Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sketch Within Words
Suka
Favorit
Bagikan
7. ACT 7
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT.KAMAR ELAINA — MALAM

ELAINA berbaring di kasur. Pandangan tertuju pada langit-langit kamar.

ELAINA
Kelihatannya memang aku tidak ingin meninggalkan dunai ilustrasi.

Pandangan ELAINA kini bergeser tertuju pada laptop dan pentab yang berada di atas meja belajar.

ELAINA mulai bangun dari kasur. Berjalan menuju meja belajar. Mengambil duduk dan membuka laptop serta menyalakannya.

Kemudian ELAINA memasang kabel pentab ke laptop. Kanvas putih di layar telah hadir.

ELAINA mulai menggambar dari garis-garis hingga membentuk wajah dengan style manga.

ELAINA meletekkan pentab di samping laptop, melihat hasil gambar yang telah usai.

INT.KELAS X-2 — PAGI

ELAINA duduk di kursi, menguap dengan lebar.

METHA
Selamat pagi Elaina. Pagi-pagi kok sudah ngantuk?

ELAINA
Enggak apa-apa, aku hanya kurang tidur. Insomniaku kumat lagi.

METHA
Begitu ya.

INT.PERPUSTAKAAN — SIANG

Perpustakaan diisi oleh beberapa siswa. Ada yang duduk sembari membaca. Bermain laptop dan ponsel. Ada juga yang menjaga di loket. Siswa lain ada yang mengisi buku di loket.

Di salah satu rak, ALI tengah membaca novel sambil berdiri. Kemudian ia menutup dan meletakkan kembali di rak.

ALI melirik ke buku yang ada di sampingnya. Ia mengambil dan membuka isi buku itu. Saat membuka lembar pertama-KAMERA MENYOROT HALAMAN PERTAMA-ALI dengan cepat menutup kembali buku itu.

ALI
(Mengeluh) Astaga kenapa refrensinya seperti cerita-cerita di wattpad sekarang sih?
...
(Agak jengkel) Kalau enggak bahas CEO ya bahas geng motor. Lebih parah lagi kalau kalau adegan 18+ dalam bentuk kalimat.

NITA pun muncul dari samping kanan ALI.

NITA
Ada masalah?

ALI
Oh maaf, aku kebiasaan mengomel saat menemukan bacaan yang kurang tepat.

NITA mengangguk. Ia mengambil buku yang diletakkan ALI sebelumnya. Membuka lembar pertama.

NITA
Kelihatannya perpustakaan ini kurang selektif dalam memilih buku. Bagaimana menurutmu? (Menoleh ke arah ALI)

ALI
Entahlah.

NITA memiringkan kepala saat melihat ALI.

NITA
Jangan-jangan kita pernah sekelas sewaktu MPLS kan?

ALI menatap lamat-lamat ke arah NITA.

ALI
Nita, bukan?

NITA mengangguk sembari tersenyum.

NITA
Tepat sekali. Bagaimana kabarmu? Kita sudah enggak bertemu, padahal masih satu sekolah.

ALI
Masih sama saja, lagi pula kenapa tanya kabar?

NITA
Soalnya kamu sudah jarang kelihatan sih. Lalu Elaina dan Metha bagaimana? Aku dengar kalian mendaftar di klub Bahasa Jepang ya.

ALI
Anggota OSIS memang benar-benar tahu segalanya ya.

NITA
Sebenarnya aku enggak diterima di OSIS sih. Jadinya aku sekarang jadi petugas perpustakaan. (sambil bersandar di rak buku)

ALI hanya mengangguk, meletakkan kembali buku itu.

NITA
Oh ya, sekarang perpustakaan sedang membutuhkan kurator buku yang masuk ke sekolah. Kelihatannya ini sesuai dengan passionmu, bagaimana?

ALI melipat kedua tangan sembari mengetukkan lantai dengan kaki.

ALI
Boleh sih, lalu buku yang aku pegang saat ini (sambil mengangkat buku) tolong tarik kembali. Isinya tidak sesuai dengan norma.

NITA
Sudah kuduga itu dari wattpad. Astaga sastra digital memang sedikit bermasalah.

ALI
Bukan sedikit bermasalah lagi, tapi sangat banyak masalah. Meski ada filter dan rate, tetap saja bakal bocor juga.

NITA
(Berbalik) aku akan membuat laporan. Oh ya, soal kurator, besok akan datang buku-buku baru, tolong cek isinya ya.

NITA meninggalkan ALI.

ALI meletakkan buku yang dibawa semula kembali pada rak.

INT.KAMAR ALI — MALAM

ALI tengah duduk bersandar di kursi meja belajar sembari bermain ponsel-KAMERA MENYOROT LAYAR PONSEL YANG BERISIKAN BERANDA INSTAGRAM.

ALI terus menggulir layar, hingga ia melihat postingan mengenai lomba light novel lalu berhenti menggulir layar.

Mata ALI melirik ke atas. Lalu ia tersenyum lebar.

INT.KELAS X-2 — SIANG

ELAINA menutup buku, meletakkan di bawah loker. Ia melihat ke arah pintu, terdapat ALI di dekat pintu.

ALI melambaikan tangan kepada ELAINA.

INT.KANTIN — SIANG

LONG SHOT-ELAINA duduk, lalu ALI melangkah sembari membawa dua botol kopi.

ALI meletakkan salah satu botol di depan ELAINA.

ELAINA
Makasih.

ALI duduk di samping ELAINA.

ELAINA
Jadi ada apa mengajakku ke kantin?

ALI memberikan ponsel yang terdapat poster kompetisi Light Novel kepada ELAINA.

ELAINA
Light novel?

ALI
Benar sekali. Aku ingin ikut itu. Syaratnya butuh ilustrator sih...

ALI menatap ELAINA. Namun, ELAINA membalas tatapan itu dengan wajah datar.

ELAINA
Biar kutebak, kamu ingin aku ikut lomba itu bersamamu kan?

ALI menyeringai sembari menggaruk kepala.

ALI
Kurang lebih begitu.

ELAINA
Enggak, aku enggak mau ikut. (Mengembalikan ponsel kepada ALI)

ELAINA pun berdiri dari tempat duduk, meninggalkan ALI di kantin sendirian.

ALI
Sudah kuduga bakal lebih sulit.
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)