Halaman ini mengandung Konten Dewasa. Jika usia kamu dibawah 18 tahun, mohon untuk tidak mengakses halaman ini
Fitur ini untuk akun Premium
Upgrade ke premium untuk fitur lengkap Kwikku
Baca karya premium
Lebih banyak diskon
Fitur lebih banyak
Waktunya berkarya
Jangan tunggu nanti tapi sekarang. Hari ini menentukan siapa kamu 5 sampai 10 tahun kedepan
Hallo Author
Kunjungi halaman author untuk memublikasikan karyamu di Kwikku, mulai dari Novel, Webtoon, Flash Fiction, Cover Book, dan Skrip Film
Kami mencoba menghargai author dari tindakan "Pembajakan", dan kami juga mengharapkan Anda demikian
Paket Berlangganan
Dengan menjadi bagian dari pengguna berlangganan. Kamu bisa mengakses berbagai manfaat yang kami berikan. Selain itu kamu juga bisa membaca ribuan cerita berbayar (yang berpartisipasi) tanpa perlu biaya tambahan
Kamu akan diarahkan ke Aplikasi Kwikku...
Unduh kwikku untuk akses yang lebih mudah
Scan untuk mengakses karya atau profil secara langsung.
Sejak ditugaskan menumpas gerakan Darul Islam di Ciamis, batin dan pikiran Mim cukup tersiksa. Di tengah perang antarsaudara itu, Mim justru menemukan serangkaian misteri. Salah satunya kehadiran Nun—perempuan setengah waras anak kepala dusun.
Suami Nun menjadi korban idealisme pembentukan Negara Islam oleh Kartosoewirjo ini. Namun, Mim berpikir perempuan ini hanya berpura-pura gila dan justru menjadi kunci dari semua kericuhan. Bagaimana Mim membuktikan bahwa Nun bukanlah perempuan gila seperti yang dipercaya orang-orang kampung?
Setelah beberapa kali insiden penyerangan, Mim menemukan ada musuh dalam selimut—ada warga yang menjadi pendukung para gerombolan. Bersama Nun, mampukah Mim membuktikan sebaliknya dan menumpas kelompok DI/TII sebelum makin banyak korban berjatuhan? Sejak ditugaskan menumpas gerakan Darul Islam di Ciamis, batin dan pikiran Mim cukup tersiksa. Di tengah perang antarsaudara itu, Mim justru menemukan serangkaian misteri. Salah satunya kehadiran Nun—perempuan setengah waras anak kepala dusun.
Suami Nun menjadi korban idealisme pembentukan Negara Islam oleh Kartosoewirjo ini. Namun, Mim berpikir perempuan ini hanya berpura-pura gila dan justru menjadi kunci dari semua kericuhan. Bagaimana Mim membuktikan bahwa Nun bukanlah perempuan gila seperti yang dipercaya orang-orang kampung?
Setelah beberapa kali insiden penyerangan, Mim menemukan ada musuh dalam selimut—ada warga yang menjadi pendukung para gerombolan. Bersama Nun, mampukah Mim membuktikan sebaliknya dan menumpas kelompok DI/TII sebelum makin banyak korban berjatuhan?