Cuplikan Chapter ini
Siang itu kami berjalan pulang Langkah kami ringan tawa kami lepasmeski yang kami miliki hanya udara dan debu jalananLukas Umar dan Wisnu Tiga anak yang mencoba hidup meski tak pernah sungguh-sungguh dihidupkan oleh duniaKami bercanda soal hal-hal kecil Tentang sepatu robek tentang mie instan curian semalam yang gagal matangTentang cita-cita yang entah kenapa masih berani kami sebutkanNamun langkah kami tiba-tiba berhenti Tertahan oleh suara yang menghentikan detakPergi saja