Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aku, Sasha
Suka
Favorit
Bagikan
1. SCENE 01 - 05

01. INT. SEKOLAH – PERPUSTAKAAN – SIANG

Cast : Agatha, Kelvin, Sasha

Terlihat suasana perpustakaan SMA MERDEKA NUSANTARA yang tidak terlalu ramai. Hanya ada segelintir siswa maupun siswi yang duduk dengan dua belah buku yang terbuka.

LAURENCIA AGATHA ( 18 ) dan GASTRANZA KELVIN MAHESA ( 18 ) tampak sibuk dengan berkas – berkas yang kian menumpuk.

Agatha terlihat memiliki postur tubuh tinggi dan ramping. Rambut hitam pekat sepunggung, tebal dan lurus. Bentuk wajah oval, hidung mancung kecil, bibir tipis. Warna kulit kuning langsat dan bersih.

Kelvin terlihat memiliki postur badan yang tinggi, tegap dan ideal. Rambut hitam lurus dengan polesan gel pomade. Bentuk mata kecil, hidung mancung agak besar, bibir tipis. Warna kulit sedikit cerah.

Agatha
Wih, banyak banget ya yang daftar..
Lebih aktif daripada Angkatan kita ya, Vin?
( Menoleh )

Terlihat Kelvin merapikan semua berkas yang sudah dilihatnya dengan menumpuk pada tumpukan sebelumnya. Lalu, menaruh kedua tangannya diatas meja dan menelungkupkan wajah.

Agatha yang melihat hal itupun hanya bisa menghela napas gusar. Pasalnya, sudah terjadi kurang lebih setahun belakangan. Alhasil, Agatha kembali memusatkan pandangannya pada 10 berkas yang belum ia lihat.

FX : Suara desiran ac yang menyapu kulit.

FX : Suara ceklekan pintu dan derap langkah kaki.

Sasha
Permisi, Kak..
( beat )
Saya mau memberikan berkas biodata saya untuk mengikuti olimpiade matematika.


GAVESHA ARSHAVINA SHAENETTE ( SASHA ) mengulurkan map merah yang sudah dilabeli kertas bernamanya dengan tersenyum manis.

Sasha terlihat memiliki postur tubuh ramping dan ideal. Rambut hitam pekat lurus sepunggung. Bentuk wajah bulat, mata kecil, hidung mancung agak kecil, bibir tipis. Warna kulit kuning langsat yang cerah dan bersih.

Terlihat Agatha yang terdiam membeku di bangku duduknya. Kedua bola matanya membulat dengan sempurna.

Sasha
( bingung )
Kak?

Agatha tersadar dan langsung menyenggol lengan sahabatnya, Kelvin.

Kelvin merasa terusik dengan senggolan kecil yang berturt – turt itu. Hingga memilih untuk mengangkat kepala disertai desahan pelan.
Sasha
Siang, Kak.

Kelvin membeku di tempat. Kedua matanya menyorotkan ketidak percayaan.

Agatha
Ekhem.
( beat )
Nama kamu siapa?

Agatha menaruh map merah yang baru saja diambilnya.

Sasha
( tersenyum kikuk )
Gavesha Arshavina Shaenette, Kak. Panggil aja Sasha hehe..

Kelvin semakin terdiam saat mendengar nama panjang Sasha.

Agatha
( Mengangguk – angguk )
Oh, Sasha.. namanya cantik kayak orangnya..
Sasha
Hehe.. makasih, Kak. Kakak juga cantik, cantik banget malah..
Agatha
Haha, bisa aja kamu. Namanya cewek ya pasti cantik. Kalau cowok kan ganteng, ya nggak, Vin ?
( Menoleh )
Kelvin
Hm.
Lo kelas berapa?
Sasha
11 MIPA 1, Kak.
Kelvin
Oh
Yaudah, nanti dikabarin lagi.

Kelvin menundukkan kepala dan menggeser map merah milik Sasha yang semula berada di hadapan Agatha.

Sasha
( tersenyum riang )
Siap, Kak. Makasih, Kak.
Kelvin
Sama – sama.
Agatha
Sama – sama ya...

Sasha membungkukkan badan dan membalikkan badan, pergi.

CUT TO :


02. INT. SEKOLAH – KELAS – SIANG

CAST : SASHA, GABRIEL, BECCA, KAFEEL, ZIDAN

Terlihat suasana kelas 11 MIPA 1 yang ramai. Berbagai aktivitas mereka lakukan, mulai dari berkumpul satu geng, bernyanyi di belakang kelas dan makan anteng di bangku.

Berbeda dengan GABRIEL ALVANZIO MELVAN ( 17 ) yang tampak cemas. Sementara KAFEEL ARDHITAMA ( 17 ) dan AMEER ZIDAN ( 17 ) sibuk menepuk kedua telapak tangannya selepas makan camilan milik GRYZELLA REBECCA ( 17 )

Gabriel terlihat memiliki perawakan tubuh tinggi dan ideal. Rambut hitam lurus dengan poni ke samping. Bentuk mata agak lebar, hidung mancung besat, bibir cukup tebal. Warna kulit eksitis dan bersih.

Kafeel terlihat memiliki perawakan tubuh sedikit berisi dan tinggi. Rambut hitam setengah keriting. Bentuk wajah oval, mata kecil, hidung agak besar, bibir tipis. Warna kulit sawo matang.

Zidan terlihat memiliki perawakan tubuh berisi dan lebih pendek dari Kafeel. Rambut hitam lurus yang diatur dengan gel pomade. Bentuk wajah bulat, mata sedikit lebar, hidung besar, bibir agak tebal. Warna kulit sawo matang.

Becca terlihat memiliki postur tubuh ramping dan pendek. Bentuk wajah oval, mata agak kecil, hidung kecil, bibir agak tebal, Warna kulit kuning langsat yang bersih.

Kafeel
Santai aja kali. Pacar lo nggak bakal ilang kok.
( tersenyum jahil )
Zidan
Pergi bentar aja udah kayak cacing kepanasan. Gimana kalau pergi selamanya. Bisa gila lo.

Gabriel terkejut dan melempar tatapan tajam pada Kafeel.

Gabriel
Jaga omongan lo.

Kafeel tersentak dan tersadar akan ucapannya. Gabriel langsung bangkit berdiri.

FX : Suara pintu yang terbuka. ( Ceklek )

Muncullah Sasha dengan gerakan manik coklat terang yang akhirnya tertuju pada sang kekasih, Gabriel. Sebuah lengkungan senyum pun tercetak sangat manis. Lambaian tangan mungil Sasha membuat Gabriel memberikan kode mata untuk duduk di sampingnya.

Sasha mengangguk sebagai tanda persetujuan.

Gabriel
Terjadi sesuatu, hm?

Sasha menggeleng dan mulai mendaratkan tubuhnya di bangku, sebelah Gabriel.

Sasha
Kenapa?
Kafeel
Dia kayak cacing kepanasan, Sha.

Sasha menoleh Kafeel sekilas, lalu kembali menatap kekasihnya.

Gabriel
Ck. Ngaduan lo, sialan!
Kafeel dan Zidan
Hahahahaha..
Sasha
( tersenyum )
Nggak ada apa – apa kok. Tadi cuman naruh, ters ditanyan bentar, terus udah.
Gabriel
Ditanyain apa?
Sasha
Nama sama kelas doang..
Gabriel
Oh sama Kak Agatha ya?
Sasha
( Menggeleng )
Bukan. Temennya.
Gabriel
( Mengerutkan kening )
Siapa?
Sasha
Hmmm.. siapa ya, tadi?

Sasha mencoba mengingat name tag yang dilihatnya tadi. Lan dengan Gabriel yang suhu tubuhnya mendadak panas dingin.

Sasha
Oh.. Kak Kelvin.

Gabriel tersentak.

Sasha
Kenapa?

