Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
41. Scene 41. Int. Kelas. pagi
Penolakan itu tidak mematahkan semangat Anna untuk mendekati Elena. Dia semakin tertantang untuk mengajaknya berteman dengan Elena. Seperti biasa di pagi hari, Anna menghampiri bangku Elena.
ANNA
Pakai ini, Na. Biar lukamu cepet sembuh.
ELENA
Oh.. makasih.
ANNA
Ini luka bekas apa? (memegang tangan Elena).
ELENA
(disahut) Gak kenapa – kenapa.
ANNA
Kamu abis dipukuli? Sama siapa?
Elena menyembunyikannya dari Anna. Dia masih ragu untuk bercerita.
ANNA
Kalo gitu, ambil ini. Ini buat menyamarkan lukamu. Kamu kan mau jadi artis. Hal seperti ini jangan diperlihatkan oleh orang lain. Nantinya mereka berpikiran yang buruk.
ELENA
Mereka mana peduli.
ANNA
Di luar sana banyak yang peduli kok sama kamu.
ELENA
Tidak kok. Cuma kamu, Na.
ANNA
Ada kok (sambil melirik keluar kelas).
Di balik kelas itu sudah ada orang yang mengamati mereka berdua. Tentu saja Roy. Seakan – akan Roy sedang mengawasi. Mata Roy dan Anna bertemu, dia langsung memalingkan wajah dan pergi. Seolah – olah dia tertangkap basah.
ELENA
Hm? Siapa?
Elena menoleh ke belakang karena Anna teralihkan pandangannya ke belakang Elena. Tapi di belakang tidak ada seorang pun di sana.
ANNA
Oh gak kok.. kayaknya orang lewat doang.
ANNA
Pulang sekolah nanti ayok kita jalan – jalan hihi.
42. Scene 42. Int. Mall – siang jelang sore
Elena diajak jalan – jalan menyusuri sepanjang mall. Elena juga dibelikan beberapa baju yang bagus dan meluncur menuju tempat kecantikan. Anna yang kenal dengan produk yang bagus segera memilihkan yang terbaik untuk Elena. Dia juga mencobakan lipstick berwarna peach, coral, dan plum.
ANNA
Aku tau kamu sebenarnya cantik kok. Ini lihat ke cermin..
Elena masih tidak percaya dengan wajah yang dilihatnya di cermin. Dia menyentuh wajahnya yang sudah dipoles Anna, layaknya yang di cermin bukan dirinya. Elena tersenyum puas.
ANNA
Warna coral cocok banget yaa.. aku beliin deh.
ELENA
Ehh.. jangan..
ANNA
Udah jangan banyak protes.. bentar sekalian buat wajahmu. Kamu harus pake itu teratur.. kalo gak cocok bilang aja.
Anna segera mengambil berbagai sabun, perawatan wajah, bedak, dan lipstik tadi. Anna segera pergi ke kasir dan membayar semuanya agar Elena tidak bisa menolak.
ANNA
Ambil bedak, dan pembersih muka ini. Ah tidak.. ambil saja semuanya. Ini hadiah pertemanan kita.
Anna menambahkan hadiah dengan memberikan senyuman cantiknya. Elena juga membalas dengan senyuman. Akhirnya dia menemukan teman yang tulus padanya.
43. Scene 43. Int. Kelas - pagi
Elena berjalan menyusuri lorong kelas dan masuk ke kelas x.1. Penampilan Elena yang dulunya lusuh diubaj menjadi bersih dan cantik oleh Anna. Anna merasa puas dengan penampilan Elena.
NINDI
Wah.. lihat.. bukannya dia ngikut – ngikut gayamu, Na?
ANNA
(Menyeringai) gak kok.. Elena emang cantik kan.
NINDI
Lihat.. itu kan warna lipstik yang biasa kamu pakai. Gak pantes buat dia.
ANNA
Gakk cocok kok dia.
NINDI
Kamu terlalu baik Na, awas kalo dia deket – deket sama kamu jadi parasit.
Dia menatap tajam Nindi. Orang yang berbisik daritadi di sebelahnya. Anna hanya bisa menahan tawa dan menutup mulut dengan satu tangannya. Dia semakin puas dengan respon yang dia terima. Anna segera melambaikan tangan ke Elena.
ANNA
Gimana? Cocok, Na?
ELENA
Iyaa.. makasih ya Na.
ANNA
Gak kok.. aku yang harusnya terimakasih.. hihi.
44. Scene 44. Int. Tempat Audisi - pagi
Elena dan Anna sudah sepakat untuk mengikuti audisi menjadi seorang penyanyi. Mereka berdua sudah tiba ke tempat audisi. Mereka saling melihat karena gugup.
ANNA
Kamu siap, Na?
ELENA
G-gak.. aku gugup banget.
ANNA
Kan kita udah latihan.
ELENA
Tapi kan kamu udah dilatih dari kecil. Aku masih baru – baru ini.
ANNA
Tapi kamu bisa nyanyi kok.
ELENA
Sedikit..
ANNA
(memegang bahu Elena) Kamu mau ngubah hidupmu kan? Kamu mau jadi kaya kan? Pikirkan tujuan awalmu!
Elena mencengkram tangan Anna. Semangat dia kembali. Dia mengangguk dengan penuh yakin. Elena dan Anna memasuki ruangan.
CUT TO – EXT. TEMPAT AUDISI
Mereka berdua keluar dari tempat itu dengan menunduk sedih. Anna paling sedih.
ELENA
Ma-af Naa..
ANNA
Yahh mau gimana lagi kan?
Telapak tangan kanan Anna yang mengepal menyembunyikan sesuatu dibalik tangan itu. Dia membuka tangan itu dan ternyata kartu nama seorang direktur di suatu manajemen musik.
ANNA
Tadi aku dikasi oleh salah satu jurinya.. (menunjukkan kartu nama itu ke Elena) gimana kalo kita ke sana?
45. Scene 45. Int. Ruangan CEO - pagi
Sudah ada Elena dan Anna yang menghadap ke ibu direktur sekaligus yang menjadi juri audisi saat itu.
DIREKTUR
Kalian tahu kenapa saya minta kalian datang ke sini?
Elena dan Anna menggelengkan kepala.
DIREKTUR
Hahaha.. tentu saja untuk merekrut kalian.
Elena dan Anna saling menatap, tidak percaya apakah ini dalam mimpi atau tidak.
DIREKTUR
Kalian memiliki potensi dalam bernyanyi. Apalagi kamu Anna, suaramu unik sekali. Sayang jika kamu hanya menyanyi covers. Kamu harus punya lagu sendiri. Saya nantikan karya kalian berdua di sini (tambah senyum tipis)
ELENA DAN ANNA
Wahhh.. terimakasih buu!
CUT TO – EXT. RUANGAN CEO
Mereka berdua menahan selebrasi sampai keluar dari tempat itu agar bisa berteriak sepuasnya.
ELENA DAN ANNA
WAAAAA!!
ANNA
Kita akan terkenal Na!! Dengan begitu, kamu bisa membayar hutang keluargamu!!
ELENA
Makasih Na, sudah mau menjadi temanku hiks..
ANNA
Hihi.. ayo kita pulang! Bagaimana kalo kamu tidur di rumahku?
ELENA
OKE!
ANNA
Asikk. Enaknya makan apa yaa.. ah benar disuruh diet, tapi kalo nonton tanpa cemilan kan gak seru..
ELENA
Kita puas – puas in aja dulu hahaha.
ANNA
Ide bagus! hahaha.
MONTAGE-RUANG PELATIHAN – SIANG
PELATIH
Elena! Pitch mu kurang naik!
MONTAGE-RUANG PELATIHAN – SORE
PELATIH
Elena! Artikulasinya kurang jelas!
MONTAGE-RUANG PELATIHAN – SIANG
PELATIH
Ulang dari reff!
SFX. SUARA PINTU TERBANTING KERAS
Sang direktur yang memperhatikan dari luar, masuk tiba – tiba.
DIREKTUR
Masuk ke ruangan ibu.
Pelatih yang mengajarinya selama ini menyuruhnya mengikuti apa kata bu direktur dengan mengangkat wajahnya keluar. Elena pun hanya mengangguk dan pergi.
46. Scene 46. Int. Ruangan - pagi
DIREKTUR
Elena, ibu tidak melihat progresmu sama sekali. apa kamu sudah menyerah? Apa selama ini kamu hanya bersantai?!
ELENA
T-tidak bu..
DIREKTUR
Kamu tau, jika kamu terus stuck di sini. Kamu hanyalah parasit bagi Anna. Dia menunggu terlalu lama. Atau sebaiknya Anna debut solo saja ha?
ELENA
Jangan Bu! Saya janji. Saya akan berusaha keras lagi.
DIREKTUR
Ibu beri satu kesempatan lagi dan buktikan itu! Kamu boleh pergi.
ELENA
Baik terimakasih bu.
Elena segera pergi keluar. Kemudian bergantian, seorang sekretaris masuk ke ruangan.
SEKRETARIS
Bu, bukannya kita bisa bikin lipsync.
DIREKTUR
Tentu saja. Tapi aku tidak ingin anak didikku menjadi rendahan seperti itu. Aku tidak mau menanggung malu. Dan.. aku punya firasat bagus tentang ini.