Cuplikan Chapter ini
Pipiku panas dan jantungku berdebar-debar gila sekarang. Baru saja aku menyatakan perasaan pada Kuroba dan sekarang ia terdiam. Lama sekali kami diam. Mendadak perutku melilit. Rasa sesal pun terselip dalam hatiku.Syukurlah kini Kuroba bergerak. Dia meletakkan kopi kalengnya. Aku menunggu responnya.“Apa ... tanggapanmu?” Aku bertanya pelan. Tak berani aku melihatnya langsung, jadi aku hanya melihat cakrawala di ujung sana.Kuroba masih diam. Tampaknya dia shock menerima pernyataan cinta dadak