Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
101. EXT. DONAT BIBIK MIA – DAY
BIBIK MIA sedang memotong keju, dan disebelahnya ada LAKSA yang sedang melipat kardus.
BIBIK MIA melihat kinerja LAKSA melipat kardus, ia tertawa meremehkan LAKSA.
BIBIK MIA
Jangan keseringan bantuin mamah. Urusi bisnismu.
LAKSA
Mana bisa? Ibuku jualan donat selama 3 tahun, berangkat pagi, pulang sore? Sedangkan aku leha-leha selama ini? (menggeleng) setidaknya aku harus mulai belajar hidup susah..
BIBIK MIA berhenti memotong kejunya.
BIBIK MIA
Dulu, aku belajar hidup susah dari Sora. Oh iya, belakangan ini, aku tak melihat Sora, kamu?
LAKSA
Aku menghindarinya, mungkin ketika di persidangan ayah, kami bertemu.
BIBIK MIA
Maksudmu? Sora, akhirnya…
LAKSA
Ya, Sora melawan suamimu.
BIBIK MIA
Bagus! Aku sudah lama ingin mengugatnya.
LAKSA
(Melongo) Mama serius?
BIBIK MIA
Lihat Laksa, kehidupan mamah yang sekarang jauh lebih bahagia, yang penting aku masih memilikimu.
LAKSA
Baiklah, kalau itu keputusan mamah, Laksa akan ikuti. Tapi Laksa pesen satu ke mamah, jangan membenci papah. Jika mengawali hubungan dengan baik, maka akhiri dengan baik pula.
BIBIK MIA
wahh, lihat? Anakku sudah bisa menasehatiku?
LAKSA menyombongkan dirinya. Lalu tertawa bersama dengan BIBIK MIA.
CUT TO:
102. INT. KANTOR – RUANG MEETING – DAY
Kita bisa melihat banyak orang lagi rapat, semua lihat layar proyektor didepan yang nunjukin Artikel Sora dan disampingnya Herman dan Soni. ‘Terkuak, Bungkam selama 4 tahun, Anak Korban Penyerangan Akhirnya Menggugat HERMAN Si Pelaku’
Kita bisa melihat, semuanya mmenggelengkan kepalanya, kecewa.
CUT TO :
103. INT. KANTOR HMN – DAY
ESTABLISHING SHOT : depan kantor HMN, wartawan berdatangan.
Kita bisa melihat HERMAN keluar dari lift. Ketika ia ingin melangkah keluar kantornya, sudah ada banyak wartawan didepan gedungnya. HERMAN tak bisa kemana-mana.
SEKERTARIS HERMAN
Sepertinya kita lewat pintu sisi timur pak.
HERMAN
Bagaimana perkembangan HMN?
SEKERTARIS HERMAN
Untuk perkembangannya, kita kehilangan separuh investor pak. (merasa tidak enak). Dan pembatalan kontrak kerjasama sebanyak...
HERMAN
Jangan diteruskan. Bilang saja, tidak ada perkembangan. (Sedikit marah)
CUT TO :
104. INT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
Kita bisa melihat jika SORA sedang membuat kopi seperti biasa dan dilihati orang yang sedang baca artikel, mereka bebisik- bisik sambil melihati SORA.
RENO
Pelanggan penuh, tapi hanya ingin melihatimu.
SORA
Biarkan saja.
RENO
Hei.. kamu masih nggak mau nerima aku? Setelah ayahku setuju membelamu?
SORA
Kamu tetep temenku yang paling berharga.
RENO
Tapi perasaanku..
SORA memberikan kopi milik RENO tepat didepannya dengan gebrakan. RENO kaget, dan dihadiahi oleh SORA tatapan taja,
RENO (CONT’D)
Baiklah-baiklah aku menyerah.
RENO menyeruput kopinya.
CUT TO :
105. INT. RUMAH HERMAN – DAY
HERMAN melihat tayangan TV
PEMBACA BERITA
(Sebagian besar OS)
Berita selanjutnya, Pemilik HL Company, Herman Laksana terseret kasus aksi penyerangan dan pembunuhan sekitar 4 tahun yang lalu. Menurut anak korban, Herman datang ke rumahnya sekitar 4 tahun lalu dan menyerang rumahnya dan membunuh kedua orang tuanya. Kasus ini pernah diangkat sebelumnya, tapi dihadangi oleh pihak Herman dengan pengancaman.
