Cuplikan Chapter ini
Bed tempatku dirawat di ruang Rafael didorong oleh suster Tujuannya jelas ke satu ruangan yang sudah berdengung-dengung di kepalaku sejak beberapa hari lalu Gledek gledek gledek Bunyi rodanya menggerus lantai putih lorong rumah sakit yang panjang Di atasnya aku terbaring seperti boneka manekin pucat Sungguh ini semua terasa demikian pahitDi ujung lorong kubaca Ruang Hemodialisa Jantungku kembali berdebar-debar otakku serasa mampat Apalagi yang akan aku hadapi Ingin rasanya