Cuplikan Chapter ini
Rama menerima kabar itu di pagi yang sepiTelepon dari Bukittinggi suara sepupunya yang lirihIbunya sakit kerasTidak bisa lagi berjalan tidak bisa makan banyakDan saudara-saudaranya yang lain sudah tidak sanggup mengurusSejak hari itu Rama tak tenangIa duduk di teras kontrakan setiap malam menatap jalan sempit di depan rumah seolah mencari arah pulang yang sudah lama hilangDewi tahu sesuatu berubahIa tidak menanyakan apa pun tapi diamnya penuh maknaPergi aja Ram kata Dewi a