Munculnya laporan ini, memunculkan kasus-kasus criminal baru lainnya yang disembunyikan Herman Laksana. Bahkan, Herman mengeruk seluruh harta peninggalan mertuanya. Sang istri juga menggugat cerai setelah selama 3 tahun kabur dari rumah Herman
BIBIK MIA datang ke rumah HERMAN tiba-tiba.
BIBIK MIA
Cepat sekali beritanya.. Bagaimana keadaanmu?
HERMAN
Ngapain kamu kesini? (sinis)
BIBIK MIA
(tersenyum) aku ingin melihat rumah ini untuk terakhir kali. dan ..
BIBIK MIA menaruh map kertas meja yang berada didepan HERMAN berada.
BIBIK MIA
Aku ingin memberikan surat ini.
CUT TO :
106. INT. MINIMARKET – DAY
LAKSA berkunjung ke minimarket, ketemu Jamal
JAMAL
Nyariin Sora ya?
LAKSA
Bu.. bukan.
JAMAL
Sora nggak ngambil kerja lagi di minimarket, semenjak dia didatengi sama Herman-herman itu yang viral beritanya.
LAKSA
Herman dateng ke sini?
JAMAL
Hooh, dia juga ngerusak toko.
CUT TO :
107. INT. KANTOR HERMAN – DAY
LAKSA
Papah ngancem Sora lagi?
HERMAN
Sadar nak, papahmu sudah terkepung, kau juga mengepungku?
Ya. Terakhir kali, di minimarket.
LAKSA
Pah… apa salah ayahnya? Kenapa papah membenci mereka? Kenapa?
HERMAN diam
LAKSA (CONT'D)
Papah tau? Laksa kecewa sama papah, jadi selama ini, Laksa hidup baik – baik saja, punya segalanya, tapi dibalik itu semua hasil kerja keras kotor papah? Laksa kecewa. Selama ini ada kebahagiaan yang direngut demi kebahagianku, setelah mengetahuinya, kadar kebahagianku tidak bertambah, melainkan berkurang.
HERMAN
Maafkan papah, Laksa.
LAKSA
Bukan hanya denganku, mamah, Sora, dan orang-orang yang telah kau rugikan.
LAKSA pergi
HERMAN
Laksa…
CUT TO:
108. INT. RUANG PERSIDANGAN – DAY
Kita bisa melihat, Herman sedang diadili. Jaksa beberapa kali menanyakan, Ayah Reno berbicara. Kita bisa lihat, Herman akhirnya ngomong.
Herman menghembuskan nafas berat.
HERMAN
Ya, saya membunuh Soni. Saya juga menyiksa dan mengancam anak-anaknya agar kejahatan saya tak terungkap.
SORA nangis, menyender ke DIMAS. DIMAS nenangin SORA.
LAKSA melihat SORA, melihat ayahnya, nahan air matanya. BIBIK MIA natap lurus ke depan. Mencoba tegar.
Kita bisa melihat, persidangan berlanjut, Herman mengangguk-angguk, mengiyakan pernyataan Jaksa.
Persidangan telah selesai, HERMAN menemui SORA .
HERMAN
Semuanya telah berakhir, kau boleh membenciku, aku sudah menerima hukumanku. Tapi, kumohon, jangan sekalipun membenci anakku, dia sungguh menyukaimu.
SORA
Maafkan aku,
HERMAN
Jangan, aku bersalah, maafkan semua kesalahanku, Sora, Dimas.
SORAN menangis sambil mengangguk. DIMAS mengelus pundak adiknya.
Herman pergi ninggalin SORA dan DIMAS .
CUT TO :
109. INT. LORONG – DAY
Kita bis amelihat Sora berlari mencari seseorang.
CUT TO :
110.EXT. PENGADILAN – DAY
Kita bisa melihat Sora juga mencari seseorang.
Kita bisa melihat LAKSA jalan ke mobil , SORA berlari mengejar LAKSA.
SORA
Laksa.
SORA mengatur nafasnya, berdiri dihadapan LAKSA
LAKSA
Aishhh,, sudah diam-diam pergi, masih ketemu pula.
SORA
Kau menghindariku?
LAKSA
Ya, aku tak mau kau melihatku ketika aku sudah jatuh miskin karena ayahku tersangkut kasusnya yang lain.
SORA
Maafkan aku, karenaku…
LAKSA
Kau hebat, Sora. (senyum)
SORA
Laksa…
LAKSA
Sora, aku bukan lagi menyukaimu, aku mencintaimu…
SORA masih diam.
