Cuplikan Chapter ini
“Himawari, kamu tak apa-apa?”Belum reda rasa terkejutku dari pengumuman—atau ikrar?—yang disampaikan oleh Kuroba, perhatian kami jadi beralih ke Himawari.Dia mimisan!“Astaga.” Aku kaget, bingung bagaimana penanganan mimisan yang benar. Dengan cepat kukeluarkan sapu tangan yang selalu kubawa ke mana saja ini untuk menyeka darah di hidung Himawari. “Kamu tak apa-apa?”Himawari tak menjawab. Ia bernapas pendek-pendek. “Aku ... tak apa,” katanya pelan.“Badanmu panas sekali.” K