Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
What's Next, Soraya?
Suka
Favorit
Bagikan
8. Scene 71-80

71. INT. KANTOR KRN ENTERTAINMENT – RUANG KARNA – DAY

Sampai di ruangan KARNA.

KARNA

Sora… kemana saja kamu? Kamu nggak papa?

SORA menggelengkan kepalanya.

KARNA merasa iba, kondisi SORA sekarang memprihatinkan.

KARNA

Malam itu.. aku pergi ke London untuk mengunjungi mantan istriku dan menjemput anakku. Kamu ingat anakku yang dibawa pergi ibunya kan? Dia Nindya, wanita yang kamu temui tadi.

SORA diam saja

KARNA (CONT’D)

Setelah mendengar kabar duka itu, lusanya, aku langsung pulang. Rumahmu, sudah dalam keadaan kosong. (beat) Sora, kemana saja kamu? Lihat keadaan kamu ini Sora? (Beat) Nak, kamu nggak sendirian nak, masih ada paman dan Nindya, kami akan membantumu.

SORA menangis… menangisi bahagia karena dia bertemu dengan PAMAN KARNA, teman baik ayahnya.

SORA

waktu itu, aku terlalu takut. Kak Dimas pergi terus buat cari kerja dan sibuk menuntut orang jahat itu. Pada akhirnya, Kak dimas menggadaikan rumah kami, dan dia mencoba untuk menanam modal usaha, tapi ia ditipu temannya. Kak Dimas juga sibuk menuntut Herman, tapi ternyata semua bukti yang kita punya dihancurkan oleh Herman dan Dimas malah dituduh ingin membunuhnya dan melakukan penganiaan terhadap Herman, Herman memenjarakan kak Dimas. 

KARNA

Dimas? Dimas dipenjara? Lalu kau..? Herman?

SORA

(Mengangguk) Herman, dia punya tanda lahir dipelipisnya. (mengatur nafasnya) Sora hidup sendiri om.. SORA takut… SORA takutt

KARNA merasa iba, menepuk pundak SORA pelan-pelan.

NINDYA

Papah?

KARNA

Diam kamu! Kamu bisa makan enak juga gara-gara orang tua Sora. Mereka yang telah berjasa membantu papahmu ini agar ketika kamu datang, kamu bisa membanggakanku. Tapi nyatanya, kamu malah keterlaluan sama Sora.

NINDYA

Tapi pahh… Dia…

KARNA

Aku lebih tahu dia daripada kamu. Ia tumbuh dalam pengawasanku pula.. Minta maaflah.

NINDYA

Sora, maafkan aku…

NINDYA meminta maaf, merasa bersalah.

CUT TO :

72. INT. LORONG – DAY

Kita bisa melihat, pintu lift terbuka, SORA keluar dari lift. Tak sengaja ketemu LAKSA

LAKSA

Sora?

SORA

Laksa?

LAKSA heran tapi juga salah tingkah. 

LAKSA

Kenapa…kamu disini?(heran) Sepatumu? (beat) Kotor sekali, kamu harus…

SORA

Tidak apa-apa. Hanyaa…

HERMAN

Laksa?

LAKSA

Papah..

SORA mengikuti arah pandang LAKSA, ia melihat HERMAN, syok.

HERMAN

Cepat naik ke keatas

LAKSA

Kenalin pah, temen.. Sora, ada apa?

HERMAN juga syok, ketika LAKSA memanggil nama Sora.  

SORA

(mundur) nggak-nggak.. nggak mungkin..

SORA Pergi, ia berlari cepat.

HERMAN

kenapa dia?

LAKSA

Apa papah mengerikan? Ah tidak juga.

HERMAN

Dia siapa? Temanmu? Sangat aneh. Jangan berteman dengannya, apalagi sampai menyukainya.. (tertawa) 

LAKSA

Maafkan Laksa Pah, Laksa menyukainya, Pah..

LAKSA berlari, ia meninggalkan ayahnya.

HERMAN melihat anaknya mengejar SORA. ia mengomel sambil melihat ke atas, mengadu ke langit.

HERMAN

Soni.. lihat apa yang dilakukan anakmu?

 CUT TO :

73. EXT. JALAN – DAY

Kita bisa melihat SORA jalan, lari dengan sedih.

