Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aku, Sasha
Suka
Favorit
Bagikan
3. SCENE 11 - 15

11. INT. MAHE CAFE - MEJA UJUNG - SORE

CAST : KELVIN, SASHA

Meja bundar ber-cat putih tulang dan taplak meja polos berwarna lilac hologram ini terisi dengan 3 macam brownies. Ada brownies red velvet, coklat keju dan tiramisu. Tak lupa juga ice tea yang dihias sangat cantik ini diseruput oleh bibir mungil milik Sasha.

Kelvin yang sudah lebih dahulu mengoreksi lembar jawaban milik 2 orang siswa olimpiade matematika ini memilih untuk menatap Sasha dengan pandangan intens.

Kelvin ( V. O )
Bentuk alis... Mata.. Hidung kecil.. Bibir mungil.. Garis wajah..
( beat )
Kenapa mirip banget, Sha?

Sasha yang merasa ada yang memperhatikannya pun langsung mendongak.

Netra coklat terang milik Sasha bertemu dengan netra coklat gelap milik Kelvin.

Beberapa detik berlalu, Kelvin dan Sasha masih terkunci pandangan satu sama lain.

Kelvin
Lo cantik.

Sasha langsung mengalihkan pandangan ke arah lain. Entah mengapa, jantungnya mendadak tidak bekerja normal.

Kelvin melihat perubahan ekspresi Sasha yang terlihat .. sangat menggemaskan.

Kelvin
Haha, kenapa malu, hm?
Sasha
H-hah? A-apa?
M-malu?
( beat )
Nggak kok..
Kelvin
Kenapa gaya bicara lo gugup gitu? Sejak kapan, Sha?
Sasha
N-nggak. Nggak gugup kok. Nih lihat.

Sasha menegakkan tubuh dan memberanikan diri untuk menatap Kelvin.

Kelvin
Hahaha
( beat )
Iya, iya.. Lo udah selesai belum?
Makan dulu nih.. Brownies kesukaan lo.

Kelvin menyodorkan brownies coklat keju ke arah Sasha.

Sasha terkejut, namun hanya sebentar.

Kelvin yang tersadar akan perkataannya pun langsung gugup sendiri.

Kelvin
Em... Sorry, Sha. Gue kira semua cewek suka coklat.
( beat )
Lo suka yang apa?

Kelvin menundukkan pandangan pada tiga brownies yang sudah tersaji lezat.

Sasha
Aku suka apa aja, Kak.
( beat )
Diantara ketiga ini yang paling best seller apa, Kak?
Kelvin
Coklat keju, Sha. Yang ini.

Kelvin kembali mendekatkan piring putih yang terdapat 4 potongan brownies berpoles saos coklat serta keju diatasnya itu pada Sasha.

Sasha
Oh.. Ini..
Oke, Kak! Aku ambil yang ini ya..
( beat )
Ini belum dibayar kan? Aku bayar du--
Kelvin
Nggak usah. Gue yang traktir lo sebagai tanda terimakasih.
Sasha
Jangan, Kak.. Kakak nggak perlu repot - repot gini.. Aku ikhlas kok bantuin kakak.
Kelvin
Gue yang nggak bisa. Udah. Lo makan aja, gue yang traktir. Atau lo mau yang lain? Millshake suka nggak?

Sasha tersenyum kikuk.

Sasha ( V. O )
Suka banget malah.

Kelvin mengarahkan pandangan pada papan menu berbentuk persegi panjang yang sudah dihias sesuai tema bulan ini.

Kelvin
Disini best sellernya milkshake coklat, lo mau?

Kelvin kembali menatap Sasha.

Sasha
Nggak usah, Kak. Ini aja cukup.
Kelvin
( berdecak )
Nggak usah sungkan, Sha. Gue mau pesen, biar sekalian.
Sasha
Nggak us--
Kelvin
Lo nolak lagi, gue tambahin waffle.
( mengancam )
Sasha
Beneran deh, Kak. Nggak usah. Ini aja udah cukup, aku dah kenyang.

Kelvin bangkit berdiri.

Kelvin
Gue tambahin bolu coklat ya sama ice cream coklat.

Tak ingin menghambat waktu, Sasha mencekal pergelangan tangan Kelvin sebelum berlalu. Kelvin berhenti dan menoleh.

Sasha
Kak.. Nggak usah. Beneran. Aku udah kenyang, nanti siapa yang makan? Kan sayang kalau dibuang..
Kelvin
Mana ada kenyang, Sha. Itu cuma brownies kecil, nyempil di lambung.

Terlihat Kelvin sedikit frustasi menghadapi Sasha yang tidak enakan.

Sasha sendiri sedang berpikir keras memikirkan alasan apa yang masuk akal dan mampu menghentikan aksi Kelvin.

Kelvin
( menghela napas )
Udah nggak usah mikir. Ini bentuk terimakasih gue. Oke?

Kelvin sendiri membiarkan tangannya dipegang oleh Sasha. Entah mengapa itu membuat hatinya menghangat.

Sasha
Hmm..
( beat )
Oke deh, Kak. Makasih yaa, Kak!

Sasha menggoyangkan lengan Kelvin yang membuat Kelvin melirik sekaligus tersenyum simpul.

CUT TO :


12. INT. MAHE CAFE - MEJA UJUNG - SORE

CAST : GABRIEL, KELVIN, SASHA

Tanpa sadar, tangan Kelvin terangkat untuk mengelus tangan Sasha yang masih bertengger.

Fx : Brak!

Tangan Kelvin melambung di udara dan menaikkan pandangan. Sasha menoleh ke sisi kiri.

Gabriel
Jadi gini kelakuan lo, Sha?!

Gabriel menarik tangan Sasha hingga memerah. Sasha sedikit meringis merasakan sakit.

Kelvin
Lo kasar bangsat!

Kelvin memutar badan dan berjalan mendekati Gabriel. Gabriel pun maju dan ingin meluapkan emosi yang sudah naik ke ubun - ubun.

Gabriel
Sadar anjing!
( beat )
Lo perebut pacar orang.
Kelvin
Otak dipake! Gue cuman minta bantuan Sasha buat koreksi.
Gabriel
( berdecih )
Alasan klasik. Ngomong aja lo mau rebut lagi kan?!
( beat )
Jawab anjing!

Gabriel menarik kerah Kelvin hingga semua orang yang berada di Mahe Cafe memekik. Terlebih para karyawan dan karyawati yang hendak maju, namun ditahan oleh Kelvin dengan memberikan lambaian tangan.

Sasha ( V. O )
Rebut.. lagi ?

Kelvin melepaskan cengkraman Gabriel dengan kasar dan berjalan satu langkah, mendekat. Kelvin memajukan bibirnya hingga tepat berada di samping telinga Gabriel.

Kelvin
Bodoh. Lo nyari mati sendiri.

Setelah berbisik pelan, Kelvin menjauh dan merapikan seragam. Beda dengan Gabriel yang mati kutu ditempat.

Kelvin
Lo boleh pulang, Sha. Lo mau pulang sama gue apa sama pacar lo?
Sasha
Aku pulang sama Gabriel, Kak.
( beat )
Maaf untuk keributannya ya, Kak dan makasih untuk makanannya.

Sasha menarik lengan Gabriel untuk segera pergi dari sana.

CUT TO :


13. EXT. Depan rumah Sasha - Sore

Cast : GABRIEL, SASHA

Sasha sudah turun dari motor Gabriel dan membenarkan ransel hitam bermotif bunga miliknya.

Sasha
Aku minta maaf nggak ijin dulu sama kamu.

Terlihat Gabriel yang sudah mencabut kunci motor dan berpindah ke samping Sasha. Ini membuat keduanya saling berhadapan.

Gabriel
Terlalu seneng karena pergi berdua sama Kelvin kan?
( beat )
Lo nggak pernah lupa, Sha.
Sasha
Jadi kamu mikirnya gitu?
Gabriel
Apa lagi?
( beat )
Siapa yang nggak suka sama most wanted sekolah?
Sasha
Aku.
Kalau aku suka sama Kak Kelvin, aku jadian sama dia, bukan sama kamu.
Gabriel
( emosi )
Kenapa nggak jadian aja?

Sasha yang awalnya tenang, kini tersulut emosi.

Sasha
Biar kamu bisa pacaran sama Becca?
Gitu maksud kamu?
Gabriel
( tersentak )
Nggak ada hubungannya sama Becca. Ini masalah kamu, aku, Kelvin.
Sasha
Jelas ada hubungannya.
Kamu ninggalin aku di warung bakso sendirian. Kamu nggak nyariin aku sama sekali seakan nggak peduli aku diculik orang atau diapain. Terus dengan entengnya kamu ngasih coklat sebagai tanda minta maaf.
( beat )
Harusnya kamu mikir, Gab. Sakitan mana sama aku? Aku udah berkali - kali ngertiin kalau Becca prioritas kamu, karena dia SAHABAT!

