Cuplikan Chapter ini
-sampai Mim tidak bisa merasakan napas dan denyut nadinyaMatanya terpejam begitu dalam Dug Tubuh lawannya itu jatuh menimpa Mim bukan hanya satu tetapi dua lawan Hampir saja jantung Mim benar-benar copot ketika darah mulai berceceran mengotori dirinya Napas yang tadi sempat ditahannya kini dilepaskan begitu saja Mim bersyukur masih bisa hidupSuara tembakan terdengar ramai di sekelilingnya Mim hanya bisa telungkup di bawah mayat musuhnya Air matanya terus berderai