Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FLASHBACK
ESTABLISH - RUMAH
37. Scene 37. Int. Rumah - pagi
Empat tahun silam
CUT TO - KAMAR
Elena sedang bersiap – siap untuk masuk sekolah. Saat dia kenakan seragam, terlihat punggungnya penuh memar. Dia mengancingkan seragam SMA barunya. Kemudian dia menyisir rambutnya yang dibiarkan panjang menutupi pelipis matanya yang lebam. Mulutnya yang pecah – pecah diberi lipbalm untuk menyamarkan.
INSERT – RUANG TAMU
SFX. POT BUNGA PECAH
AYAH ELENA
Wah benar – benar yaa kamu masih mau menyekolahkan anak bodoh itu?
IBU ELENA
Jaga omonganmu! dia harus punya pendidikan tinggi agar dapat pekerjaan dengan gaji besar.
CUT BACK TO - KAMAR
Setelah semuanya siap, Elena tidak lupa memakai jaket kesayangannya untuk menutupi tangannya yang terluka. Kemudian dia mengalungkan lengan tas ke pundaknya. Lalu berjalan keluar menuju ruang tamu.
AYAH ELENA – O.C
Halahh.. omong kosong gaji besar. Besar nanti dia hanya akan jadi gelandangan karena menghabiskan uangku untuk sekolahnya.
IBU ELENA – O.C
Kenapa kamu bicara kasar ke anakmu sendiri?
AYAH ELENA – O.C
Anakku? Kamu kan yang mau punya anak? Tapi apa? Dia menjadi anak gak berguna..
CUT TO – RUANG TAMU
Elena berjalan tanpa memedulikan pertengkaran orangtuanya dan fokus memakai sepatu.
AYAH ELENA
Ngapain kamu keluar?!
ELENA
Aku berangkat sekolah dulu maa..
AYAH ELENA
Anak ini.. memang gak tahu diajar..
IBU ELENA
Hentikan paa.
SFX. MENUTUP PINTU
Ibunya Elena menahan kuat badan suaminya agar tidak memukul anaknya. Elena yang tidak mempedulikan ayahnya itu pergi dengan membanting pintu keras dan berangkat ke sekolah sendirian.
38. Scene 38. Int. Rumah – pagi
SFX. SUARA RIBUT PERTENGKARAN
Dibalik kamar Roy sudah terdengar pertengkaran hebat berasal dari orang tuanya sendiri. Roy memakai headphone dan memasang musik sekeras mungkin. Dia keluar dari rumah dan siap untuk masuk sekolah. Tidak lupa dia merokok dulu.
SFX. NOTIFIKASI PONSEL
Roy mendapatkan pesan dari temannya,
‘Oi dimana? Ada masalah’
CLOSE UP-TANAH
Putung rokok yang masih baru jatuh kemudian diinjak oleh kaki Roy sendiri karena dia segera berlari menuju teman – temannya.
39. Scene 39. Ext. Jalan buntu - pagi
SFX.REM MOTOR
Roy memarkirkan motornya, dia segera turun. Di depannya sudah ada dua temannya yang habis dipukuli oleh 5 preman.
PREMAN 1
(Sedikit mabuk) Ahh jadi dia pentolannya.. temenmu ini karena nglewati jalan ini, dia harus bayar pajak tau..
ROY
Wah.. pas sekali aku lagi cari siapa yang bisa kulampiaskan amarahku
PREMAN 2
Banyak b*c*t!
Preman tersebut langsung mengarahkan pukulannya ke wajah Roy. Namun, Roy menghindar dengan mudahnya. Kemudian Roy dengan cepatnya melakukan upper cut ke dagu preman itu dengan keras sehingga preman tersebut terpental ke bawah. Preman lainnya yang kaget melihat kalah telak itu tidak tinggal diam, dia mulai mengeluarkan senjata pisau. Roy yang peka akan serangan itu, segera dia halau dengan high kick yang mengarah langsung ke senjata preman tersebut sehingga pisaunya pun terpental keluar.
ROY
Tidak perlu satu – satu. Waktuku habis buat ladenin kalian.
PREMAN 3
S**L*N!!
Para preman itu langsung menyerang Roy bersama – sama. Tapi Roy dengan mudahnya menghindar dan membalas pukulan mereka. Di tengah perkelahian, teman Roy yang sedang menahan kesakitan menghubungi teman – teman lain untuk membantunya. Para bala bantuan datang, lima temannya datang. Sekarang jumlah perkelahian cukup adil. Namun para preman yang kewalahan kabur.
ROY
Bungkam mulut mereka.
Satu perintah dari Eoy, mereka pun langsung mengikutinya dan menhadang para preman itu pergi. Mereka mengunci kedua tangan para preman agar tidak bisa melawan apa – apa. Roy segera menendangi perut mereka.
ROY
Tidurlah nyenyak. (Tatapan dingin).
Para preman jatuh pingsan. Mereka sudah tidak punya energi lagi untuk melawan. Roy meninggalkan begitu saja dan segera naik ke motor. Salah satu temannya yang kesakitan itupun dibawa.
ROY
Ini uang buat rokok.
Roy mengeluarkan semua uang yang ada di dompetnya dan diberikan secara cuma – cuma ke teman – temannya karena sudah membuat dia bersenang – senang.
ROY
Yok cabut!
ESTABLISH – SEKOLAH – PAGI
40. Scene 40. Ext. Sekolah - pagi
Hari pertama memasuki sekolah diadakan upacara sekaligus penyambutan kepada siswa – siswi baru.
KEPALA SEKOLAH – O.C
Untuk siswa baru kelas X, Saya sampaikan selamat datang dan selamat bergabung di SMA Negri Semarang... Sekolah adalah sarana perubahan dari yang belum tahu menjadi tahu, yang belum bisa menjadi bisa, yang belum sadar menjadi sadar...
CUT TO – UKS
Di hari pertama masuk sekolah, Elena ijin ke UKS karena sakit. Tapi ketika guru itu pergi, Elena pergi ke halaman belakang sekolah.
CUT TO – HALAMAN BELAKANG SEKOLAH
Elena mencari tempat yang pas dimana tidak ada seorang pun yang akan melihat. Setelah dirasa aman, Elena mengeluarkan sebatang rokok dan korek api.
CUT TO - PARKIRAN
Roy sedang bersembunyi. Anak berandalan yang sengaja tidak membawa topi bersembunyi agar tidak disuruh maju ke depan saat upacara. Roy pergi menuju ke halaman sekolah dimana tempat itu biasanya digunakan untuk tempat kumpul dengan teman – temannya.
CUT BACK TO – HALAMAN BELAKANG SEKOLAH
Saat Roy tiba, dia peka terhadap bau rokok. Segeralah dia pergi menuju sumber asap tersebut. Dilihatnya seorang perempuan yang penuh memar di wajahnya. Selain itu tangannya pun terlihat penuh sayatan. Elena yang akan melakukan hisapan rokok ditahanlah oleh Roy. Roy secara reflek memegang tangan Elena. Sikap yang tiba – tiba itu membuat Elena tersentak dan menghempaskan tangan Roy. Putung rokok pun ikut jatuh. Dia segera berlari untuk kabur.
CUT TO - KELAS
Kelas X.1
Elena meletakkan tas di bangku kosong. Seperti biasa, dia belum mendapatkan satu teman pun. Teman yang lain sudah cepat beradaptasi dan saling berkumpul. Merasa sendirian di kelas, Elena pergi ke tempat kosong. Di klub musik, di dalam ruangan tersebut ada gitar. Elena mengambil itu dan memetik satu kunci. Suara yang dihasilkan tidak begitu nyaring, Elena mulai membenarkan senar gitar dan mencoba memainkan satu lagu.
SFX. SUARA TEPUK TANGAN
Elena reflek berdiri karena terkejut dan segera menghentikan kegiatannya.
ANNA – O.C
Wah ternyata kamu berbakat ya.
Sesosok perempuan keluar dari balik tembok dan ternyata dia adalah Anna. Hari itu merupakan pertemuan pertama antara Elena dengan Anna. Anna yang melihat Elena dari kejauhan kaget dengan wajah Elena yang terlihat penuh luka.
ANNA
Muka kamu kenapa?
ELENA
Tolong jangan lihat aku.
Elena segera berlari, kabur dari pandangan Anna.