CUT TO :

74. INT. ANGKOT. DAY

SORA menaiki angkutan umum yang biasanya ia naiki. Selama perjalanan ia tidak menangis, tapi pandangannya lurus ke depan. Ia turun di dekat rumahnya.

SORA

Kenyataan apa lagi yang akan kualami?

CUT TO :

75. EXT. KEDAI DONAT – DAY

BIBI MIA sedang membereskan kursi yang berantakkan. Tak sengaja SORA menyenggolnya.

SORA salah tingkah, pikirannya kacau

SORA

Emm, maaf, maaf bibik Mia.

BIBIK MIA

Sora? Kamu kenapa? Tak biasanya kamu melamun.

SORA

Tidak,, tidak apa-apa (air mata sora mengalir)

BIBIK MIA

(memeluk Sora) Sudahlah, apa? Apa yang terjadi ?

BIBIK MIA mengajak SORA berbicara, menuntun ke salah satu kursi kiosnya.

BIBIK MIA (CONT’D)

Ada apa sora? kamu bisa bicara denganku.

SORA masih menangis. Mengatur nafasnya yang sesenggukkan. SORA mengadu ke BIBIK MIA seluruh keluh kesahnya.

SORA

Bibik, sebenarnya apa salah SORA? Belum puaskah dia mengambil kedua orang tuaku? Kenapa aku harus mencintai anaknya? (nangis) Kenapa ayahnya… kenapa ayahnya, seorang pemunuh kedua orang tuaku? Kenapa?

BIBIK MIA

Hustt.. kamu ngomong apa SORA? Lelaki yang kamu belikan donat?

SORA

(mengangguk) Iya… kenapa.. kenapa hidupku begitu menyedihkan (menangis)kedua orang tuaku meninggal, kakakku dipenjara, aku..aku .. (sesenggukan) hidup sendirian, bekerja untuk membayar hutang, tidak bisa tidur tenang karena preman-preman penagih hutang mengejarku…

SORA mengahadap ke BIBIK MIA, mengenggam erat tangan BIBIK MIA.

SORA (CONT'D)

Bibik, aku lelah.. seseorang datang ingin membeli rumahku malah aku jatuh cinta dengannya (menggeleng) ternyata ayahnya seorang pembunuh kedua orang tuaku, aku harus apa bibik? Apa lagi yang akan terjadi di kehidupanku? Apa lagi yang akan aku temui?

BIBIK MIA

Astagaa… yaampun… tenanglah dulu sora.. tenangkan pikiranmu dahulu, tidak seburuk itu…

SORA menarik nafas, ia menenangkan emosinya.

BIBIK MIA

Kamu bisa menerima perbuatan ayahnya?

SORA menggelengkan kepalanya.

SORA

Tidak..(Menggeleng cepat) aku tidak bisa, dia membunuh kedua orang tuaku, merempas harta benda kami, memenjarakan kakakku, aku tidak bisa memaafkannya..

SORA menangis hebat, ia meluapkan emosinya.

BIBIK MIA

Baiklah… tenang dulu, kamu orang yang tenang, aku tahu kamu anak yang kuat..berfikirlah dengan bijak, mungkin segala cobaan yang kamu alami ini adalah bentuk pendewasaan untuk seorang Sora.

Sora menangis dipelukan Bibik MIA.

 CUT TO :

76. INT. MOBIL. DAY

LAKSA memantau SORA dan MIA dari dalam mobilnya.

LAKSA

Jadi dia penjual donat itu? Aishh,, mereka sama-sama menyedihkan. Salahku mencintai seorang yang menyedihkan.

LAKSA turun dari mobil pergi menemui SORA

CUT TO :

77. INT. KIOS DONAT DAY

SORA masih menangis.

LAKSA

Sora… kenapa kau lari?

BIBIK MIA sedang menjualkan donat kepada pelanggannya melirik SORA yang sepertinya sedang berbicara dengan seorang pria.

Dalam pandangan BIBIK MIA pria itu tertutup pembelinya.

SORA

Pergilah, aku tidak menjual rumahku, kamu bisa pergi.

LAKSA

Aku tak peduli lagi dengan rumahmu, Sora. Aku peduli denganmu, aku khawatir… kenapa tadi kamu lari? Apa orang kantor itu berbuat yang tidak-tidak kepadamu? Atau..apa Sora? Katakan..