Gabriel langsung mengeluarkan ponsel dan membuka lock screen. Jarinya dengan lihai membuka Instagram dan mengetikkan sebuah username.

Sasha merasakan ada yang aneh. Hingga akhirnya memilih untuk mengintip apa yang sedang dilakukan laki – laki yang baru saja menjadi kekasihnya dalam 3 bulan ini.

INSERT : HALAMAN INSTAGRAM @gstrnzkelvinm

Gabriel
Ini?

Sasha menjelikan dua bola matanya pada sebuah halaman yang hanya memiliki 1 foto pemiliknya dari 2 foto lain yang di upload. Gabriel cukup resah, karena tak kunjung mendapat jawaban.

Sasha
Iya, ini Kak Kelvin. Kenapa

Gabriel terdiam di tempat sembari menurunkan ponsel. Sama halnya dengan Kafeel, Zidan dan Becca yang mendengar dan memperhatikan dari dekat.

CUT TO :


03. EXT/INT. SEKOLAH – KORIDOR – SIANG

CAST : AGATHA, KELVIN, GABRIEL, SASHA

Terlihat semua siswa – siswi SMA MERDEKA NUSANTARA berhamburan pulang dengan gelak tawa masing – masing. Begitu pula dengan Gabriel dan Sasha yang berjalan beriringan. Lebih tepatnya, Gabriel yang membawa barang bawaan Sasha di tangan kirinya.

Gabriel
Lagi kepengen makan apa, Sha?
Sasha
( Menoleh )
Bakso. Kamu mau?
Gabriel
( terkekeh )
Gas!
Mau apa lagi? Ice cream mau?
Sasha
MAU! MAU!
Rasa unicorn ya?
Gabriel
Siap tuan putri! Yo---
Kelvin
Sasha!

Panggilan tersebut membuat Gabriel dan Sasha berhenti di tempat. Sasha langsung menoleh pada sumber suara.

Tampak kerutan serta tatapan tajam yang diberikan oleh Gabriel. Kemudian, merangkul bahu Sasha untuk mendekat.

Hal itu tidak luput dari lirikan Kelvin.

Sasha
Iya, Kak?
Kelvin
Lo keterima.

Begitu mendengar berita bahwa dirinya lolos. Sasha membulatkan kedua bola matanya dan tersenyum sangat lebar hinga lesung pipitnya tercetak sangat jelas. Lalu, menoleh pada sang kekasih yang juga memberikan respon sama.

Kelvin
Lo harus ikut kumpul sama yang lain.
Ada banyak hal yang harus gue jelasin.

Kelvin menatap Sasha dengan tatapan datar. Dan tidak mengindahkan tatapan intimidasi dari Gabriel.

Sasha
Boleh, Kak.
( beat )
Aku pergi dulu ya? Kamu mau nunggu atau---
( menatap Gabriel )
Gabriel
Gue tunggu.
( menatap Kelvin )
Sampai jam berapa?
Kelvin
Gue nggak bisa mastiin. Mungkin kurang lebih 1 jam an.
Gabriel
Ok.
( menatap Sasha )
Semangat sayang.
Sasha
( tersenyum )
Makasih sayang.

Kelvin meneguk ludahnya kasar kala melihat pemandangan romantis di depannya.

CUT TO :


04. INT. SEKOLAH – KELAS XII MIPA 1 – SORE

CAST : AGATHA, KELVIN, SASHA, BECCA, MURID – MURID OLIMPIADE MATEMATIKA

Suasana dalam kelas tersebut sangat tenang, hanya suara bariton milik Kelvin yang menggema di telinga beberapa siswa dan siswi yang terpilih untuk mengikuti olimpiade matematika.

Kelvin
Oke. Jadi, semua agenda sama peraturannya udah gue jelasin ya. Dan sekarang, gue bakal bagiin kertas soal buat pemanasan.

Kelvin menoleh pada Agatha dan dibalas anggukan. Agatha

berdiri sembari mengedarkan selembar demi selembar pada masing – masing siswa dan siswi.

