tapi aku kekasihmu,
kenapa kau tidak membela aku?
DEWI
Kau Psikopat Pembunuh. Aku polisi.
Apa yang kau harapkan?
BAGAS
Kenapa tidak seperti temanmu ini, Chandra.
Kau punya kekasih kan?
Siapa Namanya? Sherly ya?
CHANDRA
Ya, Sherly.
Chandra tersenyum, lalu berubah jadi heran & menoleh ke bagas.
BAGAS
Temanmu ini melindungi dan menjaga sherly, kekasihnya.
Chandra tersenyum bangga, mengangguk.
BAGAS (CONT’D)
Walalupun Sherly kena kasus menabrak orang sampai mati,
tapi dia membelanya, membantunya menutup kasus itu
Chandra terbelalak heran.
CHANDRA
Hei dari mana ka,... sudah sudah!
Dewi menatap Chandra.
BAGAS
Dan ketika Sherly ketangkap sedang pesta sabu-sabu,
dia juga membelanya, membantunya keluar dari kasus itu.
CHANDRA
Hei shut up man! Ini bukan tentang aku..
BAGAS menepuk pundak Chandra.
BAGAS
Kau lihat dia. Aku kekasihnya dia sama sekali tidak membelaku.
Dan dua tahun, dia sama sekali tidak menengokku.
Walau aku tahu dia juga merindukan aku.
DEWI
Diam BAGAS!
BAGAS
Aku bisa membayangkan kau tiap malam, termenung di sofa tengah itu,
melamunkan apa yang terjadi,
mungkin melamunkan aku...
Dewi menoleh cepat ke Bagas, kaget, heran.
DEWI
BAGAS, sudah diam!
CHANDRA
Kenapa kau muncul?
Kau bisa saja pergi Man.
BAGAS
Lihat, temanmu ini pintar.
Pertanyaanya mendasar!
DEWI
Dia psikopat Chandra.
Logikanya suka membingungkan orang normal.
BAGAS
Itu yang selalu kau katakan pada dirimu sendiri untuk menghiburmu?
Aku tahu kau tidak percaya omongan orang-orang itu.
DEWI
Terserah apa katamu.
BAGAS
Menurutmu kenapa aku muncul ke sini menemuimu?
Agar aku bisa masuk ke penjara lagi setelah susah payah keluar?
CHANDRA
Ya kenapa kau..?
DEWI
Sudah Chandra.
CHANDRA
Darimana kau tahu tentang Sherly?
Bagas menatap Chandra.
BAGAS
Oke dengarkan aku dulu, 3 menit saja.
Aku punya proposal.
DEWI
Oya proposal?
CHANDRA
Apa itu?
BAGAS
Aku akan membantu kalian mencari Algojo ini.
Aku tahu kalian tidak akan bisa menemukannya.
Kau dulu tidak bisa memecahkan kasus ini kalau aku tidak mengakuinya ya kan?
CHANDRA
Kenapa kau mau membantu kami mencari Algojo ini?
BAGAS
Aku tidak membantumu. Aku ingin membantu dia, dia kekasihku.
Lagipula, secara legal aku sudah mati.
Jadi sebenarnya kalian tidak punya kewajiban untuk menangkapku lagi kan?
Kalian tidak melanggar hukum.
CHANDRA
Tapi kau akan membunuh lagi.
BAGAS
Aku tidak bisa melakukan aksi pembunuhan algojo sendirian. Karena partnerku sudah pergi.
CHANDRA
Partner?
Dewi menatap Bagas heran.
BAGAS
Ya partnerku dalam melakukan aksi algojo selama ini.
Kalian tahu, aku tidak sendirian dalam melakukan aksi algojo, membunuh 21 orang itu.
Aku akan tunjukan pada kalian siapa partnerku.
DEWI
Siapa partnermu?
Dia yang membunuh Pak Wongso kemaren?
BAGAS
Bukan, bukan dia. Dia sudah lama berada di penjara.
CHANDRA
Penjara mana?
BAGAS
Aku tidak akan memberitahu kalian.
Aku hanya minta, kau jangan menganggu dia ketika nanti bertemu dengannya.
Ya Dewi? Dia sudah banyak mengalami tekanan.
CHANDRA
I don’t know man,...
BAGAS
Dan aku juga akan menunjukan kepada kalian, siapa yang membantuku keluar dari penjara?
CHANDRA
Ada yang membantumu?
DEWI
Siapa?
BAGAS
Kau pikir aku merencanakan pelarianku.
No no no. Bukan Dewi.
Orang lain dari luar yang merencanakan pelarianku,
dia yang menyiapkan segalanya.
Mobil, mayat, pabrik tua, kebakaran.
