EXT. LAPANGAN - DUSK
Kita melihat muka THOLE menunduk sedih. SUPIAH melipat tangannya sambil memandang THOLE sinis, AYA (9) memeluk kaki SUPIAH yang mengenakan baju tayday mewah melipat tangannya. AMAH mengenakan pakaian taqwa dengan kerudung merah diselempangkan melihat THOLE dengan muka marah, AGUS (10) berdiri di depannya. LAWA mengenakan baju PNS mengelus dada sambil prihatin melihat THOLE, BOMBOM (11) dipeluknya dari belakang. TRIYO (15) memperlihatkan gestur tepuk kegirangan, INAH berusaha menghentikan TRIYO.
SUPIAH
Eee ya ngene sing jenenge kumpul kebo bluron, anakku kecipratan ledhoge. Deloken iki meloki kon dulin gak eruh wayah, kulit e AYA dadi guwosong koyok silite wajan! Ngene iki lak gak onok wong mulya sing gelem karo anakku!
Eee ya ini yang namanya kumpul dengan kerbau yang berendam, anakku terciprat rumputnya. Lihat itu anakku ikut kamu jadi gak tahu waktu, kulitnya Aya jadi sangat gosong seperti pantat wajan! Gini ini jadinya tidak ada orang yang muliya yang mau sama anakku!
LAWA
Lha iya Bu Supiah, anakku engko lak melok gak kenek ditata. Lek gak kenek ditata, kasengsaran tok sing bakal teka. Iso kon tanggung jawab?
Lha iya Bu Supiah, anakku nanti jadi ikut tidak bisa diatur. Kalau tidak bisa diatur, penderitaan saja yang bakal dantang. Bisa kamu tanggung jawab?
AMAH
Koyok tenyom diculna kandang, dulin ae sampek anakku melok lali ngaji, lali sembahyang!
Seperti monyet yang dilepaskan dari kandang, main terus sampai anak ikut lupa ngaji, lupa sholat!
TRIYO
(Tertawa)
Hahaha tenyom
hahaha monyet
INAH
(Kepada triyo)
Yo...
(Kepada ibu-ibu)
Bu, uwis bu, sakna THOLE
THOLE yang merunduk menjawab
Bu, sudah bu, kasihan Thole
THOLE
Bu Supiah, Bu Lawa, Bu Amah, Arek-arek iku mang melok dhewe.. Lha wong ancen senenge dulin
Bu Supiah, Bu Lawa, Bu Amah, anak-anak itu tadi ikut sendiri.. Lha orang anak-anak itu sukanya main
AMAH
Kon iku njawab ae!
Kamu itu njawab terus!
INAH
Bu Amah, wis Bu--
Bu Amah, sudah Bu
LAWA
(Memotong)
—Lha iya kok jan criwis eram!
Lha iya kok banyak omong!
THOLE
Sepurane, Thole isane ngene iki Bu.
Iki lo Bombom mang wis tak elingna cek ndang moleh Bu tapi luih sir melok Thole dulin
Maaf, Thole ya bisanya seperti ini Bu.
ini lo Bombom sudah tak ingatkan agar cepat pulang tapi lebih ingin ikut Thole main.
LAWA
(Bertanya pada Bombom)
(Sambil mengancam mau menjewer)
Bener Bom?
IBU-IBU lainnya kecuali BU INAH mempertanyakan apakah yang dikabarkan oleh Thole benar kepada anaknya masing-masing dengan gestur.
BOMBOM
(Ketakutan)
Aku mang wis kate moleh tapi gak oleh mbek Thole!
Aku tadi sudah mau pulang tapi sama Thole tidak boleh!
AYA dan AGUS mantuk-mantuk
THOLE
Apane--!
AMAH
(Memotong)
--Woooo ancene rai gedhek arek iki! Nggorohi Wong tuwek
--Wooo memang tak punya lali! Membohongi orang tua
TRIYO
(Kegirangan)
Tenyom! Tenyom!
Monyet! Monyet!
Muka THOLE marah melihati Triyo.
INAH
Hus! Gak oleh ngono Yo! Ayo mulih ae..
Hus! Gak boleh begitu Yo! Ayo pulang saja..
(Langsung mengajak Triyo pulang)
(Kepada THOLE)
Sing sabar ya Le, sepuranana Triyo
Yang sabar ya Nak, maafkan Triyo
LAWA
(Mengajak BOMBOM pulang)
Iya wis, ayo mulih ae, lapa ngeladeni tenyom iki..
Iya deh, ayo pulang saja, ngapain meladeni monyet ini..
BU INAH melihati BU LAWA dengan muka prihatin. BU SUPIAH mengajak AYA pulang.
SUPIAH
(Pergi sambil ngedumel kepada AYA)
Triyo ae ngerti Ya, Thole iku tenyom gudhigen, lek cedhek-cedhek isa ketularan penyakite kapok kon engkuk…
Triyo saja ngerti Ya, Thole itu monyet kudisan, kalau kamu mendekat bisa ketularan penyakitnya, kapok kamu nanti
INAH
Bu Supiah sampun Bu..
Bu Supiah sudah Bu..
LAWA
(Kepada bombom)
Gurung dijenang abangi koyoke bayeke Bom, kelakuane malih koyok tenyom
Belum diselamati dia bayinya Bom, tingkahnya jadi seperti itu
INAH
Bu lawa…
Muka THOLE semakin marah mendengar ocehan ibu-ibu temannya. BU AMAH yang belum pergi mengejek THOLE.
AMAH
Lapa rupamu koyok kesetanen ngono?
Ngapain wajahmu seperti kesetanan seperti itu?
(Lalu pergi dengan mengajak AGUS)
Ayo mulih Gus, gak usah ngancani Tenyom, Tenyom kudune nang alas ae…
Ayo pulang Gus, tidak perlu menemani Monyet, Monyet itu harusnya di hutan saja...
THOLE dengan muka marah dan sedih berbalik arah dan pergi dengan langkah penuh angkara murka melangkah beralawanan arah dengan IBU-IBU DAN ANAKNYA. Di belakang THOLE IBU-IBU berjalan BERSAMA ANAKNYA MASING-MASING. THOLE berhenti
THOLE
(Berteriak ke mereka)
IKU MANG AREK-AREK MELOK DHEWE KOK NYALAHNO THOLE!
ITU TADI TEMAN-TEMAN IKUT SENDIRI KOK MENYALAHKAN THOLE!
IBU-IBU berhenti
AMAH
(Berteriak)
NGOMONG OPO KON?
NGOMONG APA KAMU?
INAH
(Terdengar lirih)
Bu Amah wis Bu
Bu Amah sudah Bu
THOLE kembali berjalan penuh kemarahan meninggalkan mereka. IBU-IBU dibelakang THOLE masih berhenti lalu diajak BU INAH untuk pergi hingga meraka pergi lagi.