LAKSA
Tunggu, tunggulah aku menagih jawabanmu Sora, tungguh aku, aku akan mendatangimu… aku harap hari-harimu dipenuhi dengan kebahagiaan. Kau tahu? Kau cantik ketika tersenyum, ketika aku menemuimu, senyumlah seperti ketika kamu memeluk Dimas waktu pagi-pagi itu. Sora..(senyum)
SORA berkaca-kaca,ia merasa bersalah dengan LAKSA tapi dia juga senang karena LAKSA mengungkapkan perasaannya.
LAKSA melihat SORA akan menangis langsung membawa ke pelukannya.
LAKSA
Huustt.. Aku akan pergi, tapi aku juga akan kembali. Ketika aku kembali, kau masih menyukaiku kan, Sora?
SORA
Entahlah, aku akan memikirkannya sekali lagi.
LAKSA
Aishh.. (memeluk SORA erat) Aku akan merindukanmu..
SORA
Aku akan menunggumu.
shot mengarah dua orang berpelukan di tengah parkiran.
CUT TO :
111.INT. TOKO PERABOTAN – DAY
Enam bulan kemudian. SORA menjalani kehidupan normalnya kembali. Ia tinggal bersama DIMAS. SORA sedang menyiapkan pembukaan cafenya.
NINDYA
Gelas seperti ini, bisa kan buat kafe ?
SORA
Bisa, tapi terlalu ramai sekali desainnya.
NINDYA
Ohh… Kamu suka yang seperti apa, Sora?
SORA
Simple, klasik, dan tentu saja menampilkan kebahagiaan.
NINDYA
Kamu punya sisi feminim. (geleng-geleng, tidak percaya)
RENO mendorong troli dibelakang NINDYA.
RENO
Dulu, Sora cantik banget.. lu aja yang nggak tau!
NINDYA merasa terganggu, ingin melempar RENO dengan gelas, namun ia urungkan, sedangkan RENO sudah menghadangi kepalanya dengan nampan.
Sora tertawa melihat kejadian didepannya.
SORA
Jam dinding, Kita beli jam dinding.,
RENO
Hah? Kok jam dinding?
SORA
Supaya tau waktu, tidak sepertimu yang seharian nongkrong dikafe tapi hanya beli satu minuman saja.
RENO
Aishh….
NINDYA juga masukin beberapa gelas bermodel klasik.
RENO
ehh… jangan kebanyakan.. uangnya…
NINDYA
Tenang. (NINDYA mengeluarkan black card)
Kamu lupa? keluargaku yang mendukung bisnis Sora, kami mendukung segala kebutuhan kafe.
SORA tersenyum.
SORA
Nin, terima kasih.
NINDYA
Nope, jangan sungkan Sora.
CUT TO :
112.INT. DIMORA CAFÉ – DAY
Hari permbukaan DIMORA CAFÉ. Kita bisa melihat seluruh sudut kafe, dipenuhi nuansa launching, ada karangan bunga dari KARNA GROUP.
Semua orang duduk dibangkunya masing-masing (KARNA, NINDYA, AYAH RENO, BIBIK MIA) dan beberapa pengunjung lainnya,
DIMAS dan SORA memotong pita kafe
Kita bisa melihat Semua orang saling bercanda tawa, saling berbicara satu sama lain. Sora sedang melayani beberapa pelanggan yang mengantri kopi gratis.
SORA
Baik, pesanannya ditunggu sebentar ya mbak, silakhan geser untuk menanti pesanannya.
PEMBELI 1
Beneran gratis kan ini?
SORA mengangguk.
SORA
Selanjutnya, pesanan atas nama siapa?
SORA menyiapkan Cup gratis, membuka spidol dan menanyakan nama
LAKSA
Satu kopi paling rekomendasi dengan ekstrak rasa cinta.
SORA
(tertawa) Ekstrak rasa… (tercengang)
LAKSA
Hai..
SORA
Emmm.. Hai
LAKSA
What’s next, Sora?
SORA
Coffe, (nganggkat gelas) and than… Love ?
Laksa tertawa,tersenyum..
Sora tersipu malu.
shot melihatkan suasan Kafe yang ramai dan difokuskan oleh SORA dan LAKSA saling berpandangan.
Shot dilanjutkan ke mata LAKSA yang tersenyum, dan berbalik ke mata SORA yang bekedip.
FADE OUT