Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
70. Scene 70. Int. Ruang Interogasi - siang
Dalam ruangan tertutup dengan cermin dua arah terdapat dua penyidik dan Roy di depannya dengan kedua tangan yang diborgol. Penyidik tersebut menunjukkan laptop yang menampilkan bahwa terdapat kamera tersembunyi di apartemen Elena yang terarah langsung ke rumah Roy. Rumah roy memiliki tempat rahasia dimana isinya televisi yang merekam kegiatan Elena diberbagai sudut selama 24 jam.
PENYIDIK 1
Apa – apaan ini? Ini sudah melanggar privasi! Apa anda mengerti!
ROY
Aku menunggu waktu yang tepat untuk menyatakan perasaanku (gumam).
SFX. GEBRAK MEJA
PENYIDIK 1
Jangan diam saja!
Roy yang dibentaki itu menjawab santai.
ROY
Anda juga sudah melanggar privasi karena menerobos masuk rumah orang tanpa ijin.
PENYIDIK 1
Wahhh.. benar – benar gila.
Roy memajukan badannya dan mengatakan sesuatu dengan nada mengejek.
ROY
Apa kalian masih kesulitan menemukan bukti bahwa saya membunuh Anna?
Penyidik tersebut tersulut emosi ketika ditantang oleh Roy. Dia menarik kerah Roy.
PENYIDIK 1
Si*l*n. Berani – beraninya dengan..
Penyidik lain menghentikan aksi tersebut.
PENYIDIK 2
Tolong tenang pak..
PENYIDIK 1
Hah.. ayo kita pergi.
71. Scene 71. Int. Kantor Polisi - siang
Dalam sebuah ruangan ada tim detektif mencari tahu tentang kasus pembunuhan Anna. Mereka sedang mencari bukti dari CCTV.
DETEKTIF 1
Apa kalian menemukan sesuatu di cctv?
DETEKTIF 2
Ada pak! Ini cctv yang mengarah keluar apartemen Lilian.
CLOSEUP – LAYAR KOMPUTER
Terlihat orang yang memakai jubah hitam menutupi seluruh badannya, menaruh kado itu dan pergi. Berselang waktu kemudian Lilian datang dan membuka kado itu berisi tengkorak.
DETEKTIF 2
Jika dilihat waktunya, seharian pun Roy bersama dengan Lilian pak.
DETEKTIF 1
Jangan berkesimpulan dulu. Kita korek informasi darinya dulu.
72. Scene 72. Int. Ruang Kunjungan – siang
Hari berikutnya, Roy kembali dikunjungi oleh sang direktur.
DIREKTUR
Bagaimana? Kamu tidak mau balas dendam ke Lilian.. ah maksudku Elena?
ROY
Kenapa menyuruh saya balas dendam, bukannya itu merugikan anda sendiri?
DIREKTUR
Hahahaha aku sudah rugi sejak Elena datang kepadaku. Tapi dari sikapmu yang tidak takut sama sekali. Aku tau kamu menyimpan banyak hal.
ROY
Saya bisa tangani sendiri. Anda tidak perlu ikut campur dan anda tidak perlu datang ke tempat saya.
DIREKTUR
Hahahah kamu masih melindunginya hah?
ROY
Dia melakukannya karena dia menyukaiku.
DIREKTUR
Begitukah? Tapi bagaimana ini.. ada kabar bahwa Elena berpacaran dengan seseorang.
SFX. MENGGEBRAK MEJA
Roy berdiri hingga kursinya pun ikut terjatuh.
ROY
Apa maksud anda?
DIREKTUR
Pffttt.. dasar gila.. hahh kamu harus lihat dengan mata kepalamu sendiri apa yang dia lakukan setelah kamu tidak berada di sampingnya. Aku tidak akan berkata dua kali, butuh kupanggilkan pengacara?
Roy menatap tajam.
DIREKTUR
Sepertinya kamu butuh wsktu untuk berpikir. Tapi biar kuberitahu 1 hal. Semakin lama kamu berada di sini bukankah semakin lama Elena melupakanmu?
Roy mulai menggigiti kuku jarinya. Direktur hanya menyeringai melihat respon itu. Setelah bersenang – senang dengan itu direktur hendak beranjak pergi, Roy segera memanggilnya.
ROY
Aku punya permintaan.
Direktur tersenyum rencananya berhasil.
73. Scene 73. Ruang kerja – siang jelang sore
Para polisi juga mulai menggeledah tempat kerja Roy. Perusahaan di tempat direktur tersebut menjadi genting.
DETEKTIF
Ambil semua yang ada di mejanya.
PETUGAS
Baik pak!
Para karyawan hanya bisa diam dan melihat meja mereka yang digeledah oleh petugas. Berselang waktu, ada seorang petugas yang melapor.
PETUGAS
Pak saya menemukan sesuatu di brankasnya.
74. Scene 74. Int. Ruang interogasi - sore
PENYIDIK 1
Anda masih diam saja?!
Roy sudah dari kemarin diberi beribu pertanyaan, dia memilih untuk diam saja.
PENYIDIK 2
Jika masih seperti ini bisa – bisa tersangka bisa keluar pak.
Seorang petugas memasuki ruangan tersebut,
PETUGAS
Pak ada info penting.
Roy yang menunduk daritadi tersenyum. Petugas mulai membisikkan sesuatu.
PENYIDIK 1
Apa? Tch.
Lalu seorang pengacara yang sudah ditunjuk oleh direktur masuk.
PENGACARA
Selamat sore, saya pengacara Roy akan menyatakn bahwa Roy tidak bersalah.
75. Scene 75. Ruang kerja - sore
Pengulangan Scene 73. dan lanjutan.
Seorang petugas menyerahkan satu bendel kertas.
DETEKTIF
Apa ini?
PETUGAS
Itu rangkuman biaya pengeluaran Roy. Jika dilihat seksama, tiap awal bulan beliau habiskan untuk biaya perawatan pemakaman Anna.
DETEKTIF
Apa?
Detektif tersebut mulai membalikkan kertas itu. Memang benar bahwa ada sejumlah uang ditujukkan untuk perawatan makam Anna.
DETEKTIF
Masih kurang. Ini tidak menutup kemungkinan dia menggali sendiri.
PETUGAS
Tapi anehnya dia membayar sampai bulan kemarin.
DETEKTIF
Kita harus kembali ke tempat makam tersebut.
PETUGAS
Baik pak.
76. Scene 76. Ruang Direktur - sore
SEKRETARIS
Bu, semua polisi sudah pergi.
DIREKTUR
Baguslah.. kembali dan rapikan semuanya.
SEKRETARIS
Baik bu.
Sekretaris membungkukkan badan mengikuti perintah atasan dan pergi. Dalam ruangan yang hanya tertinggal direktur sendirian.
MONTAGE – PENGULANGAN SCENE 72 DAN LANJUTAN.
ROY
Saya punya permintaan
Direktur kembali duduk ke tempatnya.
ROY
Sebelum ruangan saya digeledah. Tolong ambil sebuah amplop yang ada di brankas saya. Kodenya..
FLASHBACK – RUANG KERJA ROY
Satu jam sebelum waktu penggeledahan. Direktur sedang mencoba menekan angka di brankas dengan kode “1207”. Pintu itu terbuka. Isinya benar – benar hanya sebuah amplop putih ukuran A4.
ROY – V.O
Ketika anda mengambil isinya jangan lupa memasukkan biaya pengeluaran yang saya minta untuk dicetak bagian dimana saya membayar petugas untuk mengurusi makam Anna.
DISSOLVE TO – MASA SEKARANG
DIREKTUR
Dasar cinta buta, kodenya saja sampai ulang tahunya Elena. Hahaha Roy tidak pernah mengecewakanku.
CLOSEUP - AMPLOP
Amplop tersebut terdapat logo rumah sakit di bagian pojok kanan atas.
77. Scene 77. Ext. Makam - sore
Di kejauhan terlihat seorang detektif bersama asistennya mencari seseorang. Penjaga makam yang bertugas itu menemui mereka.
PENJAGA MAKAM
Ada yang bisa saya bantu Pak?
DETEKTIF
Selama sore pak, saya sedang mencari orang bernama Tono..
Detektif tersebut menunjukkan tanda pengenalnya ke bapak tersebut. Seketika penjaga taman kaget dan berlari kabur.
DETEKTIF
Cepat tangkap dia!
Bapak tersebut berlari hingga tersandung. Detektif mulai melipat tangan bapak tersebut agar tidak kabur ke mana – mana.
