Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
SCENE 23
EXT – JALANAN/RUMAH BU SUKMA – SORE HARI
CAST : MEYSHA, ATHAR, BU SUKMA
Meysha berjalan sendirian dengan pelan menuju halte. Dari arah belakang, Athar berhenti disamping Meysha dengan sepeda motornya.
ATHAR
Lo masih kelihatan sakit, biar gue anter lo pulang
MEYSHA
(Menatap Athar sembari menggelengkan kepalanya pelan) Ngga usah, gue bisa sendiri(lanjut berjalan)
Athar terus saja menguntitnya dari belakang.
ATHAR
Kalo lo pingsan lagi ngga ada gue, siapa yang mau nolong lo nanti?
MEYSHA
(Menghentikan langkahnya sembari tersenyum ke Athar) Siapapun yang nolong gue, makasih. Tapi gue ngga pernah minta lo buat nolongin gue.
Meysha melanjutkan langkahnya menuju halte, namun tetap saja Athar usaha Athar tak berhenti sampai situ.
ATHAR
(Teriak) Gue ngga mau lo kenapa – napa, jadi cewe ngga usah batu(berjalan mendekati Meysha dengan motornya)
Meysha menghembuskan nafas kasar, kemudian ia menoleh ke arah belakang dengan tatapan tajam.
MEYSHA
Mau lo apa si?
ATHAR
Gue anter lo ke tujuan dengan selamat(tersenyum)
MEYSHA
(Mengrenyitkan dahi) Kalo ngga selamat?
ATHAR
BPKB motor gue dah buat jaminan keslamatan lo
MEYSHA
(Tersenyum miring)
ATHAR
Udah ayo naik
MEYSHA
(Menghembuskan napas sembari naik ke motor Athar)
Meysha terasa canggung berboncengan dengan Athar, apa lagi Meysha baru mengenal Athar.
ATHAR
Btw, Rassya ngga marahkan?
MEYSHA
(Mengrenyitkan dahi sembari menatap punggung Athar) Rassya marah? Kenapa?
ATHAR
Karena gue antar lo pulang
MEYSHA
Kenapa begitu?
ATHAR
Ohh, gue kira lo lagi deket sama Rassya
MEYSHA
Gue ngga pernah tahu soal Rassya, dan gue juga ngga terlalu dekat sama dia
Athar tersenyum mengangguk. Entah mengapa Athar merasa senang dengan pernyataan Meysha.
Motor Athar berhenti tepat di depan rumah bu Sukma. Athar mengeluarkan sesuatu dari dalam tas yang diberikan untuk Meysha.
ATHAR
Dimakan ya, tapi jangan lupa diangetin lebih dulu(diberikannya sembari tersenyum)
MEYSHA
(Tersenyum) Makasih ya..
ATHAR
Ngga diajak mampir dulu gitu?
MEYSHA
(Ibu jarinya menunjuk ke arah belakang) Mau mampir dulu?
ATHAR
(Tersenyum) Ngga usah, lain kali aja.
MEYSHA
(Menelan ludah)
Motor Athar melaju dengan di bawah rata – rata, setelahnya Meysha masuk ke dalam rumah dengan disambut mamanya yang berada di ruang tamu.
BU SUKMA
Hayooo siapa tadi??
Bu Sukma mengagetkan Meysha yang baru saja masuk ke dalam rumah.
MEYSHA
(Terkejut) Ahhh, mama apaan si
BU SUKMA
(Tersenyum) Makan gih..
Meysha tersenyum sembari mengangguk dan pergi meninggalkan mamanya menuju ruang makan. Di ruang makan ia membuka makanan dari Athar, karena mager, tanpa diangetin langsung Meysha makan dengan lahap.
SCENE 24
INT – KAMAR ATHAR – MALAM HARI
CAST : ATHAR
Athar membuang tasnya di sofa panjang yang kemudian ia melemparkan badannya di atas kasur dengan menatap atap kamarnya.
ATHAR(V.O)
Sejak di rumah sakit kenapa gue terus teringat Meysha, ya. Kenapa gue juga memiliki rasa yang berbeda terhadap Meysha yang baru aja gue kenal. Arghhh(Mengusap wajahnya kasar)
CU : Bunyi ponsel Athar, pesan dari Nada
Athar meraih ponselnya yang berada disamping kanannya.
Nada : Haii, ikut kumpul yuk sama anak – anak di caffe tempat biasanya.
Athar hanya membacanya, kemudian ia segera bergegas untuk bersiap – siap pergi.
SCENE 25
INT – CAFFE – MALAM HARI
CAST : MEYSHA, RYN, NADA, ATHAR, RASSYA, ILHAM
Semuanya sudah berkumpul, hanya Athar yang belom. Sedangkan Nada gelisah menunggu kedatangan Athar sembari mondar – mandir.
RYN
Ngga capek lo? Duduk aja kali sebentar lagi juga Athar dateng.
