Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Berjuta Luka
Suka
Favorit
Bagikan
7. Chapter tanpa judul #30 - 33

SCENE 30 

INT – RUANG KELAS – PAGI MENJELANG SIANG

CAST : MEYSHA, RYN

Belom sempurna Meysha duduk, Ryn langsung mewawancarai Meysha dengan mengubah posisi duduknya menjadi menghadap ke Meysha.

RYN

Kamar mandinya emang sekarang pindah kemana?

Meysha menatap Ryn kebingungan.

RYN

Lo, ke kamar mandi lama banget

MEYSHA

Ohh, baru ngeh gue hahah(beat) Emm gimana ya, gue ngga tau juga si ya kejadian yang pastinya gimana. Tapi, sewaktu gue jalan mau ke kelas gue lihat Rassya dorong Athar sampai tersungkur dan akhirnya mereka berantem deh..

Ryn mengrenyitkan dahi kebingungan. Karena ini kali pertama mereka berkelahi.

RYN

Terus, setelah itu?

MEYSHA

Gue lerai mereka lah. Disana juga ada Ilham sama Nada si sebenarnya, mungkin mereka berdua yang lebih tahu pastinya kenapa mereka bertengkar. Tapi..

RYN

Tapi?(mengrenyitkan dahi)

MEYSHA

Nada justru nyalahin gue karena Athar sama Rassya berantem. Padahal kan, gue ngga tahu permasalahan mereka apa

RYN (V.O)

(Mengangguk sembari menggigit bibir atasnya dan mengubah posisinya menghadap depan) Kenapa Nada jadi nyalahin Meysha? Apa dia ngga sadar akar permasalahan Athar dan Rassya adalah dia sendiri?

CU : Bunyi lonceng jam istirahat

Ryn berdiri dari bangkunya sedangkan Meysha enggan berdiri dari bangkunya.

RYN

(Menatap Meysha) Lo ngga ke kantin?

MEYSHA

(Melongak) Lo aja, gue ngga laper(berpindah posisi ke samping)

Ryn mengangguk mengiyakan kemudian keluar dari bangku dan berjalan menuju ke kantin.

SCENE 31

INT – KANTIN – SIANG HARI

CAST : RYN, NADA, ATHAR, RASSYA, ILHAM

Ryn dan Nada duduk berdua di bangku panjang kantin sembari menunggu anak – anak yang lainnya datang.

NADA

(Menatap Ryn sinis) Temen baru lo ngga ikut?

RYN

(Mengrenyitkan dahi sembari menatap Nada) Meysha?

NADA

(Memutar bola mata jengah) Emang lo punya teman baru lagi?

Ryn menatap Nada heran. Tingkahnya seperti memberitahu bahwa Nada tak suka dengan Meysha.

RYN

Emang Meysha ada salah apa si sama lo?

NADA

(Menghembuskan nafas kasar) Ya, gue merasa(beat) Athar suka sama dia

RYN

(Mengangkat kedua alisnya sembari minum) Ya, terus itu jadi hak lo buat ngga suka sama Meysha? 

NADA

Kesel aja sih, kenapa Meysha yang baru ia kenal. Sedangkan gue? Gue yang dari kelas satu SMA suka sama dia, apa dia lihat sedikit perasaan gue? Ngga sama sekali kan?

RYN

(Tersenyum miring) Lo sendiri kan yang bilang, jatuh hati itu ngga bisa milih tempat. Kalo Athar yang suka sama Meysha, kenapa lo nya jadi kesel sama Meysha? Kan yang suka bukan Meysha. Toh, itu baru persepsi lo ngga tahu juga kan kebenarannya gimana.

NADA

(Menyatukan kedua tangan sembari mengangguk menatap bangku kosong) Feeling wanita itu kuat, Ryn. Selalu benar adanya.

Ryn menelan ludah sembari mengangguk, tak lama kemudian Athar, Rassya, dan Ilham datang. 

Athar yang menyadari tidak ada kebradaan Meysha langsung pergi meninggalkan mereka semua.

Nada yang menyadari kepergian Athar langsung berdiri dari tempat duduknya.

NADA

Athar!!(teriak)

RYN

(Menarik tangan Nada) Udah lah, Athar kan udah biasa pergi pergi gitu aja..

Nada terpaksa duduk kembali karena tangan Ryn yang menariknya.

RASSYA

(Tersenyum miring) Lo kejar sampai lo lelah pun dia ngga akan pernah mau berhenti.

Nada hanya menatap Rassya tajam.

SCENE 32

EXT – LAPANGAN – SIANG HARI

CAST : MEYSHA, ATHAR

Karena merasa bosan, Meysha memutuskan untuk keluar kelas dan duduk di bangku panjang pinggir lapangan.