Gabriel terdiam.

Sasha
Dalam dua bulan terakhir. Aku selalu pulang sendiri atau bareng Rara. Kamu? Kamu milih nemenin Becca dengan embel - embel kalian sama - sama anak broken home!
Gabriel
Jaga omongan kamu, Sha!

Terlihat kilatan merah nyalang pada netra hitam Gabriel. Tentu saja hal itu semakin membuat dada Sasha sakit dan napasnya tak beraturan.

Sasha
Bahkan kita lagi berantem aja kamu masih belain dia, Gab.
( beat )
Aku kecewa sama kamu.

Tampak kilatan kekecewaan pada tatapan Sasha. Tak ingin menjatuhkan buliran yang sudah menggenang di pelupuk mata, Sasha bergegas membalikkan badan.

Gabriel langsung mencekal pergelangan tangan Sasha.

Gabriel
Bukan gitu sayang. Maksud aku bukan itu.
( beat )
Kamu tahu sendiri keluarganya sekejam apa..

Sasha mengatur napas sejenak.

Sasha
Iya tahu. Perasaan Becca jauh lebih penting. Fisik Becca nggak boleh sakit. Aku paham kok, Gab.
( beat )
Sekarang kita break dulu aja. Aku mau nenangin diri sendiri.

Sasha menghempaskan tangan Gabriel dan mulai berjalan untuk masuk ke dal rumah.

Gabriel mengacak - acak rambutnya, frustasi.

Gabriel
Bodoh! Bangsat!

FX : Kringg.. Kringgg

Gabriel yang merasa saku hoodienya bergetar pun langsung merogoh dan menampilkan benda pipih. Tak perlu lama, Gabriel langsung menggeser tombol ke warna hijau.

INTERCUT :

Kenapa lagi?
T-tolong, G-gab..
G-gue k-kedi-ngi-nan
BANGSAT!
( beat )
TAHAN BENTAR!
GUE OTW!

CUT TO :


14. INT. RUMAH SASHA - KAMAR SASHA - MALAM

Kamar yang bernuansa lilac dan putih tulang ini tampak sedikit berantakan. Seragam sekolah yang masih tergeletak diatas ranjang, tas hitam bermotif bunga yang berada di atas karpet, dan kaos kaki yang terletak di sembarang arah. Lalu, menyisakan seorang gadis yang hanya memakai kaos pink serta celana pendek berwarna hitam. Tak lain adalah Sasha.

Sudah cukup lama Sasha menangis hingga saat ini pelupuk matanya mengering. Rasanya .. tangisan tak mampu meluapkan semua kesedihan bergunung itu.

Sasha
Kenapa harus kayak gini, Gab?
Kenapa?
Dulu .. kamu selalu prioritasin aku, bahkan sebelum jadian. Kamu nggak pernah absen nungguin bahkan maksa pulang bareng. Kamu rela belajar matematika, biar kelihatan seimbang sama anak - anak kelas.
( beat )
Kamu juga biasa aja sama Becca.
Tapi ...

Pandangan Sasha kosong, lurus kedepan. Bahkan rasanya untuk berkedip sudah tidak mampu.

Sasha
Kenapa sekarang kebalik, Gab?

CUT TO :


15. EXT/INT. SEKOLAH - KANTIN - JAM ISTIRAHAT

CAST : SASHA, RARA, KELVIN

Rara
Sha, ayo dimakan..
Jangan lo aduk - aduk terus.

Terlihat Sasha yang sedang menatap piring berisikan siomay bandung dengan ogah - ogahan. Tidak ada nafsu.

Rara sedikit mendesah melihat kelakuan sahabatnya-Sasha- yang selalu mogok makan saat dirundung kegalauan. Rara meletakkan sendok dan mengelus lengan Sasha.

Rara
Sha..
Lo nggak boleh nggak makan, nanti maag lo kambuh.

Sasha menoleh.

Sasha
Aku kenyang, Ra.

Sasha menggeser piring ke arah Rara.

Sasha
Aku ke toilet dulu ya, Ra..

Rara hanya bisa mengangguk dan menatap nanar punggung Sasha yang kian menjauh.

CUT TO :



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar