Cuplikan Chapter ini
ada sebelumnya. Karena penasaran, ia memasukinya perlahan. Dalam sekejap, pandangannya jatuh. Gelap total, tidak bisa melihat apa-apa. Natusa merasa ngeri. Ia berbalik dan meraba sekitar untuk mencari pintu lorong yang dimasuki tadi. Tidak ketemu! Tidak ada dinding di dekatnya! Begitu Natusa mundur lebih jauh, pintu itu masih tidak ada. Padahal, tadi ia hanya satu kali melangkah menjauhi pintu. "ADA ORANG?" teriaknya panik. ADA ORANG?ADA ORANG?265Suara Natusa menggema