Aku hanya ikuti arahan dia.
DEWI
Si tamu misterius yang mengunjungi kamu di penjara mengaku sebagai aku?
BAGAS
Betul, dia! Aku akan menunjukan orangnya.
Dan kau tidak perlu mengkhawatirkan dia, dia bukan musuhmu.
CHANDRA
Kau beneran ini man?
BAGAS
Aku sangat serius Chandra.
Dan setelah kita menemukan Algojo ini, kalian bisa melakukan apa saja kepadaku.
What do you say?
Dewi menggeleng. Chandra menghentikan mobilnya di tepi jalan, lalu keluar, dan mengajak dewi keluar.
EXT. PINGGIR JALAN KOTA - NIGHT
Chandra mengajak Dewi keluar mobil, melangkah beberapa langkah di depan Mobil. Bicara degan volume pelan.
CHANDRA
Benar apa yang dikatakannya? This is really great Kapten!
DEWI
Aku tidak tahu Chan.
CHANDRA
Dia mendekati kita, padahal dia bisa lari.
DEWI
Yah, sudah kubilang, dia itu psikopat. Jalan pikiranya aneh.
CHANDRA
Apa dia bisa dipercaya?
DEWI
Dia memang tidak pernah berbohong.
Kalau toh berbohong, 1 menit kemudian dia akan langsung mengakuinya.
CHANDRA
Kita sepertinya nothing to loose.
Kapten dulu yang menyelidiki kasus ini gimana?
Do we need help or not?
Mobil Dewi tiba-tiba melaju kencang. Dewi dan Chandra kaget, mengejar beberapa langkah sambil teriak.
DEWI
Heh Bagas! Dasar Psikopat!
CHANDRA
Aku kira kita bisa mempercayainya. Dasar Kriminal!
BAGAS
Kalian mengira aku yang membawa lari mobilmu?
BAGAS berdiri di pinggir jalan, di belakang Dewi dan Chandra. Chandra dan Dewi kaget, memutar badan menatap BAGAS. Chandra reflek mengacungkan pistol.
DEWI
Siapa yang,..?
Dewi menunjuk arah mobil pergi.
BAGAS
Tukang Parkir kayaknya.
Chandra tersenyum dikit, menyarungkan pistolnya.
BAGAS (CONT’D)
Dewi, kau tahu ada sesuatu yang tidak beres sedang terjadi.
Aku akan membantumu. Aku tidak akan lari.
Kalau khawatir aku lari, kau bisa menahanku di tempatmu.
Kamu bisa memborgolku di ranjang, kau tahu,
kita belum pernah melakukannya dengan borgol,
well kita memang belum melakukan apa-apa,
tapi mungkin kamu ingin melakukannya langsung dengan borgol,
aku tidak akan keberatan.
Dewi melangkah ke jalan, melambaikan tangan mencegat taksi.
BAGAS (CONT’D)
Bahkan mungkin aku akan menyukainya.
Kau mungkin juga akan menyukainya.
Walau aku pikir, kita sebelum melakukan itu harus menikah dulu,....
DEWI
OK Deal! (Menatap Chandra)
Kau awasi dia!
CHANDRA
Apa? aku,...?
Dewi naik taksi. Chandra menatap BAGAS geleng kepala, menghela nafas.
.
EXT. RUMAH DEWI - NIGHT
Taxy datang, Dewi turun dari Taxy. Mobilnya sudah diparkir di depan rumahnya. Dewi menatap heran, tersenyum. Lalu berjalan masuk rumah.
.
INT. RUMAH CHANDRA - NIGHT
Chandra membawa BAGAS ke ranjang, memborgolnya ke ranjang.
BAGAS
Kau tahu, aku lebih suka sama Dewi daripada,...
CHANDRA
Ya ya ya ,... Met Tidur.
Chandra keluar kamar, mengunci pintu, lalu berbaring di Sofa, meletakkan pistolnya di meja depan sofa. Lalu tidur.
.
INT. RUMAH CHANDRA - MORNING
Chandra di sofa, bangun dari tidur, melihat ke pintu kamar, sudah terbuka. Chandra kaget. Melihat pistol masih di meja, lalu memungutnya, berjalan mengendap endap menuju kamar.
Kamar kosong. Borgol sudah terlepas di sisi ranjang. Chandra langsung berbalik, memeriksa pintu depan, tidak di kunci.
SFX: piring sendok. Di dapur.
Chandra membalikan badan, menodongkan senjata ke arah dapur. BAGAS muncul dari dapur membawa 2 mangkuk. BAGAS kaget melihat Chandra menodongkan pistolnya.
BAGAS
Woo pagi-pagi sudah bikin tegang.
