Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aku, Sasha
Suka
Favorit
Bagikan
10. SCENE 46 - 50
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

46. EXT. JALAN MERAH - PINGGIR JALAN - SORE

CAST : KELVIN, GADIS ANONIM

Terlihat Kelvin sedang berlarian menyusuri pinggir jalan dengan belok ke sembarang arah yang dilihatnya.

Kelvin
ARGH! MANA ANJING?!
CEPET BANGET NGILANGNYA!

Tampak napas Kelvin tersenggal - senggal. Peluh keringat sudah membanjiri dahi Kelvin.

Kelvin
Hosh.. Hosh..
Kemana perginya...?
( V. O )
Makan yang banyak ya..

Suara tersebut membuat Kelvin mencari sumber suara. Hingga kedua matanya terpaku pada ujung ruko yang sudah tutup. Terdapat seorang gadis berpakaian kaos lilac sedang mengusap kepala kucing sembari tersenyum.

Kelvin terdiam di tempat.

( V. O )
Lucu banget sih..
Nanti kalau aku udah dapet pekerjaan, aku bawa kamu ke rumah kecil aku ya?
Doain aku cepet dapat panggilan..
Kelvin
Lo butuh pekerjaan?

Gadis anonim tersebut terlihat mendongak sekaligus berdiri kikuk.

Gadis Anonim
Maaf, anda siapa ya?

Kelvin mengulurkan tangan

Kelvin
( tersenyum )
Gue Kelvin. Gue pemilik Mahe Cafe.
( beat )
Kebetulan gue butuh kasir baru.

Gadis Anonim menjabat uluran tangan Kelvin dengan senyuman bahagia.

Gadis Anonim
Saya Meysha, Pak.
Apakah boleh saya melamar disana, Pak? Saya hanya lulusan baru SMA, jurusan IPA. Saya suka matematika.
( beat )
Sebentar..

Tampak Meysha membuka amplop coklat yang berada di tangannya. Kemudian, mengeluarkan fotocopy Ijazah.

Meysha
Silahkan dilihat nilai saya, Pak..

Kelvin mengambil Ijazah Meysha.


Kelvin mendongak, menatap mata Meysha

Kelvin
Kamu sudah menaruh berapa lamaran?
Meysha
Ada 12 toko, Pak.
Kelvin
Oke. Kamu saya terima.
( beat )
Tapi dengan satu syarat.
Meysha
Syarat apa, Pak?
Kelvin
Jangan panggil saya, Pak. Saya masih muda.

Meysha tersenyum kikuk dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Meysha
Lalu saya panggil Bapak apa?
Kelvin
Panggil Kakak saja
Meysha
Hmm.. Jangan, Pak. Itu nggak sopan..
Kelvin
Mau bekerja?
Meysha
Eh.. Iya, Pak. Eh, Kak..
Maaf..
Kelvin
Oke.
Sekarang kamu ikut saya ke Cafe.
Ada beberapa hal yang mau saya tanyakan.
Meysha
Baik, Pak. Eh, Kak.

Kelvin tersenyum.

CUT TO :


47. INT. MAHE'S CAFE - RUANG KELVIN - SORE MENJELANG MALAM

CAST : KELVIN, MEYSHA

Kelvin
Saya boleh bertanya yang bersifat pribadi?
Meysha
Maaf, Kak.. Selama itu menurut saya pantas dijawab, saya akan menjawab.
Kelvin
Oke.
Kamu tinggal dimana?
Meysha
Saya tinggal di rumah kecil, Kak.
Kelvin
Dimana?
Meysha
Di jalan Jambu.
Kelvin
Sendirian?
Meysha
Iya, Kak.

Kelvin mengerutkan kening.

Meysha
Saya yatim piatu, Kak. Saya punya orang tua angkat. Orang tua angkat saya yang punya rumah kecil yang saya tinggali. Saya sengaja memilih untuk tinggal sendiri semenjak lulus SMA. Saya hanya menerima uang bulanan, tapi saya tabung untuk kehidupan kedepan.
Orang tua asli saya sudah meninggal semenjak usia saya 2 tahun.

Kelvin terkejut setengah mati mendengar kisah pilu yang membuat pikirannya tertuju pada Tasya. Meysha menundukkan pandangan untuk menahan tangisannya.

Kelvin
Ekhem. Maaf saya nggak bermaksud..
Meysha
Nggak papa, Kak.
Kelvin
Saya gaji sesuai UMR disini, bagaimana?

Meysha terkejut.

Meysha
B-beneran, Pak?
Kelvin
Iya. Kurang?
Meysha
N-nggak, nggak, Pak. Itu lebih dari cukup.
Kelvin
Yasudah. Kamu boleh langsung bekerja. Silahkan tanya ke Agnes untuk pakaian dan tata cara kerja. Harus sesuai SOP ya.
Meysha
( mengangguk )
Baik, Kak Kelvin. Terimakasih banyak.

Meysha bangkit berdiri. Kemudian, membungkukkan badan.

Kelvin
Sama - sama.

Terlihat Kelvin menatap kepergian Meysha. Lalu, Kelvin mengambil bingkai beberapa foto dari laci yang berisikan foto Tasya dan Sasha. Kelvin mengusap dengan penuh sayang.

Kelvin
Apa kalian saudara kembar tiga?

CUT TO :


47. EXT/INT. MAHE'S CAFE - DEPAN PINTU CAFE - MALAM

CAST : KELVIN, MEYSHA

Kelvin
Pulang naik apa, Mey?
Meysha
Saya jalan kaki, Kak. Saya nunggu hujan reda dulu hehe..
Kelvin
Saya antar aja.
Meysha
Eh, nggak usah, Kak. Nggak papa saya sudah terbiasa sendiri.
Kelvin
Ini sudah malam. Apalagi ini hujan, langitnya putih, pasti lama. Ayo, saya antar!
Meysha
Rumah Kakak di daerah mana?
Kelvin
Saya tunggu di mobil.

Kelvin segera melangkahkan kaki menuju mobilnya yang terparkir di sisi kanan Cafe. Meysha tampak menghela napas panjang dan mengikuti Kelvin.

CUT TO :


48. EXT/INT. SEPANJANG JALAN - MOBIL KELVIN - MALAM

CAST : KELVIN, MEYSHA

Terlihat suasana di dalam mobil yang hening. Tidak ada pembicaraan baik dari Kelvin maupun Meysha, keduanya sibuk sendiri.

Kelvin
Meysha, bisa minta tolong ambilkan tissue di dalam dashboard?

Meysha mengangguk dan membuka dashboard. Begitu terbuka, ada dua kertas seperti hasil foto polaroid jatuh ke bawah dengan posisi terbalik. Meysha memilih untuk mengambilkan tissue terlebih dahulu dan memberikannya pada Kelvin.

Meysha
Maaf, Kak. Aku kembalikan..
Kelvin
Coba balik fotonya, Mey.

Meysha mengangguk dan membalik foto tersebut. Begitu terbalik, Meysha terkejut setengah mati. Tanpa sadar, tangannya bergetar. Dua orang yang berada dalam di frame berbeda ini benar - benar membuat jantung Meysha berdetak tak karuan.

Kelvin
( menoleh sekilas )
Mey?
Meysha
Kak Kelvin kenal mereka?

Kelvin yang fokus menyetir ini tidak bisa melihat dengan jelas.

Kelvin
Bawa sini fotonya..

Meysha mengulurkan foto tersebut dan diterima oleh Kelvin

Meysha
Kakak kenal?

Kelvin terdiam sebentar.

Kelvin
Iya. Kenapa?
Meysha
N-nggak papa, Kak..
Kelvin
Kamu kenal?
Meysha
H-hah?
( beat )
N-nggak
Kelvin
Kenapa tegang gitu mukanya?
Meysha
N-nggak tegang..
Kelvin
Kelihatan, Mey..
Meysha
Maksud Kakak?
Kelvin
Kalau nggak kenal, kenapa tadi tangan kamu gemetar?

Meysha terdiam.

Kelvin
Yang pakai rok itu Sasha. Yang pakai celana itu Tasya.

Meysha semakin terdiam.

Kelvin
Mereka berdua.. Perempuan yang saya cintai.

Meysha menoleh dengan tatapan terkejut.

Kelvin
Tapi mereka berdua sama - sama sudah dipanggil Tuhan.

Tampak Meysha membulatkan kedua bola matanya.

Meysha
M-meninggal, Kak?
Kelvin
Iya. Tasya meninggal satu tahun yang lalu. Sasha baru meninggal seminggu yang lalu.

Napas Meysha tercekat. Meysha tidak bisa berpikir jernih sekarang.

Kelvin
Kamu mirip sama mereka. Apa kamu saudara kembar mereka juga?

CUT TO :


49. EXT. TAMAN FLAVIA - BANGKU PANJANG - MALAM

CAST : KELVIN, MEYSHA

Kelvin dan Meysha tampak duduk berdampingan di bangku panjang taman Flavia yang hanya ada beberapa pengunjung. Hiliran udara malam menyapu kedua kulit wajah mereka.

Meysha
Dugaan Kakak benar.
Aku saudara kembar mereka berdua. Aku baru tahu dua tahun lalu. Waktu itu ... Aku baru aja ditabrak mobil. Kaki sama tangan aku lecet. Jadi aku dibawa ke rumah sakit Indah Permai. Sewaktu aku menunggu obat, aku lihat Kak Tasya. Aku pikir siapa kok mirip aku. Aku ikutin Kak Tasya dan nggak sengaja denger kalau sisa umur Kak Tasya tinggal sebentar karena gagal jantung yang dideritanya. Aku prihatin dan aku memilih buat ikutin dia sampai rumah. Ternyata kita satu sekolah. Aku sering mergokin Kak Tasya sendirian di sekolah. Kadang - kadang aku lihat Kak Tasya main sama dua orang cowok. Perawakannya dari belakang salah satunya mirip Kakak.
( beat )
Singkat cerita, aku cari tahu semuanya lewat suster yang nanganin Mama waktu lahiran. Ternyata suster yang nanganin itu adalah Alm. mama aku. Jadi, suster ini ngambil aku dan bilang ke Mama kalau hanya melahirkan dua orang putri kembar. Ini bukan salah Mama. Ini salah suster Lisa alias Alm. mama aku. Alm. mama aku ini divonis kanker rahim yang menyebabkan nggak bisa punya anak. Jadi beliau memilih jalan pintas.
Aku sering ngikutin Kak Tasya sama Kak Sasha. Ternyata urutan lahirnya, Kak Sasha, Kak Tasya, baru aku. Aku bahagia lihat mereka bahagia. Tapi itu semua hanya berlaku satu tahun. Karena aku harus bantu orang tua angkat aku untuk berjualan. Ekonomi orang tua angkat aku sempat menurun selama satu tahun. Baru - baru ini mulai stabil.

Kelvin terdiam. Tubuhnya melemas. Rasanya seluruh fungsi tulang serta sendi sudah tidak ada artinya. Semesta benar - benar memberikan kejutan yang luar biasa.

Meysha
Makanya tadi aku nggak asing sama Kakak. Tapi karena aku lupa, aku nggak berani nanya kalau itu Kakak atau bukan.

Kelvin menghela napas panjang

Kelvin
Itu gue. Gue yang selalu nemenin Tasya. Pertemuan kita berawal dari olimpiade matematika tingkat sekolah. Gue nemenin adik kelas gue buat lomba. Waktu itu gue ngelihat ada 3 gadis yang nyiram seragam Tasya dengan jus alpukat. Gue nolongin Tasya. Disitulah awal mula gue jatuh cinta sama Tasya. Gue sering antar jemput Tasya dan lama kelamaan gue tahu kalau Tasya mengidap gagal jantung. Gue sering nemenin Tasya buat check up. Tapi gue nggak pernah diizinin buat ikut masuk ke dalam, jadi gue cuman nunggu di mobil.
( beat )
Banyak kenangan sama Tasya. Terlebih ... Tasya itu cinta pertama gue. Dari dia gue belajar arti bersyukur menjalani hidup, sayang diri sendiri dan peduli dengan orang lain.
Meysha
Kak Tasya emang sebaik itu, Kak. Aku sering lihat Kak Tasya sering ngasih makanan kucing pinggir jalan. Bahkan Kak Tasya suka beliin makan buat anak yang ngamen atau yang minta - minta.
Kelvin
Iya. Dia bidadari yang hidup di dunia. Sama kayak Sasha. Tapi sayang, gue kenal Sasha jauh lebih singkat. Gue hanya menghabiskan waktu belajar buat persiapan Sasha olimpiade matematika tingkat Kabupaten.
Meysha
Kak Sasha ikut olimpiade Matematika tingkat Kabupaten itu, Kak?
Kelvin
( mengangguk )
Iya. Dia juara 1.
Meysha
( bertepuk tangan )
Wow!! Keren!! Kak Sasha keren!!!
Kelvin
Hari itu juga. Hari meninggalnya dia, Mey.

Meysha yang semula bahagia, mendadak terdiam.

Kelvin
Sasha ikut olimpiade itu untuk mewujudkan mimpi Tasya. Sasha minta gue untuk anterin dia ke makam Tasya buat ngasih pialanya. Dia jelasin semuanya. Kisah kamu sama Sasha sama. Sasha cari tahu sendiri, akhirnya tahu kalau punya saudara kembar, bahkan tahu gue punya hubungan sama Tasya.
( beat )
Sasha yang donorin jantungnya buat Tasya. Tapi Tasya malah kecelakaan, korban dari tabrak lari. Jantung Tasya udah nggak bisa hidup panjang di tubuh Sasha. Terakhir.. Sasha pingsan terus gue bawa ke rumah sakit. Di ruang UGD, Dokter bilang kalau Sasha ... udah meninggal.

Meysha menangis. Terdengar isakan tangis yang sangat pecah.

Meysha
Hiks... Hiks.. Hiks..

Kelvin yang tidak tega melihat Meysha menutup wajah dengan kedua tangannya ini langsung menarik kepala Meysha ke bahunya. Meysha semakin menangis histeris dalam pelukan Kelvin.

Kelvin
Sssttt.. Nggak papa, Mey.
Mereka udah bahagia disana..
Meysha
Hiks.. Hiks..
A-aku b-belum p-pernah k-ketemu l-langsung, K-Kak..

Kelvin terdiam. Kelvin hanya mengusap kepala Meysha dengan sangat lembut sekaligus memberikan ketenangan.

CUT TO :


50. EXT. PEMAKAMAN LAVENDER - MAKAM TASYA DAN SASHA - PAGI

CAST : KELVIN, MEYSHA

Terlihat Meysha sesudah menaburkan bunga pada kedua makam yang berdampingan ini.

Meysha
Hai, Kak Sasha. Hai, Kak Tasya. Maaf, aku baru berani munculin diri di depan kalian berdua. Aku takut. Aku takut Kakak nggak bisa nerima aku. Aku takut Mama sama Papa nggak percaya sama cerita aku. Bagi aku.. Cukup lihat Kak Tasya sama Kak Sasha bahagia itu udah jadi kebahagiaan buat aku sendiri.
( beat )
Aku ikhlas. Aku coba ikhlasin Kakak. Walaupun sebenernya aku mau main sama kalian berdua. Tapi.. Kita baru bisa main waktu di Surga ya, Kak? Tuhan udah kasih kode alam kayak gitu hehe..
Aku disini baik - baik aja. Bahkan aku kerja di Cafe Kak Kelvin. Aku nggak akan rebut Kak Kelvin kok. Aku nggak akan jatuh cinta sama Kak Kelvin. Karena aku udah suka orang lain. Seseorang yang nemenin aku dari kecil. Tapi ... Dia nggak ada disini. Dia harus nempuh pendidikan di luar.
Sebisa mungkin, aku mau setiap hari kesini. Aku mau ngobrol sama Kakak. Aku sayang kalian berdua. I love you!


Kelvin hanya diam dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Sungguh pemandangan yang tidak biasa. Semesta benar - benar memberi hadiah yang tidak pernah dilupakan Kelvin semasa hidup.

CUT TO :

END.







Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar