Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
21.EXT. JALAN – FLASH BACK - DAY
Kita bisa lihat SORA dihadang PREMAN HUTANG 1, nagih hutang SORA. SORA terpaksa memberikan uangnya.
CUT BACK TO :
Masa kini
22.EXT. JALAN – NIGHT.
Kita bisa lihat SORA pulang kerja, dia murung, menunduk, sesekali memukul pundaknya ,dia kelihatan lelah.
CUT TO :
23. EXT. RUMAH SORA – NIGHT
SORA buka pager rumahnya.
LAKSA turun dari mobil menghampiri SORA.
LAKSA
Sepertinya, Anda termasuk orang yang pulang kerja cukup larut ya?
SORA terjingkat, ia kaget.
SORA
Siapa kamu?
LAKSA mengulurkan tangan kanannya.
LAKSA
Perkenalkan,saya Angkasa Laksana. Anda bisa panggil saya Laksa. Mungkin karena sudah malam, jadi ..(menyombongkan diri) Langsung saja, saya ingin membeli rumah ini. (menunjuk rumah SORA)
SORA diam ketakutan.
LAKSA (CONT’D)
Anda pemilik rumah ini kan?
SORA menunduk, ketakutan. Ia bersikap dingin, menghindari LAKSA
SORA
Maaf, rumah ini tidak dijual. Saya mohon, anda segera pulang. (Tegas)
SORA masuk kedalam pagar rumahnya.
LAKSA nggak percaya dia diusir. Padahal dia nunggu SORA pulang sangat lama.
SORA menutup pintu pagarnya.
LAKSA
Pagarnya sudah rusak, belnya pun sudah tidak berfungsi lagi, cat rumah juga sudah pudar. Anda yakin tidak mau menjualnya pada saya?
SORA
Sangat yakin.
SORA meninggalkan LAKSA sendirian.
LAKSA masih tidak percaya. Ia tak kuasa terhadap perilaku SORA yang dingin kepadanya.
CUT TO :
24.INT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
SORA sedang membuat kopi. RENO (22) sepulang kuliah, naruh tas dan gangguin SORA.
RENO
Hai…
SORA berdehem. Ia sedang menghaluskan biji kopi.
RENO
Sora, gimana kabarmu?
SORA
Mau pesan apa? Nanti ku antar ke mejamu, tapi jangan lupa buat tagihan di kasir dulu.
RENO bengong,dongkol melihat tingkah SORA yang dingin padanya.
RENO
Emm… pengunjungnya sepi kok, kita ngobrol dulu yukk..
SORA
Walaupun pengunjungnya sedikit, tapi banyak yang harus kukerjakan.
SORA menutup toples biji kopi. Menaruh ke tempatnya lagi.
RENO
Sora, jangan gitu dong… (merajuk) kita ngobrolin tentang 'kita' gimana?
SORA
Ren,, jangan kayak gini bisa nggak? Aku cukup baik hati buat ngijinin kamu kesini terus. Tapi…
RENO
Aku tau, aku tau.. buatin satu, kayak biasanya. Aku duduk disana (nunjuk tas ranselnya)
RENO melambaikan tangan sembari pergi ninggalin SORA.
RENO duduk dibangkunya, membuka laptop.
SORA menghela nafasnya
CUT TO :
25.INT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
SORA jalan bawa pesanan RENO, naruh ke meja.
RENO
Makasih ya So,
SORA
Ngerjain tugas lagi?
RENO
Iya.. bikin laporan, tadi praktikum otopsi mayat… Eighhh (merinding)
SORA hanya diam mendengarkan RENO
RENO (CONT’D)
Sora… kamu beneran nggak mau kul…
SORA
(senyum) Cukup Ren, aku udah nggak punya harapan buat kuliah. Emm..aku sudah memilih jalanku untuk hidup seperti ini. jika aku kuliah, siapa yang akan membayar hutang kakakku? Siapa yang mencarikan uang untuk kebutuhanku? Membayar tagihan listrik, air dan pajak untuk rumahku? Untuk kakakku dipenjara? (beat) Semua harapan itu, pernah bersinar pada waktunya...namun, sekarang aku sudah meredupkan harapanku.
RENO
Tapi, aku bisa membant…
SORA
Terima kasih Ren, tapi aku selalu bilang tidak, tolong hargai pilihanku, selamat mengerjakan tugas.
SORA kembali bekerja, sedangkan RENO mengamati SORA yang berjalan membelakanginya.
RENO
Aishh (frustasi, menepuk mulut) Salah ngomong lagi kann.. (Menarik nafas lelah, iba)
CUT TO :
26.INT. MOBIL – DAY
LAKSA melihat jam tangan, nunjukin Pukul 16.15 WIB, cemas, Mau pergi, tapi nggak jadi karena lihat SORA
LAKSA
Dahlah pasti pulangnya malem juga…
LAKSA menghidupkan mesin mobil, tidak sengaja melihat SORA, matiin lagi mesin mobil.
CUT TO :
27.EXT. RUMAH SORA – DAY
SORA pulang kerja, ketemu LAKSA turun dari mobil di depan rumahnya.
LAKSA
Selamat sore, dengan Mbak Soraya Widyanto?
SORA berjalan cepat membuka pagar rumah.
SORA
Maaf, rumah ini tidak dijual
LAKSA
750 juta?
SORA diam, menutup pintu pagar, LAKSA malah nahan tangan SORA.
LAKSA
Kurang? 1 M?
SORA memalingkan muka, tidak menatap mata LAKSA.
LAKSA (CONT’D)
1,5M? 2M? 3M?
SORA
Mau ditawar sampai puluhan pun, saya tidak akan jual rumah ini. (penuh penekanan)
SORA memberontak, mencoba melepaskan tangan LAKSA
LAKSA
Sebenernya apa spesialnya rumah ini sih? Hanya rumah kumuh kan?
SORA
Ya, dan rumah kumuh ini kamu beli juga kan?
LAKSA tertawa, melepaskan tangan SORA. menaruh tangan ke pinggang, menyombongkan diri.
LAKSA
Justru kumuh seperti ini, kamu jual ke saya, lalu kamu nggak capek-capek buat ngeruntuhin rumah kumuh ini.
SORA
Ngeruntuhin? Maksud kamu?
LAKSA
Diratakan. Jalan ini akan saya buat lahan parkir untuk Mall baru.
SORA mundur menjauhi gerbang rumah.
SORA
Nggak boleh, rumah ini nggak boleh diruntuhin, dihancurkan atau apalah itu! (Emosi)
SORA masuk kerumahnya.
LAKSA
Aneh banget, orang rumah jelek juga dipertahanin.
LAKSA mengeluarkan HP. Telpon seseorang.
LAKSA (CONT'D)
Stevan, cari informasi Soraya kerja sebagai apa? Dan dimana?
LAKSA menunggu jawaban Stevan.
LAKSA (CONT’D)
Selain informasi namanya Soraya, dia hidup sendiri. Kamu tanya yang banyak dong ke tetangganya. (beat) Ya.
CUT TO :
28. INT. KANTOR WIRA – DAY
LAKSA bertemu WIRA, WIRA sedang mendesain sesuatu di meja kerjanya. LAKSA berdiri disampingnya.
WIRA
Jadi, gimana lahan parkirnya?
LAKSA
4 rumah.
WIRA
4 rumah ? Bukankah ada 5 rumah?
LAKSA
Yang ke 5 susah. Rumah paling ujung dekat tembok, ditinggali seorang perempuan, dan dia bersikeras nggak mau Om.
WIRA
Bujuk sampai dapat.
LAKSA
Ubah desainnya aja Om. Buat lahan parkir bertingkat atau..
WIRA menghentikan desainnya.
WIRA
Nggak segampang itu, kemarin keputusan finalnya pake ini kan? Tapi banyak yang menyarankan untuk rumah untuk tambahan lahan parkir.
LAKSA mencoba memikirkannya, sedangkan WIRA menanti jawaban LAKSA
LAKSA
Laksa coba dulu Om. Laksa pergi dulu.
WIRA
Ya.. Hei..
Ingat, peletakan batu pertama…
LAKSA menunjukkan jempol tangan kanannya. Ia tersenyum.
CUT TO :
29. INT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
LAKSA duduk disalah satu bangku, melihat-lihat sekeliling kafe, dan lihat SORA dari kejauhan.
PELAYAN
Permisi kak, ini minumannya.
LAKSA
Ya, (menggeser minumannya, masih melihati SORA)
Eh Mbak,
PELAYAN
Iya kak, ada pesanan lain?
LAKSA
(menggeleng) Yang buat ini(menunjuk minumannya), perempuan itu?
PELAYAN
Iya kak, Kak Sora yang membuatnya.
LAKSA mengangguk-angguk, sedangkan pelayan pergi.
RENO duduk disebelah LAKSA sedang mengerjakan tugas seperti biasanya tak sengaja mendengar percakapan LAKSA dan pelayan. RENO melirik LAKSA, mengamati intens.
CUT TO :
30.INT. MINIMARKET – NIGHT
LAKSA masuk kedalam minimarket, bingung milih barang yang akan dia beli.
JAMAL melihat LAKSA bingung pun menghampiri LAKSA.
JAMAL
Oh, om ini nyari apa ya? Pembalut buat pacarnya?
LAKSA bingung. JAMAL menunjuk rak didepannya. Meringis.
LAKSA menunjuk JAMAL penuh menahan amarah.
LAKSA
Minum,, Haus..
JAMAL
Oh.. disana kulkasnya Om.
LAKSA
Makasih (jalan, berhenti, balik lagi) Om? Saya belum setua itu.
JAMAL meringis mengangkat jari kanannya membentuk huruf V.
CUT TO :