Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
TOXIC
Suka
Favorit
Bagikan
12. VERDICT

 

81. Scene 81. Int. Lokasi syuting – pagi jelang siang

 

Lilian sedang dirapikan make up oleh stylish. Seorang staf mendatanginya.

STAF

Lilian, apa kamu sudah dengar berita?

LILIAN

Tentang apa?

STAF

Roy sudah keluar! Dia terbukti gak bersalah.

 

Lilian mulai pucat.

LILIAN

Bagaimana bisa..

STAF

Tidak tahu.. ada beberapa berita menuliskan bahwa Anna bunuh diri. Ada juga belum tahu kepastian..

LILIAN

Ambilkan aku lipstick.

STAF

Untuk apa?

LILIAN

Cepat!

STAF

Ba-baik..

 

 

82. Scene 82. Int. Kantor polisi - siang

 

ROY

Wahh.. kerja polisi di sini benar – benar lambat ya? Sudah 14 hari belum juga menemukan buktinya.

 

Dia memijat pelan tangannya karena habis terlepas dari borgol. Roy akhirnya dibebaskan. Bukti belum cukup kuat untuk menahannya.

 

POLISI

Silahkan anda boleh keluar.

 

83. Scene 83. Ext. Kantor polisi - siang

 

Keluarga dari mendiang Anna yang mengetahui berita itu sudah menunggunya di luar menanti Roy keluar. Sesaat Roy keluar, ibunya Anna langsung memegang baju Roy. Dan dibelakang ibu tersebut ada kakak Anna yang mencoba menahan ibunya itu.

 

IBU ANNA

Gak mungkin, gak mungkin, gak mungkin anakku bunuh diri.. kamu pakai uang untuk menyogok hahh. Kamu pasti sudah membunuh anakku!

POLISI

Bu tenanglah.

 

Polisi yang melihat keributan di luar ikut menenangkan.

 

IBU ANNA

Aku gak terima! Aku akan tuntut kembali!

 

Setelah kakak Anna bisa melepaskan eratan tangan ibunya dari badan Roy, Roy tidak membalas apapun. Dia membiarkan wanita paruh baya itu dan pergi. Di waktu yang sama, Elena sudah menanti Roy dari kejauhan. Dia terlihat mengelus bibirnya dengan ibu jarinya sendiri.

 

ROY

Elena?

 

Dia membalikkan badan. Elena segera memeluk Roy.

 

ELENA

Kakakk.. aku merindukanmu.

ROY

Aku juga.

ELENA

Aku sampai tidak bisa tidur karena memikirkanmu.

ROY – V.O

Matamu tidak terlihat mata kurang tidur..

ROY

Aku juga.

ELENA

Tapi aku tahu kakak bisa melewati ini semua.. dan benar kan kakak keluar dari tempat itu. Ayok kak kita pulang, aku sudah menyiapkan pesta untuk merayakan kepulanganmu.

ROY

Kenapa kamu lakuin itu padaku?

ELENA

Maaf kak aku tidak punya jalan lain.. aku bukanlah orang yang kuat seperti kakak. Satu – satunya orang yang bisa kupercaya hanya kakak..

ROY

Bukan itu.. kenapa kamu berpacaran di belakangku?

ELENA

Hah? Apa maksud kakak?

 

Roy melepaskan pelukannya.

 

ROY

KATAKAN! Kenapa kamu menyukai orang lain? Bukan aku? Aku lebih dulu suka sama kamu!

 

Elena akhirnya menunjukkan wujud aslinya. Dia menatap tajam Roy.

 

ELENA

Kak... dengar.. padahal aku sudah menahannya sampai saat ini..

 

Dia menepis eratan tangan Roy di lengannya.

 

ELENA

Aku sudah bersabar agar tidak jijik melihat wajah kakak.

ROY

Apa?

ELENA

Coba jika kakak mengakui semuanya. Mungkin aku akan datang ke pemakaman kakak dan menghibur kakak.

ROY

Elena..

ELENA

JANGAN SEBUT NAMA ITU! Aku sudah menemukan orang yang akan membuatku lebih sukses. Aku juga sudah pindah dari apartemen yang mengekangku. Jadi jangan menghubungi aku lagi.

ROY

Sepertinya tidak bisa.

ELENA

Hah?

ROY

Aku sudah bilang, aku tidak akan melepaskanmu..

ELENA

KAKAK SUDAH GILA HAH?

ROY

Walaupun ini bukan seperti yang kurencanakan karena direkturmu itu.. tapi sepertinya kamu tidak bisa menghadiri pesta kepulanganku.

ELENA

Hah?

 

Para polisi sudah menunggu di belakang Roy. Roy memegang kedua lengan Elena sebagai tanda polisi dapat segera menangkapnya.

 

DETEKTIF

Elena salsabila.. anda ditahan sebagai tersangka pembunuhan Anna.

ELENA

Apa?? Saya korban di sini!

