Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
61. EXT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
SORA membawakan kopi yang LAKSA pesan.
SORA
Ini kopimu, dan emm.. terima kasih. Ini untukmu.
LAKSA
(melirik)
Hah.. kamu bayar semua kebaikanku dengan sekotak donat murahan?
SORA
Maaf, tapi aku nggak mampu kalok kamu suruh bayar dengan rumahku.
LAKSA teringat suara SORA semalam.
SORA (CONT’D)
Jangan dilihat saja,,
SORA duduk dan membuka kotak donat,
SORA (CONT’D)
Bibi penjual donat ini sangat menyedihkan, dia dulunya orang kaya dan pergi meninggalkan suaminya yang serakah. Lebih sedihnya dia pergi meninggalkan anaknya ketika anaknya sedang studi di luar negeri. Jika ada kesempatan bertemu dengan anaknya, ia ingin berpamitan dan berpesan jangan menjadi serakah seperti ayahnya.
LAKSA
Lalu apa hubungannya denganku?
SORA
Setidaknya kalau tak mau, cukup menolaknya dengan sopan. Jangan mencacinya.
LAKSA
Huh.. Orang- orang yang menyedihkan.
Kita bisa lihat SORA akan menutup kotak donat, namun, dicegah oleh LAKSA dan tanggan mereka otomatis berpegangan, mereka salah tingkah, saling menarik tangan dengan cepat.
LAKSA (CONT’D)
(menarik kotak donat) Kamu ngasih ke aku kan? Kenapa jadi kamu yang makan, kalok yang diberi belum makan. (terpaksa makan donat)
LAKSA melihat-lihat sekeliling donat, nampak donat rasa cokelat, begitu ia menggigitnya ia teringat masa lalu.
CUT TO :
62. INT. RUMAH – DAPUR – FLASH BACK - DAY
NOTE: LAKSA memakai baju sekolah dasar, menggendong tas.
LAKSA (10) pulang sekolah, ia lihat didapur ibunya sedang buat sesuatu.
LAKSA
Mamah bikin apa?
MIA
Donat. Kamu mau coba?
LAKSA
Laksa mau mahh…
MIA
Kesini…
LAKSA makan donatnya, ia terpukau dengan keenakan rasa donat buatan ibunya. ia tersenyum riang.
CUT BACK TO :
63. EXT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
SORA
Enak? Huh.. dasar cengeng.
SORA pergi meninggalkan LAKSA.
LAKSA
Siapa yang cengeng? (mengelak)
Kita bisa melihat SORA sebelum membuka pintu café berbalik badan. Ia mengisyaratkan LAKSA untuk menyentuh matanya.
LAKSA refleks mengikuti arah tangan SORA. Ia mengusap air matanya secara jantan.
LAKSA teringat ibunya, memandangi sisa donatnya.
LAKSA (V.0)
Kamu salah Sora, barusan aku sangat menghargai kenangan dengan.. ibuku.
Meski sedih, LAKSA memakan donatnya kembali.
LAKSA (CONT’D)
Aishh.. sial! Donat murahan rasanya juga sama.. (melahap donatnya lagi secara gentel)
Saking sedihnya, LAKSA mengumpat donat yang ia makan.
CUT TO :
64. EXT. MINIMARKET – NIGHT
Kita bisa melihat RENO memarkirkan motornya, mencopot helmnya. Melihat LAKSA sudah didepan minimarket. sedikit emosi.
RENO
Om.. Kok kesini lagi? Hah?
LAKSA
Bukan urusan kamu.
RENO
Sora nggak bakal ngasih rumahnya.. udahlah pulang aja, udah malem juga.
LAKSA diam, memalingkan muka melanjutkan aktivitasnya.
Kita bisa melihat RENO masuk ke minimarket, Pandangan LAKSA mengikuti RENO, sampai RENO keluar dari minimarket.
RENO keluar dari minimarket
RENO
Udah deh om.. nyerah aja, pulang gih sana..
LAKSA masih diem, bersikap dingin ke RENO.
RENO
Jangan sampe suka sama Sora ya om..
LAKSA tertawa, beranjak mendekati RENO.
LAKSA
Saya? Suka sama Sora? (Tertawa) Saya, nggak..
RENO
Nggak apa?
LAKSA
Saya, nggak… Aishh bukan urusan kamu.
RENO
Kalok suka bilang, kalok nggak juga bilang Om, jangan sampe jadi saingan aku ya…
LAKSA
Terserah saya. Kamu panggil saya Om? Saya bukan om kamu ya.. Aishh dasar !
LAKSA ingin mengumpat lagi, tapi ponselnya berbunyi.
LAKSA
Halo? Ya stev? (beat) Apa! Ya, Ya, saya segera kesana.
LAKSA mematikan telponnya. Menunjuk-nunjuk RENO sebagai bentuk kekesalan.
CUT TO :
65. EXT. JALAN – NIGHT
RENO mengendarai motornya, berjalan beriringan dengan SORA, SORA nggak mau naik motor RENO.
RENO
Sora,,, naik gih..
SORA
Nggak Ren, makasih sebelumnya.
RENO
Bentar aja deh..
SORA
Ren, jangan sampe kesabaranku hilang.
SORA memberikan peringatan. Ia merasa terganggu.
CUT TO:
66. EXT. RUMAH SORA – HALAMAN RUMAH – DAY
Kita bisa melihat SORA mencabut rumput yang ada disekitar rumahnya. Ia dikejutkan dengan DIMAS yang pulang ke rumah.
Kita bisa lihat SORA pakai topi, lalu ia jongkok. Mulai mencabut rumput liar dihalaman rumahnya.
DIMAS
Emm.. Permisi, apakah benar ini rumah saudari Soraya?
SORA
Maaf rumahnya disamping rumah ini.
DIMAS
Sora? Ini bukan rumah kita?
SORA
Rumah ki…ta? (balik badan)
Kak Dimas? Ini kak Dimas? Kok kakak nggak bilang kalau..
DIMAS
Kejutan… (merentangkan kedua tangannya)
SORA memeluk erat kakaknya. Ia seneng banget.
Pelukan SORA dan Dimas dikejutkan oleh LAKSA.
Kita bisa melihat LAKSA melongo ketika ia melihat SORA berpelukan erat sekali dengan cowok. SORA
LAKSA
Sora?
SORA menyadari adanya LAKSA dibelakang kakaknya. Ia mengendurkan pelukannya.
SORA
Lak… sa?
DIMAS melepaskan pelukannya, aneh.
DIMAS
LAkk… siapa? (berbalik)
LAKSA kaget, ternyata yang dipeluk SORA, temannya ketika kuliah, DIMAS.
LAKSA
Dimas?
Dimas malah bengong.
LAKSA (CONT’D)
Kamu Dimas kan? (nggak nyangka)
DIMAS mengangguk.
Melihat kedua lelaki didepannya, SORA celingak-celinguk. Ia tak menyangka jika LAKSA mengenal kakaknya.
CUT TO :
67. INT. MOBIL – DAY
LAKSA duduk dibangku kemudi, sedangkan DIMAS di bangku penumpang disebelahnya.
DIMAS
Kamu Laksa kan? (Ragu)
LAKSA
Iyaa. Aku Laksa, kamu kemana aja 4 tahun ini Dim? Kamu nggak balik lagi. Tunggu dulu? Kamu pelukan sama Sora? Kamu? Kamu kenapa?
DIMAS
Sora adikku.
LAKSA
(Tertawa) A.. adikku. (beat) Jadi kamu kakaknya Sora yang dipenjara? Kamu sudah bebas?
DIMAS mengangguk, suasana canggung, LAKSA belum bisa menerima ini, ia bertemu teman baiknya, lebih lagi itu kakak SORA.
DIMAS
Kemana?
LAKSA
Ke…
LAKSA salah tingkah, sebenarnya ia juga tak memiliki tujuan.
DIMAS
Lain kali saja, ada gadis kecil yang sudah lama menungguku .. (buka pintu)
LAKSA
Sebentar, Dim.. aku sudah tahu keadaanmu. Aku rasa ini saat yang menguntungkan, kamu mau bujuk adikmu untuk menjual rumah ini? Aku butuh untuk membangun…
DIMAS
Kamu si pembeli itu? Aku tidak bisa, jika ku jual, Sora pasti sangat sedih.
LAKSA
Kamu kakaknya SORA, Dim. kamu bisa bujuk Sora, kamu setuju kan?
DIMAS Tersenyum, ia tak jadi turun.
DIMAS
Waktu dulu, aku yang menyebabkan sertifikat rumah ini hilang, dan aku tidak akan mengulanginya lagi, bahkan untuk kedua kalinya.
DIMAS (CONT'D)
(senyum) Kamu salah Laksa, aku juga tidak setuju. (melihat rumahnya) Rumah itu kenangan bahagia dan kesedihan kami. Kamu mungkin juga tahu kan jika orang tuaku dibunuh dengan sadis didalam sana?
LAKSA tak berkutik, ia ikut melihat rumah SORA.
DIMAS (CONT'D)
Maka jangan teruskan, menyerahlah.
LAKSA
Tapii…
DIMAS hendak menurunkan kakinya lagi.
DIMAS
Oh iya, tadi kayaknya kamu marah pas aku pelukan sama Sora? (tertawa remeh) kamu cemburu? (tertawa) Kamu suka sama adikku? (tertawa mengejek Laksa)
LAKSA tertawa mengelak, ketika Dimas sudah menutup pintu.
LAKSA
Apa tadi? Cemburu? Aku? (menunjuk diri sendiri) Hah? Mana ku tahu kamu kakaknya, Aishhh!!!
CUT TO :
68. INT. MOBIL – DAY
NINDYA menerima telepon dari seseorang mata-matanya.
PEMATA-MATA
Mbak, saya sudah mengikuti Mas Laksa. Jadi Mas Laksa itu pergi ke kafe yang namanya Sunday Corner, disana dia ketemu baristanya yang bernama Soraya. Katanya Mas Laksa sering kesana.
NINDYA
Kerja bagus, lanjutkan.
NINDYA mematikan telponnya.
NINDYA (CONT’D)
Soraya? Seperti apa rupanya…
NINDYA menjalankan mobilnya
CUT TO :
69. INT. SUNDAY CORNER CAFÉ – DAY
NINDYA memesan minumannya. Dan memilih tempat duduk. Memantau yang bernama SORA dari kejauhan.
NINDYA
Siapa yang namanya Sora? (kebingungan)
RENO datang langsung mendekati bar.
RENO
Soraaa.. cintaku.. sayangku, tak kan pernah-pernah berubah, selalu…
SORA
Hentikan. (dingin)
NINDYA
Itu? Laksa mendekati perempuan seperti itu? Huh?
Tak berapa lama, pesanan datang
NINDYA
(meneguk minumannya)
Hah? Siapa yang membuatnya? Sudah kubilang low sugar, ini kenapa manis banget?!
HERU mendekati Nindya
HERU
Maaf kak bagaimana?
NINDYA
Manis sekali, pesanan saya.. ashhh!! Mana baristanya? Nggak baca huh?
SORA mendekati Heru.
SORA
Maaf kak, tapi pesanan yang saya terima tidak ada tulisan low sugarnya.
NINDYA
Oh jadi saya yang salah?
HERU
Bukan bermaksud melindungi pegawai saya, tapi alangkah baiknya mari kita cocokan dahulu dengan …
NINDYA
Sudah- sudah, Sunday Corner café yaa? Jadi kayak gini pelayanan kalian?
NINDYA pergi dengan melemparkan struknya, RENO melihat lalu di pungut.
RENO
Nah.. nah… nggak ada tulisan low sugar.. dasar cari masalah!
HERU
Sudahlah (ke RENO), Maaf atas ketidaknyamanannya. (ke pengunjung) teruskan pekerjaan kalian.(ke pegawai yang lain) Jangan dipikirkan Sora, kadang pelanggan ada yang seperti itu, sudah jadi resikonya.
SORA mengangguk, ia masih melihat pintu keluar.
RENO menghampiri SORA, merangkul SORA dengan santainya.
RENO
Sudahlah, paling dia cari-cari, biar viral biasa kan sekarang banyak orang kayak gitu..
CUT TO :
70.INT. KANTOR KRN ENTERTAINMENT – RUANG PEMOTRETAN – DAY
SORA membawa pesanan banyak banget. SORA bertanya ke salah satu staf.
SORA
Maaf, atas nama mbak Nindyanya ada?
STAF 1
Ada, lagi pemotretan. Kamu kesana, belok kiri.
SORA mengikuti petunjuk, ia melihat orang yang kemarin datang ke kafe. SORA nungguin NINDYA. Setelah NINDYA istirahat. SORA memberikan pesanannya dan NINDYA malah membuang ke tong sampah.
SORA
Maaf mbak, apa tidak sesuai pesanan lagi?
NINDYA
Nggak, tapii,, kamu liat kan kopi-kopi ini? Kopi-kopi murahan ini semua nggak pantes diminum sama orang-orang kami. Bilang ke bos kamu, saya nggak mau bayar.
SORA
Nggak bisa gitu mbak, itu..
NINDYA
Nggak bisa bagaimana? Apa yang kamu nggak bisa? Udah puas nggodain cowok orang? LAKSA, jauhi laksa!
SORA
Saya tidak ada hubungannya dengan Lasksa.
NINDYA ngambil salah satu kopi dan menyiram SORA, beruntungnya kena sepatu SORA
NINDYA
Masih untung kena sepatu.
SORA tak menangis, ia diam.
KARNA
SORA ?!?! (tak menyangka)
KARNA datang tak percaya, langsung membentak anaknya.
KARNA
NINDYA!!
NINDYA
Papah? (Ketakutan)
KARNA
Jaga tingkah lakumu!
KARNA menarik tangan SORAyang diam mematung. NINDYA mengikuti KARNA dan SORA.
CUT TO :