Cuplikan Chapter ini
ring dipanggil Pak Rurah itu hanya tertunduk Cuping hidungnya yang besar kembang kempis Tangannya yang berkulit hitam mengusap-usap rambutnya yang keriting dengan gelisahDari kejauhan rumah-rumah terlihat kuyup dalam malam yang semakin dingin Daun-daun juga basah karena embun dan rintik hujan semalam Nyala obor berkobar dalam sepi dan terasing di tengah kabut Terang cahaya mulai membias di pelataran rumah Sanjoehri Lambat laun mulai terlihat wajah-wajah penuh cemas Tera