Chandra menyarungkan pistolnya. Menggelengkan kepala, BAGAS meletakkan mangkuk ke Meja.
BAGAS (CONT’D)
Mie Instant Chan, lumayan buat ganjel dulu.
Chandra menatap BAGAS, mengeleng terenyum. Lalu duduk, memulai menyantap Mie Instan Rebus.
CHANDRA
Kau bisa lari.
BAGAS
Aku tahu.
Chandra menatap Bagas tajam, sambil menggelengkan kepala.
CHANDRA
Kamu dan Kapten, bisa kenal, gimana ceritanya?
BAGAS
Waktu itu seorang teman mengenalkan,
ehm lebih tepatnya menunjukkan Dewi kepadaku.
FLASH BACK
EXT. MOBIL BAGAS - DAY
BAGAS duduk di mobil, di bangku sebelahnya duduk satu sosok. Dewi di seberang jalan sedang berjalan, BAGAS melihatnya.
BAGAS
Itu Kapten Dewi?
BAGAS memandang Dewi.
BAGAS (CONT’D)
Aku tak tahu kawan. Coba ntar saya lihat dulu.
.
INT. RESTO - NIGHT
Dewi duduk di pojok, sendirian, melamun. BAGAS di pojok satunya, mengamati Dewi.
BAGAS (V.O.)
Aku mulai melihatnya, mengamatinya,
dan aku mulai merasakan magnet-magnet,
kau tahu, yah begitulah.
BACK TO:
INT. RUMAH CHANDRA - MORNING
BAGAS dan Chandra makan Mie di ruang tengah.
BAGAS
Aku mulai memberanikan diri mendekatinya.
Kau suka pedes?
CHANDRA
Gak, biasa aja sih. Ini rasa soto ya.
Sebenarnya aku lebih suka yang rasa kare.
BAGAS
Kau suka yang kare, kenapa di dapurmu tidak ada tadi?
CHANDRA
Habis sepertinya.
Oke, terus, Kamu dan Kapten, gimana?
BAGAS
Waktu itu, dia mulai menganggap aku teman.
.
EXT. KANTOR POLISI - EVENING
Dewi dan WAWAN melangkah keluar, berdampingan, BAGAS dari luar menghampirinya. Dewi meihat BAGAS, melambaikan tangan. BAGAS, Dewi dan WAWAN saling berhadapan.
DEWI
Ini kenalin partnerku, WAWAN. WAWAN, ini BAGAS.
BAGAS
BAGAS.
WAWAN
WAWAN.
BAGAS
Senang bertemu denganmu WAWAN.
WAWAN
Sama-sama. Oke aku duluan ya.
BAGAS
Wo wo ntar dulu. Kenapa gak bergabung dengan kita,
makan malam. Aku yang traktir.
DEWI
Ya WAWAN, ayolah.
WAWAN
Aku gak enak, nanti malah ngganggu kalian.
BAGAS
Gak juga WAWAN, karena dia masih belum menganggap aku sebagai kekasihnya.
Aku sih sudah menganggap dia sebagai kekasihku.
Dewi menunduk, tersenyum.
BAGAS (CONT’D)
Kau kan temannya. Kau bisa membantu aku membujuk dia
supaya mau menerima lambaian cintaku.
WAWAN tersenyum.
.
INT. CAFE SAWUNG - NIGHT
BAGAS, Dewi dan WAWAN makan malam bersama, duduk saling berhadapan, berbincang, tertawa.
WAWAN
Oke, aku jalan dulu ya.
BAGAS
Ok makasih WAWAN, sudah menemani kami.
WAWAN
Aku yang makasih. Sampai besok.
DEWI
Sampai besok.
Bagas melihat Wawan pergi.
BAGAS
Dia orang yang keren. Eh, Besok ada putaran perdana film baru, bagus.
Nonton yuk.
DEWI
Aku tak tahu BAGAS. Kadang pekerjaanku sampai malam.
BAGAS
Sesekali kau nggak perlu kerja lembur, bisa kan. Terutama besok.
DEWI
Gak janji BAGAS.
BAGAS
Hmmm, ok.
.
INT. KANTOR POLISI - DAY
Dewi masuk ruangan. WAWAN sedang memeriksa dokumen.
WAWAN
Darimana?
DEWI
Dari lab, ambil hasil forensik senjata Algojo.
Kamu dapat sesuatu?
WAWAN
Aku ini memeriksa profil korban, petanya, masih ngumpulin lah.
Ni semua korban Algojo boss kriminal..
Dewi menaruh map di meja.
WAWAN (CONT’D)
O ya, BAGAS datang tuh.
DEWI
BAGAS? Dimana?
WAWAN
Di ruang Kolonel.
DEWI
Apa yang dia lakukan?