 

Elena segera di bawa masuk. Polisi yang membawa Elena tersebut melewati keluarga Anna kembali. Ibu Anna yang terlalu menguras energinya karena marah menjadi pingsan di tempat. Kakak Anna menopang ibunya dan dia hanya melihat sinis ketika Elena di bawa masuk.

 

KAKAK ANNA

Pak maaf atas keributan yang ibu saya buat.

POLISI

Ah tidak apa – apa mas.. perlu saya antar?

KAKAK ANNA

Tidak perlu.. saya bisa sendiri.

 

Kakak Anna membawa ibunya dan melewati Roy yang sedang berdiri menatap Elena masuk ke jeruji besi.

 

84. Scene 84. Int. Ruangan - pagi

Di sebuah ruang tunggu seorang saksi terdapat Roy dan direktur yang sedang menunggu untuk dipanggil masuk ke ruang sidang.

 

DIREKTUR

Kenapa kamu berubah pikiran? Karena sadar Elena membuangmu?

ROY

Tidak.. aku akan membuka mata Elena bahwa yang dia butuhkan hanyalah aku.

PETUGAS – O.C

Saksi silahkan masuk!

DIREKTUR

Ckckck.. terserahlah.

 

 

85. Scene 85. Int. Ruang Sidang - pagi

 

JAKSA

Silahkan menjawab pertanyaan saya dengan sejujurnya. Anda mengerti kan?

ROY

Iya.

JAKSA

Apakah anda sebelumnya tersangka dari kasus pembunuhan ini?

ROY

Benar.

JAKSA

Lalu sekarang anda berani menginjakkan kaki ke sini sebagai saksi?

ROY

Iya karena saya juga melihat kejadiannya.

 

Elena mulai memegang bibirnya.

 

JAKSA

Anda bisa menceritakan pada kami semua bagaimana kronologinya?

ROY

Semua yang berada di sini juga sudah mendengar semuanya dari mulut Elena. Dan kira – kira itu sama.

JAKSA

Jadi anda mengakui bahwa Anna mendorong Elena lalu Anna bunuh diri sendiri?

ROY

Kronologinya benar.. memang itu semua yang terjadi.. tapi apa yang diingat oleh Elena itu merupakan ingatan Anna sekarang.

JAKSA

Apa maksud anda?

ROY

Saat kejadian itu, dokter memberitahu saya bahwa Elena terkena sindrom wernicke-korsakoff atau bisa dibilang ingatan dia tertukar.

 

Seorang petugas memberikan bukti kepada hakim. Bukti tersebut berupa amplop putih yang disimpan direktur sebelumnya. Isi amplop tersebut berupa berita kesehatan saraf Elena. Elena kaget mendengar penyakitnya itu dan dia langsung berdiri tidak percaya.

ELENA

A-apa maksudnya?!

SFX. SUARA GADUH

SFX. PALU

HAKIM

Tolong semuanya tenang!

HAKIM

Baik silahkah lanjutkan.

ROY

Dia terkena konfubulasi sehingga mengalami kelainan saraf selain karena terbentur di bagian otaknya.. sebelumnya dia juga kecanduan alkohol.

JAKSA

Baik. Saya akan bertanya lagi, anda bilang melihat kejadiannya. Apa yang anda lakukan saat di lokasi?

ROY

Sebenarnya saya sedikit terlambat sampai ke sana. Yang terakhir saya lihat hanyalah..

 

Roy sedikit melirik ke arah Elena. Wajah Elena benar – benar pucat, dia masih tidak bisa memahami apa yang terjadi.

 

ROY

Melihat mereka sudah jatuh bersama. Setelah itu saya segera menelpon ambulan.

 

Elena mulai tersulut emosi dan berdiri.

 

ELENA

Bohong!! Semuanya bohong.. dia yang mendorong anna! Aku melihatnya!

 

Para orang yang menghadiri persidangan mulai bisik – bisik.

ORANG 1

Bukannya tadi dia bilang bahwa Anna bunuh diri. Sekarang dia bilang kalau Anna didorong.

ORANG 2

Iya agak aneh ketika dia bilang saksi berada di sana.. berarti dia masih hidup kan?

ORANG 3

Iya saksi bilang dia lihat mereka sudah jatuh.

ORANG 2

Jadi siapa yang bersaksi benar?

ORANG 3

Tapi dilihat dari reaksi perempuan itu, sepertinya saksi bilang sebenarnya.

 

SFX. PALU

HAKIM

Tolong semuanya diam!

JAKSA

Saya cukup sampai di sini Yang Mulia.

 

Walaupun hanya bisik – bisik tapi Elena bisa mendengar dengan jelas bahwa orang – orang yang hadir mulai berpihak pada Roy. Elena yang kehabisan akal keluar dari tempat duduk tersangka dan pergi ke tengah menuju saksi.

 

ELENA

Tidak.. jangan berhenti.. yang dia katakan tidak benar. Semuanya bohong!! Dia pintar memanipulasi omongannya. Jangan pernah percaya ucapannya!! Arrrhhhh!! Tidakkkk..

 

Sebelum terjadi yang tidak diinginkan, para petugas keamanan mulai membungkam tangan Elena dan di bawa keluar.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar