Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
81. EXT. JALAN – DAY
DIMAS turun dari angkot dan mulai jalan lagi ke rumahnya, lewat kios donat BIBIK MIA. Ia tak sengaja melihat ibu dan anak berpelukan. DIMAS jalan melihat langit sejenak, DIMAS rindu ibunya.
DIMAS
Mah.. Pah.. Sungguh nyaman pelukkanmu..
CUT TO :
82. EXT. JALAN DEPAN RUMAH SORA – DAY
SORA ketakutan. Tapi tetep jalan mencoba mendekat ke rumahnya.
SORA
Apa maumu? (dingin)
HERMAN
Rumahmu ini? emm,.. menyiksa kakakmu? Oh tidak-tidak dia sudah sengsara di penjara, atau menyiksamu?
SORA
Kamu belum puas menyiksa kedua orang tuaku? Merebut semuanya?
HERMAN
Oh tidak,, belum semuanya, Lihat? Rumahmu masih kan?
HERMAN mendekati SORA, SORA mundur kebelakang.
HERMAN (CONT’D)
Kenapa? Kenapa menggoda anakku? Kamu mau melawanku dengan menggunakan Laksa sebagai pion mu? Hah? Jauhi Laksa, jangan bergaul dengannya!
SORA
Aku tak pernah bergaul dengan anakmu (menunjuk-nunjuk HERMAN) Lagipula (tersenyum remeh) Aku tak sudi bergaul dengan kalian, para orang kaya, yang mengerikan! (penuh penekanan)
HERMAN
(marah, nampar sora) lancang! Sudah berani ngomong yaa.. (memegang paksa dagu Sora) Sakit? Sakit bukan? Akan ku ajarkan rasanya sakit seperti yang dirasakan kedua orang tuamu dulu!
HERMAN mendorong SORA sampai jatuh ke tanah.
Dari arah berlawanan, DIMAS sehabis berbelok ke gang rumahnya, melihat SORA terjatuh.
DIMAS
Sora! (panik, langsung lari)
DIMAS
Sora, (mengambil tangan SORA) tanganmu…Kau…(lihat herman.)
HERMAN
Hanya terluka kecil. Ingat, jika kalian melawanku lagi? Aku pastikan kalian akan musnah dari dunia ini!. Luka yang akan kalian alami, akan lebih besar dari pada ini.
DIMAS tersulut emosi, ia ingin beranjak mengejar HERMAN, namun dicegah sama SORA,
SORA
Kak, jangan, ku mohon… (menggeleng lemah) Sora sayang banget sama Kak Dimas… (menangis)
DIMAS
Tapi Sora…
SORA
(peluk DIMAS) sudah cukup kehilangan papah dan mamah, tapi.. tapi jangan sampai Sora kehilangan kak Dimas. Sora nggak mau.. (geleng) Sora takut…
DIMAS memeluk erat SORA. menahan tangis. Mencoba tegar.
DIMAS
Kakak juga nggak mau kehilangan Sora… Hust.. hust… (menenangkan SORA)
CUT TO :
83. INT. MOBIL LAKSA – DAY
Kita melihat LAKSA menyetir mobil. Ia panik, berulang kali melihat spion, ia menyalip mobil lainnya.
CUT TO :
84. INT. RUMAH SORA – RUANG KELUARGA – DAY
DIMAS memberikan air putih untuk SORA yang sedang duduk di sofa ruang keluarganya.
DIMAS
minum dulu, kamu pasti sangat terkejut. .
SORA
Kak, sebenarnya kutukan apa yang terjadi padaku? Kenapa sekarang ini, (beat, nangis) Laksa (beat)Laksa anak dari pembunuh orang tua kita?
Dimas terkejut
DIMAS
Laksa, teman kakak? Si pembeli rumah ini?
DIMAS masih tidak yakin. Ia ragu.
SORA
(mengangguk) Dan bodohnya, aku menyukainya. (air mata SORA mengalir)
DIMAS
Sora…
SORA
Kenapa kak? Kenapa ini terjadi padaku? Kenapa aku harus bertemu dengan orang mengerikan itu lagi… aku cukup rindu dengan kedua orang tuaku. Selama ini.. aku juga merindukanmu… (merengek)
DIMAS
Sora.. (memeluk sora) Maaf sora.. semua ini salah kakak… maaf membuatmu sendirian selama 4 tahun, maaf tak menemanimu ketika sedih. (Dimas mencoba tegar)
SORA tidak menjawab, tapi hanya nangis.
CUT TO :
85. INT. RUMAH HERMAN – DAY
Kita bisa lihat LAKSA yang marah, langsung masuk kerumah HERMAN. HERMAN sedang diruang keluarga dengan laptopnya.
LAKSA
Pah…
HERMAN
Wahh.. laksa? Ada apa ini? Tiba-tiba seorang laksa pulang ke rumah. (meremehkan LAKSA)
LAKSA
Jangan basa – basi, akui kesalahanmu.. apa yang sebenarnya ayah sembunyikan?.
HERMAN
Eits,,, tenang dulu nak… jangan menghakimi ayahmu.
LAKSA
Ayah membunuh kedua orang tuanya Sora,bukan?
HERMAN berpura-pura tenang. LAKSA masih menatap tajam HERMAN.
HERMAN
(mengumpat) aishhh. Benar-benar ingin kubungkam mulut gadis itu!
LAKSA
Pah?! Kenapa?!
HERMAN
Kamu Tanya kenapa?! Lihat! Papah hidup bercukupan, kamu bisa studi diluar negeri, bisnis papahmu ini jadi kuat! Itu berkat kerja keras papah! (menyobongkan diri) Jangan sampai (mengancam) gara-gara wanita itu! (Marah) kamu mau menghalangi papahmu? kamu mau seperti ibumu yang juga sok suci?
LAKSA
Oh.. benar kata ibuku, Papah serakah dan juga mengerikan.
HERMAN akan menampar LAKSA, tapi ia urungkan.
LAKSA
Kalok mau pukul, tampar, silahkan pah...
HERMAN
Ini balas budi kamu? setelah papah mengasih segalanya buat kamu?Asalkan kamu tahu.. (Menunjuk tajam LAKSA) Harusnya kamu memalsukan setifikat rumah itu, dan kejadian ini tidak terjadi. Kamu bisa menjalankan bisnismu dengan baik.
LAKSA
(menggeleng) Aku tak mau jadi sepertimu. Aku akan melindungi ibuku dan sora darimu.
LAKSA pergi meninggalkan HERMAN sendirian.
CUT TO :
86. INT. MINIMARKET – NIGHT
DIMAS berdiri didepan meja kasir. Menemui JAMAL.
DIMAS
Perkenalkan, saya dimas kakak Sora. Sora hari ini tidak bisa berangkat, apakah juga bisa digantikan? Tolong jangan potong gajinya.
JAMAL
Kamu.. kakak Sora? Yang benar saja, kakaknya kan ada di..
DIMAS
minggu lalu, saya sudah keluar dari penjara.
JAMAL
Jadi… emmm.. bagaimana ini.. emm.. baiklah. aku akan buatkan jika hari ini Sora tidak membolos. Bukan aku yang menggaji, aku juga pegawai biasa.
CUT TO :
87. EXT. RUMAH SORA – NIGHT
LAKSA berjalan didepan rumah SORA. mengetuk pintu rumah SORA
SORA membukakan pintu rumah.
SORA
Kak Dimas, pasti lupa bawa dompet kan?
LAKSA
ini aku, Sora.
Melihat LAKSA, SORA Langsung berubah menjadi dingin.
SORA
Maaf saya salah orang, kamu bisa pergi.
SORA menutup pintu, namun dicegah kaki LAKSA, LAKSA meringis kesakitan.
SORA
(merasa bersalah) Maaf, kakimu,
LAKSA
Sora, hanya beberapa menit. Aku mohon.
SORA masih diam, LAKSA menarik tangan SORA, membalik tubuh mereka berdua, LAKSA menghalangi pintu masuk.
SORA
minggirlah.
LAKSA
Sora, aku nggak yakin apakah ini pantas untuk kuucapkan. Tapi, aku minta maaf untuk segalanya, dan aku menyukaimu.
SORA
Maaf, tapi saya tak menyukaimu.
LAKSA
Kamu tidak menyukaiku setelah tahu aku anak dari orang yang membunuh kedua orang tuamu kan?
SORA
Tidak, sejak awal saya tak pernah menyukaimu.
LAKSA
Jadi, kamu bohong sama Bibik Mia?
SORA
Kumohon Laksa, aku tak mau menyukaimu, Aku takut (nangis) aku takut menyukaimu, aku takut.
SORA (CONT'D)
Kamu tahu? Setelah kedua orang tuaku, kakakku, kehidupan menyedihkan ini terjadi padaku. What's Next Laksa? It's enough to me! Enough!! (marah)
SORA membawa tangannya, memohon ke LAKSA
SORA (CONT'D)
Apa yang akan kuhadapi jika aku mencintaimu? Bukankah sama saja aku membuka pintu kesedihan itu lagi?
LAKSA
Nggak Sora!! (Frustasi)
SORA
Untuk itu Laksa, aku memilih untuk mengubur semua itu, biarkan aku hidup tenang dengan kakakku. Aku ingin keluar dari lingkaran aneh ini yang selalu menyiksa hidupku.
LAKSA
Sora.. nggak bisa gitu, bahkan jika kamu kubur semuanya, akan aku gali kembali.
SORA
LAKSA !
LAKSA memegang kedua pundak SORA. meyakinkan SORA.
LAKSA
Kamu bilang apa lagi, Sora? Kamu harus berani!
Kalok kamu tahu pelakunya, harusnya adili dia, walaupun itu ayahku. Kalok kamu tak mau memaafkan dia, juga tak apa, kamu bisa hukum dia, sekalipun pejarakan dia seperti dia memenjarakan kakakmu.
SORA menangis tak berdaya, sesekali ia menggelengkan kepalanya.
LAKSA (CONT’D)
Sora, belum terlambat untuk menyerah, kita ditemukan bukan tanpa alasan, nyatanya pertemuan kita dianugerahi cahaya terang untukmu. Bahkan untuk kita.. kenapa kamu menolaknya? Kenapa kamu memilih mundur? Kamu bisa dapat keduanya Sora, keadilan dan kisah cintamu. (Lebih erat mencengangkan pundak Sora) Lakukan Sora!
SORA
Cukup! karena itu ayahmu, Laksa! dia orang tuamu!
SORA ingin masuk ke rumahnya, dengan sekali tarikan LAKSA memeluk SORA dari belakang. SORA mematung.
LAKSA
Soraaa.. aku benar-benar kecewa dengan semua ini.. aku tidak tahu sejak kapan aku jatuh cinta denganmu, aku juga tidak tahu jika ayahku ternyata seorang pembunuh kedua orang tua dari gadis yang ku sukai. Aku.. (mengeratkan pelukannya) Aku hanya ingin membantumu keluar dari lingkaran aneh ini..
SORA
Lepas LAKSA. Kumohon. Jangan paksa aku.. Yang kamu rasakan bukan cinta, itu.. iba...
SORA berusaha melepaskan pelukan LAKSA. LAKSA menggeleng cepat.
LAKSA
Bukan Sora.. awalnya aku merasa iba, namun setelahnya.. aku ingin melindungimu dari segalanya. Aku ingin memberikanmu hidup tenang dan bahagia, Sora.., aku menyukaimu..
SORA
Tapi, aku tidak menyukaimu lagi..
LAKSA
Berarti kamu pernah menyukaiku kan?
SORA
(menangguk) pernah, rasa itu ada ketika kamu merawatku…
LAKSA senang, ia tak percaya sampai lena mengendurkan pelukannya.
SORA (CONT’D)
Tapi sekarang, aku tidak menyukaimu lagi..
SORA melepaskan pelukan LAKSA. LAKSA merasa kehilangan.
SORA (CONT’D)
(balik badan)
Untuk itu pergilah Laksa! Pergilah!
SORA histeris mendorong LAKSA kebelakang. SORA masuk kedalam rumahnya beberapa langkah saja.
LAKSA frustasi.
SORA
Arhhhggg (Sora jongkok, nangis, teriak)
LAKSA mendekati SORA, menyentuh pundak SORA.
LAKSA
Sora…
SORA
berhenti.Pergi.
LAKSA mundur, namun masih khawatir, sebelum pergi, dia tengok SORA yang jongkok sambil menangis. Membiarkan SORA mengatur emosinya.
CUT TO :
88. INT. KANTOR KRN MEDIA – DAY
LAKSA bertemu dengan PAMAN KARNA. Dimeja ruangannya tersuguh 2 kopi hitam.
KARNA mengambil kopinya, meniup dan mencoba menyeruput kopi hitamnya.
KARNA
Tentang apa, Laksa?
LAKSA
Sora..
KARNA mendelik kaget, ia berhenti meminum kopinya.
LAKSA (CONT’D)
Paman kan teman baik kedua orang tua Sora kan? (KARNA mengangguk) Pasti paman tahu apa yang terjadi dahulu. Bantulah Sora paman, aku mohon. Bantu Sora keluar dari bayang-bayangnya masa lalu, ketika Sora ingin melawan, tolong bantulah.
KARNA
Maksudmu Laksa? Kejadian dahulu? Melawan? (Bingung)
LAKSA
Paman tahu kan Sora seperti ini karena ayahku?
KARNA diam, ia tidak berkutik.
LAKSA (CONT’D)
Bantulah jika ia ingin melawan ayahku..
KARNA
Kamu meminta bantuanku untuk Sora melawan ayahmu? Sadarlah Laksa.
LAKSA
(mengangguk)
Sudah ku pikirkan Paman. Melihat kebelakang, paman ternyata teman baik ayah Sora, kemungkinan Sora akan meminta bantuan padamu.Aku menyukai Sora. Tapi.. (tertawa) akan aneh sekali jika anak dari seorang pembunuh kedua orang tuanya kini menyukainya? (tertawa) Konyol paman, ini sangat konyol (berkaca-kaca)
KARNA diam kembali, ia merasa iba untuk LAKSA.
LAKSA
Selama ini, aku mengenal Sora. Aku melihat kilatan-kilatan kehidupan menyedihkan yang ia alami. Entah mengapa, hatiku juga sakit.
KARNA
Ini sulit Laksa, tak semudah yang kamu bayangkan. Kamu tahu kan terakhir Dimas dipenjara karena apa?
LAKSA
Ia berusaha melawan ayahku, tetapi ayahku malah memutar balikkan fakta.
KARNA
Kehidupan Sora sekarang hanya ingin kedamaian. Semuanya sudah ia pasrahkan. Ia tidak ingin mengusiknya kembali. Menyerahlah Laksa.
LAKSA
Tapi, Laksa mohon paman.. hanya ketika Sora ingin melawannya, tolong bantulah. Sebenarnya aku tak mau, tapi (beat) semuanya harus menemui titik terang.
KARNA
(mengehela nafas) Baiklah..
LAKSA
Tapi, Laksa mohon lagi, jangan bilang ke Sora jika laksa pernah meminta ini kepada paman.
KARNA
Dasar anak jaman sekarang.
CUT TO :
89. EXT. MINIMARKET – NIGHT
PREMAN mengacau tempat duduk minimarket, membuat berantakan. SORA keluar.
SORA
Hentikannn
HERMAN
Mereka tak mendengarkan perintahmu!
SORA
Kumohon hentikan, aku tak mendekati anakmu. Aku bahkan menghindarinya…
HERMAN
Oah, tau diri sekarang. Kuperingatkan sekali lagi, jangan dekati Laksa, jangan melaporkannya. Atau kalau kamu mau…
SORA
Aku tahu, Tapi… Tapiii.. sebenarnya, apa salah kedua orang tuaku.
HERMAN
Kedua orang tuamu, orang yang licik, serakah, dan seorang pembohong.
SORA
tidak mungkin, jikalaupun mungkin, bukankah sudah impas jika kamu menyiksa semua yang bersangkutan dengannya? Oh.. atau ada hal lain yang sedang kamu sembunyikan?
HERMAN
lancang,, (menampar)
JAMAL keluar membawa sapu dan sudip.
JAMAL
Hei,. Kalian pergi… atau kutelpon polisi.
HERMAN
Urusan kita belom selesai.. Soni kecil!
HERMAN mengancam SORA sebelum akhirnya pergi karena ada JAMAL yang notabenya orang baru.
JAMAL
Huh.. takut juga kan sama polisi.. dasar penjahat..
JAMAL beralih ke SORA.
JAMAL (CONT'D)
Sora,nggak papa? (SORA Menggeleng) pulanglah.. mereka orang yang jahat, kupanggilkan taksi? Mau?
SORA hanya diam saja, melihat HERMAN pergi bersama segerombolan preman.
SORA (V.O)
Apa yang kamu sembunyikan, Herman?
Kita bisa melihat mobil HERMAN melaju menjauhi minimarket.
CUT TO :
90. INT. RUMAH HERMAN – RUANG BELAJAR – DAY
Kita bisa lihat HERMAN diruang belajarnya. Duduk, mandangin meja kerjanya. Ia kepikiran sama perkataan SORA semalam.
SORA (O.S)
Oh.. atau ada hal lain yang sedang kamu sembunyikan?
HERMAN menatap lurus meja kerjanya.
CUT TO :