Dewi menoleh ke ruangan Kolonel. WAWAN menggelengkan kepala. Dewi bangkit keluar.
INT. KOLONEL OFFICE - MORNING
BAGAS duduk di hadapan Kolonel. Dewi masuk.
DEWI
Ya pak?
Kolonel dan BAGAS melihat Dewi.
BAGAS
Ok makasih Kolonel.
BAGAS (CONT’D)
Aku sudah minta ijin Kolonel,
kau malam ini gak perlu lembur.
Dewi matanya mendelik, memandang Kolonel lalu menatap BAGAS bergantian. Kolonel mengangguk.
DEWI
Apa yang kau lakukan?
BAGAS keluar ruangan, Dewi mengikuti.
BAGAS
Nanti malam kita nonton.
DEWI
Kau tidak bisa melakukan itu BAGAS.
BAGAS
Aku baru saja melakukannya.
Dewi, kau jangan terlalu tegang dengan pekerjaanmu, relax lah.
Sampai nanti malam yah.
.
INT. LOBBY THEATER - NIGHT
Dewi dan BAGAS berjalan berdampingan.
BAGAS
Maaf tadi ya. Aku harusnya tidak memintakan ijin ke kolonel.
Itu mungkin tidak sopan.
Itu sebenarnya kan privasimu.
Maaf ya.
Dewi tersenyum.
DEWI
Jangan ulangi lagi BAGAS.
BAGAS
Aku tidak akan mengulanginya, asal kau bisa tersenyum tiap malam.
.
EXT. PARKIR - NIGHT
Dewi memasuki mobil, BAGAS mengantarnya.
BAGAS
Hei, terimakasih dah nemenin nonton.
DEWI
Besok aku ingin mengajak kamu makan malam.
BAGAS
Hmm wah besok sepertinya aku harus,...
Oke deh. Hehe aku senang Dewi.
Dewi menjalankan mobilnya.
DEWI
Sampai besok.
.
INT. RUANG MAKAN SANTI - NIGHT
BAGAS, Dewi, Santi dan Ardi duduk mengitari meja makan, sambil makan malam, berbincang dan tertawa.
.
EXT. TERAS BALKON SANTI - NIGHT
BAGAS berdiri berdampingan dengan Santi di pagar Balkon.
BAGAS
Kau kan temannya sudah lama.
Mungkin bisa bantu aku, membujuk dia supaya membuka hatinya untukku.
SANTI
Kau sudah di ajak kesini, itu sudah bagus BAGAS.
Belum pernah dia ngajak teman laki-lakinya ke sini.
BAGAS
O ya, jadi aku bisa GR nih?
Santi tertawa kecil.
SANTI
Kalau dia nanti mengajakmu ke rumahnya, tanpa kau minta.
Itu berarti sudah sesuatu banget.
Dewi datang.
DEWI
Ngobrolin apa neh?
BAGAS
Ini, aku sedang konsultasi ama Santi,
cara-cara yang lebih efektif untuk memikat hatimu.
DEWI
Pembual!
Santi tertawa, Dewi tertawa.
BAGAS
Yah seperti itulah.
Suara Ardi dari dalam.
ARDI
Sayang bantuin mbawa ini dong.
Santi spontan beranjak dari tempatnya.
BAGAS
Biar aku saja.
BAGAS beranjak masuk ke dalam. Dewi dan santi saling memandang.
SANTI
Dia seru juga tuh.
DEWI
Ya begitu orangnya.
SANTI
Sepertinya eh-em,...
DEWI
Gak tahu San.
Dewi tersenyum menggeleng.
SANTI
Kayaknya kalian cocok.
BAGAS dan Ardi datang membawa minuman dan kudapan.
BAGAS
Saatnya desert teman-teman.
BACK TO:
INT. RUMAH CHANDRA - DAY
BAGAS dan Chandra duduk, dengan mangkuk sudah kosong.
BAGAS
Semangkuk kayaknya kurang ya?
CHANDRA
Yah, buat ganjal doang.
BAGAS
Mau lagi?
Chandra menggeleng.
CHANDRA
Terus kau diajak ke rumahnya?
BAGAS memandang Chandra.
SFX: TOK TOK TOK.
Chandra dan Bagas menoleh ke pintu, Chandra beranjak membuka pintu. Dewi di depan pintu.
DEWI
Ayo jalan.
CHANDRA
Ntar aku mandi dulu.
DEWI
Belum mandi?
Ya ampun ngapain aja dari tadi?
CHANDRA
Tuh dia ngajakin ngobrol terus.
BAGAS tersenyum. Dewi menggelengkan kepala, memutar badan, pergi.
DEWI
Aku tunggu di mobil!