Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Sketch Within Words
Suka
Favorit
Bagikan
5. ACT 5
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT.KELAS X-2 — SIANG

PAK WESI duduk di bangku dengan tatapan datar. Kelas hening.

PAK WESI
Selamat siang semuanya. (nada tegas)

SATU KELAS
Siang pak!

PAK WESI membuka buku LKS Sosiologi. Ia terus membalik lembar, hingga berhenti di salah satu halaman. Lalu pandangan PAK WESI terangkat melihat seluruh siswa di kelas.

PAK WESI
Metha coba kamu maju.

METHA menelan ludah air liurnya.


CUT TO:

EXT.DEPAN KELAS X-2 — SIANG

METHA dan ELAINA berdiri di depan kelas.

METHA
Kamu juga enggak bisa menjawab?

ELAINA
Diamlah!

PENGAMBILAN GAMBAR MEDIUM LONG SHOT SETELAH MEREKA BERBINCANG.

INT.KELAS X-8 — SORE

RIZAL tertawa terbahak-bahak.

RIZAL
Kok bisa sih kalian di kick out dari kelas?

METHA
Mana kutahu. Lagi pula pertanyaannya beneran sulit. (nada sebal)

RIZAL
Padahal Sosiologi hanya tinggal hafalan. Benar-benar payah sih. Gitu katanya masih merendahkan anak sosial humaniora?

ALI masuk ke kelas dengan membawa dua botol teh dingin. ELAINA menyusul masuk ke dalam juga.

ALI memberikan salah satu botol kepada RIZAL.

RIZAL
Makasih ya.

ALI mengambil duduk di samping RIZAL. ELAINA duduk tepat di dekat METHA.

ALI
Aku enggak begitu tahu, kenapa harus pakai kelasku buat nongkrong sepulang sekolah?

RIZAL
Biar lebih enak saja. Masa kita mau nongkrong di kantin. Malah ramai itu. Toh kelas ini kalau sore jadi ruang klub Bahasa Jepang.

ALI menggeleng kepala.

METHA
Oh ya, kalian minggu ini kosong kan?

ALI
Kayaknya aku enggak ada jadwal.

ALI menoleh ke arah RIZAL.

ALI
Bagaimana denganmu, Rizal?

RIZAL
Kayaknya aku juga kosong sih. Kita mau jalan-jalan kah?

METHA mengangguk.

METHA
Benar sekali, kita akan jalan-jalan. Aku sih pinginnya ke Tunjungan Plaza.

RIZAL
(sambil berdiri dan sedikit menuding) Boleh juga tuh, setidaknya kita nyolong start menjalani masa-masa SMA.

ALI tertawa. ELAINA tersenyum tipis.

METHA
Kalau begitu sudah diputuskan, kita akan ke Tunjungan Plaza.

EXT.GERBANG SEKOLAH — SORE

Mobil-mobil berlalu-lalang bersama sepeda. Pejalan kaki melintas, ada pula yang berhenti untuk membeli barang-barang bekas dan makanan seperti soto. Terdengar bunyi palang kereta yang akan tertutup.

ALI dan ELAINA menunggu di depan gerbang sekolah. ALI melirik ELAINA. Kemudian ia menghela napas.

ALI
El?

ELAINA tersadar dari lamunan. Ia menoleh ke arah ALI yang berdiri di sampingnya.

ELAINA
Ada apa?

ALI
Aku ingin bertanya padamu soal hal baru itu.

ELAINA melihat ke depan.

ELAINA
Kenapa memangnya?

ALI
Aku hanya ingin bertanya, memang sebelumnya kamu punya hobi apa?

Mata ELAINA sedikit terbelalak.

ELAINA
Aku tidak bisa memberitahumu.

ALI
Baiklah, aku enggak maksa kalau kamu tidak ingin memberitahunya.


CUT TO:


INT.KELAS X-2 — PAGI

ELAINA sedang menatap lembar kosong di atas mejanya.

METHA datang menghampiri.

METHA
Elaina, kamu enggak pengen ke kantin?

ELAINA
Nanti saja saat istirahat kedua. Aku masih kenyang kok gara-gara sarapan tadi pagi.

METHA
Oke deh, kalau kamu pengen jajan, chat aku saja ya.

ELAINA mengangguk.

METHA meninggalkan ELAINA di kelas.

ELAINA menatap kertas kosong. Ia mulai mengambil pensil dari tempat pensil. ELAINA mulai menggambar. Tangannya membentuk lengkungan, lalu garis lurus dan melengkung lagi berulang kali.

Setelahnya ELAINA melempar pensil itu di atas meja. Ia menghembuskan napas dengan lega. Mengangkat kertas yang mulai terbentuk gambar wajah dengan style manga.

ELAINA tersenyum.

ELAINA
Sudah dua bulan tidak menggambar, ternyata kemampuanku masih belum hilang. Apa harus lebih lama lagi ya?

ELAINA pun melipat kertas itu, memasukkannya ke dalam saku celana.

INT.KANTIN — SIANG

Para siswa berlalu-lalang keluar-masuk kantin. Ada yang tengah mengantri di konter. Dua siswa perempuan membawa napan. Beberapa siswa laki-laki berkumpul dan mereka tertawa.

METHA membawa napan bakso, lalu meletakkan di atas meja. ELAINA dan ALI duduk berhadapan. Di samping kanan ALI terdapat RIZAL. METHA duduk di dekat ELAINA.

METHA
(memberikan mangkuk kepada ELAINA) Ini untuk Elaina.

RIZAL
Lalu untukku mana?

METHA
Beli saja sendiri.

ELAINA dan ALI tertawa bersamaan melihat METHA dan RIZAL.

EXT.LORONG KELAS — SIANG

ELAINA, ALI, RIZAL, dan METHA berjalan berjajar. Mereka berempat tertawa bersamaan.

Ponsel ELAINA bergetar di saku rok. Ia segera mengambil ponsel di saku rok bersamaan dengan kertas yang dilipat terjatuh. ELAINA membuka ponsel. Sebuah pesan masuk.

ALI
Ada apa El?

ELAINA
Eh, enggak kok. Teman kelompok tugas Kimia ingin membahas sebentar.

METHA
Kalau begitu sampai ketemu sepulang sekolah ya.

ELAINA dan METHA berpisah, berbelok ke kanan.

Saat RIZAL hendak melanjutkan langkah lurus, ia menoleh ke arah ALI.

RIZAL
Ada apa?

ALI menunduk, melihat sebuah kertas yang terjatuh. Ia segera mengambil kertas itu.

ALI
Apa ya kira-kira isinya?

ALI mulai membuka kertas itu. Sebuah gambar dengan style manga tergambar di kertas itu.

RIZAL
Punya siapa itu?

ALI
Elaina.
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)