Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
16. EXT/INT. SEKOLAH - PARKIRAN - SORE
CAST : SASHA, KELVIN, MURID - MURID SMA MERDEKA NUSANTARA
Gelak tawa dan bisik - bisik mulai memenuhi halaman yang cukup luas itu. Bermacam aktifitas juga dilakukan mulai dari ada yang tengah memundurkan motor, mengeluarkan mobil, masih sibuk memakai helm, menaiki motor dan asyik bercerita satu sama lain.
Lain hal dengan Sasha yang sedari tadi memegang kepala, pusing.
Sasha berhenti di tempat dan merasakan pandangannya kabur.
Sasha masih cemas di tempat. Kepalanya benar - benar terasa berat dan rasanya sudah tidak sanggup untuk berjalan pulang.
Sasha menoleh ke sumber suara.
Kelvin yang sudah berdiri di hadapan Sasha pun langsung memegang bahu Sasha dengan tatapan cemas.
Baru saja bibir mungil Sasha terbuka sedikit, cahaya gelap mulai menyelimuti.
Terlihat Sasha jatuh pingsan.
Kelvin yang melihat tubuh Sasha terjungkal ke samping pun langsung dengan sigap merengkuh. Kemudian, Kelvin menggendong ala bridal style menuju mobilnya berada.
Terlihat tangan kecil milik Agatha yang membuka knop pintu mobil dan mendapat tatapan terkejut dari Kelvin.
Tanpa basa - basi, Kelvin mendaratkan tubuh Sasha di kursi tengah dan menutup pintu. Lalu, melesat dengan cepat menuju pintu pengemudi.
CUT TO :
17. INT. Rumah Sakit Indah Permai - Depan ruang UGD - Sore menjelang malam
Cast : AGATHA, KELVIN, SASHA, DOKTER TIAN
Lorong sepi Rumah Sakit Indah Permai ini terasa sangat mengerikan bagi Kelvin dan Agatha. Terutama Kelvin yang merasakan tubuhnya sedikit bergetar. Dua pintu yang tertutup itu membuat sekelebatan memori terulang.
FLASHBACK ON :
Dokter ( V. O )
Napas Kelvin memburu. Firasatnya benarĀ - benar tidak enak.
FLASHBACK OFF :
CUT BACK TO :
Tampak Agatha mengelus lengan Kelvin yang terbalut hoodie hitam itu dengan pelan.
Kelvin memejamkan mata sekaligus menghembuskan napas kasar
Terdengar lirihan dari suara berat Kelvin. Agatha yang tahu semuanya memilih untuk mengendurkan bahu. Tak bisa dipungkiri, Agatha turut merasakan apa yang dirasakan Kelvin.
Fx : Srekk.. ( pintu terbuka )
Kelvin dan Agatha langsung berdiri dari kursi panjang.
Agatha melirik Kelvin sebagai tanda aksi terkejutnya. Tampak Dokter Tian yang memicingkan mata curiga.
Kelvin terkejut dan cemas. Namun, ada hal lain yang membuatnya berpikir.
Kelvin menghela napas panjang.
Kelvin memasang wajah memelas.
Dokter Tian tampak berpikir menimbang - nimbang.
Dokter Tian menghela napas panjang.
Terlihat Dokter Tian berjalan lurus menuju ruangannya yang diikuti Kelvin dan Agatha dari belakang.
CUT TO :
18. INT. RUMAH SAKIT INDAH PERMAI - RUANGAN DOKTER TIAN - SORE MENJELANG MALAM
Cast : AGATHA, KELVIN, DOKTER TIAN
Terlihat netra coklat gelap yang menjurus serius. Suara yang terdengar itu juga seperti menyuruh tanpa basa - basi. Agatha hanya bisa menghela napas pelan dan menunggu jawaban.
Dokter Tian hanya diam.
Agatha terkejut, begitupun dengan Dokter Tian.
Kelvin menoleh sekilas pada Agatha.
Dokter Tian masih tidak bergeming. Terlihat kerutan dahi yang menandakan bahwasanya tengah berpikir keras.
Kelvin yang melihat pun hanya bisa mengendurkan bahu sejenak. Sudah tidak ada cara lagi untuk mendapatkan Informasi.
Kelvin menggeleng sekilas.
FX : Suara jam dinding.
Kelvin dan Agatha mengangguk.
Tangan Dokter Tian terlihat membuka pintu laci dan mengeluarkan berkas bersampul merah muda. Kemudian, menyodorkan ke hadapan Kelvin dan Agatha.
Tampak Kelvin langsung merebut dan membaca nama yang tertera.
Kelvin menyingkap sampul dan beralih menatap halaman pertama. Terlihat data diri Sasha dengan lengkap. Kemudian, menyingkap ke halaman selanjutnya. Terdapat foto rontgen jantung dan berbagai penjelasan ilmiah. Kelvin tidak mengerti, tapi tetap menyingkap hingga sisa halaman terakhir.
Begitu menyelesaikan satu kalimat. Napas Kelvin tercekat. Kedua bola mata Kelvin membulat dengan sempurna. Tangan yang semula baik - baik saja kini bergetar.
Agatha yang melihat perubahan signifikan tersebut langsung menarik berkas yang dipegang Kelvin dan membaca.
Pandangan Agatha mengendur, detak jantungnya berdetak jauh lebih cepat dari skala normal dan tangannya bergetar.
Terlihat Dokter Tian menatap Kelvin dengan pandangan nanar.
Napas Kelvin memburu.
Terlihat jawaban yang tidak memuaskan bagi Kelvin. Hal ini membuat Kelvin menggebrak meja dan berdiri emosi.
FX : BRAK!
Agatha ikutan berdiri dan memegang lengan Kelvin.
Tubuh Kelvin melemas. Terlihat kedua bahunya yang melorot seketika.
CUT TO :
19. INT. RUMAH SAKIT INDAH PERMAI - RUANG RAWAT INAP - MALAM
CAST : SASHA, KELVIN, AGATHA
Terlihat Sasha yang dipasang alat pernapasan pada hidungnya. Sementara, Kelvin masih setia termenung di kursi pengunjung. Sedangkan, Agatha memilih untuk diluar, karena hanya 1 yang boleh menemani.
FLASHBACK ON :
Terlihat Sasha yang tengah memakai tanktop putih dibalut kemeja lilac serta celana jeans hitam sedang mengambil kecoa dengan tisu di tangannya.
Sasha hanya tertawa renyah menimpali perkataan yang menurutnya lelucon.
Sasha yang kini sudah berdiri di depan tong sampah dan siap membuang.
Selepas memastikan kecoa tersebut sudah berada di tempat sampah, Sasha membalikkan badan dan berjalan mendekati Rara.
INSERT :
FLASHBACK OFF :
CUT BACK TO :
Terlihat Kelvin yang tersentak mendengar lirihan Sasha. Dengan cepat, Kelvin menatap Sasha khawatir.
Tampak Sasha hanya menimpali dengan gelengan.
CUT TO :
20. INT. RUMAH SAKIT INDAH PERMAI - RUANG RAWAT INAP - MALAM
CAST : SASHA, KELVIN, DOKTER TIAN
Terlihat Sasha hanya mengangguk lemah.
Kelvin tersenyum.
Terlihat Sasha sedikit terkejut, lantaran membulatkan kedua bola matanya.
Terlihat kening Kelvin mengerut.
FX : Ceklek. ( Pintu UGD terbuka )
Sasha dan Kelvin langsung menatap pintu dan muncullah sosok berjas putih tak lain adalah Dokter Tian. Kala melihat, jantung Sasha berdebar kencang.
Tampak Dokter Tian yang berjalan gontai menuju ranjang Sasha.
Dokter Tian sudah berdiri di dekat Sasha.
Sasha hanya menggeleng.
Sasha terkejut. Sangat. Kedua netra coklat terangnya menatap Kelvin.
Saking terkejutnya, napas Sasha tak beraturan dan..
Terlihat Sasha jatuh pingsan.
CUT TO :