DETEKTIF
Kenapa bapak lari? Bapak tahu sesuatu?
PENJAGA MAKAM
Pak ampuni saya.. tapi sumpah bukan saya pelakunya.
Detektif tersebut melepaskan bapak itu dan orang tersebut mulai berlutut sambil memohon – mohon.
PENJAGA MAKAM
Pak tolong saya.. saya benar tidak tahu apa – apa.
DETEKTIF
Saya tidak akan menangkap bapak. Berdirilah dan ceritakan semua yang anda ketahui.
78. Scene 78. Int. Pos makam – sore jelang malam
Hari itu sedang hujan. Akhirnya mereka berteduh di sebuah pos tempat menjaga makam. Penjaga makam sesuai yang dicari detektif mulai menceritakan apa yang dia ketahui.
TONO
Sebenarnya saya tidak yakin bahwa yang menggali kubur itu sama dengan yang memberi iuran perbulan. Saya menerima uang itu atas nama keluarganya. Sudah pasti saya merawat makam tersebut. Tapi tahun lalu di waktu malam..
CUT TO FLASHBACK
79. Scene 79. Ext. Makam - malamHari itu hujan lebat di malam hari. Pak Tono sedang meminum kopi hangat yang baru saja dia beli di warung. Dari kejauhan sudah terlihat seseorang yang datang ke tempat makam tersebut.
TONO – V.O
Saat itu hujan sangat deras. Saya menemuinya untuk bertanya mencari siapa. Dia memakai jubah serba hitam dan wajahnya tertutup oleh jubah itu. dia juga memakai tas punggung dan membawa sebuket bunga sehingga saya tidak yakin apakah dia orang yang sama tapi dia mengaku sebagai keluarga. Jadi saya biarkan saja.
Orang berjubah hitam itu pergi begitu saja. Tono memperhatikan bagian belakang tubuhnya yang menggunung karena tas punggung. Dia mengabaikan dan kembali meminum kopi yang dibawanya.
Beberapa jam kemudian, orang tersebut kembali. Dia melewati penjaga makam begitu saja tanpa pamit dan pergi. Tono kembali memperhatikan bagian punggungnya.
TONO – V.O
Saya yakin dengan mata kepala saya sendiri bahwa ada bekas tanah di jubahnya.
DISSOLVE TO MASA SEKARANG
80. Scene 80. Int. Pos makam – sore jelang malam
DETEKTIF
Apa anda kembali ke makam tersebut?
TONO
Iya tapi tidak ada yang aneh dari sana. Mungkin hujan yang lebat membuat tanahnya tidak rata.
TONO
Saya benar – benar tidak tahu pak jika berakhir begini. Tolong jangan masukkan saya ke penjara.
DETEKTIF
Tunggu pak.. bagaimana bapak yakin bahwa dia orang yang sama? Hanya karena mengaku keluarga?
TONO
Bunganya.. orang yang selalu membayar saya per bulan selalu membawa bunga yang sama. Dan orang berjubah hitam itu juga membawa bunga yang sama. Bunga lily.
DETEKTIF
Bunga lily?
TONO
Iya dengan kuncup berwarna putih.
DETEKTIF
Tapi jika anda percaya bahwa mereka berdua orang yang sama, kenapa anda lari tadi?
TONO
Saya hanya ragu, tapi ketika para polisi datang menemui saya lagi bukankah saya sa-salah memberikan bukti?
Detektif tersebut hanya mencatat bagian bunga lily dan jubah hitam.
DETEKTIF
Ah tunggu! Jubah hitam? Tolong ingat kembali pak.
Dia mengeluarkan rekaman CCTV ketika seseorang memberikan kado kedua.
DETEKTIF
Apakah jubah hitam seperti ini pak?
TONO
Ah iya.. seperti itu.
Di tengah – tengah interogasi itu, polisi yang bersamanya membisikkan sesuatu ke detektif.
DETEKTIF
Dia tiba – tiba mendatangkan pengacara?
POLISI
Iya pak.
DETEKTIF
Ini benar – benar aneh.. pertama brankasnya hanya berisi laporan pengeluaran, lalu mengundang pengacara ketika akhir waktu penyelidikan.. (menghela napas) ayo kita kembali dan laporkan ini semua.
POLISI
Baik pak.