Athar yang berjalan menuju kelas Meysha terhenti saat ia melihat Meysha duduk sendiri di pinggir lapangan.

ATHAR

(Dari arah belakang Meysha) Disini lo ternyata

Meysha yang terkejut sontak menoleh ke arah belakang. Ternyata adalah Athar, kemudian Athar duduk disamping Meysha.

ATHAR

Sendirian aja?

MEYSHA

(Tersenyum) Engga, berdua

ATHAR

(Menatap Meysha melongo) Berdua?

MEYSHA

Kan sama lo(tersenyum miring menatap Athar)

Athar terkekeh kecil, begitu pula dengan Meysha.

MEYSHA

Lo, ngapain kesini? Ngga ke kantin?

Athar menggelengkan kepala dengan raut muka yang murung.

MEYSHA

Kenapa? Masih cek – cok sama Rassya?

ATHAR

(Tersenyum) Ngga saling bicara aja si..

MEYSHA

(Mengrenyitkan dahi) Kalo emang ada masalah, kenapa ngga ngomong baik – baik aja? 

Sr

ATHAR

Gue berantem sama Rassya juga bukan mau gue..

MEYSHA

(Tersenyum menatap Athar) Iya, gue tahu. Gue lihat Rassya yang pukul lo duluan.. tapi masalahnya bukan siapa yang memulai lebih dulu, tapi masalahnya siapa yang mau mengalah

ATHAR

Tapi masalahnya lo ngga tahu masalah yang sebenarnya kan?

Meysha hanya mengangkat kedua bahunya sembari menatap Athar, bahwasannya ia tak tahu masalah yang sebenarnya.

ATHAR

(Menatap Meysha) Nanti, gue antar lo pulang ya?

Meysha hanya mengangguk mengiyakan tawaran Athar.

SCENE 33

EXT – PINGGIR JALAN/DATARAN TINGGI – SORE HARI/MALAM HARI

CAST : MEYSHA, ATHAR

Semakin hari, Meysha lebih dekat dengan Athar dibandingkan Rassya yang lebih dulu ia kenal.

ATHAR

Mampir makan dulu yuk, di warung pinggir jalan dekat sini

MEYSHA

Boleh..

Meysha dan Athar berhenti di warung pedagang kaki lima, mereka duduk di atas trotoar yang dialasi tikar.

ATHAR

Lo cantik kalo lagi makan(menatap Meysha)

Meysha sontak menatap Athar dengan mulut yang masih penuh makanan. Athar justru terkekeh melihat Meysha.

MEYSHA

Kok ketawa(sembari mengunyah)

Athar hanya menggelengkan kepala sembari ia tersenyum menatap Meysha. Setelah mereka selesai makan, mereka memutuskan pergi ke daerah dataran tinggi, menikmati lampu malam.

MEYSHA

(Melongo menatap lampu – lampu) Wow.. ini keren.

Athar tersenyum melihat Meysha yang terpesona dengan lampu – lampu malam.

ATHAR

Sejak pertama kali kita bertemu gue ngga pernah lihat lo tersenyum selepas ini, Mey(menatap Meysha)

Meysha menelan ludah sembari menatap Athar ke atas karena Athar lebih tinggi darinya.

MEYSHA

Gue ngga semenyedihkan itu kali(memposisikan dirinya untuk duduk)

Athar menatap Meysha yang hendak duduk, yang kemudian diikutinya duduk.

MEYSHA

Disini tenang, ya(menghembuskan nafas pelan)

Athar mengangguk mengiyakan sembari ia terenyum. Tiba – tiba smartwatch yang ada di pergelengan tangan Meysha bunyi.

Meysha sontak terkejut kebingungan, sedangkan Athar mengrenyitkan dahi menatap Meysha.

MEYSHA (V.O)

Smartwach sialan!! Ngga tahu tempat banget si kalo ngingetin, mana ngga ada tempat tersembunyi(berusaha mematikan smartwatch) 

Meysha kali ini terpaksa harus minum obat di depan Athar. Kemudian ia mengeluarkan banyak jenis obat – obatan dan sebotol air putih.

MEYSHA

Sorry, ya bunyinya bikin ganggu. Gue minum obat dulu(menunjukkan obatnya)

ATHAR

(Mengrenyitkan dahi) Lo sakit?

Meysha menggelengkan kepala sembari tangannya melambai tidak. Dan dibalas dengan anggukan Athar.

ATHAR(V.O)

Dimana si sulitnya jujur buat lo, Mey. Gue tahu lo sakit, kenapa lo harus tutup – tutupin.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar