Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
11. INT. MAHE CAFE - MEJA UJUNG - SORE
CAST : KELVIN, SASHA
Meja bundar ber-cat putih tulang dan taplak meja polos berwarna lilac hologram ini terisi dengan 3 macam brownies. Ada brownies red velvet, coklat keju dan tiramisu. Tak lupa juga ice tea yang dihias sangat cantik ini diseruput oleh bibir mungil milik Sasha.
Kelvin yang sudah lebih dahulu mengoreksi lembar jawaban milik 2 orang siswa olimpiade matematika ini memilih untuk menatap Sasha dengan pandangan intens.
Sasha yang merasa ada yang memperhatikannya pun langsung mendongak.
Netra coklat terang milik Sasha bertemu dengan netra coklat gelap milik Kelvin.
Beberapa detik berlalu, Kelvin dan Sasha masih terkunci pandangan satu sama lain.
Sasha langsung mengalihkan pandangan ke arah lain. Entah mengapa, jantungnya mendadak tidak bekerja normal.
Kelvin melihat perubahan ekspresi Sasha yang terlihat .. sangat menggemaskan.
Sasha menegakkan tubuh dan memberanikan diri untuk menatap Kelvin.
Kelvin menyodorkan brownies coklat keju ke arah Sasha.
Sasha terkejut, namun hanya sebentar.
Kelvin yang tersadar akan perkataannya pun langsung gugup sendiri.
Kelvin menundukkan pandangan pada tiga brownies yang sudah tersaji lezat.
Kelvin kembali mendekatkan piring putih yang terdapat 4 potongan brownies berpoles saos coklat serta keju diatasnya itu pada Sasha.
Sasha tersenyum kikuk.
Kelvin mengarahkan pandangan pada papan menu berbentuk persegi panjang yang sudah dihias sesuai tema bulan ini.
Kelvin kembali menatap Sasha.
Kelvin bangkit berdiri.
Tak ingin menghambat waktu, Sasha mencekal pergelangan tangan Kelvin sebelum berlalu. Kelvin berhenti dan menoleh.
Terlihat Kelvin sedikit frustasi menghadapi Sasha yang tidak enakan.
Sasha sendiri sedang berpikir keras memikirkan alasan apa yang masuk akal dan mampu menghentikan aksi Kelvin.
Kelvin sendiri membiarkan tangannya dipegang oleh Sasha. Entah mengapa itu membuat hatinya menghangat.
Sasha menggoyangkan lengan Kelvin yang membuat Kelvin melirik sekaligus tersenyum simpul.
CUT TO :
12. INT. MAHE CAFE - MEJA UJUNG - SORE
CAST : GABRIEL, KELVIN, SASHA
Tanpa sadar, tangan Kelvin terangkat untuk mengelus tangan Sasha yang masih bertengger.
Fx : Brak!
Tangan Kelvin melambung di udara dan menaikkan pandangan. Sasha menoleh ke sisi kiri.
Gabriel menarik tangan Sasha hingga memerah. Sasha sedikit meringis merasakan sakit.
Kelvin memutar badan dan berjalan mendekati Gabriel. Gabriel pun maju dan ingin meluapkan emosi yang sudah naik ke ubun - ubun.
Gabriel menarik kerah Kelvin hingga semua orang yang berada di Mahe Cafe memekik. Terlebih para karyawan dan karyawati yang hendak maju, namun ditahan oleh Kelvin dengan memberikan lambaian tangan.
Kelvin melepaskan cengkraman Gabriel dengan kasar dan berjalan satu langkah, mendekat. Kelvin memajukan bibirnya hingga tepat berada di samping telinga Gabriel.
Setelah berbisik pelan, Kelvin menjauh dan merapikan seragam. Beda dengan Gabriel yang mati kutu ditempat.
Sasha menarik lengan Gabriel untuk segera pergi dari sana.
CUT TO :
13. EXT. Depan rumah Sasha - Sore
Cast : GABRIEL, SASHA
Sasha sudah turun dari motor Gabriel dan membenarkan ransel hitam bermotif bunga miliknya.
Terlihat Gabriel yang sudah mencabut kunci motor dan berpindah ke samping Sasha. Ini membuat keduanya saling berhadapan.
Sasha yang awalnya tenang, kini tersulut emosi.
Gabriel terdiam.
Terlihat kilatan merah nyalang pada netra hitam Gabriel. Tentu saja hal itu semakin membuat dada Sasha sakit dan napasnya tak beraturan.
Tampak kilatan kekecewaan pada tatapan Sasha. Tak ingin menjatuhkan buliran yang sudah menggenang di pelupuk mata, Sasha bergegas membalikkan badan.
Gabriel langsung mencekal pergelangan tangan Sasha.
Sasha mengatur napas sejenak.
Sasha menghempaskan tangan Gabriel dan mulai berjalan untuk masuk ke dal rumah.
Gabriel mengacak - acak rambutnya, frustasi.
FX : Kringg.. Kringgg
Gabriel yang merasa saku hoodienya bergetar pun langsung merogoh dan menampilkan benda pipih. Tak perlu lama, Gabriel langsung menggeser tombol ke warna hijau.
INTERCUT :
CUT TO :
14. INT. RUMAH SASHA - KAMAR SASHA - MALAM
Kamar yang bernuansa lilac dan putih tulang ini tampak sedikit berantakan. Seragam sekolah yang masih tergeletak diatas ranjang, tas hitam bermotif bunga yang berada di atas karpet, dan kaos kaki yang terletak di sembarang arah. Lalu, menyisakan seorang gadis yang hanya memakai kaos pink serta celana pendek berwarna hitam. Tak lain adalah Sasha.
Sudah cukup lama Sasha menangis hingga saat ini pelupuk matanya mengering. Rasanya .. tangisan tak mampu meluapkan semua kesedihan bergunung itu.
Pandangan Sasha kosong, lurus kedepan. Bahkan rasanya untuk berkedip sudah tidak mampu.
CUT TO :
15. EXT/INT. SEKOLAH - KANTIN - JAM ISTIRAHAT
CAST : SASHA, RARA, KELVIN
Terlihat Sasha yang sedang menatap piring berisikan siomay bandung dengan ogah - ogahan. Tidak ada nafsu.
Rara sedikit mendesah melihat kelakuan sahabatnya-Sasha- yang selalu mogok makan saat dirundung kegalauan. Rara meletakkan sendok dan mengelus lengan Sasha.
Sasha menoleh.
Sasha menggeser piring ke arah Rara.
Rara hanya bisa mengangguk dan menatap nanar punggung Sasha yang kian menjauh.
CUT TO :