Murid – murid ( V. O )
Makasih, Kak.
Makasih, Kak.
Makasih, Kak.
Becca
Makasih, Kak.
Sasha
Makasih, Kak.
Kelvin
Gue kasih waktu 30 menit untuk 17 soal.
Dimulai dari..
( beat )
Sekarang.

Semuanya langsung menatap serius pada lembar soal yang berada di depannya. Tak hanya itu, suara goresan pensil pun mulai terdengar.

FX : Suara goresan pensil demi pensil.

Agatha dan Kelvin hanya bertugas memantau dan memastikan tidak ada kecurangan yang terjadi. Namun, Kelvin berlaku lain pada gadis berambut panjang sepunggung yang sangat berpikir keras.

( V. O )
Mirip.

CUT TO :


05. INT. SEKOLAH – KELAS XII MIPA 1 – SORE

CAST : Agatha, Kelvin. Sasha, Becca, Murid – murid Olimpiade Matematika

Suasana santai mulai melingkupi ruangan tersebut. Agatha terlihat merapikan kumpulan lembar soal yang dkumpulkan padanya. Kelvin sudah berdiri di depan kelas.

Tak lupa, Kelvin menatap manik coklat terang kesukaannya.

Kelvin
Untuk hasilnya, kita akan bagiin ke grup. Termasuk siapa aja yang lolos ke tahap selanjutnya.
( beat )
Gue ingetin sekali lagi. Jangan berkecil hati maupun putus asa, kalau nggak lolos. Bisa jadi berkat kalian bukan di olmmpiade ini, tapi olimpiade lain. Buat yang keterima, jangan sombong, karena masih ada 1 tes lagi untuk menentukan siapa yang maju mewakili sekolah.

Semua siswa – siswi tampak mengangguk – anggukan kepala.

Agatha
Bener kata Kak Kelvin. Harus terima dengan lapang dada ya, biar kalian enjoy buat kedepannya. Aku percaya kok kalau rejeki itu nggak akan ketuker. Kalian disini aja udah kefilter, kalian pinter – pinter semua, keren !
( Bertepuk tangan )

5 siswa dan siswi tersebut turut bertepuk tangan.

Kelvin
Oke. Sekarang kalian udah boleh pulang.
Thankyou dan hati – hati dijalan.
Siswa – siswi Olimpiade Matematika
Oke, Kak!
Makasih, Kak!
Siap, Kak!

Semuanya tampak mulai meninggalkan kelas.

Termasuk, Sasha yang baru saja merapikan seragam dan mengantri paling belakang.

Lain dengan Kelvin yang sedang memungut sebuah benda lancip di bawah.

Kelvin
Sha! Bolpoin lo ketinggalan.

Sasha membalikkan badan.

Sasha
Eh.. Iya, Kak..

Sasha berlari kecil dan mengambil bolpoin lilac miliknya.

Kelvin
Lo suka warna lilac ya?
Sasha
Hehe.. iya, Kak..
Makasih ya, Kak..
Kelvin
Kenapa?
Sasha
Apanya, Kak?
Kelvin
Kenapa suka warna lilac?
Sasha
Hmm.. karena di mata aku warna lilac itu bisa ngasih ketenangan. Warnanya nggak mencolok, tapi indah banget.
Terus warnanya langka hehe..
Kelvin
Oh..
( manggut – manggut )
Yaudah, hati – hati dijalan.
Kalau ada apa – apa, kabarin gue aja.
Nomer gue udah ada di grup.

Kelvin berjalan sembari membawa ransel di salah satu pundaknya.

Kelvin
Bye, Sha.

Kelvin tersenyum, lalu menghilangkan diri dibalik tembok putih kelas.

Agatha yang melihat pemandangan barusan, hanya bisa menghela napas panjang dan segera menyusul.

Agatha
Bye, Sasha, Becca !

Becca bingung. Sungguh pemandangan langka.

CUT TO :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar