Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
28. EXT. TERAS RUMAH — PAGI
Semua berdiri di depan pagar (kecuali Rangga), untuk mengantar Alan pergi. Alan keluar setengah badan dari jendela mobil, dia melambai.
ALAN
SISKA
JOANA
Semuanya tertawa, Alan mengangguk dan masuk kembali. Mobilnya pun bergerak pergi. Kemudian Ayudia melirik ponselnya, dia memakai topi dan menutup luka bakarnya dengan rambut.
AYUDIA
Joana segera menoleh ke Ayudia, dia pikir ini kesempatan yang tepat untuk lebih dekat dengan Ayu. Jadi dia menyenggol Bu Sri dan berkedip padanya.
BU SRI
(Balas mengedip ngerti)
JOANA
AYUDIA
(Bingung)
Joana langsung berjalan ke luar beberapa langkah, dia berbalik.
JOANA
CUT TO:
MONTAGE:
1. Mereka berbelanja di pasar, Joana kelihatan ceria bahkan ngobrol sama para penjualnya, sementara Ayudia tegang apalagi penampilannya sangat tertutup.
2. Mereka mampir ke toko kelontong, Ayudia kelihatan jengkel melihat Joana yang berisik menawarkan barang ini itu padanya.
3. Mereka beli di bungkus beberapa makanan siap jadi di warung, Joana tak lelah berusaha mengajaknya ngobrol dengan menanyakan nama-nama makanan di situ.
Mereka keluar dari warung, Joana silau terkena cahaya matahari.
JOANA
AYUDIA
(Jengkel)
JOANA
(Ngeyel)
Ayudia speechless mendengarnya.
JOANA (CONT'D)
AYUDIA
JOANA
Mereka lanjut jalan, tapi dalam perjalanan tiba-tiba ponsel Joana berdering, dia dapat telepon dari Johan. Joana pun bertelepon sambil jalan.
JOANA (CONT'D)
(Khawatir)
JOANA (CONT'D)
(Antusias)
JOANA (CONT'D)
Ayudia merinding melihat tingkah Joana yang senyum-senyum melihat ponselnya.
AYUDIA
JOANA
(Membela diri)
AYUDIA
(Geli)
JOANA
(Santai)
AYUDIA
JOANA
AYUDIA
JOANA
AYUDIA
Joana tercengang dan beku mendengar itu, rasanya dia mendengar masa lalu orang lagi. Lalu dia sadar mata Ayudia menatap sesuatu dibelakang Joana, Joana berbalik dan menemukan toko butik.
JOANA
(Menarik Ayudia)
29. INT. TOKO BUTIK — SIANG
AYUDIA
(Nggak nyaman)
Joana antusias melihat-lihat baju yang digantung.
JOANA
AYUDIA
Ayu berbalik mau pergi tapi langsung dicegat Joana, dia merangkul gadis itu. Lalu menempelkan baju-baju di badannya untuk melihat mana yang cocok lewat cermin panjang.
JOANA
JOANA (CONT'D)
(Excited)
Ayu mengeraskan menahan badannya, tapi Joana tetap mendorong.
AYUDIA
JOANA
(Maksa)
Ayudia memandangi dirinya di cermin dengan gelisah. Sementara Joana malah senang dengan pilihannya.
JOANA (CONT'D)
(Bangga)
Joana segera mengeluarkan dompetnya dari saku. Melihat itu, Ayu langsung menahan tangan Joana.
AYUDIA
(Panik)
JOANA
AYUDIA
JOANA
(Nyengir)
Mendengar kata-kata itu, Ayudia mematung.
JOANA (O.S.)
Dia berbalik perlahan melihat dirinya lagi di cermin, dia merasa dia memang agak cantik pakai itu. Tanpa sadar dia tersenyum kecil.
CUT TO:
30. EXT. Luar Toko Butik — SORE
Mereka keluar dari toko butik, Ayudia menunduk, dia nggak berani melihat Joana.
AYUDIA
(Pelan)
Ayudia langsung pergi dengan cepat, rasanya gengsi campur malu sekali tadi mengucapkan itu. Joana yang ditinggal melongo, dia lalu menghela nafas.
JOANA
Joana tanpa sengaja melihat sembrang jalan dan pas sekali Rangga ada di situ sambil mendorong sepedanya, dia baru pulang sekolah. Joana langsung melambai dengan hebohnya.
JOANA (CONT'D)
RANGGA
(Kaget)
Joana langsung nyembrang dan merangkul Rangga. Dia pura-pura ngambek.
JOANA
Rangga ketawa. Joana senang dengar suara tawanya. Dia lalu melingkarkan tangannya di lengan Rangga.
JOANA (CONT'D)
RANGGA
Atensi Joana teralihkan ke warung sate dibelakang mereka. Dia langsung menarik Rangga ke dalam, untuk makan sambil jadi dekat dengan anak itu.
JOANA
RANGGA
CUT TO:
31. INT. RUANG TAMU — MALAM
Kita melihat Bu Sri yang memainkan piano dengan santai tapi tetap terhanyut ke lagunya. Semuanya terlihat tertawa karena melihat Aditya yang menari dengan aktifnya karena mendengar musik Bu Sri. Rasanya sangat nyaman karena melihat kehangatan keluarga.
CUT TO:
32. INT. KAMAR SISKA & AMEL — MALAM
Pintu terbuka, Siska dan Amel langsung masuk ke dalam. Mereka menyambut Joana.
SISKA & AMEL
Joana masuk melihat kamar mereka sambil bertepuk tangan.
JOANA
SISKA
(memeluk Joana)
Joana ketawa sambil balas peluk. Amel naik ke ranjang dan mengangkat buku dongeng yang terletak di ranjang.
AMELIA
Joana mengambil buku itu dan melihatnya dengan seksama.
JOANA
Joana membacakannya dengan ekspresif di ranjang sambil rebahan, Siska dan Amel kelihatan sangat manja padanya dan terhanyut sama cerita.
AMELIA
Joana langsung terdiam dan senyumnya pudar. Joana menatap Amelia dalam-dalam karena dia sedang berpikir cara menjawabnya. Lalu dia merangkul Amel dan mengarahkan tangan anak itu mengikuti pola kancil di buku, agar Amel bisa membayangkannya dari rabaan.
JOANA
(Senyum lembut)
AMELIA
(Mengangguk)
Joana membeku. Dia cepat-cepat mencobanya. Amelia langsung berseri-seri.
AMELIA (CONT'D)
Joana langsung memberi kertas dan pensil, maka Amelia pun menggambar apa yang dia bayangkan. Hasilnya mirip walau agak berbeda.
AMELIA (CONT'D)
(Ceria)
Joana speechless, dia tak bisa percaya apa yang didengarnya.
JOANA
(melamun)
Kamar terlihat gelap karena lampu dipadamkan. Tiba-tiba Siska terbangun, dia menoleh sebelahnya dan Mbak Joana sudah nggak ada disitu lagi.
CUT TO:
33. INT. RUANG TAMU — SUBUH
Siska menutup pintu kamar pelan, dia berjalan sedikit dan melihat Joana lagi menari koreografi mereka dengan mata tertutup di ruang tamu, padahal jam menunjukkan masih pukul 4 pagi.
Joana akhirnya selesai menari dan membuka penutup matanya, Siska memberi tepuk tangan. Siska daritadi rupanya menunggu Joana selesai. Joana kaget.
JOANA
SISKA
JOANA
(Ketawa dan menepuk kepala Siska)
SISKA
(Penasaran)
Joana melihat penutup mata di tangannya, lalu dia tertawa canggung sambil menggaruk tekuk.
JOANA
Siska mengerjap, spechless, dia menatap Joana dalam.
SISKA
(Suara bergetar)
JOANA
Mendengar itu hatinya tiba-tiba sakit, dia menunduk.
SISKA
(Khawatir & kecut)
Joana membeku, Siska yang selalu lembut dan ceria nggak pernah seperti ini. Joana baru sadar kalau Siska ternyata punya inferior. Dia mengelus kepala Siska.
JOANA
Siska mendongak kaget, matanya nampak berkaca-kaca. Joana langsung terduduk dan menyekanya sambil tersenyum.
JOANA (CONT'D)
(Lembut)
Air mata Siska menetes, dia tersentuh pada ketulusan Joana. Padahal itu cuma kata-kata, tapi sangat menguatkan. Siska pun memegang tangan Joana yang membelai wajahnya.
CUT TO:
34. KEBUN BELAKANG RUMAH — SUBUH
Kita melihat daei atas Joana yang berlari mendorong kursi roda Siska, lalu ditengah jalan dilepasnya dan Siska memggerakkan kursi roda dengan tangannya sendiri. Hanya suara tawa yang terdengar. Ya, Joana lagi melatih Siska agar bisa menjalankan kursi rodanya dengan cepat.
DISSOLVE TO:
35. INT. RUANG TAMU — PAGI
Speaker mengeluarkan lagu, (zoom out) kita bisa lihat Joana yang berkacak pinggang, disampingnya ada Bu Sri dan dibawah mereka ada alat bersih-bersih.
BU SRI
JOANA
Lagu mencapai reffnya dan Joana spontan memperagakan contohnya, dia menari bebas sambil menyapu yang membuat semuanya tertawa. Tangan Joana bergerak "ayo".
JOANA
Anak-anak segera mengerubungi kumpulan alat bersih-bersih itu. Kita lalu melihat anak-anak yang menari bebas sambil bersih-bersih dan bersenandung ria.
CUT TO:
36. INT. KAMAR AYUDIA — PAGI
Joana masuk kamar dengan menyapu sambil bersenandung dan menari santai. Sangking asyiknya, pinggang Joana membentur meja belajar Ayudia. Joana mengelus pinggangnya dan merintih kesakitan. Dia lalu terhenti saat melihat sebuah buku tulis jatuh di lantai. Joana memungutnya.
JOANA
Joana membukanya dengan penasaran dan bak tersihir membacanya sambil berdiri.
JUMP CUT TO:
Sudah siang sekarang, Joana terduduk keasyikan membacanya. Dia sudah dihalaman terakhir dan menutup buku itu. Dia menyipitkan mata melihat buku itu.
JOANA (CONT'D)
JOANA (CONT'D)
Joana menyenderkan kepalanya di meja, dia menatap langit-langit. Dia menggigit bibir bawahnya karena sedang berpikir.
JOANA (CONT'D)
CUT TO:
37. INT. MALL KOTA — MALAM
Joana melihat steling berisi kosmetik dengan seksama, dia mengamati shade-shade cushion yang ditunjukkan pramuniaga, mencoba mencari yang sesuai dengan warna kulit Ayu. Bahu Joana ditepuk dari belakang dan Joana segera berbalik, ternyata itu Johan.
JOHAN
Joana langsung berbalik fokus pada cushion-cushion itu lagi.
JOANA
Johan greget lihatnya dan melirik jam tangannya.
JOHAN
(buru-buru)
JOANA
JOHAN
(Memutar mata dan mengehela nafas)
JOANA
(Buru-buru)
Kita melihat Mall yang ramai dan lorong bioskop.
JOHAN (O.S.)
JOANA (O.S.)
CUT TO:
38. EXT. PAGAR RUMAH BU SRI — MALAM
Mobil Johan berhenti di depan pagar, lalu pintu mobil terbuka dan Joana turun. Johan menurunkan jendela agar bisa berbicara dengan Joana.
JOANA
JOHAN
(Melirik jam dan menggeleng)
JOANA
(protes)
JOHAN
JOANA
(Ngomel)
Johan ketawa gemas lihat Joana ngomel, dia mengelus kepala Joana.
JOHAN
JOANA
(Ngangguk)
JOHAN
(melambai)
JOANA
(melambai)
FADE OUT
39. INT. RUMAH BU SRI — PAGI
Pintu terbuka dan nampak Alan yang berdiri dengan senyuman ramah. Rangga dan Amelia menyambutnya, Amelia langsung memeluk Alan.
AMELIA
Alan menggendong dan mencium keningnya, dia masuk dan duduk di sofa. Joana datang dan mereka tos.
JOANA
ALAN
JOANA
(Muka serius)
ALAN
(Balas muka serius)
Joana membeku bingung, Radi yang baru datang dan duduk dilantai juga bingung.
RADI
ALAN
(Mengangguk)
CUT TO:
40. EXT. KEBUN BELAKANG RUMAH — PAGI
Kaki Radi memasang ancang-ancang, Joana merenggangkan badan dan Adit kelihatan fokus. Kita melihat jalan lapang yang panjang. Mereka mau lomba lari.
ALAN
Joana langsung mendorong kursi roda Siska, Siska entah kenapa merasa sangat berambisi. Tanpa dia sadari Joana sudah berhenti mendorongnya di perempatan jalan. Dia jadi juara dua, lalu disusul anak-anak yang lain.
SISKA
(Ceria)
Siska melihat ke belakang untuk melihat Joana, tapi Joana berdiri jauh darinya dan melambai. Siska mematung, jadi tadi dia bisa sampai finish dengan usahanya sendiri. Dia melihat tangannya yang bergetar, dia tak sangka dia sekarang bisa menggerakkan kursi rodanya jauh lebih cepat.
Joana langsung berlari ke Siska, begitu melihat anak itu menangis. Semua juga mendekat mengerubunginya, khawatir. Siska menutup mukanya dengan telapak tangan.
SISKA (CONT'D)
(Nangis)
Seketika tempat itu berubah jadi luatan air mata.
CUT TO:
41. INT. RUANG TAMU — MALAM
Semua duduk memperhatikan depan dengan antusias, memperhatikan Joana yang memegang kertas-kertas dan pensil. Joana berdehem.
JOANA
(Semangat)
Joana lalu membagi-bagikan kertas dan pensil ke semuanya. Saat memberi ke Ayudia, Joana sempat berharap-harap cemas ditolak, Ayu memang awalnya mengernyit tapi dia terima juga karena tertarik. Joana menghela nafas lega.
Semua kelihatan asyik menulis, kecuali Radi yang malah gambar princess. Lalu satu persatu pada menyerahkan hasil karyanya ke Joana. Joana membaca tulisan Ayudia, seperti yang dia duga, tulisan Ayu sangat pesimis.
INSERT:
ENDING CERITA AYUDIA: Sang Putri pun akhirnya hidup di menara tinggi seorang diri, karena tidak ada yang mau menerima kekurangannya.
Joana menggigit bibirnya, dia memikirkan caranya mengubah ending cerita Ayu.
JOANA
Semua bertepuk tangan dan bersorak untuk Ayu, tapi orangnya sendiri datar dan biasa aja.
JOANA (CONT'D)
Wajah datarnya langsung berubah kaget, dia tak percaya dan merasa nggak nyaman.
JUMP CUT TO:
Joana sampai ke bagian akhir cerita.
JOANA
Lalu orang-orang meninggalkan sang putri. Maka sang putri...!
Ayudia muncul dengan kikuk dan tak percaya diri, dia mengenakan gaun yang dibeli Joana pas mereka belanja. Rangga terpana melihatnya.
JOANA (CONT'D)
Joana berhenti membaca, dia mengeluarkan make-up yang dia beli di Mall. Mendekati Ayu yang kaget karena ceritanya diubah, menyibak rambut yang selama ini menutup setengah wajah anak itu dan mendadaninya natural. Dia jadi kelihatan lebih manis dan hidup. Joana kembali ke posisinya dan lanjut membaca.
JOANA (CONT'D)
Seketika muncul foto mereka semua saat lomba masak di dinding, Alan ternyata menghidupkan proyektornya.
JOANA (CONT'D)
Ayudia tersentak melihat itu semua, dia speechless. Joana tersenyum lembut dan datang memeluknya.
JOANA (CONT'D)
Bu Sri ikut memeluk Ayu, lalu diikuti yang lain bahkan Alan. Mereka berpelukan hangat. Alan terfokus pada Joana, kali ini pun Joana punya ide luar biasa. Alan jatuh cinta semakin dalam padanya.
CUT TO: