Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Berjuta Luka
Suka
Favorit
Bagikan
12. Scene #44 - 45

SCENE 44

INT – UKS – SIANG HARI

CAST : MEYSHA, ATHAR

Athar duduk di ranjang UKS sedangkan Meysha mengobati luka pada wajah Athar. 

ATHAR

(Meringis kesakitan) Aww, pelan – pelan dong Mey..

MEYSHA

Ini udah pelan. Lo nya aja yang payah!

ATHAR

Dasar cewe batu.

Meysha berhenti mengobati luka Athar dan melotot ke arah Athar.

MEYSHA

Apa lo bilang?!

ATHAR

Cewe batu. Kenapa? Salah?

MEYSHA

(Mendengus kesal) Dasar laki – laki payah.

Meysha melanjutkan lagi mengobati Athar dengan sedikit kasar dan memasang wajah cemberut.

ATHAR

Sakit Mey. Bukannya sembuh malah tambah parah(menghindar untuk diobati)

Meysha terkekeh menatap Athar yang kesakitan.

MEYSHA

Iya iya engga..

Athar mendengus kesal sembari memalingkan wajah. Setelah selesai mengobati, Meysha duudk di samping Athar.

MEYSHA

(Menatap Athar) Kenapa lo diem aja si Thar diperlakukan seperti binatang gini? 

ATHAR

Terus gue harus gimana? Ngebales perbuatan dia?

MEYSHA

Ya, seengganya lo cari pembelaan kek atau ngga lo menghindar dari dia..

ATHAR

Hal seperti ini itu udah biasa buat gue Mey. Mau pakai cara apapun gue menghindar ngga akan pernah bisa. Toh, nyatanya gue sama bokap tiri gue satu atap.

Meysha tersenyum menatap Athar.

MEYSHA

Gue tahu betul rasanya diposisi lo sekarang ini, Thar.

ATHAR

(Mengrenyitkan dahi) Lo pernah ngrasain apa yang gue rasain sekarang ini?

Meysha tersenyum mengangguk menatap Athar.

MEYSHA

Tiga tahun yang lalu..

CUT TO FLASHBACK

INT – RUMAH PAK ADNAN – SIANG HARI

CAST : MEYSHA, BU SUKMA, PAK ADNAN

Meysha terlambat pulang karena ada tugas tambahan dari sekolah. Dengan perlahan ia membuka pintu rumah. Naasnya, saat ia hendak menuntup pintu pak Adnan berada di luar rumah yang sedari tadi sudah menguntit Meysha.

PAK ADNAN

Darimana aja jam segini baru pulang?!

Meysha menunduk di hadapan pak Adnan. Pak Adnan membungkuk dengan mendekatkan wajahnya ke wajah Meysha.

PAK ADNAN

(Membentak) Kalo ditanya orang tua itu jawab!! Bisu kamu?!

Saat Meysha hendak membuka mulut, tangan ia sudah ditarik pak Adnan dan dimasukkannya ke dalam kamar mandi.

PAK ADNAN

(Mengguyur Meysha) Saya tidak pernah mengajarkan kamu menjadi anak liar!!

Meysha terisak menangis sembari menunduk.

MEYSHA

Maafin Meysha, pa.. Meysha di sekolah tadi ada tugas tambahan..

Pak Adnan mulai berhenti mengguyur Meysha sembari membungkuk menatap Meysha tajam.

PAK ADNAN

Pandai berbohong ya sekarang?!

Meysha hanya menggeleng ketakutan. Emosi pak Adnan mulai memuncak kemudian ia terus mengguyur Meysha dan memukuli Meysha dengan gayung.

MEYSHA

(Menangis) Sakit, pa..

Pak Adnan tak menghiraukan Meysha, ia terus saja menyakiti Meysha. Bu Sukma yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri mereka.

Bu Sukma berdiri ditengah – tengah mereka untuk mencegah aksi pak Adnan.

BU SUKMA

Mas!! Apa kurang cukup kamu siksa batin dia sampai kamu juga harus siksa fisik dia?

Pak Adnan mencoba menyingkirkan bu Sukma, namun bu Sukma menahan dirinya sekuat tenaga agar tak terpental.

PAK ADNAN

Sudah berani kamu melawan saya?!

BU SUKMA

Mungkin saya bisa diam mas saat mas siksa saya. Tapi saya tidak akan tinggal diam kalo mas siksa Meysha, putri kecil saya..

PAK ADNAN

Untuk apa kamu melidunginya? Anak penyakitan itu tidak akan pernah berguna dalam hidup kita. Tidak saya lakukan kekerasanpun dia perlahan juga akan mati.

BU SUKMA

(Menggelengkan kepala) Benar – benar di luar pikiran, saya bisa menikah sama orang yang kejam seperti kamu!! 

Pak Adnan menampar bu Sukma dan juga mengguyurnya. Kemudian ia lempar gayung tersebut ke lantai sembari pergi keluar.

BU SUKMA

(Berjongkok di depan Meysha) Kamu ngga papa kan nak?

Meysha menggelengkan kepala sembari pelupuk matanya menahan air mata agar tidak terjatuh. Kemudian bu Sukma memberi pelukan untuk Meysha.

CUT TO BACK

INT – UKS – SIANG HARI

Athar menatap Meysha yang sedang menunduk menahan tangis.

ATHAR

It’s okay, Mey. Lo boleh nangis dihadapan gue kalo emang nangis itu bikin lo tenang

Meysha menatap Athar, kemudian ia menangis. Athar memeluk Meysha menenangkan.

ATHAR

(Mengusap punggung Meysha) Gue janji, Mey. Gue ngga akan pernah biarkan orang lain menyakiti lo lagi. Termasuk diri gue sendiri.

Meysha melepaskan pelukan Athar dan mengusap air matanya sendiri.

MEYSHA

(Menatap Athar tersenyum) Gue beruntung bisa kenal lo, Thar. Jaga diri lo baik – baik ya Thar, gue ngga mau lihat lo sakit kaya gini lagi.

Athar menatap balik Meysha dengan tersenyum.

ATHAR

Gue juga beruntung bisa kenal lo, Mey. Karena ternyata gue ngga merasakan ini sendiri

MEYSHA

Bokap tiri lo harusnya merasa beruntung karena punya anak angkat sebaik lo. Ia tahu caranya membalas tapi ia tahu diri menghargai yang lebih tua adalah hal yang lebih baik dilakukan.

ATHAR

Nyokap lo pasti bangga punya anak setegar lo Mey. Tertawa ketika merasa sedih, tersenyum ketika terluka. Lo hebat, Mey.

MEYSHA

Cover gue memanipulasi banyak orang ya? Haha

Athar hanya mengangkat satu alis mengiyakan.

SCENE 45

EXT – KORIDOR – SORE HARI

CAST : MEYSHA, NADA, ATHAR, RASSYA

Athar berjalan santai menyusuri koridor. Nada yang melihat dari depan kelasnya menemui Athar.

NADA

(Menepuk pundak Athar dari belakang) Haii, Athar

Athar terkejut kemudian menoleh ke belakang. Namun ia tak menggubrisnya dan tetap berjalan. Nada berjalan tepat disamping Athar.

NADA

Emm nyari makan yuk? Soalnya gue ngga lihat lo di kantin tadi

ATHAR

Gue ngga laper.

Athar menghentikan langkahnya tiba – tiba. Ia melihat Meysha yang juga akan pulang. Saat Athar hendak menghampiri Meysha, Rassya lebih dulu menemui Meysha dan mereka pergi berdua.

Nada menyadari pandangan Athar yang mengarah ke Meysha dan juga Rassya.

NADA

(Menghembuskan nafas) Meysha udah ada Rassya yang antar dia pulang.

Athar melirik ke arah Nada yang sedang menatapnya.

ATHAR

Iyaudah, terus?

NADA

Gue pulang bareng lo ya?

Athar hanya mendengus dan kembali berjalan yang diikuti oleh Nada.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar