Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
04. INT. ALFAMART – SORE HARI
Cast : Lidya, Arya, extras
Lidya pergi ke rak kosmetik dan memasukkan beberapa barang ke keranjang belanjaannya. Ia juga membeli beberapa cemilan, minuman ringan, dan mie untuk stok. Tak lupa masker wajah pesanan Anes ia masukkan ke keranjang pula. Setelah dirasa cukup, Lidya lekas pergi ke kasir.
Ada 2 orang yang mengantre sebelum dirinya. Lidya menunggu usai meletakkan keranjang belanjaannya di atas ubin lantai. Memainkan ponselnya sebentar sekadar menghilangkan bosan.
Pemuda yang ada di depannya menoleh ke belakang—tersenyum melihat Lidya.
ARYA
Lidya!
Lidya yang mendengar namanya dipanggil langsung mendongak. Sedikit terkejut melihat temannya ada di sini. Pria itu memakai kaos putih polos dipadu dengan celana hitam panjang. Lidya tersenyum dan segera menyimpan ponselnya ke dalam saku celana.
LIDYA
Eh, Arya. Beli apaan?
Arya menunjuk keranjang miliknya.
ARYA
Cemilan buat nongkrong bareng temen.
LIDYA
Tumben gak berburu. Biasanya juga kasus lo numpuk.
Keduanya tertawa sebentar.
ARYA
Gue juga manusia kali, Lid. Ya kali berburu terus. Gue juga baru free sekarang.
LIDYA
Kan biasanya waktu ketemu gue pasti selalu lagi berburu.
ARYA
Pengin cuti gue. Capek kerja jadi polisi.
LIDYA
Cuti aja. Kasihan gue kadang lihat muka lo lemes gitu. Sekalian cari pacar.
Lidya mengedipkan sebelah matanya, membuat Arya kembali tertawa. Kini, giliran Arya yang membayar belanjaannya. Ia pun menyerahkan keranjangnya kepada kasir dan kembali mengobrol dengan Lidya.
ARYA
Mau ke mana lo? Biasanya juga ke warung beli jajannya. Lagi banyak duit?
Lidya tertawa lagi.
LIDYA
Sembarangan lo! Gue lagi bokek, Ar belum masanya gajian. Ini mau lembur di kosan Anes.
ARYA
Masalah ortu lagi?
Lidya mengedikkan bahunya lalu menghela napas panjang. Arya yang melihat itu hanya bisa menatap Lidya kasihan.
ARYA
Yang sabar, Lid. Coba deh lo cari pacar biar cepet nikah. Nanti tinggalnya pisah rumah sama ortu.
LIDYA
Penginnya, sih gitu tapi belum ada yang sreg, Ar. Kenalin gue ke temen lo, gih yang masih jomlo. Yang lagi pacaran juga gak apa-apa biar gue pepet.
Arya tertawa dibuatnya. Obrolan mereka kembali terjeda karena sang kasir selesai menghitung belanjaan Arya. Pria itu segera membayar belanjaannya.
ARYA
Makasih, Mba.
KASIR
Sama-sama, Mas.
Arya menyimpan uang kembaliannya ke dalam saku celana. Tersenyum sebentar ke arah Lidya yang hendak menyerahkan keranjang kepada kasir.
ARYA
Lagi buru-buru gak, Lid? Gue masih pengin ngobrol soalnya.
LIDYA
Gak kok. Tinggal nunggu Anes beli makan aja. Sono tunggu di luar. Gue bayar belanjaan dulu.
Arya mengangguk paham lalu keluar dari Alfamart. Duduk di kursi yang tersedia di depan sana sembari menunggu Lidya selesai membayar.
KASIR
Totalnya seratus sepuluh lima ratus ribu, Mba.
Lidya mengeluarkan dompet dari dalam tas dan menyerahkan selembar uang berwarna merah kepada kasir. Setelah memasukkan dompetnya ke dalam tas, ia beralih merogoh saku celana depan dan mengeluarkan uang logam satu-satunya. Sang kasir menerimanya dengan senang hati.
KASIR
Mau pakai kresek apa bawa totebag, Mba?
LIDYA
Pakai kresek aja, Mba. Gak bawa soalnya.
Kasir segera memasukkan belanjaan Lidya ke dalam kantung kresek. Lantas, ia menyerahkannya kepada Lidya dan diterima baik oleh gadis itu.
LIDYA
Makasih, Mba.
KASIR
Sama-sama.
Lidya pun keluar dari dalam Alfamart, menemui Arya yang duduk di luar.
CUT TO
05. EXT. LUAR ALFAMART – SORE HARI
Cast : Lidya, Arya, extras
Lidya duduk di kursi depan Arya usai menaruh kresek belanjaan di atas meja. Arya tersenyum melihat kedatangan Lidya.
ARYA
Free kapan, Lid?
LIDYA
Gak tau, Ar. Masih banyak kerjaan gue.
ARYA
Mau gue bantu?
Lidya tertawa mendengar tawaran dari Arya.
LIDYA
Yang ada hancur kerjaan gue kalau dikerjain sama lo. Bidang kita beda, bro.
Arya ikut tertawa meski telat.
ARYA
Setidaknya gue udah bantu. Bantu doa deh.
LIDYA
Gak ngaruh.
ARYA
Mau gue ajakin hangout malah lo-nya sibuk. Sayang banget padahal dibayarin.
Mendengar hal itu, mata Lidya langsung terbelalak. Antara senang dan juga sedih.
LIDYA
Kapan? Kalau gratisan mah gas, ayok!
Arya tertawa. Tangannya bersedekap di depan dada.
ARYA
Minggu depan. Buruan kelarin kerjaan lo mumpung masih ada slot 1. Gue bantu booking.
LIDYA
Sip! Gitu baru temen gue.
ARYA
Ya iyalah orang lo doyan gratisan.
Keduanya tertawa lepas.
LIDYA
Btw, siapa yang bayarin? Temen lo, kan? Bukan temen kita dulu?
Arya mengangguk.
ARYA
Yoi, temen SMP. Santai aja dia mah anak sultan. Gak masalah kalau gue atau yang lain bawa temen yang gak dia kenal.
LIDYA
Gue demen sama temen gitu. Cowok apa cewek?
ARYA
Cowoklah. Gue jarang deket sama cewek.
LIDYA
Gue gebet boleh? Jomlo ‘kan dia?
ARYA
Iya, dia jomlo. Gebet aja sana apa perlu bantuan gue buat ngenalin kalian berdua?
Lidya menggeleng tak setuju.
LIDYA
Gue mau usaha sendiri. Makasih lho tawarannya, gue simpen dulu. Kapan-kapan kalau gue butuh bantuan lo, gue pakai kesempatan itu.
Arya mengangguk. Selang beberapa detik, keduanya diliputi keheningan. Tak sengaja netra Lidya bertemu dengan manik mata Anes di seberang sana. Anes melambai ke arah Lidya yang dibalas lambaian kecil dari sang empu. Arya yang melihat hal itupun memilih beranjak bangkit.
ARYA
Kayaknya temen lo udah kelar beli makanan.
Lidya ikut bangkit dan menenteng kresek belanjaannya.
LIDYA
Iya. Makasih ya udah ngajakin gue hangout.
ARYA
Yoi, santai aja kayak sama siapa. Duluan, ya!
LIDYA
Iya. Hati-hati di jalan!
Lidya melambai ke arah Arya meski pria itu tak membalasnya. Begitu Arya berbelok dan hilang dari pandangan Lidya, barulah ia pergi menghampiri Anes di parkiran warung makan.
CUT TO
06. EXT. PARKIRAN – SORE HARI
Cast : Anes, Lidya, extras
Lidya menggantung kresek belanjaannya di gantungan bawah stang motor. Anes memakai helmnya dan menuntun motornya keluar dari garis parkir.
ANES
Siapa, Lid?
LIDYA
Temen.
ANES
Gue kira pacar. Gebet boleh?
LIDYA
Sok atuh. Untung jomlo dia.
ANES
Kenal di mana lo?
LIDYA
Gak sengaja ketemu waktu hangout bareng temen SMA.
ANES
Oalah, gitu. Mayan tau dapetnya cogan.
LIDYA
B aja kok haha.
Begitu motor yang ditumpangi Anes berhenti di pinggir jalan, Lidya pun naik ke boncengan. Kantung kresek berisi makanan yang dibeli Anes tadi beralih dipegang Lidya agar tidak tumpah isinya. Anes pun membawa motornya melaju ke jalan raya.
CUT TO