BIBIK MIA

Laksa?

LAKSA refleks menengok, seseorang yang memanggilnya. Dia kaget

LAKSA

Ma..mah?

SORA menundukkan kepalanya, memijat pelipisnya, ia tambah kaget. 

BIBIK MIA

Sora, jangan bilang dia orang yang barusan kamu ceritakan?

SORA

Dia anak bibi yang bibi ceritakan? (bingung, kecewa)

BIBIK MIA mengangguk dengan berat hati.

SORA menetesakn air matanya, Ia ingin pergi, Laksa menahan Sora.

LAKSA

Soraa..

SORA

Lepas. jangan temui aku lagi.

Dengan terpaksa, LAKSA melepaskan tangan SORA. SORA meneruskan jalan pulangnya.

CUT TO :

78. INT. ANGKUTAN – DAY

DIMAS pulang kerja, ia menenteng sisa makanan di kedai mie tempatnya bekerja. Lihat jam menunjukkan 16.45

CUT TO :

79. EXT. KIOS DONAT – DAY

Kita bisa melihat LAKSA duduk disebelah BIBIK MIA. Suasana canggung. 

LAKSA

Sora.. Dia pernah membelikanku donat dari kios kecil, dan dia bercerita jika pedagang donat itu dahulunya juga orang kaya dan dia pergi meninggalkan suaminya yang serakah dan anaknya yang sedang studi di luar negeri..

LAKSA membuang nafasnya berat, ia melihat kios donat.

LAKSA (CONT'D)

Dan, aku tak menyangka, ternyata si penjual donat itu? (beat) Mamah? Ibuku sendiri.

BIBIK MIA mengangguk. Suasana canggung sekali.

LAKSA

Kita sudah bertemu. Lalu, apa sekarang, mamah ingin..

BIBIK MIA

(mengangguk) Berpamitan dan berpesan. Maafkan mamah karena waktu itu mamah pergi tanpa pamit. Ayahmu begitu mengerikan. Banyak luka fisik maupun batin yang kualami, Laksa. Aku tak kuat lagi. Dia sangat serakah. Apapun yang dilakukan demi uang. Sesungguhnya mamah sudah tidak memiliki apa-apa lagi, dia merebut seluruh aset peninggalan kakekmu. Aku selalu mendengar ketika ia telepon dengan rekan kerjanya, membahas tentang hal-hal yang mengerikan, terakhir ia membunuh seseorang.

LAKSA

Mem.. bu.. nuh?

BIBIK MIA

(menangguk) Kau tahu Sora? Barusan ia bercerita.. emm ia bertemu dengan orang yang membunuh kedua orang tuanya dulu, dan orang yang disukai Sora juga disana memanggil orang itu dengan sebutan Papah.

LAKSA bengong. Kaget.

LAKSA

Apa mungkin… (Ragu)

Ia mengikuti SORA sampai ke kedai, dan tidak melihat SORA bertemu dengan seseorang lagi.

BIBIK MIA

(mengangguk pelan) Melihat kalian tadi, aku jadi tahu, orang yang disukai Sora ia bernama Laksa, anakku, anak dari penjual donat, dan mungkin yang dimaksud Sora seseorang yang membunuh kedua orang tuanya adalah suamiku…Herman.

LAKSA berkaca-kaca.

LAKSA

Tunggu-tunggu, kabar apa ini? Rasanya aneh.. kenapa terasa menyenangkan, tapi juga menyedihkan? Aku akhirnya bertemu denganmu, Sora menyukaiku, dan ayahku pembunuh kedua orang tua Sora?

LAKSA kecewa dengan kenyataan ini. ia memukul pahanya.

BIBIK MIA menenangkan LAKSA.

CUT TO :

80.EXT. JALAN DEPAN RUMAH SORA – DAY

SORA berjalan, kedua matanya sembab, habis menangis. Menunduk, menendang krikil-kirkil kecil.

SORA (V.O)

Muncul satu lagi, Kini bertambah rumit. Bibi Mia dan Herman adalah orang tua Laksa. Setelah ini.. apa lagi yang akan kuhadapi? What’s next.. Sora?

SORA melihat langit, perlahan melihat jalan didepannya, lihat seseorang yang juga melihatnya

HERMAN

Apa kabar, Soraya Widyanto? (senyum misterius)

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar