Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
71. INT. KANTOR KRN ENTERTAINMENT – RUANG KARNA – DAY
Sampai di ruangan KARNA.
KARNA
Sora… kemana saja kamu? Kamu nggak papa?
SORA menggelengkan kepalanya.
KARNA merasa iba, kondisi SORA sekarang memprihatinkan.
KARNA
Malam itu.. aku pergi ke London untuk mengunjungi mantan istriku dan menjemput anakku. Kamu ingat anakku yang dibawa pergi ibunya kan? Dia Nindya, wanita yang kamu temui tadi.
SORA diam saja
KARNA (CONT’D)
Setelah mendengar kabar duka itu, lusanya, aku langsung pulang. Rumahmu, sudah dalam keadaan kosong. (beat) Sora, kemana saja kamu? Lihat keadaan kamu ini Sora? (Beat) Nak, kamu nggak sendirian nak, masih ada paman dan Nindya, kami akan membantumu.
SORA menangis… menangisi bahagia karena dia bertemu dengan PAMAN KARNA, teman baik ayahnya.
SORA
waktu itu, aku terlalu takut. Kak Dimas pergi terus buat cari kerja dan sibuk menuntut orang jahat itu. Pada akhirnya, Kak dimas menggadaikan rumah kami, dan dia mencoba untuk menanam modal usaha, tapi ia ditipu temannya. Kak Dimas juga sibuk menuntut Herman, tapi ternyata semua bukti yang kita punya dihancurkan oleh Herman dan Dimas malah dituduh ingin membunuhnya dan melakukan penganiaan terhadap Herman, Herman memenjarakan kak Dimas.
KARNA
Dimas? Dimas dipenjara? Lalu kau..? Herman?
SORA
(Mengangguk) Herman, dia punya tanda lahir dipelipisnya. (mengatur nafasnya) Sora hidup sendiri om.. SORA takut… SORA takutt
KARNA merasa iba, menepuk pundak SORA pelan-pelan.
NINDYA
Papah?
KARNA
Diam kamu! Kamu bisa makan enak juga gara-gara orang tua Sora. Mereka yang telah berjasa membantu papahmu ini agar ketika kamu datang, kamu bisa membanggakanku. Tapi nyatanya, kamu malah keterlaluan sama Sora.
NINDYA
Tapi pahh… Dia…
KARNA
Aku lebih tahu dia daripada kamu. Ia tumbuh dalam pengawasanku pula.. Minta maaflah.
NINDYA
Sora, maafkan aku…
NINDYA meminta maaf, merasa bersalah.
CUT TO :
72. INT. LORONG – DAY
Kita bisa melihat, pintu lift terbuka, SORA keluar dari lift. Tak sengaja ketemu LAKSA
LAKSA
Sora?
SORA
Laksa?
LAKSA heran tapi juga salah tingkah.
LAKSA
Kenapa…kamu disini?(heran) Sepatumu? (beat) Kotor sekali, kamu harus…
SORA
Tidak apa-apa. Hanyaa…
HERMAN
Laksa?
LAKSA
Papah..
SORA mengikuti arah pandang LAKSA, ia melihat HERMAN, syok.
HERMAN
Cepat naik ke keatas
LAKSA
Kenalin pah, temen.. Sora, ada apa?
HERMAN juga syok, ketika LAKSA memanggil nama Sora.
SORA
(mundur) nggak-nggak.. nggak mungkin..
SORA Pergi, ia berlari cepat.
HERMAN
kenapa dia?
LAKSA
Apa papah mengerikan? Ah tidak juga.
HERMAN
Dia siapa? Temanmu? Sangat aneh. Jangan berteman dengannya, apalagi sampai menyukainya.. (tertawa)
LAKSA
Maafkan Laksa Pah, Laksa menyukainya, Pah..
LAKSA berlari, ia meninggalkan ayahnya.
HERMAN melihat anaknya mengejar SORA. ia mengomel sambil melihat ke atas, mengadu ke langit.
HERMAN
Soni.. lihat apa yang dilakukan anakmu?
CUT TO :
73. EXT. JALAN – DAY
Kita bisa melihat SORA jalan, lari dengan sedih.
CUT TO :
74. INT. ANGKOT. DAY
SORA menaiki angkutan umum yang biasanya ia naiki. Selama perjalanan ia tidak menangis, tapi pandangannya lurus ke depan. Ia turun di dekat rumahnya.
SORA
Kenyataan apa lagi yang akan kualami?
CUT TO :
75. EXT. KEDAI DONAT – DAY
BIBI MIA sedang membereskan kursi yang berantakkan. Tak sengaja SORA menyenggolnya.
SORA salah tingkah, pikirannya kacau
SORA
Emm, maaf, maaf bibik Mia.
BIBIK MIA
Sora? Kamu kenapa? Tak biasanya kamu melamun.
SORA
Tidak,, tidak apa-apa (air mata sora mengalir)
BIBIK MIA
(memeluk Sora) Sudahlah, apa? Apa yang terjadi ?
BIBIK MIA mengajak SORA berbicara, menuntun ke salah satu kursi kiosnya.
BIBIK MIA (CONT’D)
Ada apa sora? kamu bisa bicara denganku.
SORA masih menangis. Mengatur nafasnya yang sesenggukkan. SORA mengadu ke BIBIK MIA seluruh keluh kesahnya.
SORA
Bibik, sebenarnya apa salah SORA? Belum puaskah dia mengambil kedua orang tuaku? Kenapa aku harus mencintai anaknya? (nangis) Kenapa ayahnya… kenapa ayahnya, seorang pemunuh kedua orang tuaku? Kenapa?
BIBIK MIA
Hustt.. kamu ngomong apa SORA? Lelaki yang kamu belikan donat?
SORA
(mengangguk) Iya… kenapa.. kenapa hidupku begitu menyedihkan (menangis)kedua orang tuaku meninggal, kakakku dipenjara, aku..aku .. (sesenggukan) hidup sendirian, bekerja untuk membayar hutang, tidak bisa tidur tenang karena preman-preman penagih hutang mengejarku…
SORA mengahadap ke BIBIK MIA, mengenggam erat tangan BIBIK MIA.
SORA (CONT'D)
Bibik, aku lelah.. seseorang datang ingin membeli rumahku malah aku jatuh cinta dengannya (menggeleng) ternyata ayahnya seorang pembunuh kedua orang tuaku, aku harus apa bibik? Apa lagi yang akan terjadi di kehidupanku? Apa lagi yang akan aku temui?
BIBIK MIA
Astagaa… yaampun… tenanglah dulu sora.. tenangkan pikiranmu dahulu, tidak seburuk itu…
SORA menarik nafas, ia menenangkan emosinya.
BIBIK MIA
Kamu bisa menerima perbuatan ayahnya?
SORA menggelengkan kepalanya.
SORA
Tidak..(Menggeleng cepat) aku tidak bisa, dia membunuh kedua orang tuaku, merempas harta benda kami, memenjarakan kakakku, aku tidak bisa memaafkannya..
SORA menangis hebat, ia meluapkan emosinya.
BIBIK MIA
Baiklah… tenang dulu, kamu orang yang tenang, aku tahu kamu anak yang kuat..berfikirlah dengan bijak, mungkin segala cobaan yang kamu alami ini adalah bentuk pendewasaan untuk seorang Sora.
Sora menangis dipelukan Bibik MIA.
CUT TO :
76. INT. MOBIL. DAY
LAKSA memantau SORA dan MIA dari dalam mobilnya.
LAKSA
Jadi dia penjual donat itu? Aishh,, mereka sama-sama menyedihkan. Salahku mencintai seorang yang menyedihkan.
LAKSA turun dari mobil pergi menemui SORA
CUT TO :
77. INT. KIOS DONAT DAY
SORA masih menangis.
LAKSA
Sora… kenapa kau lari?
BIBIK MIA sedang menjualkan donat kepada pelanggannya melirik SORA yang sepertinya sedang berbicara dengan seorang pria.
Dalam pandangan BIBIK MIA pria itu tertutup pembelinya.
SORA
Pergilah, aku tidak menjual rumahku, kamu bisa pergi.
LAKSA
Aku tak peduli lagi dengan rumahmu, Sora. Aku peduli denganmu, aku khawatir… kenapa tadi kamu lari? Apa orang kantor itu berbuat yang tidak-tidak kepadamu? Atau..apa Sora? Katakan..
BIBIK MIA
Laksa?
LAKSA refleks menengok, seseorang yang memanggilnya. Dia kaget
LAKSA
Ma..mah?
SORA menundukkan kepalanya, memijat pelipisnya, ia tambah kaget.
BIBIK MIA
Sora, jangan bilang dia orang yang barusan kamu ceritakan?
SORA
Dia anak bibi yang bibi ceritakan? (bingung, kecewa)
BIBIK MIA mengangguk dengan berat hati.
SORA menetesakn air matanya, Ia ingin pergi, Laksa menahan Sora.
LAKSA
Soraa..
SORA
Lepas. jangan temui aku lagi.
Dengan terpaksa, LAKSA melepaskan tangan SORA. SORA meneruskan jalan pulangnya.
CUT TO :
78. INT. ANGKUTAN – DAY
DIMAS pulang kerja, ia menenteng sisa makanan di kedai mie tempatnya bekerja. Lihat jam menunjukkan 16.45
CUT TO :
79. EXT. KIOS DONAT – DAY
Kita bisa melihat LAKSA duduk disebelah BIBIK MIA. Suasana canggung.
LAKSA
Sora.. Dia pernah membelikanku donat dari kios kecil, dan dia bercerita jika pedagang donat itu dahulunya juga orang kaya dan dia pergi meninggalkan suaminya yang serakah dan anaknya yang sedang studi di luar negeri..
LAKSA membuang nafasnya berat, ia melihat kios donat.
LAKSA (CONT'D)
Dan, aku tak menyangka, ternyata si penjual donat itu? (beat) Mamah? Ibuku sendiri.
BIBIK MIA mengangguk. Suasana canggung sekali.
LAKSA
Kita sudah bertemu. Lalu, apa sekarang, mamah ingin..
BIBIK MIA
(mengangguk) Berpamitan dan berpesan. Maafkan mamah karena waktu itu mamah pergi tanpa pamit. Ayahmu begitu mengerikan. Banyak luka fisik maupun batin yang kualami, Laksa. Aku tak kuat lagi. Dia sangat serakah. Apapun yang dilakukan demi uang. Sesungguhnya mamah sudah tidak memiliki apa-apa lagi, dia merebut seluruh aset peninggalan kakekmu. Aku selalu mendengar ketika ia telepon dengan rekan kerjanya, membahas tentang hal-hal yang mengerikan, terakhir ia membunuh seseorang.
LAKSA
Mem.. bu.. nuh?
BIBIK MIA
(menangguk) Kau tahu Sora? Barusan ia bercerita.. emm ia bertemu dengan orang yang membunuh kedua orang tuanya dulu, dan orang yang disukai Sora juga disana memanggil orang itu dengan sebutan Papah.
LAKSA bengong. Kaget.
LAKSA
Apa mungkin… (Ragu)
Ia mengikuti SORA sampai ke kedai, dan tidak melihat SORA bertemu dengan seseorang lagi.
BIBIK MIA
(mengangguk pelan) Melihat kalian tadi, aku jadi tahu, orang yang disukai Sora ia bernama Laksa, anakku, anak dari penjual donat, dan mungkin yang dimaksud Sora seseorang yang membunuh kedua orang tuanya adalah suamiku…Herman.
LAKSA berkaca-kaca.
LAKSA
Tunggu-tunggu, kabar apa ini? Rasanya aneh.. kenapa terasa menyenangkan, tapi juga menyedihkan? Aku akhirnya bertemu denganmu, Sora menyukaiku, dan ayahku pembunuh kedua orang tua Sora?
LAKSA kecewa dengan kenyataan ini. ia memukul pahanya.
BIBIK MIA menenangkan LAKSA.
CUT TO :
80.EXT. JALAN DEPAN RUMAH SORA – DAY
SORA berjalan, kedua matanya sembab, habis menangis. Menunduk, menendang krikil-kirkil kecil.
SORA (V.O)
Muncul satu lagi, Kini bertambah rumit. Bibi Mia dan Herman adalah orang tua Laksa. Setelah ini.. apa lagi yang akan kuhadapi? What’s next.. Sora?
SORA melihat langit, perlahan melihat jalan didepannya, lihat seseorang yang juga melihatnya
HERMAN
Apa kabar, Soraya Widyanto? (senyum misterius)
CUT TO: