Cuplikan Chapter ini
“Kalau begitu, aku pulang dulu.” Ran pamit undur diri.Aku mengantarnya ke depan pintu. Ia berpesan untuk aku banyak beristirahat dan tidak memaksakan diri. Aku hanya mengiakan dengan lemah. Rasanya aku hendak limbung tepat ketika Ran ke luar dari pintu rumah.Aku jatuh terduduk. Dadaku sesak. Kepalaku berputar-putar. Kombinasi demam dan patah hati ternyata menyakitkan.Ran dan aku menyukai lelaki yang sama.###“Ini leukimia.”Apa? Setelah ucapan dokter itu, pikiranku melayang jauh. Leukimia