Nada tak menghiraukan perkataan Ryn, ia terus saja mondar – mondir dengan menggigit bibir bawahnya. Sedangkan Meysha mengrenyitkan dahi ke arah Nada.
MEYSHA(V.O)
Nada nunggu Athar? Jadi mereka? Terus tadi gue?(Menghela nafas)
Setibanya Athar di caffe, Nada menyambut Athar kegiringan. Sedangkan Athar sendiri merasa risih apa yang dilakukan Nada. Athar tertegun melihat Meysha yang juga ikut kumpul.
ATHAR
Ada lo juga?(duduk disamping Meysha)
Meysha mengangguk dan tersenyum tipis dengan sedikit menggeser bangkunya karena ngga enak dilihat Nada yang udah pasang muka masam.
ILHAM
Lo kenapa masih berdiri disitu? Duduk.
Dengan muka kesal ia duduk di bangku tengah antara Athar dan juga Rassya.
ATHAR
Lo kesini sama siapa?(menghadap Meysha)
MEYSHA
Gue tadi kesini naik ojol.
Athar mengangguk paham. Mata Nada masih terus saja mengawasi gerak – gerik Athar terhadap Meysha. Rassya yang mneyadarinya hanya tersenyum miring melihat Nada cemburu.
NADA
Athar, lo mau pesen apa? Biar gue pesenin
ATHAR
Samain aja sama kayak punya Meysha.
Nada menghembuskan nafas kesal dan memalingkan muka kemudian ia bergegas menemui pelayan caffe. Mereka saling berbincang dengan canda gurau kemudian Rassya memutuskan untuk bertanya ke Meysha.
RASSYA
Lo, pulang nanti gue antar ya?(menatap Meysha)
Meysha sontak menatap Rassya juga. Athar juga menatap Rassya melotot.
MEYSHA
(Menggelengkan kepala) Engga usah, nanti gue naik ojol lagi aja. Makasih(tersenyum)
RASSYA
Naik ojol malam – malam bahaya.
MEYSHA
(Mengrenyitkan dahi) Bahaya kenapa? Gue udah biasa kok.
RASSYA
Kita kan ngga ada yang pernah tahu niat jahat orang. Dan itu kapan saja bisa terjadi.
Meysha mengangguk paham.
RYN
Iya, Mey. Lebih baik lo diantar Rassya deh, cari amannya aja.
ATHAR
Bukannya lo anterin Nada pulang?
RASSYA
(Tersenyum sembari menggelengkan kepala pelan) Kali ini engga
ILHAM
(Menghela nafas dengan psosisi tangan kiri didagu sembari menatap Rassya) Mencurigakan
Rassya menatap Ilham tajam. Ilham menelan ludah kemudian memalingkan mukanya ke Ryn.
Nada datang dengan membawa pesanan Athar.
NADA
Ini Thar buat lo(tersenyum lebar)
Athar mengangguk tersenyum kemudian meneguk minumannya.
CU : Bunyi smartwatch Meysha.
Meyhsa terkejut dengan bunyi smartwatch yang ada di pergelangan tangannya. Semua sontak menoleh ke arah Meysha.
MEYSHA
(Mematikan smartwachnya dengan tergesa) M-maaf ya ganggu, gue permisi ke toilet sebentar(berdiri)
Semua mengangguk mempersilahkan.
Meysha bersandar ke tembok kamar mandi dan menghela nafas lega. Bunyi smartwatch tersebut menandakan bahwa tiba saatnya ia minum obat.
MEYSHA (V.O)
Mau sampai kapan begini terus, Tuhan. Jika bukan karena mama, mungkin gue sudah lebih dulu menyerah(menangis depan kaca wastafel)
Meysha keluar dari kamar mandi kemudian duduk di kursi yang tadi ia duduki.
NADA
Udah larut ni, pulang aja yuk. Thar gue, pulang bareng lo ya?
ATHAR
Emm, gue sama Meysha
MEYSHA
(Terkejut) Gue pulang bareng Rassya kok(tersenyum ke Nada)
RASSYA
Iya, tadi kita juga udah janjian buat pulang bareng.
Nada tersenyum miring ke arah Rassya, karena ia fikir Rassya hanya menjadikan Meysha pelampiasan untuk membuatnya cemburu.
NADA
Bagus. Yaudah ayo Thar kita pulang(menggandeng tangan Athar)
ILHAM
(Menggelengkan kepala) Menjijikkan.
NADA
Apa lo bilang?!(melotot ke arah Ilham)
ILHAM
Emang gue bilang apa?
NADA
Yang tadi lo bilang!!(ngegas)
ATHAR
Udah lah ngga usah ribut(menatap Nada kesal)
Sesampainya di parkiran Athar menatap Meysha yang hendak membonceng Rassya, Athar dan Meysha saling tatap, kemudian Meysha memalingkannya mukanya ke bawah.