Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aku, Sasha
Suka
Favorit
Bagikan
2. SCENE 06 - 10

06. EXT/INT. WARUNG BAKSO PAK PAIMAN – SORE

CAST : SASHA, GABRIEL

Suasana ramai pun tidak membuat sepasang kekasih ini risih. Terlihat Gabriel yang menyelipkan anak rambut Sasha ke belakang telinga dengan penuh kasih.

Gabriel
Jadi cewek jangan cantik – cantik, bisa nggak?
Sasha
( Tersipu malu )
Semua cewek kan cantik, kalau ganteng ya cowok.
Gabriel
Iya. Tapi Sasha gue beda.
Sasha
Beda apanya?
Gabriel
Sasha gue itu .. Cantik. Cantik banget. Apalagi hatinya. Perfect lah pokoknya.

Rona merah menyapu pipi Sasha. Gabriel yang gemas pun langsung mencubit pipi sedikit chubby itu pelan.

Gabriel
Haha, lucu banget sih. Nikah yuk? Mau?

Tanpa aba - aba, Sasha memukul lengan kekasihnya itu pelan. Lain bagi Gabriel yang hanya seperti sentuhan halus.

Sasha
( mendengus )
Ngawur!
Sekolah dulu yang bener!
Gabriel
Hahahaha
Sasha
Malah ketawa!

Gabriel mengulurkan tangan untuk mengelus pucuk kepala Sasha lembut.

Gabriel
Bercanda sayang. Aku juga belum dapet penghasilan besar. Nggak mungkin aku nggak mapan dulu sebelum nikahin kamu. Kasihan kamu sama anak aku nanti.
( Tersenyum jahil )

Lagi dan lagi, pipi Sasha merona. Itu membuat Gabriel tersenyum lebar dan merasa sangat bahagia.

Pelayan Bakso
Permisi, Mas, Mbak.. Ini baksonya..
Ini es tehnya..

Gabriel dan Sasha tersentak. Sasha langsung menggeser mangkok beserta es tehnya ke Gabriel.

Gabriel dan Sasha
Makasih, Mas..
Pelayan Bakso
Sama - sama, Mas, Mbak.. Selamat makan..

Gabriel dan Sasha mengangguk secara bersamaan.

Sasha
Eh? Kamu ngapain?

Gabriel tidak menjawab, melainkan mengelap tempat kecil dengan tissue dan mulai menuangkan saos, sambal, kecap dan jeruk nipis, racikan favorit Sasha.

Gabriel
Ini untuk tuan putri Sasha..

Sasha menyunggingkan kedua sudut bibirnya hingga sudut matanya menyipit.

Sasha
Makasih sayang..
Gabriel
Sama - sama sayang.
( beat )
Makan yuk!

Sasha mengangguk. Mereka berdua mulai makan sembari melakukan pembicaraan ringan.

FX : Drrttt.. Drrttt ( dering telpon )

Gabriel yang merasa saku celananya bergetar pun langsung meletakkan sendok dan mengambil benda pipih tersebut.

Sasha menguyah setengah pentol yang sudah masuk ke dalam mulutnya. Kemudian, melirik nama yang tertera pada layar cerah ponsel milik Gabriel.

Gabriel menaikkan pandangan.

Gabriel
Becca. Gue angkat dulu ya?

Sasha mengangguk.

Detik itu juga, Gabriel langsung bangkit berdiri dari kursi dan berjalan jauh. Terlihat kunyahan Sasha yang melambat. Jari putih milik Sasha meremas ujung sendok. Sistem pernapasan Sasha mulai tercekat dan tidak beraturan. Hingga kedua netra coklat terang itu hanya menatap lurus, kosong.

Sasha ( V. O )
Kenapa harus selalu ngejauh sih, Gab?
Kenapa?
Apa aku nggak berhak tahu?
Aku pacar kamu, Gab.
Becca cuman sahabat kamu.

Gabriel memegang pundak Sasha yang membuat Sasha terpelonjak kaget.

Gabriel
Sha, lo mau nunggu disini bentar? Gue harus ke rumah Becca, papanya ngamuk lagi. Atau lo mau gue anter pulang duluan?

Sasha terdiam.

Gabriel menghembuskan napas dan berangsur duduk di kursi asalnya.

Gabriel
Maaf. Aku minta maaf sama kamu.

Sasha menelan ludah dengan susah payah.

Gabriel meraih tangan Sasha dan menggenggamnya.

Gabriel
Maaf. Aku cuman mau ngelindungin Becca. Kamu tahu sendiri kalau aku sama Becca sama - sama dari keluarga broken home. Aku mohon kamu ngerti ya? hm?

Sasha melepaskan tangannya dari genggaman Gabriel.

Gabriel yang melihat hal itu hanya bisa menghela napas gusar.

Sasha.
Iya. Pergi aja, nggak papa.
Gabriel
Aku anter kamu pulang ya?

Sasha memegang garpu dan mulai mencolokkan pada satu pentol yang tersisa.

Sasha
Aku masih mau makan. Kamu pergi aja. Becca butuh kamu.
Gabriel
Sha..
Sasha
Buruan pergi. Nanti Becca kenapa - kenapa. Sampaiin salam aku buat dia. Kamu nggak usah kesini, aku pulang sendiri.

Gabriel tahu bahwa Sasha--kekasihnya-- saat ini tengah cemburu. Terlihat dari nada yang sedikit bergetar.

Gabriel
Ga. Aku ga ijinin kamu pulang sendiri.

Sasha tetap melanjutkan makannya dengan tanpa menatap wajah Gabriel.

Gabriel
Sha.. Jangan kayak gini..

FX : Drrttt.. Drrrttt

Sasha melirik ponsel yang menyala sekilas dan kembali menatap lurus. Gabriel menggeser tombol ke warna merah serta bangkit berdiri.

Gabriel
Tunggu aku disini. Bye sayang.

Sasha membuat mulutnya bisu.

CUT TO :


07. EXT/INT Warung Bakso Pak Paiman - Sore

Terlihat mangkok bakso yang hanya tersisa sedikit bihun dan kuah. Sasha mengelap mulutnya dengan tissue selepas menghabiskan es teh manis miliknya. Tanpa sadar, netra coklat terangnya melirik mangkok serta es teh yang masih utuh, tak tersentuh.

Sasha
( menghela napas )
Bahkan kamu aja nggak makan dulu. Sebegitu pentingnya Becca di mata kamu, Gab?

Tak ingin terlarut dalam kesedihan, Sasha memilih untuk bangkit dari kursi.

Hanya dua yang menjadi tujuannya, yaitu membayar bakso dan pulang.

Kelvin
Shasha?
Sasha
( menoleh )
Kak Kelvin?

Kelvin berjalan mendekati Sasha.

Kelvin
Sendirian?

Sasha terdiam sejenak. Tampak Kelvin mengerutkan kening.

Sasha
Iya, Kak.
( beat )
Kakak?
Kelvin
Oh
Gue baru dari sekolah, rapat sama Pak Agung buat olimpiade. Terus mampir kesini karena pesenan Mama.


Sasha mengangguk - angguk, mengerti.

Kelvin
Lo pulang naik apa?
Sasha
Naik gojek, Kak.
Kelvin
Pacar lo nggak jemput?
Sasha
Lagi sibuk, Kak hehe..
( beat )
Udah dulu ya, Kak..
Aku pesen gojek dulu..

Kelvin mencekal pergelangan tangan Sasha.

Kelvin
Tunggu. Pulang bareng gue aja.

Sasha melepaskan tangannya dengan pelan. Hal ini membuat netra coklat gelap milik Kelvin teralihkan sekilas.

Sasha
Nggak usah, Kak. Aku pulang sendiri aja, udah biasa kok.
Kelvin
Ini mendung. Lo bisa kehujanan, terus sakit. Lo nggak mau ikut tes selanjutnya?
Sasha
( kaget )
M-maksudnya, Kak?
Aku lolos?
Kelvin
( tersenyum kecil )
Gue belum periksa. Tapi kan takdir Tuhan nggak ada yang tahu. Kalau lo lolos, tapi lo sakit, kan sayang.

Sasha berpikir. Otaknya tengah menimbang - nimbang.

Pelayan Bakso
Ini, Mas.. Totalnya 125.000

Kelvin mengangguk dan mengeluarkan selembar uang merah dan uang biru.

Kelvin
Ambil aja kembaliannya, Mas. Makasih.
( beat )
Ayo, Sha!

Sasha menghela napas panjang dan berakhir mengangguk.

Sasha
Makasih ya, Kak.
Kelvin
Sama - sama.
Ayo! Mobil gue disana.

Kelvin menunjuk mobil putih berplat B 0710 KL. Kemudian, berjalan terlebih dahulu untuk membukakan pintu penumpang. Sasha yang sudah mengekor dari belakang, menatap Kelvin sebentar.

Terlihat Kelvin memberikan kode untuk langsung masuk saja dan dibalas anggukan kikuk dari Sasha.

Sasha
Makasih, Kak.
Kelvin
Sama - sama.

Tampak Kelvin menutup pintu penumpang dan beranjak berjalan ke arah pengemudi.

CUT TO :


08. INT. SEKOLAH - KELAS - PAGI

Cast : Sasha, Rara, Gabriel

Terlihat suasana kelas yang cukup ramai. Gelak tawa dari bangku belakang pun seakan memenuhi ruangan. Tak hanya itu saja, bisikan - bisikan kecil mulai menyapu gendang telinga Sasha dan Rara ( 17 )

Rielle Arabella ( Rara ) tampak memiliki rambut sebahu yang indah. Bentuk wajah bulat, mata sedikit lebar, hidung mancung agak kecil, bibir tipis berwarna pink muda. Memiliki kulit kuning langsat yang cerah.

Rara
Becca lagi?

Sasha mengangguk lemah.

Rara
Sialan! Mau sampai kapan dia cosplay jadi cabe, hah? Udah muka nggak cantik, otak pas - pas an, tukang rebut cowok orang lagi. Nggak usah hidup deh kalau gitu! Bikin sumpek bumi aja!!
( merenggut kesal )
Sasha
( menghela napas )
Sstt, Ra. Nggak boleh gitu..
Rara
Mau sampai kapan lo ngertiin mereka terus - terusan, Sha? Lo itu pacarnya, dia sahabat. Tahta pacar jauh lebih tinggi daripada sahabat. Mana nggak ngabarin bahkan nggak nanya lo pulang gimana kan? Gila ya tuh orang! Kalau lo nggak bisa balesin dendam, gue yang bales sini! Mau gue jadiin ayam geprek dua - duanya!!

Sasha mengelus lengan Rara yang sudah memerah akibat emosi.

Sasha
Udah, Ra. Gue capek, gue nggak mau bahas.

Sasha menyandarkan punggung pada kursi kelas yang terbuat dari kayu. Rasa pening mulai menyelimuti kepala Sasha hingga membuatnya memejamkan mata.

Belum lama, terasa sesuatu menusuk lengannya pelan.

Rara
( menatap sinis )
Masih punya muka lo kesini?

Sasha membuka mata dan menegakkan tubuh.

Rara
( ketawa jahat )
Oh iya gue lupa, lo punya muka unlimited kan ya. Alias nggak tahu malu!
Sasha
Rara.
Rara
( berdecak kesal )
Kalau bukan Sasha sahabat gue. Udah gue geprek lo sampai ditanam di tanah! Gue kasih lo kesempatan sekali lagi. Kalau sampai lo ngulang untuk yang ke seribu kali sampai gue eneg dengernya! Siap - siap, gue bakal ngutuk lo sampai mati!
Sasha
Rielle Arabella.

Rara bangkit berdiri dari kursi.

Rara
Inget! Gue nggak pernah main - main sama omongan gue.
( beat )
Dasar anjing.

Rara berlalu begitu saja, sebelum emosinya meledak. Wajah tampan yang menjijikkan itu sangat memperkuat keinginan Rara untuk menggeprek sampai hancur.

Sasha yang melihat sahabatnya sedang dalam mode brutal pun hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak membenarkan maupun menyalahkan.

Gabriel tertunduk lesu setelah menaruh coklat Ferrero di atas meja kekasihnya, Sasha.

Sasha menggeser coklat tersebut untuk mendekat kepada pemiliknya.

Sasha
Aku nggak butuh. Bawa aja.
( beat )
Tinggalin aku sendiri dulu.

Gabriel resah.

Gabriel
Sayang..
Maaf..
Sasha
Pergi. Aku mau sendiri.

FX : Kringggg.. Kringggg...

Gabriel berdecak kesal setelah mendengar bunyi bel masuk.

CUT TO :


09. EXT/INT. SEKOLAH - DEPAN KELAS - SIANG

CAST : SASHA, RARA, KELVIN, GABRIEL

Rara
Sha, lo mau nyoba chicken teriyaki nggak? Kata anak - anak sih itu enak banget. Apalagi kesukaan lo kan..
Sasha
Gue lagi nggak mood makan, Ra. Gue temenin lo aja ya?
Rara
Lo punya maag, Sha.
Sasha
Iya tahu. Nanti istirahat kedua, gue makan.
( beat )
Ayo! Gue temenin lo!

Sasha menarik lengan Rara untuk segera pergi dari depan kelas.

Kelvin
Sasha!

Panggilan tersebut membuat langkah Sasha dan Rara berhenti di tempat. Keduanya menoleh secara bersamaan. Tampak Kelvin tengah berlari mendekat.

Rara ( V. O )
Ganteng banget!!
Sasha
Iya, Kak?
Kelvin
Lo lanjut buat tes selanjutnya. Nanti setelah pulang sekolah, tes terakhir ya..
Sasha yang mendengar berita baik itupun langsung tersenyum lebar. Terlihat dari dua bola mata yang berbinar.
Sasha
Seriusan, Kak?
Kelvin
Iya, Sha. Bahkan nilai lo paling tinggi dari yang lain. 98.
( beat )
Salah tanda, lo kurang teliti.

Rara bertepuk tangan sembari menatap Sasha bangga.

Rara
Gila! Sahabat gue keren banget!
( merangkul bahu Sasha )
Sasha
Hehe, maaf Kak..
Kelvin
Ngapain minta maaf? Nggak papa, itu bisa dilatih.
Sasha
Iya, Kak. Makasih ya, Kak.
( beat )
Di ruangan kemarin kan?
Kelvin
Iya. Jangan telat ya!

Sasha mengangguk dan menaikkan kedua sudut bibirnya sempurna.

Kelvin ( V. O )
Cantik. Senyumnya sama.
Sasha
Siap, Kak!
Kelvin
Oke.
Kalau gitu, gue pergi dulu ya. Semangat, Sha!

Sasha membalas ucapan hangat dari Kelvin dengan melambaikan tangan. Rara yang melihat interaksi aneh ini pun tersenyum penuh arti. Pasalnya Kelvin dikenal sebagai pribadi dingin dan tidak banyak berbicara. Mengapa dengan Sasha berbeda?

CUT TO :


10. INT. SEKOLAH - RUANG 12 MIPA 1 - SORE

CAST : SASHA, KELVIN, 2 SISWI OLIMPIADE MATEMATIKA

Tatapan intens Kelvin terkunci pada Sasha yang tengah serius mengerjakan lembaran soal yang diberikan. Kelvin hanya menjaga sendirian, karena Agatha izin untuk menemani mamanya yang sakit.

Kelvin ( V. O )
Lo mirip, Sha. Bahkan saking miripnya, gue ngira lo itu dia.

Fx : Tit.. Tit.. Tit..

Kelvin melirik ponselnya yang bergetar, menandakan waktu tes telah usai.

Kelvin
Waktu habis! Berhenti!

3 siswi olimpiade Matematika ini langsung meletakkan pensil dan menatap Kelvin yang sudah berjalan dan mulai mengambil satu per satu.

Kelvin
Pengumumannya besok. Kalian boleh pulang.
( beat )
Ingat! Jangan berkecil hati dan harus tetep semangat.
3 siswi Olimpiade Matematika
Iya, Kak!
Siap, Kak!

Ketiga siswi tersebut langsung memasukkan tempat pensil dan bersiap untuk pulang.

2 siswi Olimpiade Matematika
Pulang dulu ya, Kak..
Duluan, Kak..
Kelvin
Iya.
( beat )
Sha!
Mau bantuin gue buat koreksi ? Agatha lagi nemenin mamanya sakit.
Sasha
( terkejut )
Boleh, Kak?

Kelvin terkekeh.

Kelvin
Boleh lah. Nanti punya lo, biar gue yang koreksi. Gue percaya sama lo.
Sasha
Nggak mungkin aku curang, Kak. Kalaupun emang aku nggak lolos, ya emang bukan berkat aku.
Kelvin
Good girl.
( beat )
Kita ke Mahe Cafe aja ya? Cafenya nyaman, sekaligus nuansa lilac. Warna kesukaan lo.

CUT TO :





Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar