Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Berjuta Luka
Suka
Favorit
Bagikan
9. Rasa dan Asa #36 - 37

SCENE 37

EXT – LAPANGAN – SIANG HARI

CAST : MEYSHA, RYN, ATHAR

Semua siswa – siswi termasuk Meysha dan juga Ryn melakukan pemanasan. Ryn berdiri disamping Meysha.

RYN

Lo ngga papa ikut olahraga?(sedikit berbisik)

Meysha menatap Ryn tersenyum sembari mengangguk sebelum akhirnya berlari mengelilingi lapangan.

 

Meysha mulai menepi ke pinggir lapangan lantaran kewalahan sembari mengusap keringat yang ada pada dahinya.

ATHAR

Diminum ya, buat lo

Athar memberikan sebotol minuman dari arah belakang yang membuat Meysha sontak menoleh ke arah belakang.

Dari kejauhan Ryn mengrenyitkan dahi menatap Meysha dan juga Athar yang berada dipinggir lapangan.

RYN(V.O)

Mereka ada hubungan apa ya? Sejak kapan mereka dekat? Jangan – jangan insting Nada tentang mereka benar(beat) ahh mana mungkin seorang Athar bisa jatuh cinta dengan orang yang baru ia kenal.

Ryn mulai melanjutkan lari keliling lapangan dan tak menghiraukan Meysha dan Athar.

MEYSHA

Makasih. Tapi lo ngga perlu lakuin ini ke gue(meraih minuman)

ATHAR

Tapi gue mau(menatap Meysha)

Meysha menghembuskan nafas kemudian pergi meninggalkan Athar dan berlari menuju Ryn yang sudah terduudk di tengah lapangan.

RYN

Dari Athar ya?(menatap botol yang dibawa Meysha)

Sontak Meysha juga ikut menatap botol yang ia bawa tersebut.

MEYSHA

Emm.. iya(sembari menggigit bibir bawahnya)

RYN

(Tersenyum menatap Meysha) Bagi dong.. haus nih

Meysha menyerahkan botolnya ke Ryn sembari tersenyum. Setelah Ryn meneguknya, Meysha duduk disamping Ryn.

RYN

Dari kapan lo deket sama Athar?(menatap Meysha)

MEYSHA

Dua hari yang lalu mungkin(menatap depan)

Ryn mengangguk mengiyakan.

RYN(V.O)

Duhh, gimana cara ngomongnya ke Meysha kalo Nada suka sama Athar. Tapi kelihatannya Meysha juga ngga suka sama Athar..

MEYSHA

(Menatap Ryn) Eh, Ryn. Nada sama Rassya ada hubungan?

Sontak Ryn menoleh terkejut dengan pertanyaan Meysha.

RYN

Siapa yang bilang?

MEYSHA

(Menggelengkan kepala) Engga ada, si. Cuma waktu Athar sama Rassya berkelahi kenapa Rassya yang kejar Nada bukannya Athar?

RYN

Ya, Rassya suka sama Nada..

MEYSHA

(Mengrenyitkan dahi) Suka?

RYN

Iya, cuma si Rassya belum bisa aja ambil hatinya si Nada

Meysha mengangguk paham.

MEYSHA(V.O)

Terus, kenapa Rassya suka kasih perhatian ke gue? Apa dia kasih ke semua cewe perhatian? Apa gue nya aja yang udah anggap semua itu lebih? Haduhhh Meysha ngga seharusnya perhatian Rassya lo balas dengan rasa..

Setelah jam pelajaran selesai, Meysha lebih memilih untuk tidak pergi ke kantin. Ia duduk di bangku panjang pinggir lapangan.

MEYSHA(V.O)

Kenapa perasaan gue jadi ngga karuan gini ya. Kenapa gue jadi ngga rela kalo Rassya suka sama Nada. Perasaan sial!! Kenapa harus ada rasa buat orang yang tidak tepat si!

Athar yang melihat Meysha dari kejauhan duduk sendiri bergegas untuk menemui Meysha.

ATHAR

Dor!!!

Meysha sontak terkejut dan menoleh ke arah belakang karena kedatangan Athar yang mengagetkan dari arah belakang.

MEYSHA

Ahh Athar kebiasaan deh(memasang wajah yang cemberut)

Athar terkekeh menatap wajah Meysha yang lebih imut saat cemberut.

ATHAR

Lagian juga lo ngapain si melamun di pinggir lapangan gini?

Meysha hanya menggelengkan kepala.

MEYSHA

Gue Cuma lagi kepikiran sesuatu aja si..

ATHAR

(Mengrenyitkan dahi) Kepikiran sesuatu?

MEYSHA

(Tersenyum menatap Athar) Ngga papa kok, perasaan gue aja kali yang memang sedikit buruk

Athar tersenyum mengangguk kemudian ia menatap arah lapangan bingung.

ATHAR

(Menatap Meysha) Mey, lo bisa cerita apa saja ke gue. Mulai dari hal yang paling sederhana sampai masalah besar lo. Atau(beat) mungkin untuk orang yang menurut lo spesial.

MEYSHA

(Menatap depan) Gue ngga tahu Thar. Dia seseorang yang spesial atau, perasaan gue yang spesial buat dia..

Athar menatap Meysha bingung.

ATHAR

Lo lagi suka ya sama sesorang?

MEYSHA

(Tersenyum menatap Athar) Kelihatannya begitu.. tapi gue ngga tahu kedapannya bagaimana

ATHAR

(Mengrenyitkan dahi) Kenapa begitu?

MEYSHA

Rassya, Thar. Gue pikir dengan dia kasih perhatian lebih ke gue, dia suka sama gue. Ternyata dia suka sama Nada..

Sontak Athar terkejut dengan pernyataan Meysha. 

ATHAR

Lo suka sama Rassya?!

Meysha sontak melotot ke arah depan sembari menepuk jidatnya.

MEYSHA

(Menatap Athar) Pliss, cuma lo yang tahu. Gue ngga mau banyak yang tahu termasuk Rassya. Gue tadi beneran ngga sengaja ngomongin ini..

ATHAR

(Mengangguk) Kenapa Rassya?

MEYSHA

(Mengrenyitkan dahi) Kenapa Rassya gimana, ya? Gue kurang paham

ATHAR

Kenapa lo lebih suka ke Rassya? Dan lo sendiri tahu dia suka sama Nada

MEYSHA

Karena dia yang dari awal kasih gue perhatian lebih. Dan, gue juga baru tahu kalo ternyata Rassya suka sama Nada..

Athar menghembuskan nafas pelan kemudian ia menatap mata Meysha.

ATHAR(V.O)

Kenapa bukan gue si, Mey yang lo suka. Gue juga kasih perhatian lebih ke lo. Kenapa Rassya?(beat) jadi gini sakitnya yang dirasakan Rassya, saat wanita yang ia cinta justru mencintai temannya sendiri.

Athar memalingkan pandangannya dari Meysha, kemudian ia menatap Meysha kembali.

ATHAR

Terus sekarang lo mau gue bantuin lo?

Meysha menggelengkan kepala sembari tersenyum menatap Athar.

MEYSHA

Mencintai dalam diam saja sudah cukup kok bagi gue, Thar. Karena rasanya pasti sama – sama sakit(beat) Rassya tahu tapi dia ngga cinta balik itu sama saja sakit bukan? Dan pasti dia lebih memilih untuk menghindar karena perasaan gue yang bisa bikin Rassya ngga nyaman. Buat gue dicintai itu ngga penting, Thar. Yang terpenting buat gue bagaimana kita bisa membuat orang yang kita cinta itu nyaman berada didekat kita. Jadi kita ngga perlu khawatir sakitnya kehilangan. 

Athar mengangguk mengiyakan sembari tersenyum menatap Meysha.

ATHAR(V.O)

Gue tahu betul, Mey. Karena saat ini kita berada di titik yang sama. Cinta dengan seseorang yang hatinya bukan untuk kita.

MEYSHA

Kenapa gue jadi puitis si(tertawa)

ATHAR

(Tersenyum) Gue juga sedang berada diposisi yang sama seperti lo, Mey. Karena gue laki - laki pengecut, gue ngga berani ungkapkan perasaan gue. Mungkin gue ngga bisa dapatkan hatinya dengan utuh. Namun seengganya gue ngga benar – benar kehilangan dia, Mey(beat) Gue selalu merasa menjadi sesorang yang beruntung karena melihat dia bahagia.

MEYSHA

Wanita yang lo cinta itu pasti beruntung kalo lo bukan orang yang pengecut. Laki – laki itu kodratnya mengejar Thar, dan membahagiakan wanita yang ia cintai. Bukannya malah merasa beruntung melihat dia bahagia tapi bukan lo yang bahagiain.

ATHAR

Gue laki – laki payah kali ya, belum apa – apa udah nyerah..

MEYSHA

Ya memang lo payah. Sayang itu berjuang bukannya malah membuang. Dipungut orang lain baru bilang nyesel, dulu kemana diem – diem bae

Athar terkekeh dengan kata – kata Meysha dan menatapnya.

ATHAR(V.O)

Orang itu lo, Mey. Berarti gue ngga perlu menjadi orang yang payah, karena gue akan berjuang buat lo bahagia. 

CU : Bunyi suara ponsel Meysha

Meysha sontak melihat ponselnya yang berada di genggaman tangannya, ternyata itu adalah telfon dari mamanya.

BU SUKMA(O.S)

Mey, sekarang jadwal kamu untuk control. Mama masih ada pekerjaan yang harus mama selesaikan, kamu bisa berangkat sendiri atau minta antar teman kamu. 

MEYHSA

Iya, ma.

Meysha mematikan telfon dari mamanya dan menghembuskan nafas sembari ia senderkan punggung ia ke kursi.

ATHAR

Kenapa mama lo?

MEYSHA

Ngga papa kok(tersenyum menatap Athar)

Athar mengangguk paham.

ATHAR

Nanti, pulangnya bareng gue ya?

Meysha yang tadinya menatap ke arah lapangan sontak ia menoleh ke Athar.

MEYSHA

Gue ada urusan, Thar. Sorry..

ATHAR

(Mengrenyitkan dahi) Urusan?

Meysha hanya mengangguk menatap Athar.

ATHAR

Gue antar lo ya? Sampe urusan lo selesai

MEYSHA

Ngga usah, gue lama

ATHAR

Ngga papa gue tungguin lo

Meysha menghembuskan nafas pelan sembari mengangkat satu alisnya. Athar tersenyum menatap Meysha mengalah.

SCENE 37

INT – RUMAH SAKIT – SORE HARI

CAST : MEYSHA, ATHAR

Meysha dan Athar berjalan beriringan menyusuri lorong rumah sakit.

ATHAR

Urusan lo di rumah sakit?(menatap Meysha ke bawah)

Meysha tersenyum mengabaikan pertanyaan dari Athar. 

MEYSHA

Lo tunggu sini gue masuk ke dalam(dagunya menunjuk ke ruangan dokter)

Athar mengangguk pelan menatap Meysha bingung sembari mendaratkan bokongnya ke kursi.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar