Cuplikan Chapter ini
Malam itu kami duduk di bawah langit diam dalam hening yang lebih nyaring dari suaraKami tak bisa lupa wajah ibu itu Wajah yang terlalu renta untuk berharaptapi masih keras kepala ingin membuat anaknya bahagiaKenapa ibu sebaik itu harus lapartanya Wisnu pelan Tidak kepada kami Tapi kepada Tuhan mungkinAtau kepada takdir yang sedang menonton dari jauh sambil tertawaKami hanya ingin dunia diam sebentar Kami hanya ingin satu hari tanpa hinaanKami hanya ingin satu momen kecildi m